Anda di halaman 1dari 7

Observasi Remaja Akhir

Nama : Dinda Sustriani

Nim : 2019011075
Bagian I: Identitas

1. Identitas Subjek
Nama :Senten Abel Nadea
Umur :18
Jenis Kelamin :Perempuan
Suku :Melayu
Anak ke :1 dari 2 bersaudara

2. Identitas Orang tua


Nama ayah : Japri
Nama ibu : Susy Kumalasari
Bagian II: Gambaran Umum Subjek

Senten, anak pertama dari dua bersaudara ini lahir dari seorang ayah dan ibu
yang berpendidikan SMA. Ayah dan ibu subjek memiliki kontrakan yang berada
di tanjung pandan. Senten lahir pada tanggal 11 september 2000 dengan kondisi
yang normal. Senten terlahir didalam kondisi keluarga yang berkecukupan, namun
tidak membuatnya manja. Cicri-ciri fisik subjek, subjek memiliki badan yang
tinggi serta pupil mata yang bewarna kecoklatan. Subjek juga memiliki kulit yang
putih, rambut yang lurus serta bewarna kecoklatan.

Subjek tinggal di lingkungan keluarga yang harmonis. Perhatian ayah,ibu,serta


kakak perempuannya, membuat subjek merasa nyaman. Namun walaupun kedua
orang tua memberikan perhatian kepada subjek, perhatian yang diberikan masih
cenderung wajar dan/atau tidak over protektif. Pola asuh yang demokratis inilah
yang membuat subjek mampu dengan baik berinteraksi dilingkungan sosialnya.

Dalam berinteraksi sosial, subjek memiliki kemampuan adaptasi dengan


lingkungan sosial yang cukup cepat. Subjek sangat sering bergaul dengan teman
sebayanya di lingkungan sekolah. Dan subjek juga beberapa kali terlihat
membawa teman-teman kerumahnya.
Bagian lll: Gambaran Khusus Subjek

Setelah melakukan penelitian terhadap remaja akhir yang berusia delapan belas
tahun, yaitu mahasiswi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Terdapat sesuatu
yang menjadi hal yang wajar dari dalam dirinya. Ditinjau dari asfek fisik,
semenjak menginjak usia remaja, ia sudah mengalami masa-masa pubertas yang
ditandai dengan payudara mulai membesar, suara menyaring, pinggul membesar,
dan tumbuh rambut di organ kelamin.

Ditinjau dari segi kognitif, subjek mempunyai daya tangkap yang cukup baik
dibidang literasi. Tetapi dalam bidang numerik, subjek kurang memiliki
kecakapan. Kecakapan subjek di bidang literasi membuatnya kerap mendapatkan
nilai yang memuaskan dimata pelajaran yang didominasi oleh literasi seperti
bahasa Indonesia serta sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran seperti
matematika serta fisika, nilai yang didapatkan oleh subjek kurang memuaskan.

Sementara untuk interaksi subjek di dalam lingkungan keluarganya, subjek


adalah seorang pribadi yang sangat dekat dengan kedua orang tuannya serta adik
laki-lakinya. Walau kedua orang tuannya sibuk bekerja , kedua orang tuannya
selalu menyediakan waktu serta perhatian kepada subjek.
Bagian IV: Tinjauan Teoritis

A. PENGERTIAN

Remaja yang baru meninggalkan masa kanak-kanak dan bertumbuh, serta


berkembang tampak agresif, suka memberontak, dan seolah-olah ingin terus
menantang. Remaja (adolenscent) dalam bahasa latin diperoleh dari kata kerja
adolensceere yang berarti untuk tumbuh dan berkembang menjadi dewasa
(steinberg, 1993). Lebih lanjut steinberg menjelaskan bahwa dalam pandangan
masyarakat, remaja adalah waktu untuk tumbuh dan berkembang serta bergerak
dari ketidak-matangan masa kanak-kanak menuju arah kematangan pada usia
dewasa. Periode remaja adalah periode masa transisi secara biologis, psikologis,
sisiologis,dan ekonomi pada individu.1

B. Tugas-tugas Perkembangan Remaja


Adapun tugas-tugas perkembangan masa remaja pada umumnya meliputi
pencapaian dan persiapan dan segala hal yangn berhubungan dengan kehidupan
masa dewasa, William Kay memparkan tugas-tugas remaja meliputi :
1. Menemukan manusia model yang dijadikan identitasnya.
2. Mampu meninggalkan reaksi dan penyesuaian diri (sikap/perilaku)
kekanak-kanakan.
3. Menerima fisiknya sendiri berikut keragaman kualitasnya.
4. Mencapai kemandirian emosional dari orang tua atau figure-figur yang
memiliki otoritas.
5. Memperkuat self-control (kemampuan mengendalikan diri) atas dasar
skala nilai, prinsip-prinsip, atau falsafah hidup.
6. Mengembangkan keterampilan komunikasi interpersonal dan belajar
bergaul dengan teman sebaya atau orang lain, baik secara individual
maupun kelompok.
1
Dra. Zahrotun, M. SI, dkk. Psikologi perkembanga. (Jakarta : Lembaga Penelitian UIN jakarta,
2006). Hlm.105.
7. Menerima dirinya sendiri dan memiliki kepercayaan terhadap
kemampuannya sendiri.2

C. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris, dan keterampilan motoric.3 Perubahan pada tubuh ditandai dengan
bertambahnya tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
bertransformasi dari tubuh anak-anak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya
ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna untuk
meningkatkan kemampuan kognitif.

D. Ciri-Ciri Masa Remaja

1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal.
2. Perubahaan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
3. Perubahaan dalam hal yang menarik dari dirinya dan hubungan dengan
orang lain.
4. Perubahaan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena telah mendekati dewasa.
5. Kebanyaakan remaja bersifat ambivalen dalam menghadapi perubahaan
yang terjadi.4

E. Alasan yang umum untuk berpacaran selama masa Remaja

1. Hiburan

2
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 238.
3
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011).
4
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 235
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan
agar pasangannya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap
penting.
2. Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi di dalam pasangan-pasangan
kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih
ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial
kelompok.
3. Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk
berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkecan
dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih
tinggi dalam kelompok sebaya.
4. Masa pacaran
Dalam pola pacarana, berkencan berperan penting karena remaja jatuh
cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, dia sendiri harus
memikirkan sungguh-sungguh keserasihan pasanagan kencan sebagai
teman hidup.5

F. Kebutuhan Remaja
1. Kebutuhan akan pengendalian diri.
2. Kebutuhan akan kebebasan
3. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan
4. Kebutuhan penerimaan sosial
5. Kebutuhan akan penyesuaian diri
6. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial.6

5
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 240
6
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 241

Anda mungkin juga menyukai