Anda di halaman 1dari 5

PENATALAKSANAAN

Terdapat berbagai pilihan terapi untuk psoriasis. Pengobatan anti psoriasis


berspektrum luas baik secara topikal maupun sistemik telah tersedia. Sebagian besar obat –
obatan ini memberikan efek sebagai imunomodulator. Tetapi sampai saat ini belum ada obat
yang dapat menyembuhkan psoriasis. Tujuan pengobatan psoriasis ialah menekan gejala
sedemikian rupa sehingga penyakit kulitnya tidak mengganggu pekerjaan, aktivitas pribadi
atau sosial pasien. Sebelum memilih regimen pengobatan, penting untuk menilai tipe,
perluasan serta derajat keparahan psoriasis. Dipilih terapi paling aman dan paling efektif
sesuai dengan kondisi pasien.

Psoriasis pada dasarnya adalah penyakit kronis yang tidak dapat disembuhkan
dengan gejala dan pemicu yang tidak terduga. Konsekuensinya adalah perawatan seumur
hidup, oleh karena itu, semua perawatan harus memenuhi kriteria kualitas tinggi yang tidak
hanya berkhasiat, tetapi juga aman untuk jangka waktu yang lama. Karena penyebab psoriasis
masih belum diketahui, pengobatan hanya tersedia untuk mengendalikan gejala. Perawatan
termasuk berbagai terapi topikal dan sistemik serta fototerapi. Ini juga melibatkan perawatan
untuk mengurangi rasa sakit dan cacat akibat radang sendi dan manifestasi lainnya.
TOPIKAL

Topikal Kortikosteroid

Topikal kortikosteroid bekerja sebagai antiinflamasi, antiproliferasi dan


vasokonstriktor masih banyak digunakan dalam pengobatan psoriasis secara tunggal atau
kombinasi. Berdasarkan keparahan dna letak lesi, dapat dipakai berbagai kekuatan dan kelas
kortikosteroid topikal yang meresponsmekanisme vasokonstriktor pembuluh darah kulit.
Obat tersedia dalam vehikulum, beragam misalnya krim, salap, solusio, bahkan bedak, gel,
spray, dan foam.

Bila dalam 4-6 minggu lesi tidak membaik, pengobatan sebaiknya dihentikan, diganti
dengan terapi jenis lain, karena kortikosteroid superpoten hanya diperbolehkan selama 2
minggu. Pemakaian secara oklusi hanya diperkenankan untuk daerah telapak tangan dan kaki.
Harus diingat psoriasis sensitif terhadap kortikosteroid, tetapi resisten terhadap obat yang
sama, hal ini terjadi karena takifilaksis. Psoriasis daerah siku, lutut, dan telapak tangan
tampaknya berespons lambat dengan kortikosteroid, sebaiknya lesi pada serah fleksural atau
daerah dengan kulit relatif tipis, misalnya kelopak mata dan genital berefek baik terhadap
kortikosteroid.

Kalsipotriol/Kalsipotrien

Kalsipotriol adalah analog vitamin D yang mampu mengobati psoriasis ringan sampai
sedang. Mekanisme kerja dari sediaan ini adalah antiproliferasi keratinosit, menghambat
proliferasi selm dan meningkatkan diferensiasi juga menghambat produksi sitokin yang
berasak dari keratinosit maupun limfosit. Kalsipotriol merupakan pilihan utama atau kedua
pengobatan topikal. Walaupun tidak seefektif kortikosteroid superpoten namun obat ini tidak
memiliki efek samping mengancam. Dermatitis kontak iritan merupakan efek samping
terbanyak yang dijumpai, pemakaian 100 gram seminggu dapat meningkatkan kadar kalsium
darah. Kalsipotriol tersedia dalam bentuk krim, salap atau solusio dipakai 2 kali sehari, salap
dipakai 1 kali sehari.

Retinoid Topikal

Acetylenic retinoid adalah asam vitamin A dan sintetik analog dengan reseptor beta
dan gama. Tazaroten merupakan molekul retinoid asetelinik topikal, efeknya menghambat
proliferasi dan normalisasi dari differensiasi keratinosit dan menghambat inflamasi.
Indikasinya diberikan pada psoriasis sedang sampai berat, dan terutama diberikan pada
daerah badan. Tazaroten tersedia dalam bentuk gel dan krim dengan konsentrasi 0,05%-0,1%.
Bila dikombinasikan dengan steroid topikal potensi sedang dan kuat maka akan mempercepat
penyembuhan dan mengurangi iritasi. Efek sampingnya adalah iritasi berupa gatal dan rasa
terbakar, dan eritema pada 30% pada kasus yang bersifat fotosintesis. Tazaroten digunakan
satu kali dalam sehari pada kulit yang kering, dapat digunakan sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan obat lain seperti steroid topikal pada lokasi plak psoriasis.

Preparat Ter

Preparat ter biasanya kurang efektif jika digunakan tunggal. Hasilnya akan lebih baik
jika dikombinasikan dengan terapi sinar ultraviolet. Preparat ter berfungsi sebagai anti
proliferasi dan anti inflamasi.
Preparat ter yang berasal dari fosil biasanya kurang efektif, sehingga yang biasa
digunakan adalah yang berasal dari kayu atau batubara. Ter dari batubara lebih efektif dari
kayu, tapi kemungkinan dapat juga memberikan iritasi yang besar. Pada psoriasis yang telah
menahun lebih baik digunakan ter yang berasal dari batubara, dan untuk yang akut biasanya
digunakan ter yang berasal dari kayu.
Folikulitis adalah efek samping utama dari ter batubara. Iritasi dan alergi jarang
terjadi dan meskipun ter batubara telah terbukti menjadi karsinogen dalam percobaan hewan,
karsinoma hanya diprovokasi oleh aplikasi klinis yang jarang terjadi.
Konsentrasi yang biasa digunakan 2-5% dimulai dengan konsentrasi rendah jika tidak
ada perbaikan maka dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan hasil pengobatan maka daya
penetrasinya harus dipertinggi dengan cara menambahkan asam salisilat 3-5%.

Antralin
Antralin merupakan obat lama untuk mengobati psoriasis ringan sampai sedang.
Antralin mempunyai efek anti mitotik dan menghambat beberapa enzim yang terlibat di
dalam proliferasi epidermal.
Obat ini dikatakan efektif tetapi bersifat iritatif dan kekurangan lainnya ialah
mewarnai kulit dan pakaian. Konsentrasi 0,1 sampai 1% dengan kontak singkat (15-30 menit)
untuk mencegah iritasi. Digunakan setiap hari mampu membersihkan lesi psoriasis.Efek
samping yang dijumpai adalah iritasi.Sediaan ini banyak diterima oleh pasien karena
pemakaiannya malam hari.Penyembuhan dalam 3 minggu. Untuk penggunaan 24 jam dapat
digunakan 0,1%, jika tidak terdapat efek samping konsentrasinya dapat ditingkatkan, setiap3-
4 hari, dan maksimum sampai 1%. Antralin digunakan hanya pada plak yang kronik.
Pengobatan psoriasis dengan antralin memberikan efek yang maksimal ketika
dikombinasikan dengan UVB.

FOTOTERAPI
Sinar ultravioet mempunyai efek menghambat mitosis, sehingga dapat digunakan
untuk pengobatan psoriasis. Cara yang terbaik adalah dengan penyinaran secara alamiah,
tetapi sayang tidak dapat diukur dan jika berlebihan maka akan memperparah psoriasis.
Karena itu, digunakan sinar ultraviolet artifisial, diantaranya sinar A dan B yang dikenal
sebagai UVA dan UVB. Sinar UVA dapat digunakan secara tersendiri atau berkombinasi
dengan psoralen (8-metoksipsoralen, metoksalen) dan disebut PUVA, atau bersama-sama
dengan preparat ter yang dikenal sebagai pengobatan cara Goeckerman. PUVA efektif pada
85 % kasus ketika psoriasis tidak berespon terhadap terapi yang lain. Karena psoralen bersifat
fotoaktif, maka dengan UVA akan terjadi efek sinergik. Diberikan 0,6 mg/kgBB secara oral 2
jam sebelum penyinaran ultraviolet. Dilakukan 2x seminggu, kesembuhan terjadi 2-4 kali
pengobatan. Selanjutnya dilakukan pengobatan rumatan (maintenance) tiap 2 bulan. Efek
samping overdosis dari fototerapi berupa mual, muntah, pusing dan sakit kepala. Adapun
kanker kulit (karsinoma sel skuamosa) yang dianggap sebagai resiko PUVA masih
kontroversial.
Diketahui efek biologik sinar UVB dalam berbagai uji coba 3-5 kali seminggu
nampaknya psoriasis dapat diobati, kombinasi dengan ter dapat meningkatkan efektivitas
terapi. Efek samping cepat berupa sunburn, eritema, vesikulasi, dan kulit kering. Efek jangka
panjang berupa penuaan dan keganasan kulit yang masih sulit dibuktikan. Kombinasi UVB
dengan ter dan antralin memiliki masa remisi berlangsung lama pada 55% pasien. pemakaian
UVB lebih banyak dipilih karena lebih aman.

SISTEMIK

Kortikosteroid

Sebagai pengontrol psoriasis digunakan dosis ekivalen prednison 30mg/hari. Setelah


membaik dilakukan tappering off. Penghentian obat mendadak dapat menimbulkan
kekambuhan juga timbul psoriasis pustulosa generalisata.
Metotreksat

Metotrexat adalah antagonis asam folat yang menghambat dihydrofolat


reduktase.Sintesis DNA terhambat setelah pemakaian Metoteksat akibat penurunan tiamin
dan purin. Metotreksat menekan reproduksi sel epidermal, sebagai anti inflamasi dan
immunosupresif sehingga kontraindikasi pada pasien dengan infeksi sistemik. Metotreksat
biasanya dipakai bila pengobatan topikal dan fototerapi tidak berhasil. Obat ini terbukti
merupakan obat yang efektif dibandingkan dengan obat oral lainnya. Metotreksat mampu
menekan proliferasi limfosit dan produksi sitokin. Dosis pemakaian untuk dewasa dimulai
dengan dosis 7,5-15 mg setiap minggu dengan pemantauan ketat pemeriksaan fisik dan
penunjang.

Acitretin

Acitretin merupakan derivat vitamin A yang sangat teratogenik, memiliki efek


peningkatan trigliserida dan mengganggu fungsi hati. Dosis yang dipakai sekitar 0,5-1 mg per
kilogram berat badan/hari.
Siklosporin
Siklosporin merupakan pengobatan yang sangat efektif pada penyakit psoriasis. Obat
ini menghambat calcineurin fosfatase dan transkripsi IL-2 pada sel T, juga menghambat
inflamasi. Dosis rendah 2,5 mg/kgBB/hari dipakai sebagai terapi awal dengan dosis
maksimum 4 mg/kgBB/hari. Hipertensi dan disfungsi ginjal adalah efek samping yang harus
diperhatikan dalam penggunaan silosporin. Efek samping umum yang mungkin muncul
adalah intoleransi gastrointestinal yang bermanifestasi diare, mual, muntah, nyeri abdominal
dan penekanan sumsum tulang. Siklosporin sangat efektif untuk segala bentuk psoriasis tetapi
dengan mempertimbangkan berbagai efek samping dan kurangnya pengalaman, obat ini
jarang dipakai oleh dermatologis. Bersifat nerotoksik dan hepatotoksik.

Anda mungkin juga menyukai