Anda di halaman 1dari 5

136

IDENTIFIKASI PELAYANAN RAWAT JALAN DI POLI UMUM


TERHADAP KEPUASAN PASIEN PUSKESMAS PESANTREN KEDIRI

IDENTIFICATION OF OUTPATIENT CARE AT POLYCLINIC TOWARDS


PATIENT SATISFACTION PUSKESMAS PESANTREN KEDIRI

Yoanita Indra Kumala Dewi

Info Artikel Abstrak


Latar belakang: Kepuasan pasien dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas
Sejarah Artikel pasien kepada Puskesmas yang memberikan kualitas pelayanan yang
Diterima 19 Agustus memuaskan. Maka dapat diartikan bahwa salah satu indikator kualitas pelayanan
2015 kesehatan adalah dengan penghitungan tingkat kepuasan pasien. Tujuan:
Disetujui 31Agustus Mengidentifikasi pelayanan rawat jalan di poli umum Puskesmas Pesantren
2015 Kediri terhadap kepuasan pasien. Metode: Pendekatan cross-sectional dengan
Dipublikasikan 16 menyebarkan kuesioner pada pasien poli umum Puskesmas Pesantren Kediri.
Desember 2015 Jumlah sampel sebanyak 30 pasien poli umum diambil dengan teknik random
sampling. Variabel independen yaitu 5 dimensi kualitas pelayanan, yaitu
tangible, reliability, responsiveness, asurance, dan emphaty, sedangkan variabel
Kata Kunci:
dependen yaitu tingkat kepuasan pasien. Hasil: Tingkat kepuasan pasien yang
Pelayanan rawat jalan, tertinggi terdapat pada dimensi asurance pada aspek mengenai obat-obatan yang
kepuasan, kualitas diberikan murah dan manjur sebesar 100%, dan untuk tingkat kepuasan pasien
pelayanan terendah terdapat pada dimensi reliability aspek jam buka puskesmas yang
terbatas pada pukul 07.30-11.30 sebesar 63,3%. Simpulan dan saran: Mutu
Keywords: pelayanan rawat jalan poli umum Puskesmas Pesantren Kediri sudah cukup baik,
Outpatient care, patient dibuktikan dengan hasil identifikasi tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
satisfaction, quality of rawat jalan di poli umum sudah cukup tinggi. Puskesmas Pesantren Kediri
care diharapkan ada peningkatan nilai tambah pada dimensi reliability.

Abstract
Background: Patient satisfaction created patient loyalty to health facilities that
can give a great quality health services. It means that one of indicators of patient
satisfaction is by measuring patient satisfaction level. Objectives: To identified
outpatient care in polyclinic towards patient satisfaction at Puskesmas
Pesantren Kediri. Methods: crossectional approach by distributing
questionnaires for patients at polyclinic puskesmas pesantren, kediri. Total
sample of 30 patients polyclinic taken by random sampling technique.
Independent variables are 5 dimensions of service quality, while the dependent
variable is the level of patient satisfaction. Results: The level of patient
satisfaction were highest in asurance dimension on aspect of the drugs given by
puskesmas pesantren are cheap and effective for 100%, and for the level of
patients satisfaction were lowest for the reliability dimension on aspect limited
opening hours for prolyclinic from 07.30 to 11.30 for 63,3%. Conclusions and
suggestions: The quality of outpatient care in polyclinic towards patient
satisfaction at Puskesmas Pesantren Kediri is good enough, evidenced by the
results of the identification for the level of patient satisfaction already quite
high. Puskesmas Pesantren Kediri expected to improve some point plus
especially on reliability.

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


Korespondensi :
Staf pengajar S1 Kesehatan Masyarakat IIK Bhakti Wiyata Kediri. E-mail: agnes_yoanita@yahoo.com
137

Yoanita Indra Kumala Dewi | Identifikasi Pelayanan Rawat Jalan …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 2 Tahun 2015

PENDAHULUAN tujuan dari penelitian ini adalah untuk


Salah satu konsep dasar puskesmas mengidentifikasi pelayanan rawat jalan di poli
adalah dalam hal pembangunan kesehatan, umum Puskesmas Pesantren Kediri terhadap
yaitu penyelenggaraan upaya kesehatan oleh kepuasan pasien.
bangsa Indonesia untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup METODE PENELITIAN
sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat Penelitian ini menggunakan desain
kesehatan masyarakat yang optimal. deskriptif dengan pendekatan cross-sectional,
Pernyataan tersebut, meyakini bahwa yaitu peneliti melakukan pengukuran atau
puskesmas adalah suatu pelayanan kesehatan penelitian dalam satu waktu. Penelitian ini
yang berorientasi ke arah kesejahteraan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner di
seluruh lapisan masyarakat1. Puskesmas Pesantren, Kediri kepada 30 orang
Pada era saat ini, kesejahteraan penerima pelayanan rawat jalan di poli umum
masyarakat tidak hanya didapatkan dari dengan menggunakan teknik random
pelayanan kesehatan yang mampu mengobati sampling. Variabel independen yaitu 5
dan menyembuhkan orang yang sakit, namun dimensi kualitas pelayanan, yaitu tangible,
lebih kepada pelayanan kesehatan yang reliability, responsiveness, asurance, dan
mampu membuat pasien merasakan emphaty, sedangkan variabel dependen yaitu
kenyamanan selama mendapatkan pelayanan. tingkat kepuasan pasien. Data ditampilkan
Di sini, konsep dasar Puskesmas berkembang dalam bentuk data distribusi (persentase).
menjadi suatu pelayanan kesehatan yang
mampu membuat pasien merasakan kepuasan HASIL PENELITIAN
selama mendapatkan pelayanan kesehatan1,2. Berikut ini merupakan distribusi
Kepuasan pasien memiliki hubungan tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
yang erat dengan kualitas puskesmas. rawat jalan di poli umum Puskesmas
Kualitas memberikan suatu dorongan kepada Pesantren, Kediri berdasarkan dimensi
pasien untuk menjalin ikatan hubungan yang tangibles, emphaty, reliability,
kuat dengan puskesmas2. Hubungan tersebut responsiveness, dan asurance.
dalam jangka panjang memungkinkan Tabel 1. Distribusi tingkat kepuasan pasien
Puskesmas untuk memahami dengan seksama pada dimensi tangibles
harapan dan kebutuhan pasien. Pengertian
Aspek %
dari kepuasan pasien sendiri adalah hasil
Bangunan puskesmas 96.8
penilaian pasien berdasarkan perasaannya, Ruang tunggu yang nyaman dan 76.6
terhadap penyelenggaraan pelayanan dilengkapi WC yang bersih
kesehatan di Puskesmas yang telah menjadi Pelayanan di bagian loket 76.6
bagian dari pengalaman atau dapat dinyatakan Pelayanan di bagian unit pengobatan 96.6
umum
sebagai cara pasien Puskesmas mengevaluasi
Fasilitas kesehatan di puskesmas 93.2
tingkat kualitas pelayanan di Puskesmas, secara keseluruhan dalam
sehingga dapat menimbulkan tingkat rasa pemenuhan kebutuhan masyarakat
kepuasan3. Kepuasan pasien pada gilirannya selama masa pengobatan.
dapat menciptakan kesetiaan atau loyalitas Penampilan petugas kesehatan yang 93.3
rapi dan bersih.
pasien kepada Puskesmas yang memberikan
kualitas pelayanan yang memuaskan4,5. Maka

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


138

Yoanita Indra Kumala Dewi | Identifikasi Pelayanan Rawat Jalan …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 2 Tahun 2015

Dimensi tangibles pada aspek penyakit secara lengkap, cara perawatan, dan
bangunan puskesmas memiliki tingkat cara minum obat, serta pada aspek petugas
kepuasan pasien yang paling tinggi, yaitu kesehatan yang melakukan tindakan sesuai
96,8%. SOP, keduanya memiliki tingkat kepuasan
pasien yang paling tinggi, yaitu 96,6%.
Tabel 2. Distribusi tingkat kepuasan pasien
pada dimensi emphaty Tabel 4. Distribusi tingkat kepuasan pasien
pada dimensi responsiveness
Aspek %
Petugas kesehatan yang meluangkan 86,6 Aspek %
waktu untuk melayani pasien Petugas kesehatan yang melayani 96,6
Petugas kesehatan yang 89,9 dengan baik
memberikan pelayanan sesuai Petugas kesehatan yang melakukan 86,6
dengan keinginan dan kebutuhan tindakan secara tepat dan cepat
pasien. Petugas kesehatan yang tanggap 96,6
Petugas kesehatan yang 96,6 melayani.
mendengarkan keluhan penyakit Petugas kesehatan yang cekatan 93,3
serta memberikan solusi pada saat dalam melayani
pasien berkonsultasi
Petugas kesehatan dan petugas 86.6 Dimensi responsiveness pada aspek
lainnya yang bersikap sopan dan petugas kesehatan yang melayani dengan baik
ramah dan pada aspek petugas kesehatan yang
Petugas kesehatan dan petugas tanggap melayani, keduanya memiliki tingkat
lainnya yang membantu jika ada 93,3
kepuasan pasien yang paling tinggi, yaitu
permasalahan.
96,6%.
Dimensi emphaty pada aspek petugas
kesehatan yang mendengarkan keluhan Tabel 5. Distribusi tingkat kepuasan pasien
penyakit serta memberikan solusi pada saat pada dimensi assurance
pasien berkonsultasi memiliki tingkat Aspek %
kepuasan pasien yang paling tinggi, yaitu Petugas kesehatan yang mempunyai 93.2
96,6%. kemampuan dan pengetahuan dalam
menentukan diagnosa penyakit
Tabel 3. Distribusi tingkat kepuasan pasien dengan cukup baik sehingga mampu
pada dimensi reliability menjawab pertanyaan pasien secara
meyakinkan
Aspek % Petugas kesehatan yang 96.6
Petugas kesehatan yang teliti dan 69.9 menyediakan obat-obatan atau alat
tepat waktu medis secara lengkap.
Alur pelayanan 93.3 Petugas kesehatan yang mempunyai 93.2
Petugas kesehatan yang memberi 96.6 catatan medis pasien.
tahu jenis penyakit secara lengkap, Obat-obatan yang diberikan murah 100
cara perawatan, dan cara minum obat dan manjur.
Petugas kesehatan yang bersedia 93.2
menanggapi keluhan pasien Dimensi asurance pada aspek obat-
Petugas kesehatan yang melakukan 96.6 obatan yang diberikan puskesmas murah dan
tindakan sesuai SOP manjur memiliki tingkat kepuasan pasien
Jam buka puskesmas pukul 07.30- 63.3 yang paling tinggi, yaitu 100%. Berdasarkan
11.30
data di atas, terlihat bahwa rata-rata tingkat
Dimensi reliability pada aspek kepuasan pasien yang tertinggi berdasarkan
petugas kesehatan yang memberi tahu jenis

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


139

Yoanita Indra Kumala Dewi | Identifikasi Pelayanan Rawat Jalan …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 2 Tahun 2015

dimensi kualitas pelayanan tangible, Sedangkan tingkat kepuasan pasien


reliability, responsiveness, asurance, dan terendah terdapat dalam dimensi reliability
emphaty terdapat pada petugas kesehatan. pada aspek jam buka puskesmas yang terbatas
Kemudian untuk tingkat kepuasan pasien pada pukul 07.30-11.30 sebesar 63,3%.
tertinggi terdapat dalam dimensi asurance Banyak pasien yang membutuhkan pelayanan
pada aspek obat-obatan yang diberikan poli umum di luar jam pelayanan yang
puskesmas murah dan manjur sebesar 100%. terjadwal. Kebutuhan akan pelayanan yang
Sedangkan tingkat kepuasan pasien terendah sewaktu-waktu dapat di akses oleh pasien
terdapat dalam dimensi reliability pada aspek (patient-centered), jika puskesmas mampu
jam buka puskesmas yang terbatas pada pukul memenuhinya maka angka tingkat kepuasan
07.30-11.30 sebesar 63,3%. dalam dimensi reliability pada aspek jam
buka pelayanan poli umum akan meningkat13.
PEMBAHASAN
Petugas kesehatan di poli umum SIMPULAN
Puskesmas Pesantren Kediri, memiliki Puskesmas Pesantren Kediri sebagai
peranan penting dalam peningkatan mutu penyedia jasa layanan kesehatan terdepan
pelayanan kesehatan6,7. Hal tersebut dapat yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Kediri,
terlihat dari data kepuasan pasien sebelumnya sudah dapat menunjukkan kinerja yang sangat
yang menunjukkan bahwa dalam dimensi baik dalam memberikan pelayannya. Mutu
emphaty, reliability, dan responsiveness, pelayanan rawat jalan poli umum Puskesmas
pasien poli umum sangat puas terhadap Pesantren Kediri sudah cukup baik,
kinerja petugas kesehatan. dibuktikan dengan hasil identifikasi tingkat
Tingkat kepuasan pada petugas kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat
kesehatan terletak pada petugas kesehatan jalan di poli umum Puskesmas Pesantren
yang mendengarkan keluhan penyakit serta Kediri sudah cukup tinggi, terlihat dari rata-
memberikan solusi pada saat pasien rata nilai persentase tingkat kepuasan pasien
berkonsultasi8, petugas kesehatan yang yang di atas 60%. Bahkan tingkat kepuasan
memberi tahu jenis penyakit secara lengkap, pasien tertinggi terdapat dalam dimensi
cara perawatan, dan cara minum obat9, asurance pada aspek obat-obatan yang
petugas kesehatan yang melakukan tindakan diberikan puskesmas murah dan manjur
sesuai Standar Prosedur Operasional, petugas sebesar 100%. Sedangkan tingkat kepuasan
kesehatan yang melayani dengan baik10, dan pasien terendah terdapat dalam dimensi
petugas kesehatan yang tanggap melayani11. reliability pada aspek jam buka puskesmas
Kemudian untuk tingkat kepuasan yang terbatas pada pukul 07.30-11.30 sebesar
pasien tertinggi terdapat dalam dimensi 63,3%.
asurance pada aspek obat-obatan yang
diberikan puskesmas murah dan manjur SARAN
sebesar 100%. Hal ini berkaitan dengan Puskesmas Pesantren Kediri perlu
efektifitas pengobatan. Semakin efektif obat meningkatkan mutu pelayanannya dengan
tersebut menyembuhkan penyakit pasien, mempertahankan kinerja petugas kesehatan di
maka tingkat kepuasan pasien akan semakin poli umum dalam melakukan tindakan
meningkat12. pengobatan kepada pasien, baik dalam hal
ketanggapan pelayanan maupun keramahan

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555


140

Yoanita Indra Kumala Dewi | Identifikasi Pelayanan Rawat Jalan …..


Jurnal Wiyata, Vol. 2 No. 2 Tahun 2015

petugas kesehatan terhadap pasien. Selain itu, 7. Fenton, J.J., A.F. Jerant, K.D. Bertakis,
perlu adanya penambahan jam buka dan A. 2012. Franks. The Cost of
pelayanan untuk menambah nilai tingkat Satisfaction: A National Study of Patient
kepuasan pasien, khusunya dalam dimensi Satisfaction, Health Care Utlization,
reliability pada aspek jam buka layanan. Expenditures, and Mortality. Arch Intern
Med 172(5).
REFERENSI 8. Bertakis, K.D. dan R. Azari. 2011.
1. Kmenterian Kesehatan RI. 2014. Pusat Patient-Centered Care is Associated with
Kesehatan Masyarakat. Peraturan Decreased Health Care Utilization. J Am
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Board Fam Med 24(3).
Nomor 75 Tahun 2014. Kementerian 9. Epstein, R.M., Franks, P., Shields, C.G.,
Kesehatan RI. Jakarta. Meldrum, S.C., Miller, K.N, Campbell,
2. Mariano, C., L.C. dan A.M. Hanson. T.L., dan Fiscella, K. 2005. Patient-
2016. Deal Healthcare Satisfaction in Centered Communication and Diagnostic
Older and Younger Patients with Cancer. Testing. Ann Fam Med 3(5).
Journal of Geriatric Oncology 7. 10. Davis, K., S.C. Schoenbaum, dan A.M.
3. Mosleh, S, M. Alja’afreh, dan A.J. Lee. Audet. 2005. A 2020 Vision of Patient-
2015. Patient and Family/Friend Centered Primary Care. J Gen Intern Med
Satisfaction in a Sample of Jordanian 20(10).
Critival Care Units. Intensive and Critical 11. Audet, A.M., K. Davis, dan S.C.
Care Nursing 31. Schoenbaum. 2006. Adoption of Patient-
4. Vogus, T.J., dan L.E. Mc Clelland. 2016. Centered Care Practices by Physicians:
When the Customer is the Patient: Results from a National Survey. Arch
Lessons from Healthcare Reasearch on Intern Med 166(7).
Patient Satisfaction and Service Quality 12. Chaniotakis, I.E., dan Lymperopoulos.
Ratings. Human Resoource Management 2009. Service Quality Effect on
Review 26. Satisfaction and Word of Mouth in the
5. Kitapci, O., C. Akdigan, dan I.T. Dortyol. Health Care Industry. Managing Service
2014. The Impact of Service Quality Quality 19(2).
Dimensions on Patient Satisfaction, 13. Saunders, S.G. 2008. Measuring and
Repurchase Intentions, and Word-of- Applying the PAKSERV Service Quality
Mouth Communication in the Public Construct: Evidence from a South African
Healthcare Industry. Social and Cultural Context. Managing Service
Behavioral Sciences 148. Quality 18(5).
6. Anbori, A., S.N. Ghani, H. Yadav, A.M.
Daher, dan T.T. Su. 2010. Patient
Satisfaction and Loyalty to the Private
Hospitals in Sana’a, Yemen.
International Journal for Quality in
Healthcare 22(4).

P-ISSN 2355-6498 |E-ISSN 2442-6555

Anda mungkin juga menyukai