Anda di halaman 1dari 5

KOMNINASI BETHAMETHASONE dan GENTAMICIN

KOMBINASI BETAMETHASONE dan GENTAMICIN

: BENOSON G®
obat : Betamethasone valerate 0,1%
Gentamicin sulphate 0,1%
: Inflamasi dermatosis dengan komplikasi infeksi sekunder yang responsif terhadap
terapi kortikosteroid dan peka terhadap Gentamisin.
: Oleskan 2 – 3 kali sehari
: Vaccinia, Varisela, TB kulit, infeksi jamur dan virus. Anak < 2 tahun.
: Hindari penggunaan dengan balutan ketat dan penggunaan jangka lama yang
intensif; superinfeksi dapat terjadi. Hamil dan menyusui. Anak.
: Rasa terbakar, gatal, iritasi, kering, folikulitis, hipertrikosis, erupsi akneiformis,
hipopigmentasi, dermatitis perioral, dermatitis kontak alergi, infeksi sekunder,
atrofi kulit, strie, miliaria.
: krim 10 gram.

a. Betamethasone valerate

 Mekanisme kerja
Efek vasokontriksi dan menurunkan sensitivitas reseptor terhadap iritan, Sebagai
antimitosis yaitu menghambat pembelahan sel (mitose).

 Indikasi
Radang dan alergi kulit, asma bronchial, insufiensi adrenal, rhinitis alergika.

 Kontraindikasi
Serangan asma akut atau status asmatikus, tuberculosis, infeksi jamur atau virus,
wanita hamil terutama pada penggunaan lama, hipersensitivitas.

 Efek samping
Iritasi saluran cerna, kulit tipis, rasa terbakar, gatal dan kulit kering.

 Dosis
Dalam salep sebagai valerat 0,1% atau dipropionat yang 2 kali lebih kuat: 0,05%.

 Interaksi obat
Peningkatan eksaserbasi bila diberikan bersama dengan kortikosteroid lain
terutama untuk penderita asma.

b. Gentamisin Sulfat

 Kelompok obat : antibiotika (aminoglikosid)

 Mekanisme Kerja
Gentamicin sulfat merupakan antibiotik aminoglikosida broad spectrum yang
mempunyai sifat membunuh bacteri, Gentamicin berikatan secara irreversibel
dengan sub unit 30S dari ribosom dan karena itu menyebabkan gangguan yang
kompleks pada sintesis protein disatu pihak ikatan N-formilmetionil –t- RNA pada
unit 30S diblok sehingga mulainya sintesis protein akan ditekan, di pihak lain
aminoasil-t-RNA tak dapat bergabung sehingga rantai peptide yang baru mulai tak
dapat diperpanjang. Disamping itu karena ikatan aminoglikosida pada ribosom,
terjadi kesalahan baca pada proses translasi dan menyebabkan struktur protein dan
protein enzim yang terbentuk salah ( yang disebut ‘non sens’protein) dan
menyebabkan kerusakan sel yang irreversible.

 Indikasi
Infeksi serius pada saluran napas bawah, intraabdominal, jaringan lunak, tulang,
saluran kemih dan meningitis yang disebabkan basil gram negatif seperti E. coli,
Pseudomonas aeroginosa, stafilokokus, profilaksis endokarditis.

 Kontraindikasi
Hipersensivitas. Hati – hati pemberian pada wanita hamil dan penyakit gagal
ginjal.

 Dosis
Salep : Salep dioleskan pada kulit yang sakit 3 – 4 kali sehari.

 Efek samping
Neurotoksik dan Nefrotoksik, anemia, gatal – gatal, urtikaria, mual, muntah dan
diare.

 Interaksi obat
Tidak boleh diberikan bersama aminoglikosid lain, sefaloridin, viomisin,
polimiksin, kolistin, sisplatin, vankomisin, asam etakrinat, furosemid. Penisilin
menurunkan efektivitas obat ini.

c. Keuntungan kombinasi
Gentamisin dan betametason dalam Benison G® memberikan efek yang sinergis
yaitu gentamisin sebagai antibiotik yang akan membunuh bakteri dengan berikatan
secara irreversible, sedangkan betametason menghambat pembelahan sel bakteri.

d. Obat yang komposisinya sama dengan BENOSON G®

1. CELESTODERM – V with Garamycin®


Komposisi obat : Betamethasone valerate 0,1%
Gentamicin sulphate 0,1%

2. SKILONE®
Komposisi obat : Betamethasone valerate 0,05%
Gentamicin sulphate 0,1%

3. SONIGEN®
Komposisi obat : Betamethasone valerate 1 mg
Gentamicin sulphate 1 mg

4. ZENSODERM®
Komposisi obat : Betamethasone valerate 0,1%
Gentamicin sulphate 0,1%
DAFTAR PUSTAKA

1. Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja. (2002). Obat-Obat Penting, Edisi V. PT.
Elex Media Komputindo. Jakarta.
2. Tim Penyusun. (1995). Farmakologi dan Terapi, Edisi IV. Penerbit Buku
Kedokteran. Jakarta.
3. Anonim. (diakses tanggal 27 Februari 2011). Benoson G.

Anda mungkin juga menyukai