NIM : 20140811014068
Griseovulfin
Ketokonazol
Itrakonazol
Terbinafin
Jawaban
Griseofulvin
Griseofulvin adalah obat untuk melawan infeksi yang disebabkan oleh jamur di kulit kepala,
selangkangan atau lipat paha ( tinea cruris), dan kuku. Griseofulvin mencegah sel jamur
berkembang dengan cara mengendap di sel keratin yang ada di permukaan kulit, sehingga
menghalangi jamur untuk menyerang kulit.
Peringatan :
Griseofulvin tidak direkomendasikan untuk anak di bawah usia 2 tahun, karena manfaaty
dan keamanannya tidak diketahui.
Griseofulvin tidak boleh diberikan pada penderita gagal hati dan porfiria.
Informasikan kepada dokter mengenai obat – obatan yang rutin dikonsumsi, termasuk
suplemen dan obat herbal.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah mengkonsumsi griseofulvin, segera temui
dokter.
Griseofulvin bekerja dengan cara membantu pembentukan kulit, rambut, dan kuku baru
untuk melawan serangan yang disebabkan oleh jamur. Saat jaringan yang baru tumbuh,
jaringan yang lama dan terinfeksi akan terlepas. Pengobatan harus tetap dilanjutkan
sampai jaringan lama yang terinfeksi benar-benar telah hilang.
Efek Samping :
Pehatikan beberapa efek samping dari griseofulvin yang mungkin terjadi saat digunakan,
antara lain kulit kemerahan, biduran, gangguan pencernaan, mulut kering, perubahan
fungsi pengecap, sakit kepala, angioedema (pembengkakan bawah kulit yang disebabkan
oleh reaksi alergi), leukopenia (kekurangan leukosit), proteinuria (urine mengandung
jumlah protein yang tidak normal), kandidiasis oral, sensitif terhadap cahaya matahari,
pening, kebingungan, depresi, gangguan koordinasi tubuh, insomnia, kelelahan, serta
memperparah penyakit lupus.
Ada pula efek samping yang berakibat fatal, seperti reaksi kulit parah (Stevens-Johnson
syndrome), toxic epidermal necrolysis (tipe reaksi kulit yang parah), erythema
multiforme (inflamasi akut yang terjadi pada kulit dan membran mukosa), serta
kerusakan pada hepar.
Pemakaian Obat :
Agar obat griseofulvin dapat dikonsumsi dengan aman, pastikan Kamu memperhatikan
aturan pemakaiannya berikut ini:
1) Gunakan griseofulvin tablet sesuai dengan anjuran dokter dan selalu baca aturan pakai
yang tertera pada label obat.
2) Minum griseofulvin segera setelah makan dengan segelas air putih.
3) Griseofulvin dapat meningkatkan efek dari alkohol. Minum alkohol bersamaan dengan
tablet griseofulvin dapat menyebabkan jantung berdetak cepat, berkeringat, atau
kemerahan pada wajah.
4) Griseofulvin dapat menyebabkan rasa lelah dan kantuk berlebih. Jika hal tersebut
terjadi, jangan mengendarai kendaraan dan mengoperasikan mesin.
5) Griseofulvin dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya matahari. Hindari
terkena cahaya matahari secara langsung atau sinar UV buatan. Saat berada di luar
ruangan, gunakan pakaian pelindung, topi, dan kacamata, serta gunakan sunblock dengan
SPF minimal 15.
6) Jangan gunakan griseofulvin jika sedang hamil atau menyusui.
7) Simpan griseofulvin pada suhu kamar dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
Dosis :
Griseofulvin tersedia dalam bentuk oral yang dapat digunakan dengan dosis sebanyak
0,5-1 g/hari dalam dosis tunggal atau dosis terbagi. Durasi pengobatan infeksi kulit dan
rambut adalah 2-8 minggu dan bisa sampai 6 bulan untuk pengobatan infeksi pada kuku
jari tangan. Sedangkan durasi pengobatan bisa lebih dari 12 bulan pada infeksi kuku jari
kaki.
Interaksi :
Ketoconazole (Ketokonazol)
Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak
ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya,
penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.
Dosis obat
Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter
sebelum mengonsumsi obat.
Infeksi Jamur
Dewasa: Dosis per oral 200 mg satu kali sehari; dapat ditingkatkan menjadi 400 mg satu kali
sehari jika gejala klinis tidak membaik
Anak: Umur lebih dari 2 tahun berikan dosis per oral 3.3-6.6 mg / kg satu kali sehari. Durasi
pengobatan: 1-2 minggu untuk kandidiasis; setidaknya 4 minggu untuk infeksi dermatophyte dan
sampai 6 bulan untuk mikosis sistemik.
Dewasa: Sebagai 2% krim: Oleskan 1-2 kali sehari pada area yang terinfeksi dan sekitarnya
sampai beberapa hari setelah hilangnya gejala. Sebagai sampo 2%: Oleskan pada kulit kepala
setiap hari selama 5 hari. Untuk profilaksis: Sebagai sampo 2%, gunakan satu kali setiap hari,
maksimal 3 hari sebelum paparan sinar matahari.
Efek samping dapat ditemukan pada setiap pemakaian obat. Efek samping yang sering terjadi
pada pemakaian ketokonazol, seperti kemerahan, gatal, gangguan cerna (mual, muntah, nyeri
perut), pusing, dan sakit kepala. Jika efek samping semakin memburuk, segera hubungi dokter
untuk mendapatkan penanganan medis. Jika Anda mengalami gejala lainnya setelah
menggunakan obat ketokonazol, konsultasikan kepada dokter Anda.
Perhatian Khusus
Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum pemakaian obat, terutama jika Anda memiliki
kondisi medis, seperti:Alergi, Kehamilan dan menyusui
Penggunaan obat ini tidak disarankan pada kondisi medis berikut: Hipersensitivitas, riwayat
penyakit hati
Informasi lebih lengkap bisa dilihat pada kemasan.
Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan
dengan obat ini. Informasikan kepada dokter semua obat yang sedang Anda konsumsi. Bila
diperlukan, dokter akan mengganti atau mengubah dosis obat tersebut.
Mengonsumsi obat ketoconazole dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan
beberapa interaksi, seperti:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter,
atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep
dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Itrakonazole
Jangan mengonsumsi itraconazole bila Anda alergi terhadap obat ini dan obat antijamur
golongan azole lainnya, seperti fluconazole atau ketoconazole.
Beri tahu dokter jika Anda pernah atau sedang mengalami penyakit liver, penyakit
ginjal, cystic fibrosis, penyakit paru-paru, penyakit jantung, HIV/AIDS, atau gangguan
produksi asam lambung.
Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat, suplemen, atau produk herbal
tertentu.
Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
Beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi itraconazole sebelum menjalani
perawatan atau operasi gigi.
Segera ke dokter jika muncul reaksi alergi obat atau overdosis setelah mengonsumsi
itraconazole.
Berikut ini adalah dosis umum penggunaan itraconazole pada orang dewasa yang
dikelompokkan berdasarkan infeksi jamur yang diderita pasien:
Kondisi: Candidiasis orofaring
Dosis 100 mg per hari, selama 15 hari. Pada pasien AIDS dan neutropenia, dosis yang
diberikan adalah 200 mg sekali sehari, selama 15 hari.
Kondisi: Infeksi jamur kuku
Dosis 200 mg per hari, selama 3 bulan.
Kondisi: Infeksi jamur pada tangan (tinea manum) atau kaki (tinea pedis)
Dosis 100 mg sekali sehari, selama 30 hari, atau 200 mg, 2 kali sehari, selama 7 hari.
Kondisi: Pencegahan infeksi jamur pada pasien HIV/AIDS atau pasien dengan sel darah
putih rendah (neutropenia)
Dosis 200 mg per hari. Bila diperlukan, dosis bisa ditingkatkan menjadi 200 mg, 2 kali
sehari.
Konsumsi itraconazole setelah makan dan telan dengan kapsul secara utuh. Minum obat ini
secara teratur, pada waktu yang sama setiap harinya.
Jika lupa mengonsumsi itraconazole, disarankan untuk segera melakukannya begitu ingat
bila jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan
dan jangan menggandakan dosis.
Teruskan konsumsi itraconazole meski gejala sudah menghilang. Berhenti mengonsumsi obat
ini sebelum pengobatan selesai bisa menyebabkan infeksi kambuh.
Jika Anda sedang menjalani pengobatan dengan antasida, konsumsilah itraconazole 2 jam
sebelumnya atau 1 jam setelah mengonsumsi antasida
Simpan itraconazole di ruangan dengan suhu kamar. Jangan menyimpannya di tempat yang
lembap atau terkena paparan sinar matahari secara langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-
anak.
Meningkatkan risiko terjadinya miopati jika digunakan bersama obat kolesterol golongan
statin, misalnya simvastatin atau atorvastatin
Meningkatkan efek inotropik negatif, yaitu efek melemaskan otot jantung, dari
obat verapamil
Sakit kepala
Diare atau sembelit
Gusi berdarah
Lemas
Pusing
Periksakan diri ke dokter jika efek samping di atas tak kunjung reda atau justru semakin
memburuk. Hentikan penggunaan itraconazole dan segera temui dokter bila terjadi reaksi
alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:
Demam
Penglihatan kabur
Telinga berdenging
Tuli mendadak
Terbinafine
Terbinafine adalah obat untuk mengobati infeksi jamur pada kuku atau kulit, termasuk
kulit kepala. Beberapa kondisi akibat infeksi jamur yang bisa diobati dengan obat ini
adalah kutu air, panu, dan kurap. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan tablet.
Kategori Antijamur
Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak lekas sembuh dan justru
memburuk. Berhenti menggunakan obat dan segera hubungi dokter jika Anda
mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius, seperti mudah memar, urine
berwarna gelap, penyakit kuning, nyeri perut yang semakin berat, atau demam.
MEREK DAGANG YANG TERDAFTAR DI INDONESIA