Anda di halaman 1dari 16

obat anti jamur

Kelompok 6
Anggota Kelompok

Daryanti Rina.Lia karim


Chyntia virchawati Panti doreta
Dewi.Marito Azizah
Herawani Besse indah.
Yeyen.Elviana Indy Olivia
Elis Syafitri Delilawati
Feni.Widya
Antijamur adalah kelompok obat yang bermanfaat untuk
mengatasi infeksi jamur. Obat antijamur atau antifungi ini
tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, mulai dari tablet, krim,
salep, suntik, hingga sampo.
Obat antijamur dapat bekerja dengan membunuh atau
menghambat perkembangan sel jamur. Obat golongan ini
umumnya menarget dinding sel atau membran sel jamur yang
dibutuhkan jamur untuk memperbanyak diri dan bertahan
hidup.
Jenis - Jenis obat anti fungal

Polyenes: Amphoteriicin B, Nystatin


Azoles : Imadiazoles, Triazoles,Griseofulvin
5-Fluorocytosine
Allylamines: Naftifine, Terbinafine
Morfolines: amorolfine
.
Jenis - Jenis obat anti fungal
1.Ampothericin B
• Pilihan utama
. untuk infeksi sistemik
• Toksis tapi > efisien dari yang < toksis
• Affenitet > terhdp ergosterol dpcholeterol
• Cara kerja : obat ini terikat pd ergosterol →mengganggu membran
sel → permiabilitas bertambah → isi sitoplasma keluar → sel mati
• Dengan dosis terpeutik: fungisidal
• Intravenous : lama (2-3 bln)
• Effek samping: demam, menggigil, hipotensi, sakit kepala, mual,
thrombophlebitis, kerusakan ginjal, anemiasekunder krn penekanan
sumsum tulang
Jenis - Jenis obat anti fungal
2. Azoles
• Banyak digunakan : ketokonazole,
. intraconazole, floconazole
• Efektif untuk R/ candidiasis mukokutaneus, dermatofitosis,
beberapa infeksi fungi sistemik
• Cara kerja: menghambat enzim yg mengubah laosterol
menjadi 14-dimethyl-lanosterol.
• Semua dosis: fungstatik
• Zalf, cream untuk topikal, oral untuk infeksi Sistemik atau
disseminatd
• < toksis dr amphotericin B →e feksamping: nausea dll
tanda GI, sakit kepala, ruam pd kulit
Jenis - Jenis obat anti fungal
3. Allylamines
Allylamines adalah golongan
. antijamur yang bekerja
dengan cara menghambat produksi membran sel
jamur. Salah satu contoh salep yang tergolong
Allylamines adalah terbinafine yang biasa digunakan
untuk mengobati infeksi jamur pada kulit.

Terbinafine adalah obat yang bekerja untuk


membantu meringankan luka bakar, gatal, kulit
bersisik, dan kulit pecah-pecah yang diakibatkan
oleh infeksi jamur tersebut.
Jenis - Jenis obat anti fungal
4. morfolines
. obat anti jamur morfolin yang
Amorolfine termasuk
menghambat enzim jamur D14 reduktase dan D7-D8
isomerase. Penghambatan ini mempengaruhi jalur sintesis
sterol oleh jamur, menghilangkan ergosterol dan
menyebabkan akumulasi ignosterol pada sel membran jamur
[2Amorolfine digunakan untuk mengobati
infeksi jamur pada kuku tangan dan kaki . Infeksi jamur
kuku seringkali menyebar dari infeksi jamur kulit. Infeksi ini
menyebabkan kuku Anda menebal dan berubah warna, serta
terasa nyeri
KASUS
.
Tinea cruris merupakan infeksi jamur superfisialis
yang mengenai kulit pada daerah lipat paha, genital,
sekitar anus dan daerah perineum dan disebabkan oleh
jamur dermatofita. Faktor predisposisi tinea cruris
adalah kelembaban dan suhu yang tinggi serta keadaan
kebersihan diri yang buruk
KASUS
.
Seorang Pria 15 tahun datang ke poli kulit Rumah Sakit Abdul
Moeloek Bandar Lampung dengan keluhan utama bruntus
merah disertai dengan rasa gatal pada lipatan paha kiri dan
kanan. Keluhan tersebut muncul sekitar 2 bulan yang lalu.
Keluhan gatal dirasakan terutama saat berkeringat, sehingga
pasien selalu menggaruknya. Awalnya bruntus merah tersebut
timbul bulat sebesar biji koin kemudian menjadi bertambah
disekitarnya. Keluhan pengobatan diakui, tetapi keluhan tidak
berkurang.
KASUS
.
Pada pasien ini diberikan penatalaksanaan terapi topikal dan
sistemik. Obat topikal yang diberikan adalah ketokonazol cream.
Ketokonazol termasuk golongan azol-imidazol, relative berspektum
luas, bersifat fungistatik dan bekerja dengan cara menghambat
ergosterol jamur yang mengakibatkan timbulnya defek pada
membrane sel jamur. Mempunyai kemampuan mengganggu kerja
enzim sitokrom P-450, lanosterol 14-demethylase yang berfungsi
sebagai katalisator untuk mengubah lanosterol menjadi ergosterol,
hal ini mengakibatkan dinding sel jamur menjadi lebih permeable
dan terjadi pengahancuran kuman.
.
KASUS
.
Pada kasus ini ketokonazol digunakan untuk pengobatan
dermatofitosis. Obat sistemik yang diberikan adalah ketokonazol dan
cetirizine. Ketokonazol diberikan peroral dan topikal untuk
meningkatkan efektivitas pengobatan. Cetirizine adalah metabolit aktif
dan hidroksizin dengan kerja kuat dan panjang. Merupakan
antihistamin selektif, antagonis reseptor H1 dengan efek sedative yang
rendah pada dosis aktif farmakologi dan mempunyai sifat tambahan
sebagai anti alergi. Cetirizine menghambat perlepasan histamin pada
fase awal dan mengurangi migrasi sek inflamasi.21-23 Tujuan
diberikan cetirizine pada pasien ini adalah untuk mengurangi rasa gatal
yang dialami pasien dan mengurangi proses peradangan yang terjadi.
KASUS
Pada kasus ini obat sistemik diberikan
. selama 10 hari, ketokonazol 200
mg diberikan 1 tablet sekali minum dalam sehari pada pagi hari dan
cetirizine 10 mg diberikan 1 tablet sekali minum dalam sehari pada
sore hari.20,22 Pasien dianjurkan kontrol setelah 10 hari untuk melihat
perkembangan penyakit. Pasien harus dijelaskan penting-nya menjaga
lesi tetap kering. Edukasi pasien diberikan agar tidak menggaruk
bercakbercak karena akan menyebab-kan bercak semakin luas, meng-
komsumsi obat secara teratur, tidak menghentikan pengobatan tanpa
seizin dokter, selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
memperbaiki status gizi dalam makanan, menggunakan handuk sekali
pakai lalu langsung di cuci dan menggantinya dengan handuk baru, dan
menggunakan pakaian longgar serta mudah menyerap keringat.
KASUS
.
Tinea kruris adalah dermatofitosis pada sela paha, perineum dan
sekitar anus. Kelainan ini dapat bersifat akut atau menahun, bahkan
dapat me-rupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup. Lesi kulit
dapat terbatas pada daerah genitokrural saja atau bahkan meluas ke
daerah sekitar anus, daerah gluteus dan perut bagian bawah atau bagian
tubuh yang lain keadaan kekurangan. Prognosis tinea kruris baik jika
pasien melakukan pengobatan secara teratur sesuai anjuran dokter,
menghindari faktor resiko, dan menjaga kebersihan serta kelembapan
kulit.
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai