Anda di halaman 1dari 15

OBAT

ANTIFUNGI
Kelompok 5
nama & nim: 1. Anggia Trie Hasna Sahira_2204010072
2. Alma Asyyaidah_2204010062
3. Insan kamil_2204010087
PENGERTIAN
 Anti fungi atau anti jamur adalah obat-obat yang digunakan
untuk menghilangkan infeksi yang disebabkan oleh
jamur.infeksi oleh jamur dapat terjadi pada:
1) Kulit oleh dermatofit (jamur yang hidup diatas kulit)
2) Selaput lendir mulut . Bronhi. Usus dan vagina oleh sejenis
ragi yang disebut candida albicans.
CONTOH OBAT
1. Kapsul Fluconazole150 mg
2. Kapsul Itraconazole 100 mg
3. Tablet Fungistop 500 mg
4. Tablet Griseofulvin 500 mg
5. Tablet Ketoconazole 200 mg
1.KAPSUL FLUCONAZOLE 150 MG
1. Deskripsi : untuk mengatasi infeksi akibat jamur, khususnya infeksi
pada vagina, mulut, tenggorokan, dan aliran darah.
2. Indikasi umum : menganitis kriptokokal, kandidiasis sistemik,
kandidiasis orofaringeal, kandidiasis vagina akut atau relaps,
infeksi candida superfisial, infeksi kandida, iskemik atau infeksi
kriptokokal.
3. Komposisi : fluonazol 150 mg
4. Dosis :harus sesuai dengan petunjuk dokter.dewasa meningitis
kriptokokal: hari ke 1 :400 mg sebagai dosis tunggal; hari 2 dan
seterusnya 200 – 400 mg per hari. Lama terapi : 6 – 8 minggu
5. Aturan pakai: sebelum atau sesudah makan
6. Perhatian : harus dengan resep dokter. Pasien dengan kondisi
yang berpotensi proaritmia hindari mengemudi atau
mengoprasikan mesin.
7. Kontra indikasi : hipersensitif terhadap triazoal. Penggunaan
bersamaan dengan astemizole, isapride, quinidine,
terfenadine,pimozide, erythromycin.
8. Efek samping : sakit kepala, nyeri perut, diare, pusing,
mual,ruam kulit, gangguan ginjal, leukopenia.
9. Golongan produk : obat keras
10. Kemasan : dus, 1 strip @ 10 kapsul
2.KAPSUL
ITRACONAZOLE 100
1. Deskripsi : bekerja dengan cara menghambat aktivitas cYP450 jamur,sehingga
MGmenurunkan biosintesis ergosterol dan menghambat pembentukan membrane
sel jamur.obat ini digunakan untuk mengobati berbagai infeksi jamur,terutama
infeksi jamur sistemik seperti aspergillosis, kandidiasis,kriptokokosis dimana
obat antijamur lain tidak lagi efektif.
2. Indikasi umum : dermatomiosis,kandidiasis,mikosis sistemik,tinea
korporis,tinea pidea, tinea kapitis.
3. Komposisi : Itraconazole 100 mg
4. Dosis: penggunaan obat ini harus sesuai petunjuk dokter.kandidiasis ; 1 -2
kapsul 1 x per hari selama 3 – 7 minggu. Dalam kasus invasif dosis
ditingkatkan menjadi 2 x per hari
5. Aturan pakai : minum obat segera setelah makan
6. Perhatian. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan faktor risiko CHF (penurunan
keasaman lambung (misalnya aklorhidria), infeksi jamur sistemik yang mengancam jiwa,
cystic fibrosis, atau pasien dengan gangguan sistem imun (misalnya neutropenia, AIDS,
pasien transplantasi organ). Pemberian bersama dengan penghambat saluran Ca atau
obat-obatan yang mengurangi keasaman lambung. Gangguan ginjal dan hati. Lansia.
Kehamilan (infeksi yang mengancam jiwa) dan menyusui. Kategori kehamilan : Kategori
C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya manfaat yang
diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji
menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap
wanita hamil
7. Kontra indikasi :Hamil, hipersensitif terhadap Itraconazole, gangguan ginjal
berat
8. Efek samping :Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan sesuai dengan masing-
masing individu. Jika terjadi efek samping yang berlebih dan berbahaya, harap konsultasikan kepada
tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Mual, nyeri abdomen,
sakit kepala, pusing, dispepsia, pruritus, ruam kulit, urtikuria, angioedema, peningkatan reversibel enzim
hati, sindrom steven-jhonson hipokalimea, edema, hepatitis, kerontokan rambut, neuropati, perifer
9. Kemasan :Dus, 3 Strip @ 10 Kapsul
3.TABLET FUNGISTOP 500 MG
1. Deskripsi : obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi akibat jamur pada kulit,
rambut, kuku, area selangkangan dan lipat paha. Fungistop mengandung griseofulvin.
2. Indikasi umum :Infeksi jamur pada Kulit, Rambut, Kuku
3. Komposisi :Griseofulvin 500 mg
4. Dosis :PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa : 1 tablet per hari. Anak : 10 mg/kg BB perhari dalam dosis terbagi
5. Aturan pakai : Segera sesudah makan
6. Perhatian :HARUS DENGAN RESEP DOKTER. - porfiria, kegagalan hepatoseluler,
hamil
7. Kontra Indikasi : Hipersensitif. Porfiria. Kegagalan hepatoselular. Systemic lupus
erythematosus
8. Efek samping : Gangguan gastrointestinal; sakit kepala, fotosensitivitas.
Jarang, angioedema, systemic luous erythematosus dan reaksi kulit
9. Golongan Produk :Obat Keras
10. Kemasan :Dus, 10 Strip @ 10 Tablet Salut Selaput
4.TABLET GRISEOFULVIN 500 MG
1. Deskripsi:obat anti fungi yang efektif terhadap berbagai jenis dermatofit
seperti Trichophyton, Epidermophyton, dan Microsporum. Griseofulvin
bersifat fungisidal terhdapa sel muda yang sedang berkembang. Obat ini
digunakan untuk terapi infeksi pada kulit, kulit kepala, rambut, dan kuku yang
gagal atau tidak dapat diobatidengan terapi topikal. Dalam penggunaan obat ini
HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
2. Indikasi Umum. :Infeksi jamur pada kulit, kulit kepala dan kuku apabila
pengobatan secara topikal gagal
3. Komposisi : Griseofulvin 500 mg
4. Dosis : PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK
DOKTER. Dewasa: dosis tunggal 500 mg per hari, anak: 10 mg/kgBB dalam
dosis tunggal atau terbagi.
5. Aturan Pakai :Sesudah makan atau bersama dengan susu
6. Perhatian : HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Penggunaan jangka
panjang, reaksi sensitivitas silang dengan penisilin, reaksi fotosensitivitas.
Kategori kehamilan: X.
7. Kontra Indikasi :Porfiria, kerusakan selhati, lupus eritematosus, hamil
8. efek Samping : Ruam kulit, urtikaria, edema, angioneurotik, nekrosis
epidermal, mulut kering , mual, muntah, sakit kepala, rasa lelah, pusing,
diare.
9. Golongan Produk :Obat Keras
10. Kemasan :Dus, 10 Strip @ 10 Tablet
5.TABLET KETOCONAZOLE 200 MG
1. Deskripsi :merupakan agen antijamur imidazol yang bekerja dengan cara menghambat
aktivitas CYP450 jamur, sehingga menurunkan biosintesis ergosterol dan menghambat
pembentukan membran sel jamur dan juga menghambat beberapa enzim jamur. Obat ini
digunakan untuk mukosa sistemik, kandidiasis mukokutan resisten yang kronis, mukosa
saluran cerna resisten serius, kandidiasis vaginal resisten yang kronis, infeksi dermatofita
pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), profilaksis mikosa pada pasien
imunosupresan, kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan
obat-obat lain, infeksi mikosis sistemik (kandidiasis, paraksidioidomikasis, cocci
dioidomycosis, hiptoplasmosis). Dalam penggunaan obat ini harus SESUAI DENGAN
PETUNJUK DOKTER.
2. Indikasi Umum : Mukosa sistemik, kandidiasis mukokutan resisten yang kronis, mukosa
saluran cerna resisten serius, kandidiasis vaginal resisten yang kronis, infeksi dermatofita
pada kulit atau kuku tangan (tidak pada kuku kaki), profilaksis mikosa pada pasien
imunosupresan, kandidiasis mukokutan kronis yang tidak responsif terhadap nistatin dan
obat-obat lain, infeksi mikosis sistemik (kandidiasis, paraksidioidomikasis, cocci
dioidomycosis, hiptoplasmosis).
3. Komposisi :Ketoconazole 200 mg
4. Dosis :PENGGUNAAN OBAT INI HARUS SESUAI DENGAN PETUNJUK DOKTER.
Infeksi jamur sistemik: Dewasa : 200 mg 1 x sehari. Jika respon tidak ada, dapat
ditingkatkan menjadi 400 mg. Anak > 2 tahun : 3,3-6,6 mg/kg 1 x sehari. Sindrom Crushing:
Dewasa dan anak > 12 tahun: Dosis awal 400-600 mg, dapat ditingkatkan 200 mg per hari.
Dosis pemeliharaan: 600-800 mg per hari (Max. 1200 mg per hari). Semua dosis diberikan
dalam 2 atau 3 dosis terbagi.
5. Aturan Pakai : Sesudah makan
6. Perhatian : HARUS DENGAN RESEP DOKTER. Hati-hati penggunaan pada pasien dengan
aklorhidria, kanker prostat, infeksi SSP, insufisiensi adrenal, di bawah stres berkepanjangan
(misalnya operasi besar, perawatan intensif), Anak-anak ibu hamil dan menyusui. Kategori
kehamilan: Kategori C: Mungkin berisiko. Obat digunakan dengan hati-hati apabila besarnya
manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko terhadap janin. Penelitian pada hewan uji
menunjukkan risiko terhadap janin dan belum terdapat penelitian langsung terhadap wanita
hamil.
7. Kontra Indikasi :Hipersensitivitas. Gangguan hati akut atau kronis. Hamil (dengan sindrom Cushing) dan
menyusui (oral).
8. Efek Samping :. Efek samping yang mungkin terjadi dalam penggunaan obat adalah: Efek signifikan:
Penekanan adrenal, perpanjangan QT, kerapuhan tulang, LFT abnormal, reaksi hipersensitivitas (misalnya
anafilaksis, angioedema). Gangguan sistem darah dan limfatik: Trombositopenia. Gangguan mata: Fotofobia.
Gangguan gastrointestinal: Mual, muntah, diare, dispepsia, konstipasi, sakit perut, perut kembung. Gangguan
umum dan kondisi situs admin: Asthenia, malaise, hot flush; topikal: rambut berminyak/kering, reaksi di
tempat aplikasi (misalnya iritasi, sensasi terbakar, eritema, pembengkakan). Gangguan hepatobilier: Penyakit
kuning, hepatitis. Gangguan sistem kekebalan: Urtikaria. Pemeriksaan penunjang: Peningkatan enzim hati,
penurunan jumlah trombosit. Gangguan metabolisme dan nutrisi: Intoleransi alkohol, anoreksia, edema perifer.
Gangguan muskuloskeletal dan jaringan ikat: Mialgia, artralgia. Gangguan sistem saraf: Sakit kepala, pusing,
mengantuk, dysgeusia, parestesia. Gangguan kejiwaan: Insomnia, gugup. Gangguan sistem reproduksi dan
payudara: Gangguan menstruasi, disfungsi ereksi, azoospermia, ginekomastia. Gangguan kulit dan jaringan
subkutan: Pruritus, ruam, alopecia, fotosensitifitas, dermatitis, xeroderma. Gangguan vaskular: Epistaksis,
hipotensi ortostatik. Berpotensi Fatal: Hepatotoksisitas mis. nekrosis hati, sirosis dan kegagalan atau
membutuhkan transplantasi hati.
9. Kemasan :Dus, 5 Strip @ 10 tablet
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai