Anda di halaman 1dari 14

HUBUNGAN SIKAP AHLI GIZI DAN PRAMUSAJI

TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP


KELAS III RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KOTA
SALATIGA

NASKAH PUBLIKASI

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat


Memperoleh Ijazah S1 Gizi

Disusun Oleh :

LIYANA NISA PRASETYANI


J310141002

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016
PERSETUJUAN
PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan

saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga

pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun

yang belum/tidak diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar

pustaka.

Surakarta, 24 Maret 2016

Liyana Nisa Prasetyani


HUBUNGAN SIKAP AHLI GIZI DAN PRAMUSAJI TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH (RSUD) KOTA SALATIGA

Liyana Nisa Prasetyani


Pembimbing : 1. Endang Nur W, SST., M.Si.Med
2. Rusdin Rauf, STP., M.P

Program Studi Ilmu Gizi Jenjang S1 Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162
Email: Liya_80@ymail.com

Pendahuluan: Kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa seseorang


yang dihasilkan dari membandingkan suatu kinerja yang dirasakan sesuai
dengan harapannya. Pasien menilai kepuasannya dari pelayanan yang diberikan
secara langsung oleh dokter, perawat, ahli gizi, pramusaji dan apoteker. Data
sisa makanan di RSUD Kota salatiga nasi sebesar 43,39%, lauk hewani 37%,
lauk nabati 58,3% dan sayur 43,75%.
Tujuan: Menganalisis adanya hubungan sikap ahli gizi dan pramusaji terhadap
tingkat kepuasan pasien kelas III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota
Salatiga.
Metode: Desain penelitian yang digunakan studi cross-sectional. Jenis penelitian
bersifat kuantitatif yang diambil menggunakan kuesioner serta wawancara
terhadap 52 orang pasien. Data yang terkumpul diuji kenormalan datanya
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, data yang berdistribusi tidak normal
menggunakan uji Korelasi Rank Spearmen. Data yang berdistribusi normal
menggunakan uji Korelasi Pearson Product Moment.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan yang bermakna antara
sikap ahli gizi dengan kepuasan pasien kelas III RSUD Kota dengan nila
p=0,000 (p<0,05), dan ada hubungan antara sikap pramusaji dengan tingkat
kepuasan pasien kelas III RSUD Kota Salatiga dengan nilai p=0,025 (p<0,05).
Kesimpulan: Ada hubungan antara sikap ahli gizi dan pramusaji dengan tingkat
kepuasan pasien kelas III Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Salatiga.

Kata kunci : Kepuasan Pasien, Ahli Gizi, Pramusaji.


Kepustakaan : 1992-2015
HUBUNGAN SIKAP AHLI GIZI DAN PRAMUSAJI TERHADAP TINGKAT
KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH (RSUD) KOTA SALATIGA

Liyana Nisa Prasetyani J310141002


Pembimbing : 1. Endang Nur W, SST., M.Si.Med
2. Rusdin Rauf, STP., MP

Program Studi Ilmu Gizi Jenjang S1 Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162
Email: Liya_80@ymail.com

ABSTRACT

Introduction: Satisfaction is a feeling of happy or disappointed that result from


comparing a perceived performance with expectations. Patients’ assess
satisfaction services that provided directly by doctor, nurse, dietitians,
pharmacists and waitresses. Data of food waste in Salatiga Hospital were rice
(43,39%), animal side dish (37%), nabaty side dish (58,3%) and vegetables
(43,75%).
Objective: To analyze the relationship between nutritionists and waitresses
attitude and the level of patients’ satisfaction at class III Salatiga Hospital.
Methods: This research used cross-sectional study, and the sampel consisted of
52 patients. The normality of data were tested using Kolmogorov Smirnov, data
which were not normally distributed were analyzed with Rank Spearman
Correlation test and data which were normally distributed were analyzed with
Pearson Product Moment.
Result: The results show that there was a significant relationship between
attitude of nutritionists and the satisfaction of patients’ (p value = 0,000,
(p<0,05)), and there was a relationship between attitude of the waitresses and
patients’ satisfaction (p value = 0,025 (p<0,05)).
Conclusion: There was a relationship between the attitude of the nutritionists
and waitresses and a patients’ satisfaction rate at class III Salatiga Hospital.

Keywords: Patients satisfaction, Nutritionist, Waitress, Attitude


Bibliography:1992-2015.
PENDAHULUAN Penelitian yang dilakukan oleh
Sudian (2011) menunjuukan bahwa ada
Kepuasan merupakan perasaan hubungan antara sikap ahli gizi dan
senang atau kekecewaan seseorang yang pramusaji terhadap kepuasan pasien di
dihasilkan dari membandingkan suatu Rumah Sakit Cut Mutia Kab Aceh Utara
kinerja yang dirasakan sesuai dengan (p=0,000). Sedangkan penelitian yang
harapannya (Kotler, 2000). Pasien dapat dilakukan oleh Anjaryani (2009)
merasakan kepuasan apabila pelayanan didapatkan hasil bahwa ada hubungan
diperoleh sesuai dengan apa yang antara sikap ahli gizi dan pramusaji
diharapkan, dan sebaliknya dapat terhadap kepuasan pasien di ruang rawat
merasakan kekecewaan jika pelayanan inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
kesehatan yang diperoleh tidak sesuai Tugurejo dengan nilai p=0,012.
dengan yang diharapkan. Kondisi tersebut Salah satu indikator Standar
dapat menyebabkan pasien cenderung Pelayanan Minimum (SPM) adalah
memilih pelayanan kesehatan yang dengan melihat sisa makanan pasien.
mengutamankan kepuasan pasien Sisa makanan pasien ini akan
(Pohan,2006). mempengaruhi tingkat kepuasan dari
pasien. Data sisa makanan di RSUD
Faktor-faktor yang mempengaruhi Salatiga tergolong masih tinggi, untuk nasi
kepuasan pasien menurut Hickson et al 43,39%, lauk hewani 37% lauk nabati
(2007), Naithani et al (2008), O’Flynn J et 58,3% dan sayur 43,75%. Tingginya sisa
al (2005) adalah faktor lingkungan, faktor makanan di RSUD Kota Salatiga ini
personal dan sosial budaya sebelum, mendorong peneliti untuk meneliti
selama dan sesudah pasien dirawat inap. mengenai hubungan sikap ahli gizi dan
Faktor personal yang dimaksud adalah pasien terhadap kepuasan pasien kelas III
pelayanan makan yang diberikan oleh ahli di RSUD Kota Salatiga.
gizi dan pramusaji yang berinteraksi
secara langsung dengan pasien. Hal METODE PENELITIAN
tersebut telah diidentifikasi sebagai salah Penelitian ini menggunakan desain
satu faktor penting dalam penerimaan cross-sectional, teknik pengambilan
makanan dan dapat digunakan untuk sampel yang digunakan dalam penelitian
memprediksi konsumsi pangan. ini adalah consecutive sampling, yaitu
Beberapa petugas yang ada di semua pasien yang memenuhi kriteria
rumah sakit yang mempengaruhi inklusi dimasukkan dalam penelitian
kepuasan pasien diantaranya dokter, sampai kurun waktu tertentu. Jumlah
perawat, ahli gizi, pramusaji dan apoteker sampel pada penelitian ini adalah
(Arora, 2010). Ahli gizi merupakan sebanyak 52 orang pasien.
seseorang yang telah mengikuti dan
menyelesaikan pendidikan akademik Kepuasan pasien yang diukur
dalam bidang gizi. Ahli gizi dalam dengan metode wawancara
memberikan pelayanan kepada pasien menggunakan alat ukur kuesioner
dengan sikap, pengetahuan serta kepuasan pasien. Sikap ahli gizi dan sikap
keterampilan yang baik untuk mencapai pramusaji diukur dengan metode
status kesehatan pasien yang optimal wawancara menggunakan alat ukur
dalam kondisi sehat atau sakit (Aritonang, kuesione sikap ahli gizi dan pramusaji.
2012). Sedangkan pramusaji merupakan
staff yang setiap hari berinteraksi dengan Pengolahan dan analisa data
pasien, pada saat mengantarkan menggunakan uji Rank Spearman untuk
makanan dan minuman. Sikap dan mengetahui hubungan sikap ahli gizi dan
perilaku ahli gizi dan pramusaji yang pramusaji dengan kepuasan pasien.
sopan, santun dan ramah dapat
memberikan pengaruh secara psikologis
terhadap pasien (Ernalia,2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN 44,3%. Distribusi jenis kelamin
responden paling banyak
1. Analisis Univariat berjenis kelamin perempuan
a. Karakteristik Responden yaitu 67,3%. Distribusi
Distribusi umur pasien paling pekerjaan responden paling
banyak berada pada rentang banyak adalah buruh dan ibu
40-63 tahun yaitu 57,7%. rumah tangga yaitu 25,0%.
Distribusi pendidikan Penjelasan tentang
responden paling banyak karakteristik responden dapat
ditempuh adalah SMP yaitu dilihat pada tabel 1. berikut

Tabel 1.
Karakteristik Pasien Berdasarkan Umur, Pendidikan, Jenis Kelamin dan
Pekerjaan Responden

Jumlah
Karakteristik Responden
n %
1. Umur Responden
9
17-31 17,3
13
32-47 25
30
40-63 57,7
2. Pendidikan Responden

SD 22 42,3
SMP 23 44,3
SMA 6 11,5
PT 1 1,9
3. Jenis Kelamin Responden

Laki-laki 17 32,7
Perempuan 35 67,3
4. Pekerjaan Responden

Tani 12 23,1
Swasta 11 21,2
Buruh 13 25,0
Ibu Rumah tangga 13 25,0
Pelajar 3 5,8
b. Distribusi sikap ahli gizi, sikap pramusaji dan kepuasan responden

Distribusi sikap ahli gizi, sikap pramusaji dan kepuasan pasien dapat dilihat pada
tabel 2.

Tabel 2.
Distribusi Sikap Ahli Gizi, Sikap Pramusaji dan Kepuasan Responden
Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)
Sikap Ahli Gizi

Tidak Mendukung 0 0
Kurang Mendukung 4 7,7
Mendukung 48 92,3
Sikap Pramusaji

Tidak Mendukung 0 0
Kurang Mendukung 13 25,0
Mendukung 39 75,0
Kepuasan Pasien

Tidak Puas 0 0
Kurang Puas 5 9,6
Puas 47 90,4

Tabel 2. menunjukkan dalam melakukan pelayanan gizi.


bahwa 92,3% pasien menilai sikap Sedangkan 90,4% responden
ahli gizi sudah mendukung dalam merasa puas terhadap
melakukan pelayanan gizi. keseluruhan pelayanan makanan
Responden menilai sebesar 75% yang ada di RSUD Kota Salatiga.
sikap pramusaji sudah mendukung

2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Sikap Ahli Gizi dengan Kepuasan Pasien
Data distribusi kepuasan responden berdasarkan sikap ahli gizi dapat dilihat
pada tabel 3.

Tabel 3.
Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Sikap Ahli Gizi
Kepuasan Responden
Kurang Puas Jumlah
p
Sikap Ahli Gizi Puas
n % n % n %
Kurang 3 75,0 1 25,0 4 100 0.000*
Mendukung

Mendukung 2 4,2 46 95,8 48 100

Berdasarkan Tabel 3, puas dengan pelayanan gizi yang


dapat diketahui bahwa dapat diberikan. Sedangkan sebesar
diketahui bahwa 95.8% responden 75% responden menilai sikap ahli
menilai sikap ahli gizi mendukung gizi yang kurang mendukung,
terhadap kepuasan pasien hal ini sehingga mengakibatkan pasien
mengakibatkan pasien merasa
kurang puas dengan pelayanan baik akan menunjukkan kualitas
gizi yang diberikan. kinerja yang positif dan
Penelitan yang dilakukan memberikan persepsi yang baik.
pada 52 responden, dengan Penelitian yang dilakukan oleh
menggunakan kuesioner kepuasan Cahyaningrum (2013), terdapat
pasien dan kuesioner sikap ahli kepuasan pasien terhadap
gizi terdapat hubungan antara pelayanan gizi yang diberikan oleh
kepuasan responden dengan sikap ahli gizi dan pramusaji dengan nilai
ahli gizi dengan nilai p=0,000 koefisien korelasi 0,833 serta taraf
(p<0,05). Sehingga dapat kritik 0,000.
disimpulkan bahwa terdapat Penelitian yang dilakukan
hubungan antara sikap ahli gizi oleh Anjaryani (2009) juga
terhadap tingkat kepuasan pasien menunjukkan adanya hubungan
rawat inap kelas III di RSUD yang bermakna antara sikap ahli
Salatiga. gizi dengan kepuasan pasien
Hubungan yang bermakna dengan nilai p= 0,012 (p<0,05).
antara kepuasan pasien dengan Adanya hubungan antara
sikap ahli gizi ini sejalan dengan pelaksanaan konseling gizi dengan
pernyataan yang dinyatakan oleh kepuasan pasien di RSUD
Padmiari (2013) yang dr.Soehadi Prijonegoro Sragen
menyebutkan bahwa sikap ahli gizi dengan nilai p=0,000 (p<0,05)
yang baik akan mempengaruhi (Suparni, 2014).
tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan rumah sakit. Sikap yang

b. Hubungan Sikap Pramusaji dengan Kepuasan Pasien

Data distribusi kepuasan pasien berdasarkan sikap pramusaji dapat dilihat pada
tabel 4.

Tabel 4.
Distribusi Kepuasan Responden Berdasarkan Sikap Pramusaji
Kepuasan Responden
Jumlah
Kurang Puas Puas p
Sikap Pramusaji
n % n % n %
Kurang 2 25,0 6 75,0 8 100 0.025*
Mendukung

Mendukung 3 6,8 41 93,2 44 100

Berdasarkan Tabel 4, menggunakan kuesioner kepuasan


dapat diketahui bahwa 93,2% pasien dan kuesioner sikap
responden menilai sikap pramusaji pramusaji terdapat hubungan
mendukung terhadap kepuasan antara sikap pramusaji dengan
responden hal ini mengakibatkan kepuasan pasien dengan nilai
responden merasa puas dengan p=0,025 (p<0,05). Sehingga dapat
pelayanan gizi yang diberikan. disimpulkan bahwa terdapat
Sedangkan sebesar 25,0% pasien hubungan antara sikap pramusaji
menilai sikap pramusaji yang terhadap tingkat kepuasan pasien
kurang mendukung, sehingga rawai inap kelas III di RSUD
mengakibatkan pasien kurang Salatiga.
puas dengan pelayanan gizi yang Pramusaji memegang
diberikan. peranan penting terhadap
Penelitan yang dilakukan kepuasan pasien dalam
pada 52 responden, dengan memperoleh pelayanan makanan.
Pramusaji diharapkan dapat 6. Terdapat hubungan antara
berkomunikasi, baik dalam sikap ahli gizi dengan
bersikap maupun berekspresi. kepuasan pasien, nilai p=0,000
Senyum dan raut muka pramusaji (p<0,05).
akan mempengaruhi pasien untuk 7. Terdapat hubungan antara
menikmati makanan dan akhirnya sikap pramusaji dengan
akan menimbulkan kepuasan. kepuasan pasien, nilai p=0,025
Pramusaji yang kurang perhatian (p<0,05)
akan memberikan penilaian yang
kurang memuaskan SARAN
(Ernalia,2014).
Penelitian yang dilakukan 1. Perlu diadakannya evaluasi
oleh Cahyaningrum (2013), kepuasan dan sisa makanan
terdapat kepuasan pasien pada pasien secara berkala
terhadap pelayanan gizi yang paling tidak dua kali per tahun.
diberikan oleh ahli gizi dan Sehingga instalasi gizi dapat
pramusaji dengan nilai koefisien memantau seberapa besar
korelasi 0,833 serta taraf kritik kepuasan pasien terhadap
0,000. Sejalan dengan penelitian pelayanan makan yang
yang dilakukan oleh Messina et al diberikan dan pencapaian
(2012) pasien merasa puas Standar Pelayanan Minimal
dengan pelayanan makanan yang (SPM) untuk sisa makanan
diberikan oleh ahli gizi dan pasien.
pramusaji dengan nilai p<0,001. 2. Perlu diadakannya dukungan
Sudian (2012) menyatakan bahwa dan perhatian kepada pasien
ada hubungan yang bermakna untuk menghabiskan makanan
antara sikap petugas dengan yang sudah diberikan oleh
kepuasan pasien dengan nilai p instalasi gizi kepada pasien,
=0,000. sehingga persentase sisa
makanan tidak tinggi.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Sebanyak 92,3% responden Anjaryani, W. D. 2009. Kepuasan Pasien
berpendapat bahwa ahli gizi Rawat Inap Terhadap Pelayanan
menunjukkan sikap yang
mendukung dalam Perawat di RSUD Tugurejo
memberikan pelayanan gizi di Semarang. Semarang: Universitas
RSUD Kota Salatiga. Diponegoro Semarang.
2. Responden sebanyak 75,0% https://core.ac.uk/download/files/3
berpendapat bahwa pramusaji 79/11722783.pdf. Diakses tanggal
menunjukkan sikap yang
mendukung dalam 16 Februari 2016.
memberikan pelayanan gizi di
RSUD Kota Salatiga. Aritonang, I. 2012. Penyelenggaraan
3. Sebanyak 90,4% responden Makanan Manajemen Sistem
menyatakan puas dengan Pelayanan Gizi Swakelola dan
pelayanan gizi yang diberikan Jasa Boga Di Instalasi Gizi Rumah
di RSUD Kota Salatiga. Sakit. Yogyakarta: Leutika.
4. Sebanyak 95,8% responden
menilai sikap ahli gizi Arora, V., Shannon, Kathryn, et al. 2010.
mendukung terhadap Patient Satisfaction With Inpatient
kepuasan pasien kelas III Care Provided By The Sydney
RSUD Kota Salatiga. Gynecological Oncology Group.
5. Responden sebanyak 93,2% Sydney Gynecological Oncology
menilai sikap pramusaji Group, Royal Prince Alfred
mendukung terhadap Hospital, University Of Sydney,
kepuasan pasien kelas III Sydney: Australia. Diakses pada
RSUD Kota Salatiga.
tanggal 15 Mei 2015. Research Centre, Bournemounth
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar university, Talbot Campus, Poole,
ticles/PMC3417917/ Dorset, BH12 5BB, UK. Diakses
pada tanggal 3 Juni 2015 .
Azwar, S. 2012. Metodologi Penelitian.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta. http://eprints.bournemouth.ac.uk/4
05/1/Heather_Hartwell.pdf
Cahyaningrum, P. 2013. Hubungan Mutu
Hickson M., Fearnley L., Thomas J, et al.
Pelayanan Gizi Dengan Kepuasan
2007 Does a new steam meal
Pasien Di Rumah Sakit Panti
catering system meet patient
Waluyo Surakarta. Surakarta:
requirements in hospital? J Hum
Universitas Muhammadiyah
Nutr Diet 20, 476-485.
Surakarta.
Hoyer, W.D. & MacInnis, D.J., 2001,
Dube,L., Trudeau, E., dan
Customer Behaviour. 2th ed.,
Belanger,M.C.(1994). Determining
Boston, Houghton Mifflin
the complexity of patient
Company.
satisfaction with foodservice.Jurnal
Of The American Dietetic Kotlet, P., 2000, Marketing management.
Association, 98, 394-399. 10th ed., New Jersey, Prentice-
Hall.
Ernalia, Y. 2014. Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kepuasan Kotler, P., L. et al. 2004, Marketing, 6th ed.
Pasien Di Ruang Penyakit Dalam Frenchs Forest, NSW: Pearson
dan Ruang Bersalin Terhadap Education Australia.
Pelayanan Makanan Pasien Di
RSUD Mandau Duri. Riau: STIKes Kondrup J. (2004). Proper Hospital
Tuanku Tamburai Riau. Nutrition As a Human Right.
Clinical Nutrition. 23: 135-7.
Fera, R. 2009. Pelayanan Pramusaji
Dalam Meningkatkan Kenyamanan Kyungjoo Kim., et al. 2010. Assesment Of
Para Tamu Yang Datang Ke Foodservice Quality And
Restoran Pandan Sari Hotel Identification Of Improvement
Santika Premiere Yogyakarta, KTI. Strategies Using Hospital
Medan : Fakultas Sastra Foodservice Quality Model. Seoul
Universitas Sumatera Utara. Women’s University: Korea.
Diakses tanggal 15 Mei 2015.
Gregorie MB., Spears, MC. 2007. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar
Foodservice Organization: a ticles/PMC2867228/
managerial and systems approach.
6th edition. Pearson Prentice Hall, Meirina, I. 2014. Peningkatan Kompetensi
New Jersey. Profesional Pramusaji Restoran di
Sumatera Barat. Padang:
Hartwell H.J., et al. 2006 Foodservice in Universitas Negeri Padang.
hospital: development of a
theoretical model for patient Messina G., et al.(2012). Patients’
experience and satisfaction using Evaluation of Hospital Foodservice
one hospital in the UK National Quality in Italy: What do Patients
Health Service as a case studi. Relly Value?. Italy: University of
The Worshipful Company of Cooks
Siena, Siena, Italy. Diakses consecutive cross-sectional
tanggal 15 Mei 2015. studies. Clin Nutr 24. 1078-1088.

Mirshra, P.H., Gupta, S. 2012. Study Of Oktaviani R.W dan Suryana R.N. 2005.
Patient Satisfaction In a Surgical Analisis Kepuasan Pengunjung
Unit Of a Tertiary Care Teaching dan Pengembangan Fasilitas
Hospital. India: New Delhi. Diakses Wisata Agro. Jurnal Agro Ekonomi,
pada tanggal 1 Juni 2015. 24 (1), 41-58.

Moehyi, S. 1992. Managemen Sistem Padmiari, I.A.E., Pande P.S.S., dan G.A
Penyelenggaraan Makanan Dewi K., 2013. Analisis Faktor
Institusi. Jakarta: Pusat Kepuasan Pasien rawat Inap
Pendidikaan Tenaga Kesehatan Terhadap Kinerja Ahli Gizi
Departemen Kesehatan Republik Ruangan Di RSUP Sanglah
Indonesia. Denpasar, Provinsi Bali. Bali:
Poltekkes Denpasar.
Naithani S., Whelan K., Thomas J et al.
2008. Hospital inpatients’ Pohan, I.S. 2006. Jaminan Mutu Layanan
experiences of access to food: a Kesehatan: Dasar-dasar
qualitative interview and Pengertian dan
observational study. Health Expect Penerapan.Jakarta.
11. 294-303.
Sastroasmoro, S., Ismael, S. 1995. Dasar-
National Health Service (NHS). 2005. dasar Metode Penelitian Klinis,
Managing Food Waste in the NHS. Cekatan Pertama, Jakarta:
Department of Health. NHS Binarupa Aksara.
Estates.Diakses pada tanggal 1
Oktober 2015. Stanga, Z., Zurfluh, Y., Roselli,M., et al
(2003). Hospital Food: A Survey of
Netty E., dkk. 2007. Pedoman Patient’s Perceptions. Clinical
penyelenggaraan Makanan Nutrition, 23.241-246.
Rumah Sakit. Jakarta: Direktorat
Bina Pelayanan Medik. Sudian.T., (2012). Hubungan Kepuasan
Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Nor, M.Z. (2010). Hospital Foodservice Kesehatan Di Rumah Sakit Cut
directors identify the important Mutia Kabupaten Aceh Utara.
aspect when implementing room Aceh Utara: STIKES U’Budiyah.
service in hospital foodservice. http://www.ejournal.uui.ac.id/jurnal/
Lowa State University. Diakses T.SUDIAN-l85-jurnal_sudian.pdf.
pada tanggal 26 Maret 2015. diakses tanggal 19 Februari 2016.

Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan Suparni, A., (2014). Hubungan


Kesehatan dan Ilmu Perilaku Pelaksanaan Konseling Gizi
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. dengan Kepuasan Pasien Di
Rumah Sakit Umum Daerah
O’Flynn J., Peake H., Hickson M, et al. dr.Soehadi Prijonegoro Sragen.
(2005) The prevalence of Surakarta: Universitas
malnutrition in hospitals can be Muhammadiyah Surakarta.
reduced: results from three
Taufiq, M.A. 2015. Merancang Kuesioner surya1.pdf. Diakses pada tanggal 10 April
Konsep dan Panduan untuk 2014.
Penelitian Sikap, Kepribadian dan
Perilaku. Jakarta:Prenadena Wijayanti, A.T. 2015. Hubungan
Group. Pengetahuan, Sikap dan Persepsi
Pasien Terhadap Perilaku
Tjahyadi. 2006. Brand Trust dalam Pramusaji dengan Kepuasan
Konteks Loyalitas Merek: Peran Pelayanan Makanan Pada Pasien
karakteristik Merek, Karakteristik Kelas III Di RSUD Kota Semarang.
Perusahaan dan karakteristik Semarang: Politeknik Kesehatan
Merek Pelanggan. Jurnal Kementrian Kesehatan Semarang.
manajemen, 6 (1), 65-75. Wright, O.R.L., et al. 2006. Customer
Evaluation Of Hospial Foodservice
Tjiptono, F., & Chandra, G., 2007.
Quality: An Empirical Investigation.
Service, Quality & International Journal Of Health
Satisfaction.Yogyakarta: C.V Andi Care Quality Assurance.
Offset.

Utama, S. 2003. Memahami Fenomena


Kepuasan Pasien Rumah Sakit.
http://library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-

Anda mungkin juga menyukai