Resep 1
Pengkajian Administrasi
Pengkajian Farmasetika
Nama Obat Bentuk Sediaan Kegunaan
Clobesan 10 gr Cream Kortikosteroid topikal
membantu meredakan
gejala inflamasi pada
hampir semua penyakit
kulit dengan cepat. Bahkan
penggunaan yang salah,
misalnya untuk penyakit
kulit menular dapat
menghasilkan perbaikan
awal pada gejalanya.
(Andrey, 2022)
Pyderma 10 gr Cream Kortikosteroid topikal
membantu meredakan
gejala inflamasi pada
hampir semua penyakit
kulit dengan cepat. Bahkan
penggunaan yang salah,
misalnya untuk penyakit
Racikan Clobesan kulit menular dapat
dengan Pyderma menghasilkan perbaikan
Racikan Clobesan awal pada gejalanya.
dengan Pyderma (Andrey, 2022)
merupakan racukan Methyl Prednisolon Capsul Metilprednisolon
golongan obat 8mg diindikasikan untuk
kortikosteroid yang penekanan inflamasi dan
dapat menghambat kelainan hiper-sensitivitas,
atau menghentikan inflamasi bowel parah,
rasa gatal, ruam edema serebral disertai
merah, dan meredakan dengan keganasan,
gejala inflamasi rematik, dan inflamasi
kulit. (Tiara,2017)
Penggunaan Logista 10 mg Tablet Loratadine dapat
Methylprednisolon digunakan untuk
dengan Logista secara mengobati gejala alergi
bersamaan seperti mata yang berair
Penggunakan atau gatal, urtikaria kronis
Methylprednisolon dan bersin-bersin. Obat
dengan Logista secara loratadine memiliki efek
bersamaan sejauh ini samping yang relatif
tidak menimbulkan sedikit dikarenakan obat
efek yang buruk. ini diabsorbsi pada bagian
Logista mengandung proksimal (atas) saluran
loratadine yang pencernaan. (Supriyanto,
berfungsi untuk 2022)
mengatasi urtikaria/ biduran dengan cara menekan reaksi alergi dan meredakan rasa gatal
sedangkan untuk methylprednisolon bekerja untuk mengurangi zat pemicu peradangan
Pertimbangan Klinis
Efek Samping
1. Pyderma dapat menyebabkan efek samping perubahan pigmentasi kulit, rasa panas
pada kulit. folikulitis (radang pada folikel rambut), akne.
2. Clobesan.
Penggunaan kortikosteroid topikal pada wajah menimbulkan efek samping yang tidak
terlihat di bagian tubuh lain yaitu rosacea steroid, erupsi akneiformis, hipertrikosis,
demodikidosis, dan lain-lain. (Andrey, 2022)
3. Methylprednisolon
Salah satu efek samping kortikosteroid adalah risiko nyeri perut karena ulkus peptik.
Hal ini karena efek hambatan sintesa mukosa lambung, hiperplasia sel lambung dan
sel parietal dengan peningkatan asam lambung dan penekanan metabolisme asam
arakidonat yang mengurangi sintesa prostaglandin. Resiko ini akan meningkat bila
kortikosteroid diberikan pada penderita autoimun dan yang sedang mendapat terapi
golongan non-steroid anti-inflammatory (NSAID). (Endang, 2023)
4. Logista
Logista menimbulkan efek samping sakit kepala, lelah, mengantuk, mulut kering,
gangguan pencernaan, mual, ruam. Obat loratadine memiliki efek samping yang
relatif sedikit dikarenakan obat ini diabsorbsi pada bagian proksimal (atas) saluran
pencernaan (supriyanto, 2022)
Kontraindikasi
1. Pyderma; hipersensitif terhadap komponen obat
2. Clobesan tidak memiliki kontraindikasi
3. Methylprednisolom; Infeksi jamur sistemik kecuali terapi antiinfeksi spesifik
digunakan; Admin IM pada purpura trombositopenik idiopatik. Admin intratekal.
Pemberian vaksin hidup atau hidup yang dilemahkan secara bersamaan (pada pasien
yang menerima dosis imunosupresif).
4. Logista; Jangan gunakan pada orang-orang yang hipersensitif terhadap loratadine
Resep 2
Pengkajian Administrasi
Pengkajian Farmasetika
Nama Obat Bentuk Sediaan Kegunaan
Metformin 500 mg Tablet Mengendalikan kadar gula darah pada penderita
diabetes tipe 2.
Glimepirid 2 mg Tablet Menurunkan kadar gula darah pada penderita
diabetes tipe 2.
Amlodipin 5 mg Tablet Menurunkan tekanan darah tinggi, membantu
mencegah stroke, serangan jantung, dan masalah
ginjal. Amlodipin menurunkan tekanan darah
dengan cara relaksasi otot polos arteri, yang
menurunkan resistensi perifer total sehingga
tekanan darah menurun. (Syahrida,2018)
Candesartan 8 mg Tablet Menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Obat
ini juga digunakan dalam pengobatan gagal jantung.
Pertimbangan Klinis
Efek samping
1. Metformin ; Gangguan saluran cerna yang bersifat sementara, namun dapat dihindari
dengan cara konsumsi Metformin HCl bersamaan dengan makanan.
2. Glimepirid ; Gangguan pada saluran cerna, seperti muntah, nyeri lambung dan diare.
3. Candesartan ; Infeksi saluran pernafasan bagian atas, nyeri punggung, dan pusing.
4. Amlodipin ; Efek samping yang paling umum terjadi adalah edem perifer, sakit
kepala, pusing, ruam kulit, dan kelelahan, mual, takikardi (Sweetman S.C,2009).
Kontraindikasi
1. Metformin : Obat ini tidak boleh diberikan kepada pasien dengan kondisi: Penyakit
ginjal dengan kadar kreatinin serum lebih dari 1.5 mg/dL (pria) dan lebih dari 1.4
mg/dL (wanita). Infark miokard akut, septikemia, gagal jantung kongestif. Penyakit
hati kronik, alkoholik, hipoksia. Asidosis metabolik akut atau kronik atau memiliki
riwayat asidosis laktat, termasuk ketoasidosis dibetes dengan atau tanpa disertai
koma. Wanta hamil dan/atau menyusui.
2. Glimepirid : Hipersensitivitas. Pasien ketoasidosis diabetik, dengan atau tanpa koma.
3. Candesartan : Pasien yang hipersensitif terhadap candesartan, wanita hamil dan
menyusui
4. Amlodipin : Sakit kepala, pusing, mengantuk, debaran jantung, sakit perut, mual,
edema, kelelahan. Pasien (6-17 thn): Vasodilatasi, epistaksis, kelemahan.
Daftar Pustaka