Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dwi Rafita Lestari

NRP : 1410211135

Tugas : Testimoni selama Co-Ass

1. Perbedaan Co-Ass di daerah dan di Jakarta


Co-Ass di daerah pada umumnya cenderung membutuhkan
tenaga yang lebih banyak dan fisik yang kuat, khususnya di
Purwokerto (RSUD Margono) karena disana dituntut untuk
melakukan banyak aktivitas seperti follow up pasien yang banyak
yang mau tidak mau harus dimulai sangat pagi untuk persiapan Visit
Besar, memasukkan data administrasi pasien seperti RKE (Rekam
Medis Elektronik) dan ditambah tugas mandiri sesuai stase yang
dijalani. Namun berbeda dengan di Magelang, disini Co-Ass merasa
senang dan lebih santai karena kegiatannya tidak sepadat di
Margono dan orang-orang di RST Magelang baik-baik sekali.
Sedangkan di RSUD Ambarawa, Co-Ass tidak terlalu merasa
terbebani seperti di Margono tetapi juga tidak sesantai di Magelang.
Jika dilihat dari segi keilmuan, di daerah tidak terlalu
memerhatikan teori tetapi sangat memerhatikan praktik langsung ke
pasien. Co-Ass diberi kewenangan yang lebih leluasa untuk
menangani pasien secara langsung dibandingkan dengan di Jakarta.
Sebaliknya, di Jakarta Co-Ass dituntut untuk memahami teori yang
lebih mendalam, tetapi dibatasi praktiknya terhadap pasien. Hal
tersebut sebenarnya juga demi kebaikan Co-Ass itu sendiri karena
tingkat pendidikan dan keingintahuan pasien di Jakarta jauh lebih
tinggi dibandingkan di daerah, sehingga sangat mungkin
menimbulkan masalah jika Co-Ass melakukan kesalahan. Kasus-
kasus pasien di Jakarta juga lebih variatif dibandingkan di daerah.
Selain itu, jika dilihat dari segi hubungan Co-Ass dengan
konsulen, residen maupun staff, Co-Ass di daerah akan memiliki
hubungan yang lebih dekat dengan konsulen karena karakteristik
konsulen daerah yang lebih friendly yang juga mempersilahkan kita
sebagai Co-Ass untuk bisa lebih berinteraksi dan praktik langsung
ke pasien tetapi jika dibandingkan dengan Jakarta, konsulen di
Jakarta lebih hebat dalam segi skill walaupun hubungan dengan Co-
Ass tidak sedekat dengan konsulen yang ada di daerah. Namun
semua itu, tentunya tergantung dari attitude Co-Ass itu sendiri.

2. Karakteristik setiap RS Pendidikan

Pada umumnya, kedisplinan semua RS Pendidikan


semuanya sama, yaitu sudah tersedia jadwal waktu datang setiap
pagi yang harus dipatuhi, jadwal pulang, jadwal pengumpulan tugas,
peraturan tata tertib RS, cara berpakaian sampai konsekuensi yang
harus diterima jika melanggar, seperti tidak bisa ikut ujian. Cara
berpakaian Co-Ass tentunya harus rapih, sopan dan sebisa mungkin
menjaga wangi tubuh demi kebaikan bersama. Perempuan jika ingin
berdandan juga yang sewajarnya saja dan harus disesuaikan dengan
keadaan, jangan sampai terlalu menor.

Selain itu, terdapat kegiatan rutin yang diadakan di suatu RS


Pendidikan, contohnya di Ambarawa ada upacara setiap pagi dan
wajib diikuti seluruh Co-Ass, sedangkan di Margono juga ada
kegiatan senam pagi setiap hari Minggu yang wajib diikuti oleh Co-
Ass stase saraf.

3. Attitude terhadap seluruh anggota di RS Pendidikan

Attitude adalah hal nomor 1 dan terpenting yang harus dijaga


oleh Co-Ass dimanapun dia bertugas. Attitude bahkan bisa
menentukan nilai yang didapatkan seorang Co-Ass, karena dalam
dunia perkoasan, seseorang tidak harus pintar tetapi juga harus
menjaga hubungan baik dengan seluruh anggota RS dari konsulen,
residen, dokter umum, perawat, staff bahkan sampai cleaning
service. Percuma jika pintar tetapi attitude nol. Pintar bisa diasah dan
ditingkatkan seiring berjalannya waktu, tetapi attitude yang sangat
bagus sudah harus dimulai ketika pertama kali menginjakkan kaki
di RS Pendidikan. Senyum, sapa, dan salam itu harus.

4. Suka dan duka selama Co-Ass

Hal yang disuka selama Co-Ass adalah sangat menambah teman,


menambah kenalan dengan konsulen, residen dokter umum, perawat
sehingga memiliki peluang yang sangat besar untuk menambah pengalaman
dan ilmu. Selain itu, jika ditugaskan daerah, tentunya kita jadi bisa
menikmati suasana baru, budaya, makanan dan hitung-hitung jalan-jalan ke
tempat baru. Hal yang menjadi duka selama Co-Ass tentu banyak, seperti
dibebankan oleh banyaknya kegiatan selama di RS, banyaknya tugas,
tanggung jawab, belum lagi harus tetap menjunjung tinggi kesabaran dan
keikhlasan dalam menghadapi semua orang di RS bahkan sampai teman
kelompok kecil sendiri. Selain itu, hal yang paling krusial pastinya Co-Ass
akan merasa rindu rumah, keluarga, sahabat yang ditinggalkan, terlebih lagi
jika memang ditugaskan di RS yang terbilang hectic dan banyak cobaan.
Janganlah mudah untuk percaya dengan siapapun, karena yang bisa
menyelamatkanmu hanyalah Allah dan dirimu saja, jadi tetaplah semangat,
perbanyak doa, dan jaga selalu kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai