Oleh NAMA : HELGI F.A. ERMAN WAIRARA NIM : 20140811014068
FAKULTAS PENDIDIKAN DOKTER
UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA - PAPUA 2021 BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Hipertiroid merupakan penyakit endokrin yang menempati urutan kedua terbesar di Indonesia setelah diabetes. Hipertiroid adalah suatu penyakit yang tidak menular yang dapat ditemukan di masyarakat. Hipertiroid salah satu dari penyebab penyakit kelenjar tiroid. Gangguan fungsi tiroid ada dua macam yaitu kekurangan hormon tiroid yang disebut Hipotiroid dan kelebihan hormon tiroid yang disebut Hipertiroid. Kelebihan suatu hormon tiroid (Hipertiroid) dapat menyebabkan gangguan berbagai fungsi tubuh, termasuk jantung dan meningkatkan metabolisme tubuh (Sulistyani, 2013). Perlu dibedakan antara pengertian tiritoksikosis dengan hipertiroidisme.Tirotokiskosis merupakan manifestasi klinis yang timbul akibat kelebihan hormon tiroid yang beredar dalam sirkulasi. Sedangkan hipertiroidisme sendiri merupakan tirotoksikosis yang diakibatkan karena kelenjar tiroid yang hiperaktif (Sudoyo W. Aru dkk, 2009). Hormon tiroid merupakan hormone yang dihasilkan kelenjar tiroid. Hormon ini mempengaruhi berbagai metabolisme tubuh, system kardiovaskuler, system saraf pusat, kulit, saluran makanan, hati, gonad, laktasi dan pertumbuhan tubuh. Hormon-hormon tiroid menstimulasi metabolisme dari sel-sel. Mereka diproduksi oleh kelenjar tiroid.Kelenjar tiroid bertempat pada bagian bawah leher, dibawah Adam's apple. Kelenjar membungkus sekeliling saluran udara (trachea) dan mempunyai suatu bentuk yang menyerupai kupu-kupu yang dibentuk oleh dua sayap (lobes) dan dilekatkan oleh suatu bagian tengah (isthmus).Kelenjar tiroid mengambil yodium dari darah (yang kebanyakan datang dari makanan – makanan seperti seafood, roti, dan garam) dan menggunakannya untuk memproduksi hormon-hormon tiroid. Dua hormon – hormon tiroid yang paling penting adalah thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3) mewakili 99.9% dan 0.1% dari masing – masing hormon – hormon tiroid. Hormon yang paling aktif secara biologi (contohnya, efek yang paling besar pada tubuh) sebenarnya adalah T3. Sekali dilepasd ari kelenjar tiroid kedalam darah, suatu jumlah yang besar dari T4 dirubah ke T3 hormon yang lebih aktif yang mempengaruhi metabolisme sel –sel . Hipertiroidisme merupakan suatu keadaan yang disebabkan karena kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara berlebihan. Sedangkan istilah Tirotoksikosis artinya gejala klinis yang disebabkan peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Sebagian besar kasus hipertiroid pada anak kurang dari 18 tahun adalah penyakit Graves, perempuan lebih sering dibandingkan lelaki dan riwayat keluarga dengan penyakit autoimun meningkatkan risiko PG. Penyebab Hipertiroidisme sekitar 60% sampai 80% adalah karena Penyakit Graves (PG). PG ditandai dengan adanya : ● Hipertiroidisme ● Struma difusa (pembesaran kelenjar tiroid yang terletak di leher) ● Oftalmopathy (gejala mata menonjol) PG merupakan penyakit autoimun yang ditandai dengan produksi antibodi berlebihan sehingga menyebabkan kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroid secara terus menerus. Kecenderungan seseorang untuk mengalami PG merupakan gabungan dari faktor genetik (keturunan) dan pengaruh lingkungan. Kemungkinan pada wanita lebih besar mengalami PG dibanding Pria. Gejala PG adalah sebagai berikut : ● Mudah lelah dan lemah ● Gelisah, sulit tidur dan peka ● Mata berair, takut cahaya, mata menonjol, pandangan ganda, gangguan penglihatan ● Jantung berdebar – debar, sesak saat aktivitas, nyeri dada ● Sesak napas ● Sering BAB dan sering BAK ● Gangguan menstruasi, impoten dan tumbuhnya payudara pada pria ● Gemetaran (teremor), mudah lelah, lemah otot, nyeri punggung ● Gampang memar ● Tidak tahan panas matahari dan penurunan berat badan ● Kulit lembab, berkeringat, dan gangguan kulit lainnya ● Rambut rontok ● Berat badan turun drastis
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas, adapun masalah yang didapatkan dalam penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui tujuan umum hubungan kejadian hipertiroid dengan faktor keturunan. 1.3 TUJUAN PENELITIAN a. Untuk mengetahui karakteristik penderita hipertiroid (umur, pendidikan, pekerjaan, suku bangsa). b. Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi kejadian hipertiroid c. Untuk menganalisis faktor keturunan terhadap kejadian hipertiroid d. Untuk mengetahui hubungan kejadian hipertiroid dengan faktor keturunan
1.4 MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Praktis Sebagai masukan bagi instansi wilayah kerja puskesmas atau rumah sakit agar meningkatkan evaluasi dan promosi kesehatan mengenai hipertiroid. 2. Manfaat Teoritis Untuk pengembangan ilmu kedokteran dalam menambah referensi tentang penyakit hipertiroid khususnya untuk penelitian yang berhubungan dengan topik yang sama.