Anda di halaman 1dari 6

Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

MUTU PELAYANAN DAN TINGKAT KEPUASAAN


PASIEN DI KLINIK TERPADU POLITEKNIK
KESEHATAN SURAKARTA

Wiwik Setyaningsih 1) Rita Benya Adriani 2)


1
Jurusan Terapi Wicara Politeknik Kesehatan Surakarta
2
Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta
wiwikwonorejo@yahoo.com

ABSTRAK
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan kesehatan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima
pelayanan. Kepuasan penerima pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan memperoleh pelayanan
sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan. Selain memperoleh pelayanan sesuai dengan yang
dibutuhkan dan diharapkan maka pelanggan juga mengharapkan adanya pelayanan yang bermutu.
Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran mengenai mutu dan pelaksanaan pelayanan serta
gambaran pelayanan terhadap pelayanan fasilitas dan petugas di Klinik Terpadu Politeknik Kesehatan
Surakarta. Jenis penelitian adalah deskriptif metode pendekatan cross sectional. Subyek penelitian
adalah seluruh pasien yang berkunjung di Klinik Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta sebanyak
91 responden secara purposif sampling. Untuk mengetahui hubungan antara mutu pelayanan dengan
tingkat kepuasan pasein mengggunakan uji korelasi Spearmen Rank. Hasil penelitian menunjukkan
responden yang menyatakan mutu pelayanan sangat baik 60,44%, cukup baik 38,46% dan kurang baik
1,10%. Responden yang menyatakan sangat puas terhadap pelayanan petugas 39,59%, cukup puas
58,24% dan kurang puas 2,20%. Responden yang sangat puas terhadap pelayananan fasilitas 41,76%,
cukup puas 57,14% dan kurang puas 1,10%. Hasil analisis korelasi rank Spearman diperoleh nilai rs
 GHQJDQ QLODL VLJQL¿NDQVL  !  VHKLQJJD WLGDN DGD KXEXQJDQ PXWX SHOD\DQDQ GHQJDQ
kepuasan pasien terhadap pelayanan petugas di Klinik Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta. Hasil
DQDOLVLVNRUHODVLUDQVN6SHDUPDQGLSHUROHKQLODLUVGHQJDQQLODLVLJQL¿NDQVL!VHKLQJJD
dinyatakan ada hubungan antara mutu pelayanan dengan kepuasan terhadap fasilitas di Klinik Terpadu
Politeknik Kesehatan Surakarta.
Kata kunci: mutu pelayanan, kepuasan

ABSTRACT
Measures of success of health services is determined by the level of satisfaction of the service recipient.
Satisfaction of service recipients achieved if the recipient of the service receive services in accordance
with the required and expected. In addition to acquiring services in accordance with the required and
expected customer can also expect quality services. The aim of research to get a picture of the quality
DQGH[HFXWLRQRIVHUYLFHVDVZHOODVDQRYHUYLHZRIWKHVHUYLFHVDQGIDFLOLWLHVVHUYLFHVRI¿FHUDWWKH
Clinic of Integrated Health Polytechnic Surakarta. This type of research is a descriptive cross sectional
method. Subyak study were all patients who visit the clinic Integrated Health Polytechnic Surakarta
as many as 91 respondents purposive sampling. To determine the relationship between the quality of
service satisfaction level pasein mengggunakan Spearman Rank correlation test. The results showed

76
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

respondents stated that service quality is very good 60.44%, 38.46% is quite good and less good 1.10%.
5HVSRQGHQWVZKRH[SUHVVHGJUHDWVDWLVIDFWLRQZLWKWKHVHUYLFHVRI¿FHUIDLUO\VDWLV¿HG
DQG GLVVDWLV¿HG  7KH UHVSRQGHQWV ZHUH YHU\ VDWLV¿HG ZLWK WKH IDFLOLWLHV SHOD\DQDQDQ 
IDLUO\VDWLV¿HGDQGGLVVDWLV¿HG6SHDUPDQUDQNFRUUHODWLRQDQDO\VLVUHVXOWVREWDLQHGE\
WKHYDOXHRIUVZLWKVLJQL¿FDQWYDOXH!VRWKDWWKHUHLVQRFRQQHFWLRQZLWKWKHVHUYLFH
quality of patient satisfaction with the service personnel at the Integrated Clinic Health Polytechnic
Surakarta. Spearman correlation analysis ransk rs values  REWDLQHGZLWKVLJQL¿FDQWYDOXH!
0.05 so stated there is a relationship between the quality of service to the satisfaction of the facilities at
the Integrated Clinic Health Polytechnic Surakarta.
Keywords: quality of service, satisfaction

1. PENDAHULUAN pasien dan atau kesembuhan penyakit yang


Pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan sedang diderita oleh pasien (Azwar,1994).
berobat jalan dan rawat inap. Pada pelayanan Pelayanan yang diberikan di Klinik Terpadu
rawat inap, pasien kontrak lebih lama dengan Politeknik Kesehatan Surakarta diantaranya
fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, pelyanan
penyakit yang diderita dan lamanya pengobatan. SHQJREDWDQ GDQ SHOD\DQDQ ¿VLRWHUDSL 8NXUDQ
Sedangkan pelayanan rawat jalan, pasien kontak keberhasilan penyelengga- raan pelayanan
dengan fasilitas pelayanan kesehatan pada saat ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima
pengobatan rawat jalan tersebut diberikan. pelayanan. Pengukuran kepuasan relatif mudah
Pelayanan kesehatan merupakan suatu dikerjakan dan diharapkan dapat memberikan
sistem yang komponennya saling berhubungan, gambaran mengenai kualitas pelayanan Rumah
berkaitan dan saling mempengaruhi dalam Sakit dalam segi kepuasan pasien (Sabarguna,
mencapai suatu tujuan termasuk pelayanan 2004).
keperawatan untuk meningkatkan derajad Munculnya berbagai bentuk persaingan
kesehatan masyarakat (Dep Kes R.I., 1985). dalam memberikan pelayanan di masyarakat
Pelayanan keperawatan berperan penting dalam baik yang diberikan oleh lembaga pemerintah
penyemuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. maupun swasta, dan instansi lain penyelenggara
Ukuran keberhasilan penyelenggaraan pelayanan di masyarakat merupakan beban berat
pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan bagi Politeknik Kesehatan Surakarta untuk dapat
penerima pelayanan. Kepuasan penerima lebih meningkatkan kualitas pelayanan yang
pelayanan dicapai apabila penerima pelayanan diberikan di klinik terpadu tersebut.
memperoleh pelayanan bermutu dan sesuai Tujuan penelitian untuk mengetahui mutu
dengan yang dibutuhkan dan diharapkan sehingga pelayanan dengan kepuasan pasien di Klinik
pelanggan akan merasa puas. Menurut Azwar Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta.
(1994) bahwa mutu pelayanan kesehatan adalah
yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan 2. PELAKSANAAN
pelayanan kesehatan di satu pihak menimbulkan a. Lokasi dan Waktu Penelitian
kepuasan pada setiap pasien serta di pihak lain Penelitian dilakukan di Klinik Terpadu
tata cara penyelenggaraannya sesuai kode etik Politeknik Kesehatan Surakarta pada bulan
dan standar pelayanan profesional yang telah September – Oktober 2009.
ditetapkan. Mutu pelayanan bagi pemakai jasa b. Populasi dan Sampel
pelayanan kesehatan adalah terkait pada dimensi Subyek penelitian dalah seluruh pasien yang
ketanggapan petugas dalam memenuhi kebutuhan berkunjung di Klinik Terpadu Politeknik
pasien, kelancaran dalam berkomunikasi antara Kesehatan Surakarta pada bulan September
petugas dengan pasien, keprihatinan serta – Oktober 2009 sebanyak 91 responden.
keramahantamahan petugas dalam melayani

77
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

3. METODE PENELITIAN Tabel 1. Respon Rate Responden


Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif Keterangan Jumlah Persentase
metode kuantitatif. Pendekatan yang digunakan (eksemplar) (%)
adalah secara cross sectional yaitu pengambilan Kuesioner yang 100 100
data dilakukan hanya sewaktu saja pada satu diserahkan
periode tertentu selama penelitian dilakukan Kuesioner yang tidak 9 9
(Notoatmodjo, 2005). kembali
Kuesioner yang dianalisis 91 91
Penelitian merupakan penelitian korelasi
prospektif yaitu menganalisis hubungan antara Data responden berdasarkan jenis kelamin
kepuasan pasien dengan pelaksanaan pelayanan sebagai berikut:
yang diberikan. Tabel 2. Jenis Kelamin Responden
Varibel bebas yaitu mutu pelayanan di
Klinik Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta. Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persentase (%)
Variabel terikat yaitu kepuasan pasien. Laki-laki 30 33,0
Perempuan 61 67,0
Penilaian menggunakan kuesioner. Per- Jumlah 91 100
nyataan kepuasan sebanyak 37 pernyataan yang
terdiri dari 17 pernyataan untuk pelayanan petu- Data responden berdasarkan umur sebagai
gas dan 20 pernyataan untuk pelayanan fasilitas. berikut:
Penilaian vaiabel kepuasan menggunakan skala Tabel 3. Umur Responden
lima tingkat dari Likert yang terdiri dari sant
Umur Responden Jumlah (orang) Persentase (%)
puas, puas, kurang puas, tidak puas dan sangat
< 20 tahun 25 27,4
tidak puas. Hasil kepuasan dikategorikan sebagai
21 – 30 tahun 25 38,5
berikut :
>30 tahun 31 34,1
Skor 76 – 100% : sangat puas Jumlah 91 100
Skor 51 – 75% : puas
Data responden berdasarkan pendidikan sebagai
Skor 26 – 50% : tidak puas
berikut:
Skor 0 – 25% : sangat tidak puas
Tabel 4. Pendidikan Responden
Uji coba alat ukur tersebut yang digunakan
dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Hasil uji Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
validitas terhadap alat ukut tingkat kepuasan (%)
dan mutu pelayanan digunakan untuk seleksi Sederajat SD/SLTP 34 37,3
item dengan menggunakan uji korelasi product Sederajat SLTA 38 41,8
moment. Nilai uji korelasi product moment lebih Sederajat D-I 2 2,2
besar atau sama dengan 0,30. Uji realibilitas Sederajat D-II 11 12,1
menggunakan teknik alpha cronbach lebih Sederajat D-IV/S-1 6 6,6
besar dari 0,60 (Azwar, 2000). Apabila hasil uji Jumlah 91 100
realibilitas alpha cronbach lebih besar dari 0,60 Data responden berdasarkan pekerjaan sebagai
artinya alat ukur penelitian reliabel dan dapat berikut:
digunakan dalam penelitian (Adi, 2006).
Tabel 5. Pekerjaan Responden
4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pekerjaan Responden Jumlah (orang) Persentase
(%)
A. Karakteristik Responden
PNS/PTT 5 5,5
Gambaran umum responden yang digunakan Non PNS 86 94,5
dalam penelitian sebagai berikut: Jumlah 91 100
Hasil penyebaran kuesioner yang telah dilakukan Data tingkat kepuasan responden terhadap mutu
sebagai berikut: pelayanan sebagai berikut:

78
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

Tabel 6. Mutu Pelayanan dalam menghadapi persaingan. Pelayanan


merupakan alat utama bagi perusahaan guna
Tingkat mutu Jumlah Persentase
memenangkan persaingan dengan perusahaan
pelayanan (orang) (%)
jasa yang lain; dengan semakin baik pelayanan
Sangat bermutu 55 60,44
maka konsumen atau pelanggan pasti berusaha
Cukup bermutu 35 38,46
untuk menggunakan jasa dari perusahaan.
Kurang bermutu 1 1,10
Jumlah 91 100 Hasil analisis hubungan antara mutu
pelayanan dengan kepuasan terhadap pelayanan
Data tingkat kepuasan responden terhadap SHWXJDV GHQJDQ QLODL VLJQL¿NDQVL  ! 
pelayanan petugas sebagai berikut: sehingga dinyatakan tidak ada hubungan antara
Tabel 7. Kepuasan terhadap Pelayanan Petugas mutu pelayanan dengan kepuasan pasien terhadap
pelayanan petugas di Klinik Terpadu Politeknik
Tingkat kepuasan Jumlah (orang) Persentase (%) Kesehatan Surakarta. Hal ini dimungkinkan
Sangat puas 36 39,56
responden sebagian besar sudah merasa puas
Cukup puas 53 58,24
pada pelayanan yang diberikan oleh petugas di
Kurang puas 2 2,20
Klinik Terpadu, namun pelayanan petugas tetap
Jumlah 91 100
harus lebih ditingkatkan lagi terutama dalam
Data tingkat kepuasan responden terhadap hal jam buka pelayanan klinik dan kesigapan
fasilitas sebagai berikut: petugas dalam melayani pasien. Hal ini juga
Tabel 8. Kepuasan terhadap Fasilitas sesuai dengan tarif atau biaya yang dikeluarkan
oleh pasien di Klinik Terpadu Politeknik
Tingkat kepuasan Jumlah (orang) Persentase (%) Kesehatan Surakarta. Selain itu responden juga
Sangat puas 38 41,76 mengusulkan untuk menambah jenis pelayanan
Cukup puas 52 57,14 yang ada di Klinik Terpadu Politeknik Kesehatan
Kurang puas 1 1,10
Surakarta diantaranya pelayanan oleh dokter
Jumlah 91 100
gigi, pelayanan oleh dokter anak dan pelayanan
B. Hubungan mutu pelayanan dengan oleh dokter spesialis.
kepuasan pasien terhadap pelayanan
C. Hubungan mutu pelayanan dengan
petugas
kepuasan pasien terhadap fasilitas mutu
Dari hasil kuesioner mengenai tingkat pelayanan
kepuasan terhadap pelayanan petugas dapat
Dari hasil tingkat kepuasan pasien terhadap
diketahui bahwa responden yang sangat puas
fasilitas bahwa responden yang sangat puas
sebanyak 36 orang (39,56%), responden yang
sebanyak 38 orang (41,76%), responden yang
cukup puas 53 orang (58,24%) dan kurang puas
cukup puas 52 orang (57,14%) dan kurang puas
2 orang (2,20%). Hal ini menunjukkan bahwa
1 orang (1,10%). Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden berada pada tingkatan
mayoritas responden cukup puas.
cukup puas.
Hasil analisis mutu pelayanan terhadap
Menurut Lupiyoadi (2001) salah satu
kepuasan dengan pelayanan fasilitas menunjukkan
faktor yang menentukan tingkat keberhasilan
bahwa ada hubungan antara mutu pelayanan
dan kualitas perusahaan dalam memberikan
pasien dengan kepuasan pelayanan kesehatan
layanan bermutu kepada para pelanggannya
IDVLOLWDV GHQJDQ GHQJDQ QLODL VLJQL¿NDQVL 
akan berakibat pada pencapaian pangsa pasar
> 0,05 sehingga dinyatakan ada hubungan antara
\DQJWLQJJLVHUWDSHQLQJNDWDQSUR¿WSHUXVDKDDQ
mutu pelayanan pasien dengan kepuasan pasien
tersebut. Konsekuensi atas pendekatan
terhadap pelayanan fasilitas di Klinik Terpadu
kualitas pelayanan suatu produk jasa memiliki
Politeknik Kesehatan Surakarta, sehingga masih
esensi penting bagi strategi perusahan untuk
perlu ditingkatkan lagi fasilitas dari Klinik
mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan
Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta.

79
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

Dalam rangka meningkatkan kepuasan ketrampilan tertentu diantaranya berpenampilan


terhadap fasilitas maka salah satu hal yang baik dan rapi, bersikap ramah, memperlihatkan
dilakukan adalah dengan memberikan pelayanan gairah kerja dan sikap selalu siap untuk melayani,
prima (service excellent) kepada pasien. Menurut tenang dalam bekerja, tidak tinggi hati karena
Tjiptono (2005) menyatakan bahwa perwujudan merasa dibutuhkan, menguasai pekerjaannya
kualitas pelayanan yang didambakan oleh setiap baik tugas yang berkaitan pada bagian atau
konsumen atau pelanggan adalah : departemen maupun bagian lainnya, mampu
1. Adanya kemudahan dalam pengurusan ke- berkomunikasi dengan baik bisa memahami
pentingan dengan kualitas pelayanan yang bahasa isyarat (gesture) pelanggan dan memiliki
cepat dalam arti tanpa hambatan yang kadan- kemampuan menangani keluhan pelanggan
gkala dibuat-buat. secara profesional. Dengan demikian upaya
2. Membuat pelayanan yang wajar tanpa geru- mencapai tingkat pelayanan yang optimal
tu, sindiran maupun ungkapan kata yang lain bukanlah pekerjaan yang mudah akan tetapi bila
yang nadanya mengarah pada permintaan hal tersebut dilakukan maka perusahaan akan
sesuatu dengan alasan untuk dinas atau ke- meraih manfaat besar, terutama berupa kepuasan
sejahteraan. dan loyalitas pelanggan yang besar.
3. Mendapat perlakuan yang sama dalam Kualitas pelayana berkaitan dengan
pelayanan terhadap kepentingan yang sama, kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang
tertib dan tidak pandang bulu. diberikan. Pelangganlah yang mengkonsumsi dan
4. Pelayanan yang jujur dan terus terang. menikmati pelayanan yang diberikan sehinggga
Pemberian kualitas pelayanan membutuhkan mereka berhak untuk menentukan kualitasnya.
interaksi yang baik antara petugas atau pemberi Jadi perusahaan yang bersangkutan (klinik
pelayanan dengan pelanggan. Apabila pemberi terpadu) hendaklah berusaha untuk memenuhi
layanan memberikan pelayanan dengan cara dan kebutuhan konsumennya. Pihak pemberi layanan
hasil yang baik maka akan menimbulkan kesan seharusnya memahami dengan baik kebutuhan
yang baik pula. Pelanggan akan merasa puas pelanggannya. Hal ini akan membuat pelayanan
dengan pelayanan yang diberikan. Unsur-unsur yang diberikan sesuai dengan yang diinginkan.
pokok dalam memberikan kualitas pelayanan
5. KESIMPULAN DAN SARAN
yang memuaskan adalah sebagai berikut
(Tijptono, 2005): Kesimpulan
1. Kecepatan dalam memberikan pelayanan a. Tidak ada hubungan antara mutu pelayanan
yang memuaskan kepada pengguna jasa atau dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan
pasien. petugas di Klinik Terpadu Politeknik Kes-
2. Ketepatan waktu yang digunakan untuk me- ehatan Surakarta
layani pasien apakah sesuai sudah sesuai b. Ada hubungan antara mutu pelayanan den-
dengan waktu yang telah ditentukan. gan kepuasan terhadap fasilitas di Klinik
3. Keramahan dari pemberi pelayanan yaitu Terpadu Politeknik Kesehatan Surakarta
para pegawa kepada semua pengguna jasa Saran
yaitu pasien.
a. Perlunya peningkatan pelayanan petugas
4. Kenyamanan para pemberi pelayanan yaitu
misalnya kesigapan petugas dalam mem-
para pegawai dapat memberikan rasa nyawan
berikan pelayanan pengambilan obat yang
kepada para pengunjung yaitu pasien.
tidak terlalu lama, ketepatan dalam jam buka
Komponen tersebut merupakan satu klinik.
kesatuan pelayanan yang terintegrasi, artinya b. Fasilitas yanga ada tetap dipertahankan dan
pelayanan atau jasa menjadi tidak bagus atau ditingkatkan baik fasilitas yang bersifat me-
tidak memuaskan lagi bila ada komponen yang dis maupun non medis misalnya ruang tung-
kurang. Untuk mencapai tingkat pelayanan gu yang ber AC, penambahan jumlah tempat
yang optimal, setiap karyawan harus memiliki sampah di ruangan, tempat parkir yang nya-

80
Jurnal KesMaDaSka - Juli 2016

man, penambahan tempat duduk bagi pasien,


kebersihan ruangan, jam buka klinik sampai Dep.Kes.RI, 1994. Prosedur Perawatan Dasar,
dengan hari sabtu. cetakan V Direktorat RSU dan Pendidikan
Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Dep.
REFERENSI Kes. RI
Adi PD, 2006. Hubungan Kepuasan Pelanggan Dep. Kes. RI, 1997. Instrumen Evaluasi
dengan Minat Memanfaatkan Kembali Penerapan Standar Asuhan Keperawatan di
Unit Pelaksana Teknis Dinas Balai RS, cetakan III , Direktorat Jendral Pelayanan
Pengembangan Ketrampilan Khusus Tenaga Medis Direktorat RSU dan Pendidikan RI
Kesehatan Dinas Kesehatan Bali, Tesis.
Lupiyoadi, R., 2001. Manajemen Pemasaran
MMPK UGM.
Jasa. Salemba, Jakarta
Azwar, A., 1994. Program Menjaga Mutu
Molachele, 1993. Kepuasan Pasien Terhadap
Pelayanan Kesehatan. Yayasan Penerbitan
Pelayanan Rawat Inap di RSU Fatmawati
IDI, Jakarta.
Jakarta, Tesis, UI, Jakarta.
Arjatmo Tjokronegoro, 1999. Metodologi
Nasir, Mohammad, 1988. Metode Penelitian,
Penelitian Kedokteran. Cetakan III. Penerbit
cetakan III, Ghalia Jakarta
Fakultas Kedokteran UI, Jakarta.
Soekijo Notoatmojo, 1993. Metodologi Penelitian
Bart Smet, 1994. Psikologi Kesehatan, Grasindo,
Kesehatan. Rineka Cipta Jakarta.
Jakarta.
Sugiyono, 1999. Statistik Untuk Penelitian.
Bimo Walgito, 2001. Psikologi Sosial. Edisi II
Cetakan ke II, Alfabeta, Bandung.
Cetakan III, Andi Offset Yogyakarta.
Sule E., 2002. Keterkaitan Antara Kepuasan
Brody, D.S, Miller, S.M., Lerman C.E., Smith
Kerja Karyawan dan Kepuasan Pelanggan
D.G, Lazaro, C.G., Blum, M.J., 1989. The
dengan Kinerja Perusahaan, Jurnal
5HODWLRQVKLS%HWZHHQ3DWLHQWV6WDWLV¿FDWLRQ
Akuntansi.
With Their Physicians And Perception About
Interventions They Desired Dan Received. Supranto, J., 1997. Pengukuran Tingkat Kepuasan
Journal Medical Care, Vol 27., no. 11 hal. Pelanggan. Rineka Cipta, Jakarta.
1027 – 1045. Yandrizal, 2001. Kepuasan Pelanggan Terhadap
Dharmmesta, B.S dan Handoko, 1987. Pelayanan di Bapelkes Daerah Provinsi
Manajemen Pemasaran Analisa Perilaku Bengkulu, Tesis. MMPK UGM Yogyakarta.
Konsumen, Liberty, Yogyakarta.

-oo0oo-

81

Anda mungkin juga menyukai