Anda di halaman 1dari 13

PENATALAKSANAAN PSORIASIS

• Jenis pengobatan psoriasis yang tersedia bekerja menekan gejala dan


memperbaiki penyakit. Tujuan pengobatan adalah menurunkan keparahan
penyakit sehingga pasien dapat beraktivitas dalam pekerjaan, kehidupan
sosial dan sejahtera untuk tetap dalam kondisi kualitas hidup yang  baik,
tidak memperpendek masa hidupnya karena efek samping obat
TOPIKAL
TOPIKAL KORTIKOSTEROID
Topikal kortikosteroid bekerja sebagai antiinflamasi, antiproliferasi dan
vasokonstriktor masih banyak digunakan dalam pengobatan psoriasis secara
tunggal atau kombinasi. Berdasarkan keparahan dna letak lesi, dapat dipakai
berbagai kekuatan dan kelas kortikosteroid topikal yang meresponsmekanisme
vasokonstriktor pembuluh darah kulit. Obat tersedia dalam vehikulum, beragam
misalnya krim, salap, solusio, bahkan bedak, gel, spray, dan foam.

Psoriasis daerah siku, lutut, dan telapak tangan tampaknya berespons lambat
dengan kortikosteroid, sebaiknya lesi pada serah fleksural atau daerah dengan kulit
relatif tipis, misalnya kelopak mata dan genital berefek baik terhadap
kortikosteroid.
Kalsipotriol
• Kalsipotriol adalah analog vitamin D yang mampu mengobati psoriasis ringan
sampai sedang. Mekanisme kerja dari sediaan ini adalah antiproliferasi keratinosit,
menghambat proliferasi selm dan meningkatkan diferensiasi juga menghambat
produksi sitokin yang berasak dari keratinosit maupun limfosit.

• Kalsipotriol merupakan pilihan utama atau kedua pengobatan topikal. Walaupun


tidak seefektif kortikosteroid superpoten namun obat ini tidak memiliki efek
samping mengancam. Dermatitis kontak iritan merupakan efek samping terbanyak
yang dijumpai, pemakaian 100 gram seminggu dapat meningkatkan kadar kalsium
darah. Kalsipotriol tersedia dalam bentuk krim, salap atau solusio dipakai 2 kali
sehari, salap dipakai 1 kali sehari.
Retinoid Topikal
• Acetylenic retinoid adalah asam vitamin A dan sintetik analog dengan reseptor
beta dan gama. Tazaroten merupakan molekul retinoid asetelinik topikal, efeknya
menghambat proliferasi dan normalisasi dari differensiasi keratinosit dan
menghambat inflamasi.
• Indikasinya diberikan pada psoriasis sedang sampai berat, dan terutama diberikan
pada daerah badan.
• Tazaroten tersedia dalam bentuk gel dan krim dengan konsentrasi 0,05%-0,1%. Bila
dikombinasikan dengan steroid topikal potensi sedang dan kuat maka akan
mempercepat penyembuhan dan mengurangi iritasi. Tazaroten digunakan satu kali
dalam sehari pada kulit yang kering, dapat digunakan sebagai monoterapi atau
dikombinasikan dengan obat lain seperti steroid topikal pada lokasi plak psoriasis.
• Efek sampingnya adalah iritasi berupa gatal dan rasa terbakar, dan eritema pada
30% pada kasus yang bersifat fotosintesis.
Preparat Ter
• Preparat ter biasanya kurang efektif jika digunakan tunggal. Hasilnya akan lebih
baik jika dikombinasikan dengan terapi sinar ultraviolet. Preparat ter berfungsi
sebagai anti proliferasi dan anti inflamasi.
• Preparat ter yang berasal dari fosil biasanya kurang efektif, sehingga yang biasa
digunakan adalah yang berasal dari kayu atau batubara. Ter dari batubara lebih
efektif dari kayu, tapi kemungkinan dapat juga memberikan iritasi yang besar. Pada
psoriasis yang telah menahun lebih baik digunakan ter yang berasal dari batubara,
dan untuk yang akut biasanya digunakan ter yang berasal dari kayu.
• Folikulitis adalah efek samping utama dari ter batubara. Iritasi dan alergi jarang
terjadi dan meskipun ter batubara telah terbukti menjadi karsinogen dalam
percobaan hewan, karsinoma hanya diprovokasi oleh aplikasi klinis yang jarang
terjadi.
• Konsentrasi yang biasa digunakan 2-5% dimulai dengan konsentrasi rendah jika
tidak ada perbaikan maka dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan hasil
pengobatan maka daya penetrasinya harus dipertinggi dengan cara menambahkan
asam salisilat 3-5%.
Antralin
• Antralin merupakan obat lama untuk mengobati psoriasis ringan sampai sedang.
Antralin mempunyai efek anti mitotik dan menghambat beberapa enzim yang
terlibat di dalam proliferasi epidermal.
• Obat ini dikatakan efektif tetapi bersifat iritatif dan kekurangan lainnya ialah
mewarnai kulit dan pakaian. Konsentrasi 0,1 sampai 1% dengan kontak singkat (15-
30 menit) untuk mencegah iritasi. Digunakan setiap hari mampu membersihkan
lesi psoriasis.Efek samping yang dijumpai adalah iritasi.Sediaan ini banyak diterima
oleh pasien karena pemakaiannya malam hari.Penyembuhan dalam 3 minggu.
Untuk penggunaan 24 jam dapat digunakan 0,1%, jika tidak terdapat efek samping
konsentrasinya dapat ditingkatkan, setiap3-4 hari, dan maksimum sampai
1%.Antralin digunakan hanya pada plak yang kronik. Pengobatan psoriasis dengan
antralin memberikan efek yang maksimal ketika dikombinasikan dengan UVB.
FOTOTERAPI
• Sinar ultravioet mempunyai efek menghambat mitosis, sehingga dapat digunakan
untuk pengobatan psoriasis. Cara yang terbaik adalah dengan penyinaran secara
alamiah. Tetapi dapat memperparah psoriasis karena tidak terkontrol.
• Sinar UVA dapat digunakan secara tersendiri atau berkombinasi dengan psoralen
(8-metoksipsoralen, metoksalen) dan disebut PUVA, atau bersama-sama dengan
preparat ter yang dikenal sebagai pengobatan cara Goeckerman. PUVA efektif pada
85 % kasus ketika psoriasis tidak berespon terhadap terapi yang lain. Karena
psoralen bersifat fotoaktif, maka dengan UVA akan terjadi efek sinergik. Diberikan
0,6 mg/kgBB secara oral 2 jam sebelum penyinaran ultraviolet. Dilakukan 2x
seminggu, kesembuhan terjadi 2-4 kali pengobatan. Selanjutnya dilakukan
pengobatan rumatan (maintenance) tiap 2 bulan. Efek samping overdosis dari
fototerapi berupa mual, muntah, pusing dan sakit kepala. Adapun kanker kulit
(karsinoma sel skuamosa) yang dianggap sebagai resiko PUVA masih kontroversial.
• Diketahui efek biologik sinar UVB dalam berbagai uji coba 3-5 kali seminggu
nampaknya psoriasis dapat diobati, kombinasi dengan ter dapat meningkatkan
efektivitas terapi. Efek samping cepat berupa sunburn, eritema, vesikulasi, dan
kulit kering. Efek jangka panjang berupa penuaan dan keganasan kulit yang masih
sulit dibuktikan. Kombinasi UVB dengan ter dan antralin memiliki masa remisi
berlangsung lama pada 55% pasien. pemakaian UVB lebih banyak dipilih karena
lebih aman.
SISTEMIK
KORTIKOSTEROID
Sebagai pengontrol psoriasis digunakan dosis ekivalen prednison 30mg/hari.
Setelah membaik dilakukan tappering off. Penghentian obat mendadak dapat
menimbulkan kekambuhan juga timbul psoriasis pustulosa generalisata.

METOTREKSAT
• Metotrexat adalah antagonis asam folat yang menghambat dihydrofolat reduktase.
Sintesis DNA terhambat setelah pemakaian Metoteksat akibat penurunan tiamin
dan purin. Metotreksat menekan reproduksi sel epidermal, sebagai anti inflamasi
dan immunosupresif sehingga kontraindikasi pada pasien dengan infeksi sistemik.
Metotreksat biasanya dipakai bila pengobatan topikal dan fototerapi tidak berhasil.
Obat ini terbukti merupakan obat yang efektif dibandingkan dengan obat oral
lainnya. Metotreksat mampu menekan proliferasi limfosit dan produksi sitokin.
Dosis pemakaian untuk dewasa dimulai dengan dosis 7,5-15 mg setiap minggu
dengan pemantauan ketat pemeriksaan fisik dan penunjang.
ACITRECIN
Acitretin merupakan derivat vitamin A yang sangat teratogenik, memiliki efek
peningkatan trigliserida dan mengganggu fungsi hati. Dosis yang dipakai sekitar 0,5-1
mg per kilogram berat badan/hari.

SIKLOSPORIN
Siklosporin merupakan pengobatan yang sangat efektif pada penyakit psoriasis. Obat
ini menghambat calcineurin fosfatase dan transkripsi IL-2 pada sel T, juga menghambat
inflamasi. Dosis rendah 2,5 mg/kgBB/hari dipakai sebagai terapi awal dengan dosis
maksimum 4 mg/kgBB/hari. Hipertensi dan disfungsi ginjal adalah efek samping yang
harus diperhatikan dalam penggunaan silosporin. Efek samping umum yang mungkin
muncul adalah intoleransi gastrointestinal yang bermanifestasi diare, mual, muntah,
nyeri abdominal dan penekanan sumsum tulang. Siklosporin sangat efektif untuk
segala bentuk psoriasis tetapi dengan mempertimbangkan berbagai efek samping dan
kurangnya pengalaman, obat ini jarang dipakai oleh dermatologis. Bersifat nerotoksik
dan hepatotoksik

Anda mungkin juga menyukai