Anda di halaman 1dari 15

Ranitidie tablet 150mg

Nama, struktur kimia dan deskripsi obat ranitidin


Ranitidin memiliki rumus molekul C13H22N4O3S dengan bobot molekul 314,4 g/mol.
Ranitidin adalah salah satu senyawa yang mengantagonis reseptor histamin H2 yang
menghambat sekresi asam lambung. Selain digunakan dalam terapi penyakit ulkus peptikum
dan gastroesophageal refluks, ranitidin juga dapat digunakan sebagai antihistamin pada
berbagai kondisi alergi pada kulit.
Ranitidin
memiliki
nama
ilmiah
NN-Dimethyl-5-[2-(1-methylamino-2nitrovinylamino)ethylthiomethyl]furfurylamine. Ranitidin yang tersedia umumnya adalah
ranitidin hidroklorida. Ranitidin merupakan serbuk kristalin berwarna putih hingga kuning
pucat, praktis tidak berbau, mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam alkohol. Larutan
1% ranitidin dalam air mempunyai pH 4,5-6,0. Setiap 168 mg ranitidin hidroklorida setara
dengan 150 mg ranitidin base.
Kegunaan dan fungsi obat ranitidin
Ranitidin diunakan secara oral dalam terapi ulkus duodenum dan ulkus lambung yang aktif,
gasthroesophageal reflux desease (GERD), esofagitis erosif dengan endoskopi, dan sebagai
terapi pemeliharaan pada ulkus duodenum dan ulkus lambung. Ranitidin oral juga digunakan
dalam manajemen kondisi hipersekresi gastrointestinal (GI) patologis dan sebagai terapi
pemeliharaan untuk mencegah kambuhnya esofagitis erosif. Ranitidin juga dapat digunakan
secara parenteral pada pasien rawat inap dengan kondisi hipersekresi patologis pada saluran
GI, atau sebagai terapi jangka pendek jika terapi oral belum memberikan respon yang
optimum.
Indikasi:
- Tukak lambung dan usus 12 jari
- Hipersekresi patologik sehubungan dengan sindrom Zollinger-Ellison"
Kontra Indikasi:
- Penderita gangguan fungsi ginjal
- wanita hamil dan menyusui
Komposisi :
- Tiap tablet salut selaput mengandung:
Ranitidine hidroklorida setara dengan ranitidine basa 150 mg.
Farmakologi :
Ranitidine menghambat kerja histamin pada reseptor-H2 secara kompotitif, serta
menghambat sekresi asam lambung.
Dosis :
- Dosis yang biasa digunakan adalah 150mg, 2 kali sehari
- Dosis penunjang dapat diberikan 150mg pada malam hari
- Untuk sindrom Zollinger-Ellison : 150mg, 3 kali sehari, dosis dapat bertambah menjadi

900mg.
- Dosis pada gangguan fungsi ginjal:
Bila bersihan kreatinin (50ml/menit): 150mg tiap 24 jam, bila perlu tiap 12 jam.
Karena Ranitidine ikut terdialisis, maka waktu pemberian harus disesuaikan sehingga
bertepatan dengan akhir hemodialisis.
Efek Samping :
- Efek samping ranitidine adalah berupa diare, nyeri otot, pusing, dan timbul ruam kulit,
malaise,nausea.
- Konstipasi
- Penurunan jumlah sel darah putih dan platelet ( pada beberapa penderita ).
- Sedikit peningkatan kadar serum kreatinin ( pada beberapa penderita)
- Beberapa kasus ( jarang ) reaksi hipersensitivitas (bronkospasme, demam, ruam, urtikaria,
eosinofilia.
Peringatan dan Perhatian:
- Dosis harus dikurangi untuk penderita dengan gangguan fungsi ginjal
- Hati-hati bila diberikan pada penderita dengan gangguan fungsi hati.
- Keamanan dan keefektifan pada anak-anak belum diketahui dengan pasti.
- Pengobatan penunjang akan mencegah kambuhnya ulkus tetapi tidak mengubah jalannya
penyakit sekalipun pengobatan dihentikan.
- keamanan pada gangguan jangka panjang belum sepenuhnya mapan, maka harus dihentikan
untuk secara berkala mengamati penderita yang mendapat pengobatan jangka panjang.
Interaksi Obat :
hasil penelitian terhadap 8 penderita yang diberikan ranitidin menunjukkan perbedaan dengan
simetidine, ranitidine tidak menghambat fungsi oksidasi obat pada mikrosom hepar.terhadap
5 penderita normal yang diberikan dosis warfarin harian secara subterapeutik, dengan
penambahan dosis ranitidine menjadi 200mg, 2 kali sehari selama 14 hari tidak menunjukkan
adanya perubahan pada waktu protrombin atau pada konsentrasi warfarin plasma.
Jenis: Tablet
Produsen: PT OGBdexav

Neurosanbe
Neurosanbe adalah nama dagang dari vitamin B kompleks produksi salah satu perusahaan
farmasi besar di Indonesia. Neurosanbe merupakan nama paten dari gabungan vitamin B1
(tiamin), B6 (piridoksin), dan B12 (kobalamin). Dari namanya dapat diketahui bahwa vitamin
ini sangat baik untuk kesehatan saraf (neuro). Vitamin ini juga sering diresepkan untuk
penderita pegal-pegal otot, kesemutan (gangguan saraf), dan pasien anemia (kekurangan
darah).
Vitmin B1 banyak ditemukan di gandum, jamur, biji bunga matahari, kentang, jeruk, ati.
Vitamin B6 berasal dari zat makanan daging-dagingan, kacang, pisang. Sedangkan vitamin
B12 berasal dari sereal, produk kedelai.
Vitamin B kompleks tersebut bermanfaat dalam proses pembentukan sel darah merah, nutrisi
saraf, dan membantu pembentukan sel-sel tubuh. Vitamin B6 bermanfaat dalam memediasi
perubahan gula tubuh menjadi gula yang disimpan (glikogen). Manfaat vitamin B untuk saraf
ialah karena vitamin B membantu dalam produksi neurotransmiter, yakni zat yang menjadi
perantara antarsel.
Kekurangan vitamin B dapat menyebabkan penyakit beri-beri, gangguan saraf otak, sariawan,
infeksi mata, hingga penurunan kesadaran. Neurosanbe tidak boleh diberikan pada penderita
dengan alergi terhadap vitamin B.
EFEK SAMPING
Neurosanbe relatif aman karena kedudukannya sebagai vitamin atau suplemen makanan.
Sejumlah efek samping yang pernah dilaporkan terkait penggunaan yang berlebihan antara
lain:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.

Sensasi rasa hangat;


Reaksi alergi;
Kebiruan;
Berkeringat berlebih;
Rasa lelah;
Bengkak kulit;
Gatal kulit, bentol-bentol;
Mual, muntah;
Kulit mati rasa;
Urine berwarna oranye.

DOSIS
Neurosanbe tersedia dalam kemasan tablet. Satu tablet mengandung vitamin B1 100 mg,
vitamin B6 200 mg, dan vitamin B 12 200 mcg. Terdapat pula neurosanbe plus, yakni
neurosanbe yang mengandung obat methampiron. Methampiron merupakan obat analgesik
yakni obat pengurang rasa nyeri sehingga neurosanbe plus sangat cocok bagi penderita pegalpegal.

Neurosanbe diminum dengan dosis satu hingga dua tablet per hari. Neurosanbe dapat
dikonsumsi baik saat seseorang sakit, setelah penyembuhan dari penyakit, ataupun saat
kondisi sehat sekalipun.

IMUNOS TABLET
Komposisi
Pertablet : Echinacea 500 mg, zinc picolinate 10 mg, selenium 15 mcg, ascorbic 50 mg.
Indikasi
Suplemen nutrisi untuk menstimulir sistem imun tubuh selama terjadi infeksi saluran nafas
akut dan kronik, terpai penunjang untuk infeksi akut dan kronik.
Perhatian
- Tidak boleh digunakan oleh penderita sklerosis multiple, penyakit kolagen, leukosis,
tuberkolusis, AIDS, kehamilan.
- Tidak boleh digunakan bersamaan dengan produk immunosupresan.
- Dapat terjadi reaksi alergi.
- Tidak dianjurkan digunakan lebih dari 8 minggu.

Kemasan
Box @ 20 tablet.
Dosis
Sehari 1 x 1 tablet.
Penyajian
Dikonsumsi bersamaan dengan makanan.
Pabrik
Pt.Lapi

Nama Produk :

Ceftrox Injeksi ( Ceftriaxone Sodium )

Farmasi

Meiji

Komposisi

Tiap vial berisi Ceftriaxone Sodium 1,083 g setara dengan Ceftriaxone 1 g.

Indikasi
:
Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, yang disebabkan oleh S.
pneumoniae, S. aureus, E. coli, Klebsiella pneumoniae, H. influenzae H. parainfluenzae, P.
mirabilis, S. marcescens, dan Enterobacter aerogenes. Infeksi saluran kemih yang disebabkan
oleh E. coli, P. mirabilis, P. vulgaris, Morganella morganii, Klebsiella pneumoniae. Radang
pelvis dan gonore, termasuk gonore dan uretral, rectal, dan faring yang disebabkan oleh N.
gonorrhoeae. Septikemia yang disebabkan oleh S. aureus, S. pneumoniae, E. coli, H.
influenzae, Klebsiella pneumoniae. Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan oleh S.
aureus, S. epidermidis, S. pyogenes, E. coli, Enterobacter claocae, Klebsiella oxyfoca,
Klebsiella pneumoniae, P. mirabilis, Morganella morganii, Pseudomonas sp, S. marcescens ,
Bacteroides fragilis, Acinetobakter calcoaceticus. Infeksi tulang dan atau sendi yang
disebabkan oleh S. aureus, Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, E. coli,
Enterobacter sp dan P. mirabilis. Infeksi selama pembedahan. Infeksi intra abdominal yang
disebabkan oleh E. coli, Klebsiella pneumoniae, Bacteroides fragilis, Clostridium sp,
Peptostreptococcus sp. Meningitis yang disebabkan oleh H. influenzae, N. meningitidis.
Kontra Indikasi

Perhatian

Efek Samping :

Interaksi Obat :

Kemasan

Dosis
-Dewasa
:
Gonorhoe : 250 mg IM (dosis tunggal) Profilaksis infeksi perioperatif :
1 g IV diberikan 0.5 - 2 jam pada awal pembedahan. Infeksi lain : 1 2 g IM/IV setiap 24
jam atau 500 1 g setiap 12 jam. Dosis maksimal 4 g / hari.
-Anak-anak :
Anak Usia > 12 tahun : Gonorhoe : 250 mg IM (dosis tunggal)
Profilaksis infeksi perioperatif : 1 g IV diberikan 0.5 - 2 jam pada awal pembedahan. Infeksi
lain : 1 2 g IM/IV setiap 24 jam atau 500 1 g setiap 12 jam. Dosis maksimal 4 g /
hari. Anak usia kurang 12 tahun ke bawah : 20 50 mg/kg/BB dosis tunggal. Pada infeksi
berat dapat ditingkatkan hingga 80 mg/kg/BB.
-Balita :
Bayi usia kurang dari 2 minggu : 20 50 mg/kg/BB secara IM/IV kemudian
dilanjutkan 100 mg/kg/BB setiap 24 jam atau 50 mg/kg/BB.
Description
KOMPOSISI :

Tiap soft capsule mengandung : pure lecithin 300 mg; vitamin B1 5,35 mg; vitamin B2 6 mg;
vitamin B6 4,94 mg; vitamin B12 12 mcg; nicotinamide 30 mg; vitamin E 10 mg
INDIKASI :
Memelihara kesehatan fungsi hati
KEMASAN :
6 STRIP @ 10 soft capsule
DOSIS :
3 x 1 - 2 soft capsule diberikan pada saat makan
GOLONGAN :
Suplemen

Dexamethasone
Indikasi:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg
hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.
Kontra Indikasi:
- Dexamethasone Harsen tidak boleh diberikan pada penderita herpes simplex pada mata;
tuberkulose aktif, peptio ulcer aktif atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
- Jangan diberikan pada wanita hamil karena akan terjadi hypoadrenalism pada bayi yang
dikandungnya atau diberikan dengan dosis yang serendah-rendahnya.
Komposisi:
Tiap tablet Dexamethasone Harsen mengandung:
a. Dexamethasone ................. 0.5 mg.
b. Dexamethasone ................. 0.75 mg.
Tiap ml injeksi Dexamethasone Harsen mengandung:
Dexamethasone Sodium phosphat ..... 5 mg.
Uraian dan Penggunaan:
Dexamethasone Harsen adalah obat anti inflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan Dexamethasone 0.75 mg setara obat sbb: 25 mg Cortisone, 20 mg
hydrocortisone, 5 mg prednisone, 5 mg prednisolone.

Dexamethasone Harsen praktis tidak mempunyai aktivitas mineral conticoid dari cortisone
dan hydrocortisone, sehingga pengobatan untuk kekurangan adrenocotical tidak berguna.
Obat ini digunakan sebagai glucocorticoid khususnya: untuk anti inflamasi, pengobatan
rheumatik arthritis dan penyakit colagen lainnya, alergi dermatitis dll, penyakit kulit,
penyakit inflamasi pada masa dan kondisi lain dimana terapi glukocorticoid berguna lebih
menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan lymphomas dan inflamasi pada
jaringan lunak dan anemia hemolytica.
Efek Samping:
- Pengobatan yang berkepanjangan dapat mengakibatkan efek katabolik steroid seperti
kehabisan protein, osteoporosis dan penghambatan pertumbuhan anak.
- Penimbunan garam, air dan kehilangan potassium jarang terjadi bila dibandingkan dengan
beberapa glucocorticoid lainnya.
- Penambahan nafsu makan dan berat badan lebih sering terjadi.
Dosis:
Dewasa:
Oral: 0.5 mg - 10 mg per hari
(rata-rata 1.5 mg - 3 mg per hari)
Parenteral: 5 mg - 40 mg per hari
Untuk keadaan yang darurat diberikan intra vena atau intra muskular.
Anak-anak: 0.08 mg - 0.3 mg/kg berat badan/perhari dibagi dalam 3 atau 4 dosis.
Perhatian:
- Kekurangan adrenocotical sekunder yang disebabkan oleh pengobatan dapat dikurangi
dengan mengurangi dosis secara bertahap.
- Ada penambahan efek Corticosteroid pada penderita dengan hypothyroidism dan
chirrhosis.
HARUS DENGAN RESEP DOKTER
Jenis: Tablet
Produsen: PT Harsen\

LARUTAN RINGER LAKTAT

http://www.farmacep.com

CARA KERJA
1. Cek apakah larutan isotonis/tidak isotonis
2. Didihkan aquadest
3. Larutkan semua bahan ke dalam aquadest panas
4. Cek pH larutan antara 5 7, jika kurang asam ditambah
HCl 0,1 N sedangkan bila kurang basa ditambah NaOH 0,1 N
5. Tambahkan sisa aquanya
6. Gojog larutan dengan karbo adsorben 0,1 %,
diamkan kemudian saring hingga jernih
7. Masukan larutan dalam wadah yang sesuai, kemudian ditutup kedap
8. Sterilisasi dengan autoclave 121oC selama 15 menit
9. Perikasa larutan terhadap :
a. pH
b. Kebocoran
c. Partikel asing
d. Kejernihan
10. Beri etiket
DATA PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN
Formula : (berat bahan dalam gram)
R/

Natrium laktat 0,31


NaCl 0,6
KCl 0,03
CaCl2.2H2O 0,01
Aqua p.i. 100 ml
Data pengamatan :
1. pH = 6
2. kebocoran = tidak ada
3. kejernihan = jernih
4. partikel = tidak ada
5. tonisitas = 0,2422
IV. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan untuk membuat larutan infus Ringer laktat. Infus Ringer laktat
mengandung berbagai macam elektrolit, sehingga digunakan untuk memenuhi kebutuhan
elektrolit ataupun cairan tubuh secara fisiologis. Infus Ringer laktat berisi komponenkomponen seperti Na laktat, NaCl, KCl dan CaCl2.2H2O. Larutan ini merupakan modifikasi
dari larutan ringer yang berfungsi sama dengan Infus Ringer laktat. Yang membedakan adalah
adanya penambahan NaHCO3. NaHCO3 memungkinkan terlepasnya CO2 yang
menyebabkan peningkatan nilai pH atau pengendapan CaCO3. Pada infus Ringer laktat, hal
tersebut diatasi dengan menggunakan Na laktat yang berasal dari NaHCO3 dengan
penambahan asam laktat. Larutan Ringer laktat sering digunakan untuk mengisi cairan yang
hilang setelah kehilangan darah akibat trauma, operasi, atau cedera kebakaran. Larutan
Ringer laktat digunakan ketika pasien mengalami asidosis atau yang menunjukkan tandatanda dan gejala kondisi tersebut, karena produk sampingan dari metabolisme laktat dalam
hati melawan asidosis.
Yang pertama dilakukan dalam membuat sediaan ini adalah mengecek apakah larutan ini
isotonis atau tidak. Pada pemberian intravenus dalam volume kecil, isotonis bukanlah suatu

syarat yang mutlak. Hal ini karena jumlah cairan tubuh jauh lebih besar dibandingkan jumlah
cairan yang dimasukkan sehingga terjadi pengenceran yang cepat. Tetapi tidak demikian jika
larutan intravenus volume besar yang diberikan tidak isotonis. Jika larutan hipertonis
(tekanan osmotiknya lebih besar daripada darah) maka dapat terjadi plasmolisis yaitu
hilangnya air dari sel darah sehingga sel darah akan mengkerut. Jika larutan hipotonis
(tekanan osmotik lebih kecil daripada darah) maka dapat terjadi hemolisis yaitu eritrosit akan
pecah. Hal ini karena air akan masuk kedalam eritrosit dengan melewati membran
semipermiabel sehingga terjadi peningkatan volume sel darah merah yang jika terjadi
berkelanjutan sel tersebut akan pecah. Pengecekan isotonis larutan dilakukan dengan
perhitungan menggunakan faktor dissosiasi dan dari hasil perhitungan maka didapat bahwa
formula Infus Ringer laktat disini hipertonis. Untuk mengatasinya diperlukan penambahan
zat pengisotonis salah satunya adalah NaCl yaitu sebesar 0,61425 g/500mL.
Selanjutnya, bahan-bahan yang ada dalam formula dilarutkan didalam aquadest yang telah
dipanaskan. Aquadest yang dipanaskan tersebut selain untuk mempermudah kelarutan bahanbahan juga untuk mensterilkan air, karena sediaan ini adalah sediaan parenteral yang
syaratnya harus steril maka dalam pembuatannya juga diusahakan bersih dan steril. Ion
natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati
hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat
menyebabkan dehidrasi. NaCl digunakan sebagai larutan pengisotonis agar sediaan infus
setara dengan 0,9% larutan NaCl, dimana larutan tersebut mempunyai tekanan osmosis yang
sama dengan cairan tubuh. Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang
terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asambasa serta isotonis sel. Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan
dalam proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di
bawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi. Kalsium yang
dipakai dalam bentuk CaCl2 yang lebih mudah larut dalam air.
Langkah selanjutnya adalah mengecek pH. Obat suntik sebaiknya mempunyai pH yang
mendekati pH fisiologis yang artinya isohidris dengan darah dan cairan tubuh lainnya. Pada
sediaan kami, pH yang didapat yaitu 6. pH ini masuk kedalam range pH Ringer laktat yaitu 5-

7. Pada injeksi volume kecil, pH larutan yang menyimpang dari nilai pH darah maka
selanjutnya jika larutan tersebut diberikan ke tubuh akan terjadi pengenceran yang cepat dan
pendaparan oleh serum (sistem dapar tubuh sendiri). Tetapi jika injeksi dalam volume besar
(infus), penyeimbangan yang cepat jika pH larutan berada pada nilai pH fisiologis. Selain itu,
pengaturan pH juga bertujuan untuk mempertinggi stabilitas sehingga obat-obat tersebut
masih memiliki aktivitas dan potensi.
Infus harus bebas pirogen karena pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata,
demam, sakit badan, kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. Untuk
menghilangkan pirogen larutan digojog dengan penambahan karbo adsorben selama 5-10
menit lalu disaring dengan kertas saring. Penyaringan ini memiliki kerugian karena obat
dapat ikut terserap pada penyaringan. Agar karbo adsorben bekerja lebih efektif, maka
sebelum digunakan karbo adsorben tersebut dipanaskan dahulu diatas cawan untuk
menghilangkan air yang mungkin diikatnya. Dengan demikian, daya adsorbsi karbo adsorben
akan meningkat. Setelah disaring sampai diperoleh larutan yang jernih, hasilnya dimasukkan
kedalam wadah berupa botol gelas dengan volume yang sesuai.
Sterilisasi yang dilakukan untuk larutan Ringer laktat adalah termasuk sterilisai akhir dimana
sterilisasi dilakukan setelah larutan dimasukan ke dalam wadah. Metode sterilisasi untuk
larutan ini adalah sterilisasi uap (panas basah). Pada umumnya, metode sterilisasi ini
digunakan untuk sediaan farmasi dan bahan-bahan yang tahan terhadap temperatur yang
digunakan dan terhadap penembusan uap air, tetapi tidak timbul efek yang tidak dikehendaki
akibat uap air tersebut . Sterilisasi uap air ini lebih efektif dibandingkan sterilisasi panas
kering. Bila ada uap air, bakteri akan dikoagulasi dan dirusak pada temperatur yang lebih
rendah daripada bila tidak ada kelembaban. Sel bakteri dengan air besar umumnya lebih
mudah dibunuh. Spora-spora yang kadar airnya relatif rendah lebih sukar dihancurkan.
Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah karena terjadinya denaturasi dan
koagulasi beberapa protein essensial organisme tersebut. Adanya uap air yang panas dalam
sel mikroba menimbulkan kerusakan pada temperatur yang relatif rendah. Sedangkan untuk
sterilisasi panas kering, kematian mikroba diakibatkan karena sel mikroba mengalami

dehidrasi diikuti dengan pembakaran pelan-pelan atau proses oksidasi. Sterilisasi larutan
ringer laktat dilakukan dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit.
Setelah dilakukan sterilisasi, kemudian dilakukan pemeriksaan larutan terhadap pH,
kebocoran, partikel asing, dan kejernihan. pH larutan yang didapat adalah 6 yang berarti
memenuhi persyaratan pH untuk sediaan parenteral karena pH tersebut isohidris dengan nilai
pH darah dan cairan tubuh lainnya. Tujuan utama pengaturan pH dalam sediaan infus ini
adalah untuk mempertinggi stabilitas obat, misalnya perubahan warna, efek terapi optimal
obat, menghindari kemungkinan terjadinya reaksi dari obat tersebut, sehingga obat tersebut
mempunyai aktivitas dan potensi. Selain itu, untuk mencegah terjadinya rangsangan atau rasa
sakit seaktu disuntikkan. pH yang terlalu tinggi akan menyebabkan nekrosis jaringan
sedangkan pH yang terlalu rendah menyebabkan rasa sakit jika disuntikkan.
Kemudian dilakukan pemeriksaan kebocoran. Botol infus dibalikkan sehingga posisi tutup
dibawah. Jika terdapat kebocoran, maka dapat berbahaya karena lewat lubang/celah tersebut
dapat menyebabkan masuknya mikroorganisme atau kontaminan lain yang berbahaya. Selain
itu, isi dari botol dapat bocor ke luar dan merusak penampilan kemasan. Dari pemeriksaan
yang dilakukan , didapat bahwa tidak terjadi kebocoran. Pemeriksaan selanjutnya adalah
pemeriksaan terhadap adanya partikel. Partikel asing tersebut merupakan partikel-partikel
yang tidak larut yang dapat berasal dari larutan dan zat kimia yang dikandung, lingkungan,
peralatan, personal dan komponen pengemas. Partikel asing tersebut dapat menyebabkan
pembentukan granuloma patologis dalam organ vital tubuh. Untuk infus volume besar, USP
menetapkan batas 50 partikel 10 m dan lebih besar, serta 5 partikel 25 m dan lebih besar
per milliliter. Untuk mengetahui adanya partikel dilakukan dengan mata secara langsung
untuk partikel ukuran 50 . Sedangkan untuk partikel yang lebih kecil maka diperlukan
teknik dan alat khusus. Pada praktikum ini pemeriksaan dilakukan visual secara dibawah
cahaya, berlatar belakang hitam dan putih, dan dilakukan dengan memutar wadah. Harus
dicegah adanya gelembung udara yang sulit dibedakan dari partilel-partikel debu. Untuk
melihat partikel-partikel yang berat, wadah perlu dibalik pada tahap akhir pemeriksaan dan
tidak ditemukan adanya partikel asing yang berarti larutan ini memenuhi syarat sebagai
sediaan parenteral. Kemudian juga dilakukan pemeriksaan terhadap kejernihan. Kejernihan

adalah suatu batasan yang relatif, yang artinya sangat dipengaruhi oleh penilaian subjektif
dari pengamat. Dari pemeriksaan yang dilakukan , diperoleh bahwa larutan Ringer laktat
yang dibuat memenuhi syarat kejernihan.
V. KESIMPULAN
1. Larutan Ringer Laktat digunakan untuk memenuhi kebutuhan elektrolit ataupun cairan
tubuh secara fisiologis.
2. Dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap larutan yang dibuat diperoleh :
pH = 6
kebocoran = tidak ada (memenuhi syarat)
partikel asing = tidak ada (memenuhi syarat)
kejernihan = jernih (memenuhi syarat)
3. Larutan Ringer Laktat yang dibuat memenuhi persyaratan sediaan parenteral.

Ondansetron
Ondansetron adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah
yang disebabkan oleh efek samping kemoterapi, radioterapi atau operasi. Mual dan muntah
disebabkan oleh senyawa alami tubuh yang bernama serotonin. Jumlah serotonin dalam tubuh
akan meningkat ketika kita menjalani kemoterapi, radioterapi, dan operasi. Seretonin akan
bereaksi terhadap reseptor 5HT3 yang berada di usus kecil dan otak, dan membuat kita
merasa mual. Ondansetron akan menghambat serotonin bereaksi pada receptor 5HT3
sehingga membuat kita tidak mual dan berhenti muntah.
Ondansetron-Alodokter
Tentang Ondansetron
Jenis obat

Kelompok obat anti mual, 5HT3-receptor antagonist

Golongan

Obat resep

Manfaat
Mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi, radioterapi,
dan pascaoperasi.
Dikonsumsi oleh
Bentuk obat
Peringatan:

Dewasa dan anak-anak di atas usia 6 bulan

Tablet, obat larut, obat suntik, dan supositoria

Bagi wanita hamil, merencanakan kehamilan, atau sedang menyusui, tidak disarankan
mengonsumsi obat ini.
Jika muncul rasa sakit atau pembengkakan pada bagian perut, segera temui dokter. Mungkin
ini pertanda gangguan pencernaan serius.
Harap berhati-hati bagi penderita gangguan pencernaan, konstipasi, gangguan hati, dan
penyakit jantung dalam mengonsumsi obat ini.
Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.
Dosis Ondansetron
Dosis umum pemakaian ondansetron adalah 8mg 32mg per hari. Jangan menambah atau
mengurangi dosis yang dianjurkan oleh dokter Anda. Dosis untuk anak-anak ditentukan oleh
dokter berdasarkan usia dan berat badan anak.

Menggunakan Ondansetron dengan Benar


Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam
mengonsumsi ondansetron. Tanyakan pada dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain
bersamaan dengan ondansetron karena beberapa obat-obatan bisa saling memengaruhi.

Untuk mencegah dan mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi dan radioterapi, dokter
akan meresepkan obat ini kurang lebih satu jam sebelum penanganan dilakukan. Setelah itu,
Anda perlu melanjutkan mengonsumsi ondansetron selama beberapa hari setelahnya sesuai
dengan resep dokter.

Untuk mengatasi mual dan muntah pascaoperasi, Anda akan diresepkan obat ini kurang lebih
satu jam sebelum pelaksanaan operasi. Obat ini akan bereaksi satu hingga dua jam setelah
dikonsumsi.

Obat ini bisa dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Biasanya dokter akan melarang makan
sebelum kemoterapi, radioterapi, atau operasi. Ondansetron bukan jenis obat yang dikunyah
atau ditelan seperti tablet lainnya. Bersihkan dan keringkan tangan Anda sebelum
mengonsumsi obat ini.

Bagi pasien yang lupa mengonsumsi ondansetron, disarankan untuk segera mengonsumsinya
begitu teringat jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan menggandakan dosis
ondansetron pada jadwal berikutnya untuk mengganti dosis yang terlewat.

Kenali Efek Samping dan Bahaya Ondansetron


Reaksi orang terhadap sebuah obat berbeda-beda. Meski obat ini memiliki manfaat yang baik
kepada tubuh, tapi obat ini juga bisa menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping
yang umumnya terjadi, seperti:

Sakit kepala dan pusing


Mudah mengantuk
Kepanasan
Pusing ketika berdiri
Mudah lelah
Konstipasi
Sakit perut
Jika efek samping yang terjadi terus berkepanjangan atau mengalami reaksi alergi, segera
temui dokter atau datangi rumah sakit terdekat

Anda mungkin juga menyukai