Anda di halaman 1dari 2

LIST PERTANYAAN:

1. Karena eksaserbasi rosacea di sebabkan oleh berbagai faktor, berbagai trigger.


Apakah ada tatalaksan berupa diet tertentu?
Sebenernya salah satu prinsip dari tatalaksana rosacea adalah menghindari faktor
pencetusnya. Untuk diet tertentu kalau di guideline of the society for dermopharmacy
itu tidak direkomendasikan karena kurangnya evidence.Tapi anjuran diet yang
kebanyakan saya baca itu menghindari makan makanan pedas, alcohol, minuman
panas, makanan tinggi histamin, dairy, dan coklat

2. Edukasi apa yang sebaiknya diberikan kepada penderita Rosacea?


Edukasi pasien yang tepat mengenai sifat rosacea yang benign itu cukup penting
untuk sisi psikologis pasien.
Lalu pasien juga harus diberi konseling untuk menghindari pemicu spesifik, kalau
bisa anjurkan juga pasien untuk mencari tau apa sih trigger atau faktor yang bisa
memicu eksaserbasi gejala rosaceanya. Pemicunya bisa seperti variasi suhu/cuaca,
olahraga, stres fisik dan/emosional, makanan pedas, alkohol. Riwayat konsumsi obat
juga harus ditanyakan untuk menyingkirkan obat-obatan yang bisa memberatkan
seperti niasi dan kortikosteroid topikal. Obat obatan ini harus dihentikan sedini
mungkin untuk menghindari semakin parahnya penyakit
Dan edukasi bagaimana perawatan kulit dan kosmetik yang benar seperti yang sudah
dibahas di jurnal tadi

3. Bagaimana antibiotik dapat menjadi pengobatan Rosacea?


Untuk antibiotik yang dipake pada terapi Rosacea itu bukan efek antimikrobanya
yang diinginkan tapi fungsi meringankan swelling dan anti-inflamasinya
(Jawaban tambahan: Contohnya metronidazole topikal, bekerja dengan menurunkan
ultraviolet-induced reactive oxygen dan menginaktivasi oksigen reaktif yang sudah
ada. Ada juga Tetrasiklin oral bekerja dalam PPR/ inflamasi rosacea dengan
menurunkan regulasi sitokin pro-inflamasi kayak kallikrein 5 dan cathelicidin yang
menyebabkan penurunan kemotaksis neutrofil, mengurangi oksigen reaktif toksik dan
menghambat vasodilatasi yang dimeadiase nitric oxide)

4. Apakah dalam penggunaan antibiotik sebagai pengobatan rosacea tidak akan


menimbulkan resistensi?
Sebenernya penggunaan antibiotik dalam terapi rosacea ini menggunakan dosis sub-
antimikrobal anti-inflamasi. Jadi dosis antibiotiknya itu dosis rendah terkontrol untuk
mengurangi potensi resistensi bakteri dan untuk mengurangi efek samping dari
penggunaan jangka panjang, Tentu yang topikal lebih dipertimbangkan daripada yang
oral. Potensi resistensi ini bisa diminamalkan karena dosis yang lebih rendah
mengobati peradangan rosacea tanpa efek antibakterinya.

5. Mosturizer seperti apa yang direkomendasikan untuk perawatan penderita


Rosacea?
Ada 3 mosturizer yang direkomendasiin Ada oklusiv. Ada Humectants dan terakhir
hydrocolloids. Kalau yang Oklusiv ini senyawa minyak yang memperlambat TWL.
Kalau Humectants senyawa yang menarik air dari dermis dan area di bawahnya.
Kalau hidrkoloid kayak suatu molekul, molekul yang besar, gitu yang bisa menutupi
epidermis dan meminimalkan TWL. Saya juga ada baca campuran dari oklusiv sama
humectant bisa memberikan hasil yang bagus banget buat pasien rosacea.
(Jawaban tambahan:Tapi ada juga yang dilarang, yaitu oil dari binatang dan tanaman
yang bisa jadi malah membantu pertumbuhan bakteri kayak olive oil, coconut oil,
argan)

6. Apakah ada pada terapi rosacea kortikosteroid hanya digunakan pada rosacea
tipe fulminan saja, atau bisa pada tipe lainnya?
Iya hanya pada rosacea fulminan saja. Kalau dari sepemahaman saya rosacea
fulminan atau nama lainnya pyoderma fasiale ini onsetnya akut. Jadi menggunakan
kortikosteroid. Penggunanaannya pun jangka pendek aja untuk mengurangi
peradangan habis itu diikuti dengan isotertinoin

Anda mungkin juga menyukai