Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Psoriasis

Jenis pengobatan psoriasis yang tersedia bekerja menekan gejala dan memperbaiki penyakit.
Tujuan pengobatan adalah menurunkan keparahan penyakit sehingga pasien dapat beraktivitas
dalam pekerjaan, kehidupan sosial dan sejahtera untuk tetap dalam kondisi kualitas hidup yang
baik, tidak memperpendek masa hidupnya karena efek samping obat.

Prinsip pengobatan :

- Sebelum memilih pengobatan harus dipikirkan evaluasi dampak penyakit terhadap kualitas
hidup pasien
- Mengajari pasien agar lebih kritis menilai pengobatan sehingga ia mendapat informasi
sesuai dengan perkembangan penyakit terakhir.

Berikut algoritma tatalaksana psoriasis :

1. Pengobatan Topikal
 Kelainan kulit terbatas, misalnya di siku dan lutut
 Pada pasien dengan fototerapi / sistemik / pengobatan biologik bila masih ada lesi
tersisa
 Kelainan minimal
 Topikal Kortikosteroid
 Bekerja sebagai antiinflamasi, antiproliferasi, dan vasokonstriktor masih tetap
banyak dipakai dalam pengobatan psoriasis secara tunggal atau kombinasi dan
merupakan obat lini pertama
 Obat ini tersedia dalam vehikulum beragam, misalnya krim, salap, solusio,
bahkan bedak, gel, spray, dan foam
 Bila dalam 4-6 minggu lesi tidak membaik, pengobatan sebaiknya dihentikan,
diganti dengan terapi jenis lain, sedangkan kortikosteroid superpoten hanya
diperbolehkan 2 minggu
 Efek samping yang mengancam cukup banyak seperti penipisan kulit, atrofik,
striae, telangiekrasis, erupsi akneiformis, rosasea, dermatitis kontak, perioral
dermatitis, absorbsi sistemik yang dapat menimbulkan supresi aksis hipotalamus
pituitary.

 Kalsipotriol/Kalsipotrien
 Kalsipotriol adalah analog vitamin D yang mampu mengobati psoriasis ringan
sampai sedang
 Mekanisme kerjanya yaitu meregulasi pertumbuhan dan diferensiasi sel,
mempengaruhi fungsi imun, menghambat proliferasi keratinosit, memodulasi
diferensiasi epidermis, serta menghambat produksi beberapa sitokin pro-inflamasi

 Retinoid Topikal
Obat topikal untuk mereduksi skuama dan plak, walaupun efektivitasnya terhadap
eritema sangat minim.

 Ter dan Antralin


Efek utama dari pengobatan ini yakni mensupresi sintesis DNA dan mengurangi aktivitas
mitosis lapisan basal epidermis, serta beberapa komponen memiliki efek antiinflamasi.
Aman untuk psoriasis ringan sampai sedang dimana efek sampingnya yaitu iritasi.
2. Fototerapi
Fototerapi yang dikenal UVA dan UVB. Fototerapi memiliki kemampuan menginduksi
apoptosis, imunosupresan, mengubah profil sitokin dan mekanisme lainnya. Dalam
berbagai uji coba penyinaran 3-5 kali seminggu dengan dosis eritemogenik memiliki
hasil yang efektif.

3. Sistemik
 Penanganan ini biasanya dipakai pada psoriasis berat termasuk psoriasis plakat
luas, eritroderma atau psoriasis pustulosa generalisata atau psoriasis arthritis
 Metrotreksat (MTX) merupakan pengobatan yang efektif, dimana mekanisme
kerjanya melalui kompetisi antagonis dari enzim dehidrofolat reductase
 Metrotreksat mampu menekan proliferasi limfosit dan produksi sitokin, oleh
karena itu bersifat imunosupresif
 Merupakan indikasi jangka panjang pada psoriasis berat seperti psoriasis
pustulosa dan psoriasis eritroderma
 Dosis pemakaian untuk dewasa dimulai dengan dosis rendah 7,5-15 mg setiap
minggu, dengan pemantauan ketat dari pemeriksaan fisik dan penunjang
 Efek samping yang harus diperhatikan yaitu pada penderita hipertensi dan toksik
ginjal

4. Agen Biologik
Obat ini bekerja dengan menghambat biomolekuler yang berperan dalam tahapan
pathogenesis psoriasis. Terdapat tiga tipe obat yang beredar yaitu recombinant human
cytokine, fusi protein, dan monoklonal antibodi. Efek samping yang harus diperhatikan
adalah infeksi karena agen ini bersifat imunosupresif, reaksi infus dan pembentukan
antibodi serta pemakaian jangka panjang masih harus evaluasi.

Anda mungkin juga menyukai