Nim : 2019011075
Bagian I: Identitas
1. Identitas Subjek
Nama :Senten Abel Nadea
Umur :18
Jenis Kelamin :Perempuan
Suku :Melayu
Anak ke :1 dari 2 bersaudara
Senten, anak pertama dari dua bersaudara ini lahir dari seorang ayah dan ibu
yang berpendidikan SMA. Ayah dan ibu subjek memiliki kontrakan yang berada
di tanjung pandan. Senten lahir pada tanggal 11 september 2000 dengan kondisi
yang normal. Senten terlahir didalam kondisi keluarga yang berkecukupan, namun
tidak membuatnya manja. Cicri-ciri fisik subjek, subjek memiliki badan yang
tinggi serta pupil mata yang bewarna kecoklatan. Subjek juga memiliki kulit yang
putih, rambut yang lurus serta bewarna kecoklatan.
Setelah melakukan penelitian terhadap remaja akhir yang berusia delapan belas
tahun, yaitu mahasiswi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Terdapat sesuatu
yang menjadi hal yang wajar dari dalam dirinya. Ditinjau dari asfek fisik,
semenjak menginjak usia remaja, ia sudah mengalami masa-masa pubertas yang
ditandai dengan payudara mulai membesar, suara menyaring, pinggul membesar,
dan tumbuh rambut di organ kelamin.
Ditinjau dari segi kognitif, subjek mempunyai daya tangkap yang cukup baik
dibidang literasi. Tetapi dalam bidang numerik, subjek kurang memiliki
kecakapan. Kecakapan subjek di bidang literasi membuatnya kerap mendapatkan
nilai yang memuaskan dimata pelajaran yang didominasi oleh literasi seperti
bahasa Indonesia serta sejarah. Sedangkan untuk mata pelajaran seperti
matematika serta fisika, nilai yang didapatkan oleh subjek kurang memuaskan.
A. PENGERTIAN
C. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas
sensoris, dan keterampilan motoric.3 Perubahan pada tubuh ditandai dengan
bertambahnya tinggi dan berat tubuh, pertumbuhan tulang dan otot, dan
kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi. Tubuh remaja mulai
bertransformasi dari tubuh anak-anak menjadi tubuh orang dewasa yang cirinya
ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna untuk
meningkatkan kemampuan kognitif.
1. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal.
2. Perubahaan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual.
3. Perubahaan dalam hal yang menarik dari dirinya dan hubungan dengan
orang lain.
4. Perubahaan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting pada masa
kanak-kanak menjadi kurang penting karena telah mendekati dewasa.
5. Kebanyaakan remaja bersifat ambivalen dalam menghadapi perubahaan
yang terjadi.4
1. Hiburan
2
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 238.
3
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011).
4
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 235
Apabila berkencan dimaksudkan untuk hiburan, remaja menginginkan
agar pasangannya mempunyai berbagai keterampilan sosial yang dianggap
penting.
2. Sosialisasi
Kalau anggota kelompok sebaya membagi di dalam pasangan-pasangan
kencan, maka laki-laki dan perempuan harus berkencan apabila masih
ingin menjadi anggota kelompok dan mengikuti berbagai kegiatan sosial
kelompok.
3. Status
Berkencan bagi laki-laki dan perempuan, terutama dalam bentuk
berpasangan tetap, memberikan status dalam kelompok sebaya, berkecan
dalam kondisi demikian merupakan batu loncatan ke status yang lebih
tinggi dalam kelompok sebaya.
4. Masa pacaran
Dalam pola pacarana, berkencan berperan penting karena remaja jatuh
cinta dan berharap serta merencanakan perkawinan, dia sendiri harus
memikirkan sungguh-sungguh keserasihan pasanagan kencan sebagai
teman hidup.5
F. Kebutuhan Remaja
1. Kebutuhan akan pengendalian diri.
2. Kebutuhan akan kebebasan
3. Kebutuhan akan rasa kekeluargaan
4. Kebutuhan penerimaan sosial
5. Kebutuhan akan penyesuaian diri
6. Kebutuhan akan agama dan nilai-nilai sosial.6
5
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 240
6
Yudrik Jahja. Psikologi Perkembangan. (Jakarta: Prenadamedia Group, 2011). Hlm. 241