72
Volume 5 No. 2 Mei 2017
ABSTRAK
ditunjang dengan sumber daya manusia, atau keluarga terdekat. Kepuasan terdiri
sarana dan prasarana yang memadai. Saat dari lima dimensi yaitu Dimensi
ini praktik pelayanan keperawatan di tangibles, reliability, responsiveness,
banyak rumah sakit di Indonesia belum assurance, empaty (Nursalam, 2008).
mencerminkan praktik pelayanan Kepuasan pasien akan tercapai bila
profesional, metoda pemberian asuhan diperoleh hasil yang optimal bagi setiap
keperawatan yang dilaksanakan belum pasien dan pelayanan kesehatan
sepenuhnya berorientasi pada upaya memperhatikan pasien dan keluarganya,
pemenuhan kebutuhan klien, melainkan ada perhatian terhadap keluhan, kondisi
lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas lingkungan fisik dan tanggap kepada
(Siswono,2002). kebutuhan pasien sehingga tercapai
Penerapan model asuhan keseimbangan yang sebaik-baiknya
keperawatan profesional tim, apabila antara tingkat rasa puas dan derita serta
tanggung jawab atau peran perawat baik jerih payah yang harus dialami guna
dalam hal ( dokumentasi, timbang terima, memperoleh hasil tersebut. Hubungan
supervisi, dan sentralisasi obat ) tidak yang baik antara pasien dan perawat
dijalankan dengan baik, yang berarti dapat dilakukan apabila menerapkan
menunjukkan kinerja kerja perawat juga suatu model asuhan keperawatan yang
menurun (Nursalam, 2002). Menurunnya baik. Dengan menerapkan model yang
kinerja kerja perawat dapat baik maka pelayanan pasien menjadi
mengakibatkan suatu pelayanan asuhan sempurna sehingga pasien dapat
keperawatan rendah dan pasien tidak terpenuhi kepuasannya.
puas. Pengelolaan pelayanan pasien di RSUD Blambangan Banyuwangi
ruang rawat inap, perawat merupakan adalah rumah sakit terbesar dan tertua di
bagian yang paling utama karena Kabupaten Banyuwangi yang mempunyai
merekalah yang langsung berhubungan tipe C. RSUD Blambangan terus
dengan klien dan keluarga selama 24 jam berbenah untuk meningkatkan kualitas
dirawat. Akhir-akhir ini terus layanan kepada pasien. Salah satu usaha
dikembangkan Model Praktik untuk peningkatan kualitas layanan
Keperawatan Profesional (MPKP), dan adalah dengan menerapkan MPKP model
telah diuji coba untuk diterapkan pada tim, Agar pelaksanaan MPKP tim
beberapa rumah sakit dengan harapan menjadi efektif perlu adanya suatu
nilai profesional dapat diaplikasikan koordinasi dari segala aspek yaitu
secara nyata, sehingga meningkatkan tanggung jawab perawat tim mengenai
mutu pelayanan keperawatan dan supervise, dokumentasi keperawatan,
kepuasaan pasien. sentralisasi obat, timbang terima, dan
Kepuasan atau ketidakpuasan ronde keperawatan. Dengan telah
adalah suatu keputusan penilaian. diterapkannya MPKP sudah lebih dari 1
Kepuasan dibentuk dari sebuah hasil dan semester berjalan, namun belum ada
sebuah referensi perbandingan, yaitu evaluasi terhadap pelaksanaan MPKP
membandingkan hasil yang diterima serta tingkat kepuasan pasien yang
dengan suatu standart tertentu. Tingkat diberikan asuhan keperawatan belum
kepuasan pelayanan pasien dari persepsi diketahui.
HEALTHY
Volume 5 No. 2 Mei 2017 75
HASIL
1. Data Umum
a. Karakteristik Ruang Rawat Inap
USIA RESPONDEN
5; 6% 15; 19%
11; 14%
20-30 tahun
31-40 tahun
22; 28%
26; 33% 41-50 tahun
51-60 tahun
> 60 tahun
JENIS KELAMIN
37; 47%
42; 53%
laki-laki perempuan
PENDIDIKAN
18; 23% 10; 13%
SD
19; 24%
SMP
32; 40% SMA
Diploma/Sarjana
PEKERJAAN
2;3;3%
4% tidak bekerja
16; 20%
30; 38% buruh/tani
swasta
28; 35%
PNS
pensiunan
2. Data Khusus
a. Penerapan MPKP Tim di ruang rawat inap
2; 50%
2; 50%
Baik Kurang baik
KEPUASAN PASIEN
5; 6%
22; 28% Baik
Cukup
52; 66%
Kurang
Kurang baik 23 14 5 42
Jumlah 52 22 5 79
Dari tabel 1 diatas dapat diketahui 23 orang, tetapi ada 5 orang kepuasannya
bahwa di ruang rawat inap yang kurang.
menerapkan MPKP tim dengan baik dan Analisa statistik yang digunakan
kepuasan pasiennya baik sebanyak 29 untuk menguji hubungan kedua variabel
orang. Sedangkan di ruang rawat inap adalah Perhitungan uji chi square
yang menerapkan MPKP tim kurang baik menggunakan SPSS 18 for windows
dan kepuasan pasiennya baik sebanyak diperoleh hasil sebagai berikut:
HEALTHY
Volume 5 No. 2 Mei 2017 80
N of Valid Cases 79
a. 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.34.
dengan apa yang diharapkan. Semua semakin tinggi selisih antara kebutuhan
dimensi kepuasan bisa terpenuhi meliputi pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
kelengkapan peralatan medis dan non keinginan pasien dengan pelayanan yang
medis di ruang perawatan, kebersihan telah diterimanya, maka akan terjadi rasa
ruangan, penampilan perawat yang rapi ketidakpuasan pasien. Sesuai dengan
dan bersih, perawat yang komunikatif, diagram 4 pasien yang berpendidikan
sikap perawat yang ramah dan sopan, Diploma/Sarjana sebanyak 18 orang
kepedulian perawat yang tinggi, tanggap (23%) responden yang memiliki tingkat
terhadap keluhan pasien, serta perawat pendidikan tinggi relatif memiliki standar
memiliki empati yang kepada pasien. kepuasan atau harapan yang tinggi
Bila semua dimensi kepuasan sudah terhadap kualitas pelayanan sehingga saat
terpenuhi maka pasien akan merasa pelayanan yang diterima kualitasnya
nyaman dan aman selama menjalani relatif menurun, mereka akan kurang
perawatan di ruang rawat inap. Sesuai puas karena pelayanan tersebut tidak
diagram 4 pasien yang berpendidikan sesuai dengan standar mereka. Dalam hal
SMP sebanyak 19 orang (24%) dan ini daya tanggap perawat dan kepedulian
berpendidikan SD sebanyak 10 orang perawat terhadap keluhan pasien masih
(13%), responden yang memiliki tingkat dikeluhkan. Perawat yang kurang
pendidikan rendah relatif memiliki komunikatif dan kurang sopan dalam
standar kepuasan atau harapan yang tidak proses asuhan keperawatan masih
tinggi terhadap kualitas pelayanan dijumpai pada pelayanan rawat inap di
sehingga saat pelayanan yang diterima RSUD Blambangan sehingga pasien
kualitasnya relatif menurun seperti kalau kurang puas terhadap pelayanan
cairan infus mau habis harus lapor keperawatan. Kepuasan pasien akan terus
perawat, mereka akan tetap merasa puas meningkat seiring dengan peningkatan
karena pelayanan tersebut telah sesuai kualitas pelayanan keperawatan,terutama
dengan standar mereka. Ini sudah sesuai dalam hal komunikasi perawat terhadap
teori bahwa kepuasan seseorang pasien,ketanggapan dan kepedulian
ditentukan juga oleh faktor nonmedik perawat terhadap keluhan pasien serta
diantaranya adalah faktor pendidikan kesopanan dan keramahan perawat dalam
seseorang. melayani pasien.
Berdasarkan Diagram 7 bahwa
sebanyak 22 responden (28%) di ruang
rawat inap menyatakan cukup puas dan 3. Hubungan penerapan MPKP Tim
sebanyak 5 orang (6%) menyatakan dengan Tingkat Kepuasan pasien
kurang puas. Seseorang akan terpuaskan Berdasarkan hasil hitung
jika tidak ada selisih antara sesuatu atau SPSS nilai signifikansi = 0,03 dengan
kondisi yang diinginkan dengan kondisi taraf signifikansi 0,05 yang mempunyai
aktual. Semakin besar kekurangan dan arti Ho di tolak Hi di terima dengan
semakin banyak hal penting yang demikian ada hubungan penerapan
diinginkan, semakin besar rasa MPKP Tim dengan tingkat kepuasan
ketidakpuasan. Secara teoritis, definisi pasien.
tersebut dapatlah diartikan, bahwa MPKP adalah merupakan suatu
model yang yang memberikan
HEALTHY
Volume 5 No. 2 Mei 2017 83