Anda di halaman 1dari 5

ANTIFUNGAL

Nyeri otot, Hipotensi, Anoreksia, Uremia, dan


Penurunan fungsi ginjal
AMPHOTERICIN B
Sedian
Amphotericin dapat berfungsi sebagai
Fungisid atau Fungistatik bergantung pada: Untuk injeksi tersedia dalam vial berisi 50 mg
Konsentrasi, pH(aktivitas puncaknya pada pH 6- bubuk liofilik dilarutkan dalam 10ml akuades steril
7,5), dan sensitivitas jamur yang dipengaruhi. lalu diencerkan dengan larutan dekstrosa dalam air
sehigga didapatkan kadar 0,1mg/ml larutan. Untuk
Mekanisme Kerja pemakaian parenteral dalam sediaan bentuk krim,
lotion dan salep yang mengandung 3%
Amphoterisin B berikatan kuat dengan amphotericin B.
ergosterol (komponen sensitif yang terdapat pada
membran sel jamur) saluran pada membran  NYSTATIN
memperngaruhi permeabilitas  kebocoran Na+, K+
dan H+\ Nystatin adalah obat antijamur polien untuk
jamur dan ragi yang sensitif terhadap obat ini
Farmakokinetik termasuk Candida sp. Sangat baik untuk digunakan
sebagai obat pemakaian luar. (candistin, cazetin,
Amphoterisin B sedikit sekali diserap melalui enystin, fungatin, kandistatin, mycostatin, nymico,
saluran cerna. Obat ini didistribusikan keseluruh nystin)
jaringan. Kira-kira 95% beredar diplasma, terikat
pada lipoprotein. Eksresi obat ini melalui ginjal Farmakodinamik dan Mekanisme Kerja
berlangsung lambat sekali, hanya 3% dari jumlah
yang diberikan selama 24 jam sebelumnya Aktifitas antifungal dengan mengikatkan diri
ditemukan dalam urin. pada sterol membran sel  permeabilitas
membran sel terganggu  komponen intraselular
Indikasi hilang  sel jamur mati.

Amphotericin B sebagai antibiotik spectrum Farmakokinetik


luas digunakan untuk berbagai infeksi jamur.
Biasanya sebagai terapi awal untuk infeksi jamur Setelah pemberian per oral, hanya sedikit
serius dan diganti dengan salah satu azole baru diabsorpsi dari saluran cerna, tidak terdeteksi
untuk pengobatan lama atau pencegahan dalam darah, hampir seluruhnya diekskresi melalui
kekambuhan. feses dalam bentuk tidak diubah.

Digunakan dalam pengobatan infeksi jamur Indikasi


koksidiodomikosis, parakoksidiodomikosis,
aspergilosis, kromoblastomikosis. Tetesan topical Candidosis mulut (oral), esophagus, usus,
amphotericin B efektif untuk korneal,keratitis vagina dan kulit
mikotik.
Kontraindikasi
Pada bidang kedokteran gigi, amphotericin B
ini biasa digunakan untuk mengobati infeksi Kehamilan dan menyusui  tidak ada
Candida albicans,contohnya pada pasien penderita informasi yang tersedia, tetapi penyerapan dari
denture stomatitis. saluran cerna tidak signifikan

Efek Samping Dosis

Pada pengunaan amphotericin B ini dapat Kandidosis oral, per oral, DEWASA dan ANAK
menyebabkan efek samping  Kulit panas, >1 bulan, 100.000 U setelah makan 4x sehari
Keringatan, Sakit kepala, Demam, Menggigil, Lesu, biasanya untuk 7 hari; dilanjutkan selama 48 jam
setelah lesi/gangguan menghilang.
Candidosis sus dan esophagus, per oral, Pengobatan profilaksis  1 tablet (200 mg) sekali
DEWASA 500.000 U 4x/hari; ANAK >1 bulan sehari pada waktu makan.
100.000 U 4x/hari; dilanjutkan selama 48 jam
setelah penyembuhan klinis. Efek Samping

Efek samping Sediaan peroral  Dispepsia, nausea, sakit


perut dan diare, sakit kepala.
Mual, muntah, diare pada dosis tinggi; iritasi
mulut dan sensitisasi, ruam dan jarang terjadi MIKONAZOLE
eritema multiforme (sindrom steven Johnson)
Mikonazole merupakan obat imidazole
KETOKONAZOLE antijamur pertama yang penggunaannya dapat
diterapkan baik secara topikal maupun parenteral.
Ketoconazole adalah derivat imidazole-
dioxolane sintetis yang memiliki aktivitas Miconazole bersifat fungisid kuat, relatif
antimikotik terhadap dermatofit dan ragi, misalnya stabil, mempunyai spektrum yang luas baik
Tricophyton Sp, Epidermophyton floccosum, terhadap jamur sistemik maupun jamur-jamur
Pityrosporum Sp, Candida Sp. dermatofit

Farmakodinamik Farmakokinetik

Ketoconazole bekerja dengan menghambat Mikonazole melakukan penetrasi secara


enzim sitokrom jamur  mengganggu sintesis cepat pada stratum corneum kulit dan akan terus
ergosterol membran sel jamur. berpenetrasi selama lebih dari 4 hari setelah
penggunaan. Kurang dari 1% akan diserap oleh
Indikasi darah.

Infeksi pada kulit, rambut, dan kuku (kecuali Mekanisme kerja obat
kuku kaki) yang disebabkan oleh dermatofit dan
atau ragi (dermatophytosis, onychomycosis, Mekanisme kerja miconazole yaitu
candida perionyxixs, pityriasis versicolor, pityriasis menghambat sintesis ergosterol membran sel
capitis, pityrosporum, folliculitis, chronic jamur  permeabilitas membran sel jamur
mucocutaneus candidosis)  terapi topikal. meningkat  mengganggu sintesis asam nukleat
 penimbunan peroksida  rusaknya sel jamur .
Vaginal kandidosis kronik dan rekuren
kandidosis. Pengobatan profilaksis pada pasien Efek samping
yang mekanisme pertahanan tubuhnya menurun.
Efek samping penggunaan secara topikal
Kontra Indikasi jarang terjadi, tetapi iritasi, (but burning), rasa
gatal, kemerahan pada kulit, skin maceration dapat
Penderita penyakit hati yang akut atau juga berkembang
kronik. Hipersensitif terhadap ketoconazole,Wanita
hamil. Indikasi

Dosis Miconazol topical  Untuk dermatofitosis


sedang atau berat yang mengenai kulit kepala,
Tidak boleh digunakan untuk anak dibawah telapak dan kuku sebaiknya dipakai griseofulvin.
umur 2 tahun. Dewasa  Infeksi kulit,
gastrointestinal dan sistemik: 1 tablet (200 mg) Oral candidiasis juga dapat diobati secara
sekali sehari pada waktu makan. Kandidosis vagina: efektif.
2 tablet (400 mg) sekali sehari pada waktu makan.
Kontra indikasi
Pada pasien alergi terhadap Mikonazol atau Acyclovir trifosfat menghambat sintesis
bahan tambahan yang terdapat pada krim. sintesis DNA virus melalui dua mekanisme yaitu
penghambatan kompetitif dari deoxyGTP untuk
Penggunaan therapeutic polimerisasi DNA virus, dengan mengikat pada pola
DNA sebagai suatu kompleks yang ireversibel, dan
Miconazole tersedia dalam bentuk krem terminasi rantai mengikuti penggabungan menjadi
vaginal 2% dan 4%, dan tablet vaginal 100mg, 200- DNA virus.
mg, atau 1.200-mg. Gel 2 % tersedia untuk
kandidiasis oral  25mg/ml setelah makan di area Farmakokinetik
yg terkena, umumnya untuk denture stomatitis
(CEC) Tersedia dalam bentuk oral, intravena, dan
topikal. Pemberian dosis oral sebesar 200 mg.
*FLUKONAZOLE BELAJAR DARI BUKU!!
Kegunaan Klinis
PERAWATAN ORAL CANDIDASIS
Per oral digunakan pada pengobatan herpes
Kandidiasis merupakan tipe infeksi jamur kelamin kambuhan dan primer. Pada infeksi HSV
yang paling sering dan umum terjadi dan primer, 200 mg sehari. Topikal  lebih tidak efektif
dibutuhkan terapi selama 2 minggu. dibanding terapi oral untuk infeksi HSV primer.

Clotrimazole dalam bentuk oral troches Kontraindikasi  Sampai saat ini masih belum ada.
sangat efektif untuk beberapa kasus.
FAMCICLOVIR
Pada pasien yang mempunyai penyakit lebih
ekstensif dan sulit seperti AIDS dapat diberikan Merupakan prodrug diasetil ester dari 6-
terapi antifungal secara sistemik,  Ketokonazol deoxy penciclovir, sebuah analog asiklis melawan
oral dapat digunakan (200mg/hari. Flukonazol oral HSV-1, HSV-2, VZV, dan EBV.
(100-200mg/hari) juga salah satu obat sistemik
untuk mengobati kandidiasis. Resiko gangguan hati Mekanisme Kerja
dengan menkonsumsi flukonazol lebih kecil
daripada dengan ketokonazol. Fosforilasi dikatalis oleh timidine kinase yang
spesifik virus pada sel-sel yang terinfeksi, diikuti
Kasus kandidiasis dengan lichen planus oleh penghambatan kompetitif polimerase DNA
sering terjadi  terapi antifungal secara topikal virus untuk menyakatkan sintesis DNA.
dengan kombinasi topical kortikosteroid.
Disarankan clotrimazole dengan topical steroid. Farmakokinetik
Obat kumur yang mengandung klorheksidine juga
dapat digunakan untuk perawatan kandidasis. Tersedia dalam formulasi oral. Bioavabilitas
per oral adalah 70%; kurang dari 20% merupakan

ANTIVIRAL terikat-protein plasma, pemberian per oral sebesar


250 mg.

ANSIKLOVIR Kegunaan Klinis

Merupakan derivat guanosine asiklis yang Per oral  digunakan dalam pengobatan
mampu melawan HSV-1 dan HSV-2 dan melawan (125 mg dua kali sehari selama 5 hari) untuk
virus varisela-zoster. Memiliki aktivitas melawan pengobatan kerpes zoster akut (shingles) (500 mg
virus Epstein-Barr, sitomegalovirus, dan setiap 5 jam selama 7 hari)
herpesvirus-6 manusia secara komparatif lebih
lemah PENCICLOVIR

Mekanisme Kerja Merupakan analog guanosine yang


merupakan metabolit aktif dari famciclovir.
Aplikasi utama krim peniclovir 1% diketahui Dalam makanan
efeknya menyembuhkan herpes labialis kambuhan
pada dewasa. Garam fluoride ditambahkan ke susu

Indikasi TOPICAL FLORIDE

Obat ini merupakan terapi pertama dalam Topical fluoride dapat diaplikasikan pada gigi
pengobatan herpes labialis. setiap 1-2 kali.

Dosis TOP SOLUTION FOAM GEL

Bila terapi awal diberikan dalam 1 jam Fluoride gel umumnya mengandung 12.300
setelah awal mula kemunculan gejala dilanjutkan ppm fluoride. 2% sodium fluoride, 8% stannous
tiap 2 jam selama waktu bangun selama 4 hari. fluoride, dan 1,23% acidulated phosphofluoride

Efek Samping TOP FLUORIDE VARNISH

Efek samping jarang terjadi. Dosis

ANTIKARIES
0.25ml untuk gigi susu.

0.40ml untuk mix dentition


Fluor (F) adalah elemen golongan halogen
dan tidak pernah terdapat bebas di alam.--> untuk 0.75 ntuk gigi permanen
memperkuat gigi. Sumber floride air, telur, ikan,
daging, dan teh. FLUORIDE MOUTH RINSES

FLUOR SISTEMIK Berkumur dua kali seminggu selama satu


menit dengan larutan 0,2% natrium
Terdapat dalam air umum. Dalam tablet fluoride(920ppm).
(suplement)  Bentuk utk bayi-> tetes mulut,
anak2 tablet PASTA GIGI

Dosis Kadar yang 250 hingga 800 ppm. fluorosis


yang bisa berakibat lanjut pada penurunan IQ,
Birth-6 bulan  tidak memerlukan suplemen fluor. gangguan sistem saraf dan kekebalan tubuh serta
kerapuhan tulang dan terhambatnya pertumbuhan.
6bulan-3 tahun  Fluor dalam air minum < 0.3
ppm: 0.25 mg/ hari. Komponen utama dari pasta gigi  Abrasive,
Sabun/detergent, Binding agents, Flavouring
3 tahun- 6 tahun  Fluor dalam air minum < 0.3 agents, Humectants, Preservatives, Colouring.
ppm: 0.5 mg/ hr, Fluor dalam air minum 0.3-0.6
ppm: 0.25 mg/hari TOKSIK FLUOR

6 tahun-16 tahun  Fluor dalam air minum < 5-10gr dari sodium fluoride merupakan dosis
0.3ppm: 1 mg/hr ,,Fluor dalam air minum 0.3- yang fatal untuk orang dewasa.
0.6ppm: 0.5 mg/hr
Kronik  Dental fluorosis ialah
Tanpa fluoridasi air minum  Maksimum 0.05- hypomineralisasi dari enamel, yang dihasilkan oleh
0.07 mg/ kgBB/ hari ,,Hati hati 64% penyebab penelanan fluoride yang terlalu banyak selama
dental fluorosis pertumbuhan gigi. Fluorosis awalnya dari bintik
kecil seperti kapur putih di enamel, lalu akan
menjadi coklat dan berbintik-bintik. Lama- Phenol bekerja dengan merusak dinding sel
kelamaan enamel yang mengalami fluorosis ini protein bakteri . pheniloc compound digunakan
akan menjadi kasar, berlubang dan rapuh. Untuk mengobati pulpa pain, periapical abses, root
canal pain.

ANTIPLAK Keutungan pemakaian fenol  dapat


mempertahankan efektif antimikroba terhadap
ANTIBIOTIC SEBAGAI ANTI bahan organic, dan berguna untuk pengambilan
GINGIVITIS jaringan dan debris yang sulit.

Antibiotik digunakan untuk terapi gingivitis CRESOL  mempunyai tiga sampai 10 kali
hanya terbatas pada pasien yang mempunyai aktivitas antimicrobial namun kira-kira mempunyai
riwayat penyakit sistemik, ex: diabetes melitus. efek toxic yang sama terhadap terhadap tubuh.

Tetrasiklin 250mg 3x1 selama 4 hari EUGENOL  mempunyai aktivitas rendah


diberikan untuk kasus localized periodontitis kronis antimikroba namun dapat berguna sebagai
yang merupakan kelanjutan dari gingivitis kronis. analgesik. Eugenol pada kedokteran gigi yaitu
berupa pasta sedative yang berbau cengkeh.
ANUG (vincen’ts angina) dapat diatasi
dengan antibiotic metronidazole 200mg 3x1 BISPHENOL  terutama heksaklorophene
selama 4 hari dapat dikombinasikan dengan sudah dibuktikan merupakan antimikroba efektif
penicillin 500mg 3x1 selama 5 hari. yang dicampur dengan detergent.
Heksaklorophene sangat efektif melawan bakteri
Penicillin 500mg 3x1 selama 5 hari juga gram positif.
efektif untuk mengobati penyakit periodontal yang
disebabkan oleh plak subgingival. TRICLOSAN  sabun antimikroba , obat
kumur dan odol sebagai agent antiplak. Dalam
HALOGEN kedokteran gigi, biasanya dikombinasikan dengan
agent retentive seperti Gantrez.
Chlorophor dan iodophor adalah senyawa
yang melepaskan halogen. Senyawa ini merupakan KLORHEKSIDIN
bahan aktif pada beberapa antiseptik berupa obat
kumur yang disarankan digunakan untuk Klorheksidin merupakan antiseptik dan
mengkontrol plak dan perawatan dari gingivitis. disinfektan bisguanida kationik, yang aktif
terhadap berbagai bakteri, beberapa virus dan
FLUORIDE jamur.

Kumur-kumur yang dilakukan setiap hari Klorheksidin glukonat 0,2% akan mencegah
dengan menggunakan stannous fluoride (0.3%) perkembangan gingivitis.
untuk 1 menit dapat mengurangi plak.
Digunakan sebagai obat kumur.
SENYAWA AMONIUM KUARTENER Chlorhexidine juga telah dimasukkan ke dalam
permen karet bebas gula.
SANGUINARINE
Menyebabkan staining (pewarnaan) pada
Sanguinarine Biasa digunakan sebagai gigi. Chlorhexidine juga mendorong pembentukan
obat kumur dan pasta gigi krn anti bakterial kalkulus supragingiva.
dan antiinflamasi serta memberikan rasa segar
dimulut.

PHENOLIC COMPOUND

Anda mungkin juga menyukai