ABSTRAK
Keadaan kurangnya tingkat kepuasan pasien terjadi karena tuntutan kebutuhan pasien semakin meningkat, namun
tidak diiringi dengan perbaikan tindakan perawat. Apabila pasien merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan
yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat
penting bagi pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai mana yang dilakukan
RSUD dr. R. Koesma Tuban, perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam kualitas pelayanan agar sesuai
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Penelitian ini memfokuskan pada mutu pelayanan keperawatan dan
tingkat kepuasan pasien di Ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang asoka RSUD dr. R.
Koesma Tuban. Meotde: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional, sedangkan analisis data yang digunakan adalah uji statistik korelasi Rank Spearman. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pasien di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban yang sesuai dengan
kriteria inklusi sebanyak 155, dengan besar sampel penelitian 112 responden dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pasien merasa cukup puas dengan pelayanan
keperawatan yang cukup baik. Hasil Uji Korelasi Spearmen (rs) didapatkan, variabel mutu pelayanan keperawatan
(p <0,05) mempunyai hubungan terhadap tingkat kepuasan pasien dengan korelasi sedang (r = 0,476) dan arah
korelasi positif yang berarti semakin baik mutu pelayanan keperawatan maka semakin tinggi tingkat kepuasan
pasien. Kesimpulan: Hampir setengah dari total perawat di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban memiliki
mutu pelayanan keperawatan yang cukup baik; hampir setengah dari total pasien merasa cukup puas dengan
pelayanan keperawatan yang diperoleh; Ada hubungan mutu hubungan pelayanan keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban
Kata kunci : Mutu Pelayanan Keperawatan, Kualitas Pelayanan, Tingkat Kepuasan Pasien
ABSTRACT
The lack of patient satisfaction is due to the increasing demands of the patient's needs, but this is not accompanied
by improvements in nurses' actions. If the customer feels dissatisfied with a service provided, then that service can
be ascertained to be ineffective and inefficient. This is especially important for public services. Providing services to
the community as done by RSUD Dr. R. Koesma Tuban, needs to get attention, especially in the quality of services
to suit the needs and expectations of the community. This study focuses on the quality of nursing services and the
level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr. R. Koesma Tuban. This study aims to determine the
relationship between the quality of nursing services with the level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr.
R. Koesma Tuban. This study uses analytic survey research with cross sectional approach, while the data analysis
used is the Spearman Rank correlation test. The population used in this study were patients in the Asoka room of
RSUD dr. R. Koesma Tuban who fit the inclusion criteria as many as 155, with a large sample of 112 respondents
using a simple random sampling technique. The results showed that most patients were quite satisfied with the quite
good nursing services. Spearmen Correlation Test Results (rs) obtained, the variable quality of nursing services (p
<0.05) has a relationship to the level of patient satisfaction with moderate correlation (r = 0.476) and the direction
of the positive correlation which means the better the quality of nursing services, the higher the level of satisfaction
patient.Almost half of the nurses at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuba have a good quality nursing service.
Almost half of the patient at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuban feel satisfy with nurse’s service; there is a
correlation between the quality of nurse service and the level of patient satisfaction at Asoka Room RSUD dr. R.
Koesma Tuban.
peranan yang penting dalam pelaksanaan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien
pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban
secara keseluruhan terutama rumah sakit.
Jumlah tenaga perawat merupakan tenaga II. METODOLOGI
paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga Penelitian ini menggunakan metode
kesehatan lainnya, sehingga perannya menjadi penelitian Analitic Corelational untuk
penentu dalam pelayanan kesehatan baik di menganalisis hubungan antar kedua variabel
rumah sakit maupun puskesmas. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan waktu Cross
perawat lebih banyak berinteraksi dengan Sectional dan teknik penelitian menggunakan
pasien selama 24 jam untuk melaksanakan metode Random Sampling. Populasi dalam
layanan keperawatan. Keberhasilan pelayanan penelitian ini adalah pasien yang di rawat di
rumah sakit sangat tergantung pada kinerja ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban
perawat rumah sakit dalam melaksanakan sebanyak 155 pasien. Dalam penelitian sampel
layanan keperawatan di rumah sakit yang akan yang digunakan sebanyak 112 responden pasien
mempengaruhi kepuasan pasien. 6 di ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Setiap rumah sakit dituntut harus dan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
mampu mewujudkan pelayanan yang efisien, mutu pelayanan keperawatan sedangkan
efektif dan bermutu secara paripurna serta variabel terikatnya yaitu tingkat kepuasan
berorientasi kepada kepuasan pasien. Adapun pasien. Instrumen yang digunakan dalam
salah satu upaya yang dapat dilakukan demi penelitian ini adalah kuesioner yaitu kuesioner
memenangkan persaingan ini adalah dengan mutu pelayanan keperawatan dan kuesioner
memberikan pelayanan yang berkualitas. tingkat kepuasan pasien.
Perawat harus meningkatkan pelayanan kepada Penelitian ini menggunakan Analisa
pasien dengan menunjukkan rasa penerimaan bivariate dengan data yang berskala ordinal dan
yang baik terhadap pasien dan keluarga pasien ordinal, serta pengolahan data menggunakan
dengan sikap selalu ramah, perawat dalam Uji Spearmen Rank. Adapun ketentuan
memberikan pelayanan keperawatan harus pengambilan keputusan apakah hipotesis
sabar bersedia memberi memberikan diterima atau ditolak dengan melihat signifikan.
pertolongan kepada pasien, sikap perawat selalu Bila p (<0,05) maka analisis menunjukkan hasil
jujur, tekun dalam tugas, sikap perawat harus yang signifikan, dengan penyataan lain H1
mampu melakukan komunikasi sebaik mungkin diterima, maka terdapat hubungan mutu
dengan pasien, sikap perawat yang harus pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan
mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien di ruang asoka RSUD dr. R. Koesma
pasien dan keluarga pasien. Selain itu perawat Tuban.
juga dituntut untuk lebih baik lagi dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan terhadap pasien, salah satunya adalah Berikut ini adalah Distribusi
dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, Responden berdasarkan Usia di Ruang Asoka
dalam tahapan ini terdiri dari 3 aspek yaitu RSUD dr. R Koesma Tuban pada bulan Maret-
April Tahun 2019.
tahap persiapan, perncanaan,dan tahap
terminasi, 3 tahap tersebut merupakan bagian Responden berdasarkan Usia di Ruang Asoka RSUD
yang mempunyai peranan penting dalam dr. R Koesma Tuban pada bulan Maret-April Tahun
memberikan nilai kepuasan bagi pasien maupun 2019
No. Usia (tahun) f %
keluaga pasien yang berada di ruang Asoka
1. ≤ 20 2 1.8
RSUD dr. R. Koesma Tuban. 2. 21-30 6 5.4
Berdasarkan uraian tersebut diatas yang 3. 31-40 17 15.2
melatar belakangi penulis melakukan penelitian 4 41-50 33 29.5
5 ≥ 50 54 48,1
dengan judul Hubungan Mutu Pelayanan
beri kesempatan kepada klien untuk Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat
mengekspresikan perasaannya terhadap Kepuasan Pasien di Ruang Asoka RSUD dr. R.
penjelasan yang telah diberikan oleh perawat, Koesma Tuban pada Bulan Maret-April Tahun 2019
menerapkan pengetahuan intelektual, No. Kepuasan Pasien f %
kemampuan hubungan antar manusia dan 1. Tinggi 36 32,1
kemampuan teknis keperawatan dalam 2. Sedang 64 57,1
pelaksanaan tindakan keperawatan yang 3 Rendah 12 10,7
diberikan oleh perawat, hal-hal yang perlu
Total 112 100%
diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan
adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan
Berdasarkan tabel 4 menjelaskan bahwa
komplikasi, rasa aman, privasi, kondisi klien,
hampir setengahnya pasien yang di rawat di
respon klien terhadap tindakan yang telah
ruang Asoka tingkat kepuasannya sedang atau
diberikan, dan pada tahap terminasi meliputi
pasien merasa cukup puas sejumlah 64 pasien
terus memperhatikan respons klien terhadap
(57,1%), sedangkan untuk tingkat kepuasan
tindakan keperawatan yang telah diberikan,
tinggi atau pasien merasa sangat puas yaitu 36
tinjau kemajuan klien dari tindakan
pasien (32,1%) dan sebagian kecil pasien yang
keperawatan yang telah diberikan, rapikan
merasa tidak puas atau tingkat kepuasan rendah
peralatan dan lingkungan klien dan lakukan
sejumlah 12 pasien (10,7%).
terminasi.
Berdasarkan tabel 4 menjelaskan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar pasien yang di rawat di ruang
pelayanan keperawatan di ruang asoka sudah Asoka menilai tingkat kepuasan sedang atau
cukup baik pada tahap persiapan karena pasien merasa cukup puas sejumlah 64
perawat terampil berhubungan dengan responden (57,1%), dan kepuasan pasien tinggi
bagaimana cara perawat mengikuti standart atau pasien merasa sangat puas 36 responden
pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal (32,1 dan sebagian kecil pasien yang merasa
kepatuhan, ketepatan, kebenaran, dan tidak puas atau tingkat kepuasan rendah
konsistensi dalam melakukan persiapan sejumlah 12 pasien (10,7%).
sebelum melakukan tindakan keperawatan Pasien dalam mengevaluasi kepuasan
kepada pasien, dan dengan melihat beberapa terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu
item yang terdapat pada kuesioner, yaitu pada beberapa faktor yaitu kualitas produk atau
sebagian besar responden menilai perawat jasa yaitu pasien akan merasa puas bila hasil
dalam memberi pelayanan keperawatan yaitu evaluasi mereka menunjukan bahwa produk
cukup baik yang mendapat nilai paling tinggi atau jasa yang digunakan berkualitas, harga
yaitu pada tahap persiapan, pada tahap merupakan aspek penting, namun yang
persiapan ini perawat terlihat sudah siap mulai terpenting dalam penentuan kualitas guna
dari diri dan alat yang diperlukan dalam hal ini mencapai kepuasan pasien elemen ini
beberapa responden mengungkapkan bahwa mempengaruhi pasien dari segi biaya yang di
perawat tidak terlihat bolak balik ke ruang keluarkan, biasanya semakin mahal harga
perawat untuk mengambil alat tetapi pada tahap perawatan maka pasien mempunyai harapan
pelaksanaan mengalami penurunan yaitu yang lebih besar, emosional yaitu pasien yang
berdasarkan ungkapan dari responden perawat merasa bangga dan yakin bahwa orang lain
tidak memperhatikan keadaan pasien saat kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini
melakukan tindakan keperawatan dalam hal ini pasien memilih institusi pelayanan kesehatan
pasien merasa kurang nyaman begitu pula pada yang sudah mempunyai pandangan, cenderung
tahap terminasi responden mengungkapkan memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi,
perawat setelah melakukan tindakan kinerja yaitu wujud dari kinerja ini misalnya
keperawatan tidak memperhatikan kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan dalam
perkembangan klien. Dapat disimpulkan bahwa memberikan pelayanan yang relative cepat,
pada tindakan pelayanan keperawatan pada karakteristik produk meliputi meliputi
tahap persiapan perawat sudah cukup bagus penampilan bangunan, kebersihan dan tipe
tetapi menurun pada tahap pelaksanaan dan kelas kamar yang disediakan beserta
terminasi. kelengkapannya, pelayanan yaitu pelayanan
keramahan petugas rumah sakit, kecepatan
dalam pelayanan. Institusi pelayanan kesehatan
dianggap baik apabila dalam memberikan
PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 89 dari 93
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93
pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan memberikan layanan yang kurang baik. faktor
pasien. Kepuasan muncul dari kesan pertama lain yang menyebabkan tingkat kepuasan
masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan sedang adalah keadaan responden saat
yang diberikan. Misalnya pelayanan yang cepat, menjawab kuesioner.
tanggap dan keramahan dalam memberikan Kemungkinan responden kurang
pelayanan keperawatan, lokasi yaitu umumnya semangat dalam mengisi kuesioner sehingga
semakin dekat lokasi dengan pusat perkotaan responden mengisi dengan asal-asalan. Hal ini
atau yang mudah dijangkau, mudahnya selaras bahwa faktor emosional mempengaruhi
transportasi dan lingkungan yang baik akan tingkat kepuasan pasien.7 Berdasarkan dengan
semakin menjadi pilihan bagi pasien, fasilitas melihat beberapa item yang terdapat pada
turut menentukan kepuasan pasien, misalnya kuesioner bahwa responden menyatakan
fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, mereka merasakan kepuasan tinggi pada faktor
tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan assurance dan responden merasakan tidak puas
ruang kamar rawat inap, komunikasi yaitu tata atau kepuasan rendah pada faktor
cara informasi yang diberikan pihak penyedia responsiveness hal ini di ungkapkan oleh
jasa dan keluhan dari pasien, suasana meliputi responden karena pada saat pasien datang ke
keamanan dan keakraban. Suasana yang tenang, rumah sakit pasien berharap tinggi terhadap
nyaman, sejuk dan indah akan sangat pelayanan yang akan diterimanya dan pada
mempengaruhi kepuasan pasien dalam proses kenyataannya tidak sebanding dengan
penyembuhannya, desain visual meliputi pelayanan keperawatan yang diterimanya dalam
dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan hal ini perawat kurang tanggap atau terlalu lama
yang tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi ikut dalam memberikan tindakan, sehingga harapan
menentukan suatu kenyamanan. tinggi pasien berkurang pada faktor daya
Kepuasan adalah perasaan senang tanggap.
seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu Tabel 5. Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan
produk dengan harapannya. Kepuasan adalah Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Asoka
perasaan senang atau kecewa seseorang yang RSUD dr. R. Koesma Tuban pada Bulan Maret-
muncul setelah membandingkan antara persepsi April Tahun 2019
atau kesannya terhadap kinerja atau suatu Pelayanan
Keperawata
Kepuasan Pasien
Tinggi Total
produk dan harapan-harapannya.2 Kualitas n
Rendah Sedang
Kurang 7(43,7%) 8(50%) 1(6,2%) 16 (100%)
pelayanan yang berkaitan dengan kepuasan
ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal Cukup 5(7,2%) 46(66,6%) 18(26%) 69 (100%)
Tuban. Selain itu didapatkan nilai korelasi Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
spearman = 0,476 yang menunjukkan bahwa memperkuat teori yang dikemukakan bahwa
arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi pelayanan merupakan hal terpenting dari faktor-
yang sedang antara mutu Pelayanan faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien.8
Keperawatan dengan tingkat Kepuasan Pasien Pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban. keperawatan harus kompeten dan
Dengan kata lain semakin baik pelayanan memperhatikan kebutuhan pasien dan
keperawatan maka semakin tinggi kepuasan menghargai pasien. Pelayanan yang
yang dirasakan pasien, begitu pula sebaliknya. memberikan kesan baik akan meningkatkan
Sejalan dengan terdapat hubungan korelasi kepuasan pasien.
positif sebesar 0,529 antara kualitas pelayanan Hasil penelitian di Ruang Asoka RSUD
tenaga perawat dengan tingkat kepuasan pasien dr. R. Koesma Tuban bahwa ada responden
diruang rawat inap badan RSUD dr. H. yang menilai pelayanan keperawatan berada
Soewondo Kendal.9 pada kategori kurang namun tingkat kepuasan
Kepuasan pelanggan (pasien) terjadi tinggi sejumlah 1 orang. Peneliti menganalisa
apabila apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, penyebab responden menyatakan kepuasannya
atau harapannya dapat terpenuhi. Harapan tinggi dengan pelayanan yang kurang
tersebut dapat terpenuhi melalui jasa (pelayanan dikarenakan responden merasa lelah dan kurang
kesehatan) yang diterima olehnya. Oleh karena bersemangat dalam mengisi kuesioner sehingga
itu kepuasan pasien adalah selisih (gap) antara responden dalam mengisi kuesioner asal-asalan.
layanan yang diterima oleh pasien dengan Hal ini selaras bahwa faktor emosional
harapan pasien pada layanan tersebut.4 mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. 7
Pasien dalam mengevaluasi kepuasan Disisi lain masih ada beberapa yang
terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu menilai layanan keperawatan pada kategori
pada beberapa faktor yaitu kualitas produk atau kurang baik memiliki tingkat kepuasan rendah.
jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, Layanan keperawatan yang diterima oleh pasien
karakteristik produk, pelayanan, lokasi, ternyata kurang dari harapan pasien, maka
fasilitas, komunikasi, suasana, desain visual.8 pasien tersebut merasa tidak puas karena
Mengevaluasi jasa yang bersifat merasa kecewa. Apabila pelayanan
intangible, konsumen umumnya menggunakan keperawatan yang diterima tidak sebanding atau
beberapa atribut atau faktor kepuasan meliputi lebih besar dari harapan pasien maka pasien
bukti langsung (Tangible), keandalan merasa puas. Maka dapat dikatakan bahwa
(Reability), Daya tanggap (Responsiveness), pelayanan keperawatan berhubungan dengan
jaminan (Assurance), dan empati.2 kepuasan yang dirasakan pasien. Semakin baik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan, maka kepuasan pasien
hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu ada semakin tinggi pula. Demikian juga sebaliknya,
hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan semakin rendah pelayanan keperawatan, maka
tingkat kepuasan pasien. terdapat hasil kepuasan pasien semakin rendah pula.
penelitian tentang pelayanan keperawatan Dari hasil penelitian pelayanan
dengan tingkat kepuasan yang mendukung hasil keperawatan yang baik dari perawat merupakan
penelitian ini, yaitu penelitian dengan judul salah satu sikap yang merupakan unsur yang
“Hubungan Kualitas Pelayanan Tenaga Perawat sangat penting dalam proses yang berlangsung
dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang sehingga menciptakan rasa nyaman dan aman
Rawat Inap Badan RSUD dr. H. Soewondo dari pasien. Pasien yang diperlakukan dengan
Kendal”.7 Hasil penelitian tersebut juga penuh kasih sayang, terutama adanya tindakan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang keperawatan dengan baik akan menghasilkan
bermakna antara persepsi pasien terhadap mutu kesembuhan luka yang lebih cepat,
pelayanan dengan kepuasan pasien. berkurangnya rasa nyeri, berkurangnya