FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
Krim Betametasone 0,1%
Indikasi obat untuk mengatasi peradangan pada kulit yang disebabkan oleh
sejumlah kondisi, seperti eksim, reaksi alergi, atau psoriasis.
Indikasi obat untuk mengatasi infeksi jamur. Obat ini berfungsi untuk mengatasi
beragam jenis infeksi jamur di kulit, seperti panu, kurap, kutu air, dan
infeksi jamur di bagian tubuh lain, seperti kandidiasis pada vagina.
Sediaan dosis tersedia dalam bentuk krim 2%, tablet 200 mg, dan sampo
Kontra hipersensifitas
indikasi
Efek samping bengkak, gatal, iritasi, kering dan kemerahan pada daerah yang diobati
Indikasi mengobati infeksi kulit dan jaringan lunak yang ringan sampai
sedang, misalnya impetigo contagiosa, folicullitis superfisial,
erythrasma, furunkulosis, abses, paronychia, sycosis barbae,
hidradenitis axillaris, dan luka traumatis yang terinfeksi.
Kontra Obat ini tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti
indikasi pilek dan flu.
Interaksi belum ditemukan interaksi obat yang dapat terjadi bila fusidic acid
Potensial digunakan bersama dengan obat-obatan lain.
Penggolongan Antibiotik
obat
Indikasi untuk mengobati infeksi pada kulit yang disebabkan oleh bakteri.
Interaksi
Gentamicin berpotensi menimbulkan interaksi dengan sejumlah obat jika
Potensial
digunakan bersamaan. Berikut ini adalah beberapa interaksi yang dapat
terjadi:
Efek samping Penggunaan topikal antibiotik gentamisin dapat menyebabkan iritasi yang
bersifat sementara, biasanya ditandai dengan kulit kemerahan dan gatal.
Kemungkinan terjadinya fotosensitisasi pernah dilaporkan pada beberapa
pasien. Penggunaan antibiotik gentamisin topikal dalam jangka panjang
dapat menyebabkan jamur atau bakteri yang kebal tumbuh berlebihan.
Salep Mupirocin 2%
Penggolongan Antibiotik
obat
Indikasi
mengatasi impetigo dan infeksi kulit akibat Staphylococcus
aureus, Streptococcus pyogenes, atau Streptococcus spp. Mupirocin
bekerja dengan menghambat kerja dari enzim soleucyl-tRNA
synthetase yang diperlukan oleh bakteri untuk tumbuh dan
berkembang. Dengan begitu, bakteri akan berhenti tumbuh dan akhirnya
mati.
Interaksi Belum diketahui interaksi obat yang dapat terjadi bila mupirocin
Potensial digunakan dengan obat-obatan lain. Namun, untuk mencegah terjadinya
efek interaksi yang tidak diinginkan, pastikan untuk memberi tahu dokter
jika Anda sedang atau akan mengonsumsi obat-obatan tertentu bersamaan
dengan mupirocin.
Indikasi mengobati infeksi jamur pada mulut. Obat ini menghambat perumbuhan
jamur dengan cara mempengaruhi permeabilitas dinding sel jamur
sehingga jamur dapat mati.
Sediaan dosis Salep, cairan suspensi, tablet minum, dan tablet vagina
Kontra hipersensivitas
indikasi
Interaksi
Tidak diketahui secara pasti interaksi obat yang muncul jika nystatin
Potensial
digunakan bersamaan dengan obat lainnya. Namun, nystatin dapat
menyebabkan efek interaksi ringan bila digunakan dengan produk ragi
yang dihasilkan oleh Saccharomyces cerevisiae.
Hindari penggunaan nystatin dengan produk ragi terebut. Jika Anda
sedang atau akan menggunakan obat, suplemen, atau produk herbal,
pastikan untuk berkonsultasi ke dokter terlebih dahulu.
Efek samping Diare, rasa tidak nyaman pada gastrointestinal, mul dan muntah (dosis
besar)
Metilprednisolon 4 mg
Penggolongan kortikosteroid
obat
Sediaan dosis tablet 4 mg, 8 mg, dan 16 mg, obat oles, dan injeksi
Efek samping agitasi, pusing, mengurangi jumlah urin, sakit kepala, iritasi, napas pendek,
penambahan berat badan, denyut jantung tidak beraturan, penglihatan
terganggu, napas bermasalah ketika istirahat
Klindamisin 300 mg
Indikasi
Infeksi gram negatif yang serius atau berat, disebabkan oleh organisme yang
peka antara lain strep, pneumokokus dan staph, termasuk bakteri anaerob
Infeksi serius akibat bakteri anaerob atau bakteri aerob gram positif. Infeksi
serius saluran nafas (emfiema, pnemonitis anaerob, abses paru), infeksi
serius jaringan lunak dan kulit, septikemia, infeksi intra-abdomen
(peritonitis, abses intra-abdomen), infeksi ginekologi (endometritis, selulitis
pelvis pasca operasi vagina, abses tuboovarium non-gonokokal, salpingitis,
atau inflamasi pelvis ketika diberikan bersamaan dengan antibiotik untuk
bakteri aerob gram negatif), servisitis karena Chlamydia trachomatis, infeksi
mulut (abses periodontal, periodontitis), terapi toksoplasmik ensefalitis pada
pasien dengan AIDS (kombinasi bersama pirimetamin). Klindamisin dapat
menjadi pilihan untuk pasien alergi golongan penisilin.
Sediaan dosis
Clindamycin kapsul
Dewasa
150-300 mg tiap 6 jam. Dosis maksimum per kali minum 450 mg
dan dosis maksimum perhari 1,8 g. Infeksi lebih serius : 300 - 450
mg tiap 6 jam.
Anak
3-6 mg/kgBB tiap 6 jam. Bila berat badan anak kurang dari 10 kg,
dosis yang diberikan minimal 37,5 mg tiap 8 jam.
Kontra Hipersensitivitas.
indikasi
Efek samping Umum: kolitis pseudomembran, diare, nyeri abdomen, gangguan pada tes
fungsi hati, ruam makulopapular. Tidak umum: eosinofilia, dysgeusia,
hipotensi, cardiorespiratory arrest, mual, muntah, urtikaria, pada pemberian
injeksi: nyeri dan abses. Jarang: eritema multiforme, poliartritis, pruritus.
Cetirizin 10 mg
Indikasi Kondisi alergi seperti rinitis perenial, rinitis alergi dan urtikaria
idiopatik kronik.
Kontra Riwayat hipersensitifitas terhadap cetirizine dan ibu menyusui dan Ibu
indikasi hamil
Interaksi Cetirizine Hj 10 mg tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-
Potensial obatan seperti: Lorazepam, asma teofilin, alkohol, duloxetine,
alprazolam, zolpidem
Efek samping Sakit kepala, pusing, mengantuk, agitasi, mulut kering, rasa tak enak
pada gigi, reaksi hipersensitivitas.
Clorfeniramin maleat 4 mg
Penggolongan antihistamin
ob
at
Indikasi gejala alergi seperti hay fever, urtikaria; pengobatan darurat reaksi
anafilaktik.
Sediaan dosis oral: 4 mg tiap 4-6 jam; maksimal 24 mg/hari. Anak di bawah 1 tahun tidak
dianjurkan; 1-2 tahun 1 mg 2 kali sehari; 2-5 tahun 1 mg tiap 4-6 jam,
maksimal 6 mg/hari; 6-12 tahun 2 mg tiap 4-6 jam, maksimal 12 mg/hari.
Injeksi subkutan atau intramuskular: 10-20 mg, diulang bila perlu maksimal
40 mg dalam 24 jam.Injeksi intravena lambat, lebih dari 1 menit: 10-20 mg
dilarutkan dalam spuit dengan 5-10 ml darah atau dengan NaCl steril 0,9%
atau air khusus untuk injeksi.
Kontra Pasien glaukoma sudut sempit, Pasien obstruksi leher kandung kemih.
indikasi Pasien hipertrofi prostat.Pasien tukak lambung stenosis. Pasien serangan
asma akut.
Interaksi Potensi interaksi obat terjadi ketika digunakan bersamaan dengan obat lain,
Potensial sehingga dapat mengubah cara kerja obat. Sebagai akibatnya, obat tidak
dapat bekerja dengan maksimal atau bahkan menimbulkan racun yang
membahayakan tubuh.
Azithromysin 500 mg
Indikasi Azithromycin indikasi untuk berbagai jenis penyakit infeksi, seperti infeksi
saluran napas, kulit, dan infeksi genital dengan dosis bergantung pada jenis
penyakit.
Sediaan dosis Dosis azithromycin dalam bentuk obat kapsul dan tablet untuk pasien
dewasa adalah 500 mg pada hari pertama, diikuti dengan 250 mg sekali
sehari pada hari ke-2 hingga ke-5.
Dosis azithromycin dalam bentuk obat suspensi untuk pasien 6 tahun ke atas
adalah 10 mg/kgBB pada hari pertama, diikuti dengan 5 mg/kgBB/hari pada
hari ke-2 hingga ke-5.
Dosis azithromycin dalam bentuk suntik untuk pasien dewasa adalah 500
mg, 1 kali sehari, selama setidaknya 2 hari. Dilanjutkan dengan bentuk
tablet atau kapsul 500 mg selama 7-10 hari.
Dosis azithromycin dalam bentuk obat tetes mata untuk pasien dewasa dan
anak di atas 1 tahun adalah 1 tetes ke mata, 2 kali sehari, selama 2 hari.
Kemudian, dilanjutkan dengan 1 tetes, sekali sehari, selama 5 hari.
Efek samping Mual, muntah, kembung, diare, gangguan pendengran, nefritis intertisal,
vertigo, kejang, fungsi hati abnormal, sakit kepala
Levofloxacin 750 mg
Penggolongan antbiotik golongan quinolon
obat
Interaksi berpotensi membentuk kelat bersama ion logam (Al, Cu, Zn, Mg, Ca),
Potensial antasida mengandung aluminium atau magnesium dan obat mengandung
besi menurunkan absorpsi levofloksasin, penggunaan bersama AINS dengan
kuinolon dapat meningkatkan risiko stimulasi SSP dan serangan kejang,
gangguan glukosa darah, termasuk hiperglikemia dan hipoglikemia jika
diberikan bersama obat antidiabetik, levofloksasin dapat menghambat
pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis, sehingga dapat
memberikan hasil negatif palsu pada diagnosis bakteri tuberkulosis.
Amoksisilin 500 mg
Efek samping Mual dan muntah, mengalami diare, sakit kepala, dan
ruam kemerahan
Indikasi Sebagai terapi malaria, juga untuk amebiasis ekstraintestinal, serta sebagai
antiinflamasi pada rheumatoid artritis dan lupus eritematosus sistemik.
Chloroquine juga memiliki efek antiviral sehingga dapat diindikasikan
untuk terapi infeksi beberapa virus, diantaranya coronavirus, flavivirus,
dan retrovirus.
Penggolongan Antivirus
obat
Kontra Hipersensitif
indikasi
Interaksi Belum diketahui secara pasti, tetapi kemungkinan bisa dengan amoxicilin,
Potensial aspirin, antasida, cimetidine, amantadine.
Efek samping Rash, dermatitis, mual, muntah, sakit kepala, gangguan neuropsikiatri
seperti halusinasi.
Favipiravir 200 mg
Penggolongan antivirus
obat
Sediaan dosis dosis 1.600 mg sebanyak 2 kali sehari pada hari pertama, dilanjutkan
dengan 600 mg sebanyak 2 kali sehari pada hari ke-2 hingga hari ke-5.
Asiklovir
Penggolongan antivirus
obat
Indikasi Obat ini digunakan membantu mengatasi infeksi yang dipicu oleh
pertumbuhan virus, seperti herpes simpleks, cacar air, serta herpes zoster.
Kontra Hindari penggunaan obat pada orang yang memiliki alergi atau
indikasi hipersensitif terhadap Acyclovir.
Interaksi Obat Acyclovir tidak boleh digunakan bersamaan dengan beberapa obat
Potensial berikut:
Efek samping Sejumlah efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Acyclovir
meliputi:
Mual muntah.
Nyeri perut.
Diare.
Pusing, sakit kepala.
Ruam kulit.
Urtikaria.
Kebingungan.
Halusinasi.
Mengantuk
Gagal ginjal akut.
Peningkatan enzim hati (reversibel).
Peningkatan kadar ureum dan kreatinin.
Berpotensi fatal: sindrom hemolitik uremik pada pasien dengan
gangguan sistem imun.
Sediaan dosis dosis dasar dewasa dan anak adalah sebesar 11 mg/kgBB per oral dosis
tunggal, dosis maksimum 1 g.
Efek samping hilangnya nafsu makan, kejang perut, mual, muntah, diare, sakit kepala,
pusing, rasa mengantuk, sukar tidur, dan merah-merah pada kulit.
Ivermektin 12 mg
Kontra Jangan gunakan obat ini bila Anda memiliki riwayat hipersensitif atau
indikasi alergi dengan Ivermectin.
Efek samping Menyebabkan pusing atau terasa ingin pingsan. Maka dari itu,
harus berhati-hati seperti berdiri perlahan setelah duduk atau berbaring,
serta hati-hati saat naik-turun tangga.
Reaksi Mazzotti, seperti edema, pruritus, ruam urtikaria, demam,
sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, takikardia, limfadenitis,
artralgia, sinovitis, dan hipotensi ortostatik.
Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, diare,
gangguan makan, atau sembelit.
Merasa gugup, pusing, kelelahan, tremor, vertigo, atau astenia.
Masalah kulit seperti gatal, iritasi, dermatitis kontak, eritema, atau
sensasi terbakar pada kulit setelah memakan Ivermectin topikal.
Vitamin C 500 mg
Penggolongan Vitamin
obat
Interaksi Vitamin C dapat berinteraksi dengan amphetamine dan obat sejenis seperti
Potensial dextroamphetamine atau benzphetamine, dan juga dengan deferoxamine.
Vitamin C akan menurunkan kadar dalam darah amphetamine dan obat
sejenisnya sehingga efektivitasnya menurun.
Vitamin C dosis tinggi akan meningkatkan kadar besi pada pasien yang
mendapat deferoxamine. Penggunaan vitamin C dosis tinggi (lebih dari
200 mg/hari) atau penggunaan jangka panjang dilaporkan dapat
menyebabkan disfungsi ventrikel kiri
Efek samping Nyeri, kelemahan atau perasaan lelah berlebih, rasa menggigil, demam,
diare.
Rifampisin 450 mg
Dexamethason 0,5 mg
Sediaan dosis Dewasa: Dosis awal 0,5–9 mg per hari yang di bagi ke dalam beberapa kali
pemberian. Dosis maksimal 1,5 mg per hari.
Anak-anak: Dosis awal 0,02–0,3 mg/kgBB per hari, dibagi ke dalam 3–4
konsumsi. Dosis akan disesuaikan dengan tingkat keparahan dan respons
pasien.
Interaksi
Potensial
Efek samping Efek samping utama dexamethasone adalah supresi aksis HPA
(Hipotalamus-pituitari-adrenal), sedangkan interaksi obat terjadi dengan
obat yang menginduksi enzim CYP3A4.
Parasetamol 500 mg
Indikasi meredakan gejala demam dan nyeri pada berbagai penyakit seperti demam
dengue, tifoid, dan infeksi saluran kemih.
Amoksisilin
Penggolongan antibiotik
obat
Indikasi Secara umum, indikasi amoxicillin adalah pada keadaan otitis media akut,
infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi Helicobacter
pylori, dan abses dental
Sediaan dosis Kaplet, kapsul, sirop kering, suspensi, dan serbuk injeksi
Interaksi
Potensial
Efek samping Efek samping amoxicillin yang umum terjadi adalah mual, muntah, diare,
dan staining pada gigi yang bersifat sementara. Penggunaan dalam jangka
waktu panjang sering menyebabkan tumbuhnya jamur, baik oral thrush
atau infeksi jamur pada vagina.
Ampisillin
Indikasi infeksi saluran kemih, otitis media, sinusitis, infeksi pada mulut (lihat
keterangan di atas), bronkitis, uncomplicated community- acquired
pneumonia, infeksi Haemophillus influenza, salmonellosis invasif; listerial
meningitis.
Sediaan dosis Kaplet, kapsul, sirop kering, suspensi, dan serbuk injeksi
Azitromisin
Kloramfenikol
Penggolongan antibiotik
obat
Indikasi pengobatan topikal terhadap infeksi superfisial pada telinga luar dan
infeksi superfisial pada mata
Sediaan dosis Tablet, kapsul, sirop, obat tetes, salep, dan suntik
Cefotaksim
Kontra Kontraindikasi cefotaxime adalah pada pasien dengan riwayat alergi, dan
indikasi harus berhati-hati digunakan pada pasien dengan abnormalitas darah atau
riwayat hipersensitivitas terhadap penicillin.
Cefotaxime tidak dapat diberikan pada pasien yang memiliki alergi
terhadap cefotaxime atau komponennya. Pasien dengan riwayat alergi
terhadap antibiotik sefalosporin lainnya juga sebaiknya tidak diberikan
cefotaxime
Efek samping Pemberian cefotaxime melalui injeksi dapat menimbulkan reaksi inflamasi,
nyeri, indurasi, maupun kram pada bagian yang disuntikkan. Selain reaksi
lokal, efek samping lain yang sering ditemukan adalah reaksi
hipersensitivitas dengan gejala ruam, gatal, demam, dan eosinofilia.
Urtikaria dan anafilaksis juga dapat muncul pasca pemberian cefotaxime,
namun persentasenya lebih jarang
Ceftriakson
Indikasi Indikasi ceftriaxone adalah untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif
maupun gram positif. Dosis ceftriaxone yang diberikan biasanya berkisar
antara 1–2 gram per 12 atau 24 jam, tergantung pada penyakit dan tingkat
keparahan infeksi. Dosis maksimal yang dapat diberikan adalah 4
gram/hari.
Interaksi Interaksi ceftriaxone dengan obat lain dapat menurunkan efek terapi,
Potensial meningkatkan toksisitas obat, dan meningkatkan efek obat.
Efek samping Terdapat beberapa efek samping yang dilaporkan pada penggunaan
ceftriaxone walaupun insidensinya minimal :
Reaksi lokal: nyeri, indurasi dan nyeri tekan di area injeksi, flebitis.
Hipersensitivitas: pruritus, demam.
Hematologi: eosinophilia trombositosis, leukopenia, anemia,
neutropenia.
Gastrointestinal: diare, mual-muntah, disgeusia.
Hepatobilier: peningkatan SGOT, SGPT, alkaline fosfatase, dan
bilirubin.
Renal: peningkatan kadar blood urea nitrogen dan kreatinin,
terdapatnya silinder pada urin.
Sistem saraf pusat: nyeri kepala, pusing.
Genitourinari: moniliasis, vaginitis.
Cefadroksil
Penggolongan Antibakteri/Antibiotik
obat
Indikasi Indikasi cefadroxil adalah untuk infeksi kulit, infeksi saluran kemih, abses
jaringan lunak, selulitis, faringitis, tonsillitis, infeksi telinga, gonorrhea,
serta infeksi pascaoperasi. Cefadroxil dilaporkan efektif untuk infeksi
yang disebabkan oleh kokus gram positif, seperti Staphylococcus
(termasuk golongan resisten penisilinase), Streptococcus, serta
Pneumococcus. Cefadroxil juga dapat digunakan untuk jenis bakteri gram
negatif tertentu, seperti E.coli, Klebsiella pneumonia, Moraxella
catarrhalis, dan Proteus mirabilis. Beberapa bakteri kokus anaerobik,
yaitu Peptococcus dan Peptosreptococcus juga dapat diobati dengan obat
ini.
Efek samping Efek samping dari konsumsi cefadroxil dapat melibatkan berbagai sistem,
antara lain saluran pencernaan, disfungsi hepar, genitalia, serta reaksi
hipersensitivitas yang dapat mengancam jiwa.
Efek samping yang melibatkan saluran pencernaan, antara lain dyspepsia,
mual, muntah, dan diare. Cefadroxil juga dapat menyebabkan gejala
colitis pseudomembran. Hal ini disebabkan penekanan bakteri baik usus
yang menyebabkan pertumbuhan C. difficile yang tidak terkendali.
Konsumsi cefadroxil juga dapat menyebabkan disfungsi hepar yang
ditunjukkan dengan peningkatan enzim hepar, peningkatan LDH,
kolestasis, dan gagal hepar. Namun kondisi gagal hepar jarang terjadi.
Reaksi hipersensitivitas bisa terjadi dalam berbagai manifestasi, mulai
dari munculnya ruam, urtikaria, angioedema, pruritus, hingga reaksi
anafilaksis atau sindrom steven-johnson.
Efek samping urogenital antara lain vaginitis, pruritus genital, atau
moniliasis genital, walaupun efek samping ini sangat jarang dilaporkan.
Efek samping lainnya adalah:
Cefixime
Sediaan dosis Tablet, tablet kunyah (chewable), kapsul, kaplet, dan sirop
Interaksi
Ada beberapa efek interaksi yang bisa timbul jika cefixime digunakan
Potensial
bersama dengan obat lain, di antaranya:
Ciprofloxacin
Penggolongan Antibiotik
obat
Indikasi
untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri. Obat ciprofloxacin
mengandung bahan aktif ciprofloxacin Hcl yang memiliki cara kerja
menghentikan pertumbuhan bakteri. Oleh karena itu, obat ini bukan
digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan virus,
seperti common cold (batuk pilek biasa) atau flu.
Sediaan dosis Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, suntikan, dan tetes mata.
Interaksi
Berikut ini beberapa interaksi yang dapat terjadi jika menggunakan
Potensial
ciprofloxacin dengan obat lain:
Levofloxacin
Penggolongan Antibiotik
obat
Sediaan dosis Obat antibiotik ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan tetes
mata
Interaksi
Ada beberapa interaksi yang mungkin terjadi jika menggunakan
Potensial
levofloxacin bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:
Amikasin
Indikasi untuk infeksi gram negatif berat, seperti pneumonia yang berkaitan dengan
ventilator, endoftalmitis, dan sepsis. Selain itu, Amikacin bisa juga
digunakan untuk infeksi saluran kemih tanpa komplikasi yang disebabkan
bakteri gram negatif yang resisten terhadap antibiotik lain, serta untuk TB
MDR (Multi Drug Resistant Tuberculosis).
Sediaan dosis Dalam bentuk vial dan ampul dengan kekuatan sebagai berikut : 125
mg/ml dalam ampul 2 ml. 125 mg/ml dalam vial 2 ml. 250 mg/ml dalam
ampul 2 ml.
Neonatus:
Dosis awal 10 mg/kgBB/hari yang diikuti dengan 7,5 mg/kgBB setiap 12
jam.
Dewasa, anak-anak dan bayi dengan fungsi ginjal normal:
15 mg/kgBB/hari terbagi 2-3 kali pemberian (pada orang dewasa sebesar
500 mg dua kali sehari).
Pemberian intravena:
Dewasa: 500 mg amikasin ke dalam 100-200 ml NaCl 0,9% atau Dekstrosa
5% dan diinfuskan selama 30-60 menit.
Anak-anak: volume infus tergantung kebutuhan , periode infus 30-60
menit.
Bayi: volume infus tergantung pada kebutuhan, periode infus 1-2 jam.
Infeksi yang mengancam kehidupan dan atau disebabkan pseudomonas
dosis amikasin dapat diberikan 500 mg setiap 8 jam. Dosis maksimum 1,5
g/hari dan pemberian tidak boleh lebih dari 10 hari. Dosis total maksimum
untuk dewasa: 15 g.
Kontra Amikacin tidak boleh diberikan pada pasien yang memiliki riwayat
indikasi hipersensitivitas terhadap obat amikacin atau golongan aminoglikosida
lain. Amikacin juga tidak boleh diberikan pada pasien myasthenia gravis.
Efek samping Efek ototoksisitas amikacin dapat timbul dalam bentuk tuli sensorineural
frekuensi tinggi bilateral permanen dan hipofungsi vestibular temporer.
Tuli permanen terjadi karena kerusakan sel sensorik pada telinga dalam.
Gentamisin
Indikasi pada infeksi mata, otitis eksterna, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit.
Interaksi Ada beberapa obat yang tidak bisa digunakan secara bersamaan atau
Potensial
dikombinasikan dengan obat lainnya karena akan menyebabkan adanya
Efek samping gangguan vestibular, neuropati perifer, atau peningkatan kadar kreatinin
transien.