Anda di halaman 1dari 9

ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan

Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93


Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien


di Ruang Asoka RSUD Dr. R. Koesma Tuban

Tiara Putri Ryandini1, Lukman Hakim2


1,2)
STIKES Nahdlatul Ulama Tuban,
Email: tiara.putriryandini16@gmail.com, 2lukman@stikesnu.com
1

ABSTRAK
Keadaan kurangnya tingkat kepuasan pasien terjadi karena tuntutan kebutuhan pasien semakin meningkat, namun
tidak diiringi dengan perbaikan tindakan perawat. Apabila pasien merasa tidak puas terhadap suatu pelayanan
yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat
penting bagi pelayanan publik. Penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat sebagai mana yang dilakukan
RSUD dr. R. Koesma Tuban, perlu mendapatkan perhatian, khususnya dalam kualitas pelayanan agar sesuai
dengan kebutuhan dan harapan masyarakat. Penelitian ini memfokuskan pada mutu pelayanan keperawatan dan
tingkat kepuasan pasien di Ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien di Ruang asoka RSUD dr. R.
Koesma Tuban. Meotde: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik dengan pendekatan cross
sectional, sedangkan analisis data yang digunakan adalah uji statistik korelasi Rank Spearman. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah pasien di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban yang sesuai dengan
kriteria inklusi sebanyak 155, dengan besar sampel penelitian 112 responden dengan menggunakan teknik simple
random sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan sebagian besar pasien merasa cukup puas dengan pelayanan
keperawatan yang cukup baik. Hasil Uji Korelasi Spearmen (rs) didapatkan, variabel mutu pelayanan keperawatan
(p <0,05) mempunyai hubungan terhadap tingkat kepuasan pasien dengan korelasi sedang (r = 0,476) dan arah
korelasi positif yang berarti semakin baik mutu pelayanan keperawatan maka semakin tinggi tingkat kepuasan
pasien. Kesimpulan: Hampir setengah dari total perawat di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban memiliki
mutu pelayanan keperawatan yang cukup baik; hampir setengah dari total pasien merasa cukup puas dengan
pelayanan keperawatan yang diperoleh; Ada hubungan mutu hubungan pelayanan keperawatan dengan tingkat
kepuasan pasien di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban

Kata kunci : Mutu Pelayanan Keperawatan, Kualitas Pelayanan, Tingkat Kepuasan Pasien

ABSTRACT
The lack of patient satisfaction is due to the increasing demands of the patient's needs, but this is not accompanied
by improvements in nurses' actions. If the customer feels dissatisfied with a service provided, then that service can
be ascertained to be ineffective and inefficient. This is especially important for public services. Providing services to
the community as done by RSUD Dr. R. Koesma Tuban, needs to get attention, especially in the quality of services
to suit the needs and expectations of the community. This study focuses on the quality of nursing services and the
level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr. R. Koesma Tuban. This study aims to determine the
relationship between the quality of nursing services with the level of patient satisfaction in the Asoka Hospital Dr.
R. Koesma Tuban. This study uses analytic survey research with cross sectional approach, while the data analysis
used is the Spearman Rank correlation test. The population used in this study were patients in the Asoka room of
RSUD dr. R. Koesma Tuban who fit the inclusion criteria as many as 155, with a large sample of 112 respondents
using a simple random sampling technique. The results showed that most patients were quite satisfied with the quite
good nursing services. Spearmen Correlation Test Results (rs) obtained, the variable quality of nursing services (p
<0.05) has a relationship to the level of patient satisfaction with moderate correlation (r = 0.476) and the direction
of the positive correlation which means the better the quality of nursing services, the higher the level of satisfaction
patient.Almost half of the nurses at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuba have a good quality nursing service.
Almost half of the patient at Asoka Room RSUD dr. R. Koesma Tuban feel satisfy with nurse’s service; there is a
correlation between the quality of nurse service and the level of patient satisfaction at Asoka Room RSUD dr. R.
Koesma Tuban.

Keywords: Quality of Nursing Services, Level of Patient Satisfaction

*Korespondensi Author : Tiara Putri Ryandini, STIKES Nahdlatul Ulama Tuban,


tiaraputriryandini16@gmail.com, Telp. 081326634660

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 85 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

I. PENDAHULUAN tidaknya hanya pada kelengkapan fasilitas yang


Kepuasan dimulai dari penerimaan diunggulkan, selain sikap dan pelayanan
terhadap pasien dari pertama kali datang sampai kesehatan yang diberikan pada pasien juga
meninggalkan rumah sakit. Pasien dikatakan berpengaruh terhadap pelayanan.4 Bila
puas jika pelayanan yang diterima oleh pasien pelayanan kesehatan tersebut diabaikan maka
sesuai dengan harapan pasien atau melampaui rumah sakit akan kehilangan banyak pasien dan
harapan yang pasien inginkan dan jika dijauhi oleh calon pasien, hal tersebut
pelayanan yang diterima oleh pasien tidak dikarenakan pasien merupakan hal yang paling
sesuai harapan maka sebaliknya pasien tidak berpengaruh dalam mengembangkan industri
puas2. Keadaan kurangnya kepuasan pasien rumah sakit. Kepuasan muncul dari kesan
terjadi karena tuntutan kebutuhan pasien pertama pasien masuk ke rumah sakit.5
semakin meningkat, namun tidak diiringi Tuntutan masyarakat atas pelayanan
dengan perbaikan tindakan perawat.1 Oleh keperawatan yang semakin meningkat membuat
karena itu pelayanan rumah sakit seringkali perawat sebagai profesi mempunyai andil dan
mengalami permasalahan yang mencakup tanggung jawab besar dalam memberikan
tentang ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang berkualitas.
pelayanan dirawat inap dan rawat jalan yang Dalam tataran pelayanan kesehatan di
dianggap kurang memadai atau memuaskan. 2 puskesmas dan di rumah sakit perawat menjadi
Responden pasien yang sedang kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan
menjalani rawat inap disalah satu rumah sakit pelayanan kesehatan. Perawat mempunyai
Amerika Serikat, sejumlah 150 pasien konstribusi yang sangat besar dalam tataran
ditemukan bahwa sekitar 65% memberikan tersebut.6
persepsi negatif terhadap pelayanan perawat di Pelayanan di ruang Asoka RSUD dr. R.
rumah sakit dan 35% pasien mengatakan puas Koesma Tuban sendiri sudah masuk dalam
dengan pelayanan perawat dan sisanya kategori yang lumayan bagus akan tetapi dalam
mengatakan tidak puas. Berdasarkan data pemberian tindakan keperawatan dirasa kurang
kepuasan pasien di rawat inap RSUD dr. R. tepat hal itu dikarenakan waktu untuk tindakan
Koesma Tuban pada tahun 2014 yaitu 79,64% keperawatan terkadang tidak sesuai dengan
dikategorikan B (baik) dan meningkat pada jadwal yang sudah ditentukan, hal itu sering
tahun 2015 mencapai 83,11% dikategorikan A dikeluhkan oleh pasien maupun keluarga pasien
(sangat baik) dan menurun pada tahun 2016 bahkan dari pihak pasien sering menanyakan
yaitu 79,47% dikategorikan B (baik). atau bahkan mengingatkan hal tersebut. Dari
Survei awal yang dilakukan oleh hal tersebut mengakibatkan nilai kepuasan
peneliti di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma dalam pemberian pelayanan keperawatan
Tuban pada bulan Januari 2019, dengan cara diruang Asoka RSUD dr. R. Koesma tuban
observasi kepada 5 responden (100%) pasien.3 dirasa kurang oleh pasien maupun keluarga
Didapatkan hasil 2 responden (40%) pasien yang pernah dirawat di ruang tersebut.
mengatakan tidak puas dengan pelayanan dan Kepuasan muncul dari kesan pertama
proses tindakan keperawatan yang di terima masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan
diruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban, yang diberikan. Misalnya pelayanan yang cepat,
dan 3 responden (60%) mengatakan puas. tanggap dan keramahan dalam memberikan
Pasien dalam mengevaluasi kepuasan pelayanan keperawatan. Pelayanan dalam hal
terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu ini adalah pelayanan keperawatan yang diterima
pada beberapa faktor, antara lain kualitas oleh pasien. Kebutuhan pasien terhadap
produk atau jasa, harga, emosional, kinerja, pelayanan kesehatan yang semakin kompleks
estetika, karakteristik produk, pelayanan, akan menuntut pelayanan kesehatan yang
lokasi, fasilitas, komunikasi, suasana, dan profesional dalam mengatasi masalah
desain visual. Rumah sakit dinyatakan berhasil kesehatan. Pelayanan keperawatan memiliki

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 86 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

peranan yang penting dalam pelaksanaan Keperawatan dengan Tingkat Kepuasan Pasien
pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban
secara keseluruhan terutama rumah sakit.
Jumlah tenaga perawat merupakan tenaga II. METODOLOGI
paling banyak bila dibandingkan dengan tenaga Penelitian ini menggunakan metode
kesehatan lainnya, sehingga perannya menjadi penelitian Analitic Corelational untuk
penentu dalam pelayanan kesehatan baik di menganalisis hubungan antar kedua variabel
rumah sakit maupun puskesmas. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan waktu Cross
perawat lebih banyak berinteraksi dengan Sectional dan teknik penelitian menggunakan
pasien selama 24 jam untuk melaksanakan metode Random Sampling. Populasi dalam
layanan keperawatan. Keberhasilan pelayanan penelitian ini adalah pasien yang di rawat di
rumah sakit sangat tergantung pada kinerja ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban
perawat rumah sakit dalam melaksanakan sebanyak 155 pasien. Dalam penelitian sampel
layanan keperawatan di rumah sakit yang akan yang digunakan sebanyak 112 responden pasien
mempengaruhi kepuasan pasien. 6 di ruang asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban.
Setiap rumah sakit dituntut harus dan Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
mampu mewujudkan pelayanan yang efisien, mutu pelayanan keperawatan sedangkan
efektif dan bermutu secara paripurna serta variabel terikatnya yaitu tingkat kepuasan
berorientasi kepada kepuasan pasien. Adapun pasien. Instrumen yang digunakan dalam
salah satu upaya yang dapat dilakukan demi penelitian ini adalah kuesioner yaitu kuesioner
memenangkan persaingan ini adalah dengan mutu pelayanan keperawatan dan kuesioner
memberikan pelayanan yang berkualitas. tingkat kepuasan pasien.
Perawat harus meningkatkan pelayanan kepada Penelitian ini menggunakan Analisa
pasien dengan menunjukkan rasa penerimaan bivariate dengan data yang berskala ordinal dan
yang baik terhadap pasien dan keluarga pasien ordinal, serta pengolahan data menggunakan
dengan sikap selalu ramah, perawat dalam Uji Spearmen Rank. Adapun ketentuan
memberikan pelayanan keperawatan harus pengambilan keputusan apakah hipotesis
sabar bersedia memberi memberikan diterima atau ditolak dengan melihat signifikan.
pertolongan kepada pasien, sikap perawat selalu Bila p (<0,05) maka analisis menunjukkan hasil
jujur, tekun dalam tugas, sikap perawat harus yang signifikan, dengan penyataan lain H1
mampu melakukan komunikasi sebaik mungkin diterima, maka terdapat hubungan mutu
dengan pasien, sikap perawat yang harus pelayanan keperawatan dan tingkat kepuasan
mampu melakukan kerjasama yang baik dengan pasien di ruang asoka RSUD dr. R. Koesma
pasien dan keluarga pasien. Selain itu perawat Tuban.
juga dituntut untuk lebih baik lagi dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang III. HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan terhadap pasien, salah satunya adalah Berikut ini adalah Distribusi
dalam pelaksanaan implementasi keperawatan, Responden berdasarkan Usia di Ruang Asoka
dalam tahapan ini terdiri dari 3 aspek yaitu RSUD dr. R Koesma Tuban pada bulan Maret-
April Tahun 2019.
tahap persiapan, perncanaan,dan tahap
terminasi, 3 tahap tersebut merupakan bagian Responden berdasarkan Usia di Ruang Asoka RSUD
yang mempunyai peranan penting dalam dr. R Koesma Tuban pada bulan Maret-April Tahun
memberikan nilai kepuasan bagi pasien maupun 2019
No. Usia (tahun) f %
keluaga pasien yang berada di ruang Asoka
1. ≤ 20 2 1.8
RSUD dr. R. Koesma Tuban. 2. 21-30 6 5.4
Berdasarkan uraian tersebut diatas yang 3. 31-40 17 15.2
melatar belakangi penulis melakukan penelitian 4 41-50 33 29.5
5 ≥ 50 54 48,1
dengan judul Hubungan Mutu Pelayanan

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 87 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

Total 112 100% Layanan keperawatan dapat diamati


dari praktik keperawatan yang dilakukan oleh
perawat saat melakukan tindakan keperawatan
Tabel 1 menjelaskan bahwa hampir pada pasien. Tindakan perawat hendaknya
setengahnya responden berusia ≥ 50 tahun yaitu dilakukan sesuai harapan pasien untuk
sejumlah 54 orang (48,1%) dan sebagian kecil mencapai tingkat kepuasan dan memenuhi
responden berumur ≤ 20 tahun yaitu sejumlah 2 harapan pasien. 3
orang (1,8%).
Pelayanan kesehatan yang bermutu
Tabel 2. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat sering dipersepsikan sebagai suatu layanan
Pendidikan di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma kesehatan yang dibutuhkan dalam hal ini akan
Tuban pada Bulan Maret-April Tahun 2019
ditentukan oleh profesi layanan kesehatan dan
No. Tingkat Pendidikan f %
1. Tidak Sekolah 2 1,8
sekaligus diinginkan baik oleh klien (individu)
2. SD 52 46,4 ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya
3 SMP 33 29,5 beli masyarakat. Layanan kesehatan
4 SMA 24 21,4 sebagaimana juga mutu barang dan jasa bersifat
5 D3/Sarjana 1 0,9 multidimensi. Terdapat beberapa faktor yang
Total 112 100% mendukung berjalannya suatu pelayanan
dengan baik, yaitu kesadaran para pejabat dan
Tabel 2 bahwa hampir setengahnya petugas yang berkecimpung dalam pelayanan,
pendidikan responden adalah SD yang aturan yang menjadi landasan kerja pelayanan,
berjumlah 52 orang (46,4%), dan sebagian kecil organisasi yang merupakan alat serta sistem
pendidikan responden adalah D3/Sarjana yang yang memungkinkan berjalannya mekanisme
berjumlah 1 orang (0,9%). kegiatan pelayanan, keterampilan petugas
berhubungan dengan bagaimana cara petugas
Tabel 3. Distribusi Responden berdasarkan Mutu mengikuti standart pelayanan yang telah
Pelayanan Keperawatan di Ruang Asoka RSUD dr. ditetapkan dalam hal kepatuhan, ketepatan
R. Koesma Tuban pada Bulan Maret-April Tahun (accuracy), kebenaran (reliability), dan
2019 konsistensi, dan sarana dalam pelaksanaan
Pelayanan
No. f % tugas pelayanan.8
Keperawatan
1. Baik 27 24,1 Proses keperawatan adalah proses yang
2. Cukup 69 61,6 terdiri dari 5 tahap yang spesifik, yaitu
3 Kurang 16 14,3 pengkajian, diagnosis keperawatan,
Total 112 100% perencanaan, implemetasi dan evaluasi.8
Implementasi keperawatan adalah serangkaian
kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
Tabel 3 menjelaskan bahwa sebagian membantu klien dari masalah status keshatan
besar perawat di ruang Asoka melakukan yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih
pelayanan keperawatan yang cukup baik yaitu baik yang emnggambarkan kriteria hasil yang
69 (61,6%) sedangkan perawat dengan di harapkan. 3 Secara operasional hal-hal yang
pelayanan keperawatan yang baik yaitu 27 perlu diperhatikan perawat dalam pelaksanaan
(24,1%), dan sebagian kecil perawat yang implementasi keperawatan adalah tahap
melakukan pelayanan keperawatan yang kurang persiapan meliputi memahami rencana
baik yaitu 16 (14,3%). keperawatan secara baik, menguasai
keterampilan teknis keperawatan, memahami
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan rasional ilmiah dari tindakan yang akan
bahwa sebagian besar perawat di ruang asoka dilakukan, mengetahui sumber daya yang
RSUD dr. R. Koesma Tuban menerapkan diperlukan, memahami kode etik dan aspek
pelayanan keperawatan yang cukup baik yaitu hukum yang berlaku dalam pelayanan
69 responden (61,6%) pada tahap persiapan, keperawatan, memahami standar praktik klinik
dan sebagian kecil menerapkan pelayanan keperawatan untuk mengukur keberhasilan,
keperawatan yang kurang baik yaitu 16 tahap pelaksanaan meliputi
responden (14,3%) pada tahap pelaksanaan. mengkomunikasikan atau menginformasikan
kepada klien tentang keputusan tindakan
keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat,

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 88 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

beri kesempatan kepada klien untuk Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat
mengekspresikan perasaannya terhadap Kepuasan Pasien di Ruang Asoka RSUD dr. R.
penjelasan yang telah diberikan oleh perawat, Koesma Tuban pada Bulan Maret-April Tahun 2019
menerapkan pengetahuan intelektual, No. Kepuasan Pasien f %
kemampuan hubungan antar manusia dan 1. Tinggi 36 32,1
kemampuan teknis keperawatan dalam 2. Sedang 64 57,1
pelaksanaan tindakan keperawatan yang 3 Rendah 12 10,7
diberikan oleh perawat, hal-hal yang perlu
Total 112 100%
diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan
adalah energi klien, pencegahan kecelakaan dan
Berdasarkan tabel 4 menjelaskan bahwa
komplikasi, rasa aman, privasi, kondisi klien,
hampir setengahnya pasien yang di rawat di
respon klien terhadap tindakan yang telah
ruang Asoka tingkat kepuasannya sedang atau
diberikan, dan pada tahap terminasi meliputi
pasien merasa cukup puas sejumlah 64 pasien
terus memperhatikan respons klien terhadap
(57,1%), sedangkan untuk tingkat kepuasan
tindakan keperawatan yang telah diberikan,
tinggi atau pasien merasa sangat puas yaitu 36
tinjau kemajuan klien dari tindakan
pasien (32,1%) dan sebagian kecil pasien yang
keperawatan yang telah diberikan, rapikan
merasa tidak puas atau tingkat kepuasan rendah
peralatan dan lingkungan klien dan lakukan
sejumlah 12 pasien (10,7%).
terminasi.
Berdasarkan tabel 4 menjelaskan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian ini sebagian besar pasien yang di rawat di ruang
pelayanan keperawatan di ruang asoka sudah Asoka menilai tingkat kepuasan sedang atau
cukup baik pada tahap persiapan karena pasien merasa cukup puas sejumlah 64
perawat terampil berhubungan dengan responden (57,1%), dan kepuasan pasien tinggi
bagaimana cara perawat mengikuti standart atau pasien merasa sangat puas 36 responden
pelayanan yang telah ditetapkan dalam hal (32,1 dan sebagian kecil pasien yang merasa
kepatuhan, ketepatan, kebenaran, dan tidak puas atau tingkat kepuasan rendah
konsistensi dalam melakukan persiapan sejumlah 12 pasien (10,7%).
sebelum melakukan tindakan keperawatan Pasien dalam mengevaluasi kepuasan
kepada pasien, dan dengan melihat beberapa terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu
item yang terdapat pada kuesioner, yaitu pada beberapa faktor yaitu kualitas produk atau
sebagian besar responden menilai perawat jasa yaitu pasien akan merasa puas bila hasil
dalam memberi pelayanan keperawatan yaitu evaluasi mereka menunjukan bahwa produk
cukup baik yang mendapat nilai paling tinggi atau jasa yang digunakan berkualitas, harga
yaitu pada tahap persiapan, pada tahap merupakan aspek penting, namun yang
persiapan ini perawat terlihat sudah siap mulai terpenting dalam penentuan kualitas guna
dari diri dan alat yang diperlukan dalam hal ini mencapai kepuasan pasien elemen ini
beberapa responden mengungkapkan bahwa mempengaruhi pasien dari segi biaya yang di
perawat tidak terlihat bolak balik ke ruang keluarkan, biasanya semakin mahal harga
perawat untuk mengambil alat tetapi pada tahap perawatan maka pasien mempunyai harapan
pelaksanaan mengalami penurunan yaitu yang lebih besar, emosional yaitu pasien yang
berdasarkan ungkapan dari responden perawat merasa bangga dan yakin bahwa orang lain
tidak memperhatikan keadaan pasien saat kagum terhadap konsumen bila dalam hal ini
melakukan tindakan keperawatan dalam hal ini pasien memilih institusi pelayanan kesehatan
pasien merasa kurang nyaman begitu pula pada yang sudah mempunyai pandangan, cenderung
tahap terminasi responden mengungkapkan memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi,
perawat setelah melakukan tindakan kinerja yaitu wujud dari kinerja ini misalnya
keperawatan tidak memperhatikan kecepatan, kemudahan, dan kenyamanan dalam
perkembangan klien. Dapat disimpulkan bahwa memberikan pelayanan yang relative cepat,
pada tindakan pelayanan keperawatan pada karakteristik produk meliputi meliputi
tahap persiapan perawat sudah cukup bagus penampilan bangunan, kebersihan dan tipe
tetapi menurun pada tahap pelaksanaan dan kelas kamar yang disediakan beserta
terminasi. kelengkapannya, pelayanan yaitu pelayanan
keramahan petugas rumah sakit, kecepatan
dalam pelayanan. Institusi pelayanan kesehatan
dianggap baik apabila dalam memberikan
PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 89 dari 93
ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan memberikan layanan yang kurang baik. faktor
pasien. Kepuasan muncul dari kesan pertama lain yang menyebabkan tingkat kepuasan
masuk pasien terhadap pelayanan keperawatan sedang adalah keadaan responden saat
yang diberikan. Misalnya pelayanan yang cepat, menjawab kuesioner.
tanggap dan keramahan dalam memberikan Kemungkinan responden kurang
pelayanan keperawatan, lokasi yaitu umumnya semangat dalam mengisi kuesioner sehingga
semakin dekat lokasi dengan pusat perkotaan responden mengisi dengan asal-asalan. Hal ini
atau yang mudah dijangkau, mudahnya selaras bahwa faktor emosional mempengaruhi
transportasi dan lingkungan yang baik akan tingkat kepuasan pasien.7 Berdasarkan dengan
semakin menjadi pilihan bagi pasien, fasilitas melihat beberapa item yang terdapat pada
turut menentukan kepuasan pasien, misalnya kuesioner bahwa responden menyatakan
fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, mereka merasakan kepuasan tinggi pada faktor
tempat parkir, ruang tunggu yang nyaman dan assurance dan responden merasakan tidak puas
ruang kamar rawat inap, komunikasi yaitu tata atau kepuasan rendah pada faktor
cara informasi yang diberikan pihak penyedia responsiveness hal ini di ungkapkan oleh
jasa dan keluhan dari pasien, suasana meliputi responden karena pada saat pasien datang ke
keamanan dan keakraban. Suasana yang tenang, rumah sakit pasien berharap tinggi terhadap
nyaman, sejuk dan indah akan sangat pelayanan yang akan diterimanya dan pada
mempengaruhi kepuasan pasien dalam proses kenyataannya tidak sebanding dengan
penyembuhannya, desain visual meliputi pelayanan keperawatan yang diterimanya dalam
dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan hal ini perawat kurang tanggap atau terlalu lama
yang tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi ikut dalam memberikan tindakan, sehingga harapan
menentukan suatu kenyamanan. tinggi pasien berkurang pada faktor daya
Kepuasan adalah perasaan senang tanggap.
seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu Tabel 5. Mutu Pelayanan Keperawatan Dengan
produk dengan harapannya. Kepuasan adalah Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang Asoka
perasaan senang atau kecewa seseorang yang RSUD dr. R. Koesma Tuban pada Bulan Maret-
muncul setelah membandingkan antara persepsi April Tahun 2019
atau kesannya terhadap kinerja atau suatu Pelayanan
Keperawata
Kepuasan Pasien
Tinggi Total
produk dan harapan-harapannya.2 Kualitas n
Rendah Sedang
Kurang 7(43,7%) 8(50%) 1(6,2%) 16 (100%)
pelayanan yang berkaitan dengan kepuasan
ditentukan oleh lima unsur yang biasa dikenal Cukup 5(7,2%) 46(66,6%) 18(26%) 69 (100%)

dengan istilah “RATER” (responsiveness, Baik 0(0%) 10(37%) 17(62,9%) 27 (100%)


112
assurance, tangible, emphaty, dan reliability).1 Total 12 (10,7%) 64 (57,1%) 36(32,1%)
(100%)
Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa Hasil Uji korelasi Spearman Rank
Nilai r = 0,476
ρ = 0,000

diruang asoka kepuasan pasien dalam kategori


sedang karena kinerja dan pelayanan perawat Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa
dalam memberikan tindakan keperawatan yang kepuasan pasien sedang dengan pelayanan
relatif kurang tanggap atau cukup lama keperawatan yang cukup yaitu sejumlah 46
sehingga pasien tidak cukup puas dengan (66,6%), sedangkan kepuasan pasien tinggi
kinerja pelayanan yang diberikan, dalam hal ini dengan pelayanan keperawatan yang baik
kepuasan pasien sangat pengaruhi oleh faktor sejumlah 17 (62,9%) dan kepuasan pasien
pelayanan yang diberikan perawat. Kepuasan rendah dengan pelayanan keperawatan yang
responden hanya berada kategori sedang kurang sejumlah 7 (43,7%).
mungkin dikarenakan juga dari pengalaman Berdasarkan tabel 5 Hal ini dibuktikan
responden yang pernah memanfaatkan RSUD
dengan analisa menggunakan program SPSS
dr. R. Koesma Tuban dalam mengatasi masalah
kesehatannya. Pengalaman tersebut dapat dengan uji korelasi spearman rank dan tingkat
mempengaruhi penilaian responden menjadi signifikansi (α) 0,05 didapatkan ρ = 0,00
biasa saja pada layanan yang baik maupun yang dimana ρ < 0,05 maka disimpulkan H1
kurang baik. dilihat dari segi karakteristik diterima, artinya ada hubungan antara
layanan, kemungkinan perawat memberikan Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan
layanan yang sewajarnya, tidak memberikan Pasien di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma
layanan yang eksklusif maupun tidak

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 90 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

Tuban. Selain itu didapatkan nilai korelasi Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat
spearman = 0,476 yang menunjukkan bahwa memperkuat teori yang dikemukakan bahwa
arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi pelayanan merupakan hal terpenting dari faktor-
yang sedang antara mutu Pelayanan faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien.8
Keperawatan dengan tingkat Kepuasan Pasien Pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
di Ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma Tuban. keperawatan harus kompeten dan
Dengan kata lain semakin baik pelayanan memperhatikan kebutuhan pasien dan
keperawatan maka semakin tinggi kepuasan menghargai pasien. Pelayanan yang
yang dirasakan pasien, begitu pula sebaliknya. memberikan kesan baik akan meningkatkan
Sejalan dengan terdapat hubungan korelasi kepuasan pasien.
positif sebesar 0,529 antara kualitas pelayanan Hasil penelitian di Ruang Asoka RSUD
tenaga perawat dengan tingkat kepuasan pasien dr. R. Koesma Tuban bahwa ada responden
diruang rawat inap badan RSUD dr. H. yang menilai pelayanan keperawatan berada
Soewondo Kendal.9 pada kategori kurang namun tingkat kepuasan
Kepuasan pelanggan (pasien) terjadi tinggi sejumlah 1 orang. Peneliti menganalisa
apabila apa yang menjadi kebutuhan, keinginan, penyebab responden menyatakan kepuasannya
atau harapannya dapat terpenuhi. Harapan tinggi dengan pelayanan yang kurang
tersebut dapat terpenuhi melalui jasa (pelayanan dikarenakan responden merasa lelah dan kurang
kesehatan) yang diterima olehnya. Oleh karena bersemangat dalam mengisi kuesioner sehingga
itu kepuasan pasien adalah selisih (gap) antara responden dalam mengisi kuesioner asal-asalan.
layanan yang diterima oleh pasien dengan Hal ini selaras bahwa faktor emosional
harapan pasien pada layanan tersebut.4 mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. 7
Pasien dalam mengevaluasi kepuasan Disisi lain masih ada beberapa yang
terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu menilai layanan keperawatan pada kategori
pada beberapa faktor yaitu kualitas produk atau kurang baik memiliki tingkat kepuasan rendah.
jasa, harga, emosional, kinerja, estetika, Layanan keperawatan yang diterima oleh pasien
karakteristik produk, pelayanan, lokasi, ternyata kurang dari harapan pasien, maka
fasilitas, komunikasi, suasana, desain visual.8 pasien tersebut merasa tidak puas karena
Mengevaluasi jasa yang bersifat merasa kecewa. Apabila pelayanan
intangible, konsumen umumnya menggunakan keperawatan yang diterima tidak sebanding atau
beberapa atribut atau faktor kepuasan meliputi lebih besar dari harapan pasien maka pasien
bukti langsung (Tangible), keandalan merasa puas. Maka dapat dikatakan bahwa
(Reability), Daya tanggap (Responsiveness), pelayanan keperawatan berhubungan dengan
jaminan (Assurance), dan empati.2 kepuasan yang dirasakan pasien. Semakin baik
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelayanan keperawatan, maka kepuasan pasien
hipotesis pada penelitian ini diterima yaitu ada semakin tinggi pula. Demikian juga sebaliknya,
hubungan mutu pelayanan keperawatan dengan semakin rendah pelayanan keperawatan, maka
tingkat kepuasan pasien. terdapat hasil kepuasan pasien semakin rendah pula.
penelitian tentang pelayanan keperawatan Dari hasil penelitian pelayanan
dengan tingkat kepuasan yang mendukung hasil keperawatan yang baik dari perawat merupakan
penelitian ini, yaitu penelitian dengan judul salah satu sikap yang merupakan unsur yang
“Hubungan Kualitas Pelayanan Tenaga Perawat sangat penting dalam proses yang berlangsung
dengan Tingkat Kepuasan Pasien di Ruang sehingga menciptakan rasa nyaman dan aman
Rawat Inap Badan RSUD dr. H. Soewondo dari pasien. Pasien yang diperlakukan dengan
Kendal”.7 Hasil penelitian tersebut juga penuh kasih sayang, terutama adanya tindakan
menunjukkan bahwa ada hubungan yang keperawatan dengan baik akan menghasilkan
bermakna antara persepsi pasien terhadap mutu kesembuhan luka yang lebih cepat,
pelayanan dengan kepuasan pasien. berkurangnya rasa nyeri, berkurangnya

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 91 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

kecemasan dan mempercepat rawat inap di Sebaiknya pihak rumah sakit


rumah sakit yang berdampak pada kepuasan mempertahankan tahap persiapan dalam
pasien. tindakan keperawatan dan meningkatkan tahap
Tindakan keperawatan yang baik dari pelaksanaan dan tahap terminasi dalam
perawat dalam melakukan pelayanan pemberian pelayanan keperawatan dengan
keperawatan menjadi salah satu komponen memperhatikan atau mengkaji faktor penunjang
yang utama. Kepuasan pasien merupakan kepuasan pasien yaitu mempertahankan aspek
keluaran layanan kesehatan. Dengan demikian assurance dan meningkatkan aspek tangible
kepuasan pasien merupakan salah satu tujuan dan responsiveness Selain itu meningkatkan
untuk meningkatkan kualitas pelayanan. Dapat kolaborasi dan kepercayaan diri perawat,
dibuktikan bahwa pasien di Ruang Asoka pengembangan persahabatan dan kebersamaan
RSUD dr. R. Koesma Tuban pada bulan Maret- di lingkungan kerja, meningkatkan dukungan
April Tahun 2019 merasa puas terhadap mutu dari tim kerja dan hubungan kerjasama yang
pelayanan keperawatan yang baik terhadap lebih harmonis antara atasan dan bawahan serta
pasien dan keluarga pasien. sesama rekan kerja, pembayaran yang sesuai
dengan beban kerja dan tanggung jawab,
IV. SIMPULAN DAN SARAN memberikan pelatihan tingkat lanjut dan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan kesempatan pengembangan diri dimana setiap
dapat disimpulkan bahwa: perawat diberi kesempatan yang sama, begitu
1. Hampir setengahnya perawat di ruang Asoka pula memberi kesempatan yang sama untuk
RSUD dr. R. Koesma Tuban memiliki mutu promosi karir guna meningkatkan pelayanan
pelayanan keperawatan yang cukup baik, hal keperawatan dan meminimalisir keluhan
ini dibuktikan dengan banyaknya pasien kepuasan pasien.
maupun keluarga pasien yang mengutarakan 3. Bagi Perawat
hal tersebut. Sebaiknya perawat mempertahankan atau
2. Hampir setengahnya pasien merasa cukup meningkatkan pelayanan keperawatannya
puas dengan pelayanan keperawatan yang dalam rangka meminimalisir keluhan pasien
diperoleh, hal itu dibuktikan dengan serta meningkatkan ketrampilan dan
sedikitnya keluhan pasien tentang mutu profesionalisme kerjanya. Selain itu perawat
pelayanan keperawatan yng diterima dari diharapkan dapat mengkomunikasikan keluhan-
perawat di ruang Asoka RSUD dr. R. keluhan dengan baik dan sesuai dengan
Koesma Tuban. prosedur yang berlaku. Perawat juga dapat
3. Ada hubungan mutu hubungan pelayanan memberikan saran dan masukan kepada pihak
keperawatan dengan tingkat kepuasan pasien pengelola rumah sakit secara terbuka pada
di ruang Asoka RSUD dr. R. Koesma setiap agenda rapat rutin berkaitan dengan
Tuban. kebijakan-kebijakan yang dirasa kurang sesuai
SARAN atau perlu dilakukan pembenahan.
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya sebaiknya mampu V. UCAPAN TERIMA KASIH
mengembangkan penelitian lebih lanjut 1. Dr. H. Miftahul Munir, SKM., M.Kes., DIE
mengenai masing masing dari komponen selaku ketua STIKES Nahdlatul Ulama
variabel kepuasan pasien yaitu reliability, Tuban
assurance, tangible, emphaty, responsiveness, 2. Ummu Qonitun, S.SiT., M.Keb., MM.,
dengan komponen variabel pelayanan selaku ketua LPPM STIKES Nahdlatul
keperawatan meliputi tahap persiapan, tahap Ulama Tuban
pelaksanaan dan tahap terminasi. 3. Seluruh dosen dan civitas akademika
2. Bagi Instansi Rumah Sakit STIKES Nahdlatul Ulama Tuban

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 92 dari 93


ARTERI : Jurnal Ilmu Kesehatan
Vol.1, No. 1, Nopember 2019, hlm. 85-93

REFERENSI 5. Triwibowo. Manajemen pelayanan keperawatan


1. Ehsan MM, Ghafoor MM, Iqbal, HK. Impact of di rumah sakit. TIM: Jakarta; 2013.
brand image, service quality and price on 6. Asmuji. Manajemen keperawatan. Ar-Ruzz
customer satisfaction. International Journal of Media: Yogyakarta; 2012.
Business and Social Science. 2012; (3): 23. 7. Ertanto, W. Hubungan antara kualitas pelayanan
2. Nursalam. Manajemen keperawatan. Jakarta: tenaga perawat dengan tingkat kepuasan pasien
Salemba Medika; 2015. di ruang rawat inap badan rumah sakit umum dr.
3. Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. Service H. Soewondo Kendal. 2002. Available
Quality and Satisfaction, Edisi 4. Penerbit Andi: from:http://eprints.undip.ac.id/6687/1/1395.pdf.
Yogyakarta; 2016. 8. Moenir. Manajemen pelayanan umum di
4. S. Supriyanto dan Ernawati. Pemasaran industri indonesia. PT. Bumi Aksara: Jakarta; 2002.
jasa kesehatan. Penerbit CV Andi Offset: 9. Simamora, R. Buku ajar manajemen
Yogyakarta; 2010. keperawatan. EGC: Jakarta; 2015.

PUSLITBANG Sinergis Asa Professional, Jember Hal. 93 dari 93

Anda mungkin juga menyukai