Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN RESMI BIOKIMIA

UJI BENEDICT

OLEH :
ZAHRO ARYANI FITRIADEWI(13030204078)

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2014

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karbohidrat merupakan bahan yang sangat diperlukan tubuh manusia, hewan, dan
tumbuhan di samping lemak dan protein. Senyawa ini dalam jaringan merupakan
cadangan makanan atau energy yang disimpan dalam sel. Sebagian besar karbohidrat
yang ditemukan di alam terdapat sebagai polisakarida dengan dengan berat molekul
tinggi. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai bentuk penyimpan bagi monosakarida,
sedangkan yang lain sebagai penyusun struktur di dalam diding sel dan jaringan pengikat.
(Dr. Saifuddin, 2013)
Pada tumbuhan, karbohidrat disintesis dari dan melalui proses fotosintesis dalam sel
berklorofil dengan bantuan sinar matahari. Karbohidrat yang dihasilkan merupakan
cadangan makanan yang disimpan dalam akar, batang, dan biji sebagai pati (amilum).
Karbohidrat dalam tubuh manusia dan hewan dibentuk dari beberapa asam amino,
gliserol lemak dan sebagian besar diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuhtumbuhan. Karbohidrat dalam sel tubuh disimpan dalam hati dan jaringan otot dalam
bentuk glikogen. (Dr. Saifuddin, 2013)
Dari uraian di atas bahwa sebagian besar karbohidrat diperoleh dari makanan, namun
terkadang kita tidak mengetahui karbohidrat jenis apa yang kita makan serta sifat dan
fungsi dari karbohidrat tersebut. Oleh karena itu dilakukanlah percobaan mengenai
karbohidrat ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis, dan dapatkah dibedakan
sakarida (gula) yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak mereduksi pada uji
Benedict?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat menunjukkan adanya zat-zat yang mereduksi dalam suasana alkalis,
dan dapat membedakan sakarida (gula) yang dapat mereduksi dan sakarida yang tidak
mereduksi pada uji Benedict.

BAB II
LANDASAN TEORI

Beberapa monosakarida penting sebagai berikut.


1. Glukosa
Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula tebu) atau pati (amilum). Di alam glukosa
terdapat dalam buah-buahan dan madu lebah. Dalam alam glukosa dihasilkan dari reaksi antara
karbondioksida dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun serta mempunyai
sifat:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kanan (+52.70)
- Dapat mereduksi larutan fehling dan membuat larutan merah bata
- Dapat difermentasi menghasilkan alkohol (etanol) dengan reaksi sebagai berikut:
C6H12O6 ==> 2C2H5OH + 2CO2
- Dapat mengalami mutarotasi
2. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisasi ke kiri
dan karenanya disebut juga levulosa. Fruktosa mempunyai rasa lebih manis dari pada gula tebu
atau sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa dengan pereaksi seliwanoff, yaitu larutan
resorsinol (1,3 dhidroksi-benzena) dalam asam clorida. Disebut juga sebagai gula buah, dperoleh
dari hidrolisis sukrosa; dan mempunyai sifat:
- Memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri (-92.40C)
- Dapat mereuksi larutan fehling dan membentuk endapan merah bata
- Dapat difermentasi
3.Galaktosa
Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa, yaitu gula yang terdapat dalam susu.
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan. Pada proses oksidasi
oleh asam nitrat pekat dan dalam keadaan panas galaktosa menghasilkan asam musat yang
kurang larut dalam air bila dibandingkan dengan asam sakarat yang dihasilkan oleh oksidasi

glukosa. Dapat diperoleh dari hidrolisis gula susu (laktosa), dan mempunyai sifat:
- Dapat mereduksi larutan fehling membentuk endapan merah bata
- Tidak dapat difermentasi
Beberapa disakarida penting sebagai berikut.
1. Laktosa
Laktosa memiliki gugus karbonil yang berpotensi bebas pada residu glukosa. Laktosa adalah
disakarida pereduksi. Selama proses pencernaan, laktosa mengalami proses hidrolisis enzimatik
oleh laktase dari sel-sel mukosa usus.
Beberapa sifat lakotsa:
- Hidrolisis laktosa menghasilkan molekul glukosa dan galaktosa
- Hanya terdapat pada binatang mamalia dan manusia
- Dapat dperoleh dari hasil samping pembuatan keju
- Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
2. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum).
Maltosa tersusun dari molekul -D-glukosa dan -D-glukosa.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai penghubung antarunit yaitu
menghubungkan C 1 dari -D-glukosa dengan C 4 dari -D-glukosa. Konfigurasi ikatan
glikosida pada maltosa selalu karena maltosa terhidrolisis oleh -glukosidase. Satu molekul
maltosa terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
Beberapa sifat maltosa:
- Hidrolisis maltosa menghasilkan 2 molekul glukosa
- Digunakan dalam makanan bayi dan susu bubuk beragi (malted milk)
- Bereaksi positif terhadap pereaksi fehling, benedict, dan tollens
3. Sukrosa
Sukrosa atau gula tebu adalah disakarida dari glukosa dan fruktosa. Sukrosa dibentuk oleh

banyak tanaman tetapi tidak terdapat pada hewan tingkat tinggi. Sukrosa mempunyai sifat
memutar cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperoleh dari reaksi hidrolisis adalah
glukosa dan fruktosa dalam jumlah yang ekuimolekular. Sukrosa bereaksi negatif terhadap
pereaksi fehling, benedict, dan tollens. Uji Karbohidrat pada Buah
Di dalam ilmu gizi, secara sederhana karbohidrat dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu
karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Sedangkan berdasarkan responnya terhadap
glukosa darah di dalam tubuh, karbohidrat juga dapat dibedakan berdasarkan nilai tetapan indeks
glicemik-nya (glycemic index). Contoh dari karbohidrat sederhana adalah monosakarida seperti
glukosa, fruktosa dan galaktosa atau juga disakarida seperti sukrosa dan laktosa. Jenis jenis
karbohidrat sederhana ini dapat ditemukan atau terkandung di dalam produk pangan seperti
madu, buah-buahan dan susu. Sedangkan contoh dari karbohidrat kompleks adalah pati (starch),
glikogen (simpanan energi di dalam tubuh), selulosa, serat (fiber) atau dalam konsumsi seharihari karbohidrat kompleks dapat ditemui di dalam produk pangan seperti, nasi, kentang, jagung,
singkong, ubi, pasta, roti dan lain sebagainya.
Uji pada karbohidrat dilakukan untuk mengetahui jenis karbohidrat yang ada pada buah,
karena sejalan dengan proses pematangan buah biasanya kandungan karbohidrat dalam buah
dapat mengalami perubahan komposisi akibat aktivitas enzim. Pada buah masak dan manis akan
banyak ditemukan glukosa dan fruktosa, sedang pada buah mentah banyak ditemukan
karbohidrat dalm bentuk amilum yang tidak menutup kemungkinan akan ditemukan bentuk
karbohidrat yang lain.
Dalam suasana alkalis, sakarida akan membentuk enidid yang mudah teroksidasi.
Semua monosakarida dan disakarida kecuali sukrosa dan trekalosa akan bereaksi positif bila
dilakukan uji benedict. Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh karbohidrat
yang mempunyai gugus aldehi atau keton yang bebas akan membentuk Cupro Oksida (Cu 2O)
yang berwarna hijau, merah oranye atau merah bata dan adanya endapan merah bata pada dasar
tabung reaksi.
Uji Benedict dan uji Barfoed keduanya berdasarkan resuksi Cu 2+ menjadi Cu+. Pada proses
reduksi kupri dalam suasana alkalis biasanya ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat pada
larutan Benedict atau tartrat pada larutan Fehling, hal ini dilakukan untuk mencegah

pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat pada Benedict, sedangkan pada Fehling
untuk mencegah pengendapan Cu(OH)2 atau CuO dalam larutan natirum hidroksida. Produk
oksidasi karbohidrat dalam larutan alkalis sangat kompleks dan banyak jumlahnya, belum
semuanya dapat diidentifikasi yaitu berwarna hijau, merah, oranye, dan pembentukan endapan
merah bata. Tidak seperti maltosa dan laktosa, sukrosa tidak dapat mereduksi Benedict, karena ia
tidak memiliki gugus aldehida atau gugus keto bebas.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Rak tabung reaksi
- Penjepit tabung reaksi
- Gelas ukur
- Bunsen / waterbath
- Stopwatch

Bahan
- H2SO4 pekat
- Larutan Karbohidrat (glukosa,
fruktosa, glikogen, sukrosa, maltosa)
- Pereaksi Benedict

B. Langkah Percobaan
a. Praktikum uji Benedict
1. Siapkan semua jenis karbohidrat menjadi larutan dengan konsentrasi 1%
2. Masukkan 2 ml pereaksi Benedict ke dalam tabung reaksi
3. Tambahkan larutan Glukosa 1% kemudian panaskan dengan Bunsen (penangas)
selama 5 menit ( dihitung waktu berubahnya), biarkan dingin dan bandingkan
perubahan warna yang terjadi
4. Lakukan pengujian dengan cara yang sama terhadap larutan karbohidrat 1% yang
lain (fruktosa,glikogen,sukrosa,maltosa) dan ekstrak buah (mentah, ranum,
masak)

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Uji Benedict
NO
1

Bahan
karbohidrat
yang diuji
Glukosa

2
Fruktosa

Glikogen

Sukrosa

Maltosa

Hasil pengamatan
Kegiatan

Sebelum

sesudah

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes glukosa1%
dipanaskan

Warna : biru jernih

Setelah
dipanaskan
selama 03 menit 45 detik
warna larutan berubah
menjadi
biru
ada
endapan merah, dan
tidak ada gelembung.

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes fruktosa1%
dipanaskan

Warna : biru jernih

Setelah
dipanaskan
selama 1 menit 26
detik warna larutan
berubah
menjadi
merah ada endapan
merah, dan tidak ada
gelembung.

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes glikogen1%
dipanaskan
2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes sukrosa1%
dipanaskan

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes maltosa1%
dipanaskan

Warna : biru jernih

Warna : biru jernih

Warna : biru

6
Ekstrak Nanas
Mentah

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes ekstrak nanas
mentah dipanaskan

Ekstrak Nanas
Ranum

2 ml Pereaksi benedict+
5 tetes ekstrak nanas

Warna : biru

Setelah
dipanaskan
selama 5 menit warna
larutan tetap tidak
berubah yaitu biru
jernih.
Setelah
dipanaskan
selama 5 menit warna
larutan
berubah
menjadi merah ada
endapan merah, dan
tidak bergelembung.
Sesudah dipanaskan
selama 59 detik, larutan
berubah warna menjadi
orange dan terdapat
endapan berwarna
oranye.
Sesudah dipanaskan
selama 50 detik, larutan
berubah warna menjadi

orange dan terdapat


endapan berwarna
oranye.

ranum dipanaskan

Buah jambu
biji mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah jambu
biji mentah

- Ekstrak jambu

- Benedict+ekstrak =

mentah : hijau
- P. Benedict : biru

biru, atas ungu


- Benedict+ekstrak
dipanaskan = hijau
tua (50 detik)
- didinginkan=
endapan merah,
atas kuning

Buah jambu
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah jambu
biji ranum

- Ekstrak jambu
ranum : coklat
muda
- P. Benedict : biru

- Benedict+ekstrak =
hijau muda
- Benedict+ekstrak
dipanaskan =
jingga (1 menit)
didinginkan= endapan
merah, atas jingga

Buah jambu
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah jambu
biji masak

- Ekstrak jambu
ranum : coklat
muda
- P. Benedict : biru

- Benedict+ekstrak =
hijau muda
- Benedict+ekstrak
dipanaskan =
jingga (1 menit)
didinginkan= endapan
merah, atas jingga

Buah tomat
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah tomat
mentah

Benedict : biru
Benedict+ekstrak
Tomat mentah: hijau tomat mentah
coklat, endapan merah

Buah tomat
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah tomat
ranum

Benedict : biru
Tomat ranum:
kuning oranye

Benedict+ekstrak
tomat ranum oranye,
ada endapan merah
bata

10

Buah tomat
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah tomat
masak

Benedict : biru
Tomat masak:
merah

Benedict+ekstrak
tomat merah merah
bata, endapan merah

Buah pisang
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah pisang
mentah

Putihpucat

Buah pisang
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah pisang
ranum

Kecoklatan

Buah pisang
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah pisang
masak

Coklat

Buah mangga
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah mangga
mentah

Mangga : putih

*setelah dipanaskan
selama 34 detik
Larutan sangat kental
berwarna kuning
bercampur sedikit
hijau dengan endapan
berwarna merah bata
sangat sedikit.
*setelah dipanaskan
selama 1 menit, 2
detik
Larutan kental
berwarna hijau pekat
dengan endapan
berwarnamerahbatasan
gatbanyak.
*setelah dipanaskan
selama 1 menit, 7
detik
Larutan encer
berwarna hijau pekat
dengan endapan
berwarna merah bata
sangat pekat hamper
hijau sangat banyak.
Mangga muda +P

P benedict :biru

benedict

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah mangga
ranum

Mangga :kuning

berwarna cokelat muda


Mangga muda +P

P benedict: biru

benedict

Buah mangga
ranum

Buah mangga

2 tetes pereaksi

selama

selama
Mangga : orange

dipanaskan
51

detik

dipanaskan
29

berwarna orange
Mangga muda

detik
+P

masak

Benedict + 5 tetes
ekstrak buah mangga
masak

P benedict: biru

benedict
selama

dipanaskan
36

detik

berwarna merah
11

Buah Sirsak
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sirsak
mentah
Warna : biru keruh

Buah Sirsak
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sirsak
ranum
Warna : biru

Buah Sirsak
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sirsak
masak
Warna : biru

12

Buah
Belimbing
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
belimbing mentah

Biru

Buah
Belimbing
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
belimbing ranum

Biru

Buah

2 tetes pereaksi

Biru

Sesudah
dipanaskan
selama 35 detik, larutan
berubah warna menjadi
kuning kehijauan dan
setelah
didinginkan
larutan berubah warna
menjadi orange, terdapat
endapan berwarna coklat
kekuningan.
Sesudah
dipanaskan
selama 59 detik, larutan
berubah warna menjadi
hijau kecoklatan dan
setelah
didinginkan
larutan berubah warna
menjadi
orange
kecoklatan,
terdapat
endapan
berwarna
coklat.
Sesudah
dipanaskan
selama 33 detik, larutan
berubah warna menjadi
hijau kekuningan dan
setelah
didinginkan
larutan berubah warna
menjadi kuning kunyit,
terdapat
endapan
berwarna
orange
kecoklatan.

2 lapisan
Atas: kuning kunyit
Bawah: hijau
kecoklatan
Endapan jingga
Waktu: 02:19
1 lapis
Warna jingga kunyit
Tidak ada endapan
Waktu: 01:17
2 lapisan

13

14

Belimbing
masak

Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
belimbing masak

Buah
Mengkudu
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
mengkudu mentah

Buah
: hijau
pekat
Benedict : biru
jernih

Buah
Mengkudu
ranum

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
mengkudu ranum

Buah
: abuabu tua
Benedict : biru
jernih

Buah
Mengkudu
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah
mengkudu masak

Buah
: krem
Benedict : biru
jernih

Buah Sawo
mentah

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sawo
mentah

Buah Sawo
ranum

Buah Sawo
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sawo
ranum
2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah sawo
masak

Warna : hijau

Warna : coklat

Warna : kuning

Atas: jingga kunyit


Bawah: biru
Ada endapan warna
jingga
Waktu 03:02
Setelah ditetesi :
hijau (+++)
Setelah dibakar :
orange keruh
(++
+)
Waktu perubahan :
38 detik
Setelah ditetesi :
hijau (++)
Setelah dibakar :
orange keruh
(+
+)
Waktu perubahan :
36 detik
Setelah ditetesi :
hijau (+)
Setelah dibakar :
orange keruh
(+)
Waktu perubahan : 44
detik
Sesudah
dipanaskan
selama 30 detik, larutan
berubah warna menjadi
orange dan tidak terdapat
endapan.
Sesudah
dipanaskan
selama 16 detik, larutan
berubah warna menjadi
hijau dan terdapat sedikit
endapan coklat.
Sesudah
dipanaskan
selama 55 detik, larutan
berubah warna menjadi
orange dan terdapat
sedikit endapan berwarna
coklat.

15

Buah Pepaya
mentah
Buah Pepaya
ranum
Buah Pepaya
masak

2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah papaya
mentah
2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah pepaya
ranum
2 tetes pereaksi
Benedict + 5 tetes
ekstrak buah papaya
masak

a. Buah mentah :
Hijau jernih

a. Buah mentah :
merah bata pekat.

b. Buah ranum :
Orange

b. Buah ranum :
orange pekat.

c. Buah masak :
Merah bata

c. Buah masak :
merah bata pekat.

B. Analisis
Berdasarkan percobaan uji benedict yang kami lakukan, didapati hasil seperti diatas
yaitu pada glukosa setelah direaksikan dengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan
selama 03 menit 45 detik sudah dapat berubah warna yang awalanya biru jernih menjadi biru,
dan terdapat endapan, tidak terlihat gelembung. Pada fruktosa setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict kemudian dipanaskan selama 1 menit 26 detik warna larutan berubah
menjadi merah yang awalnya biru jernih dan terdapat endapan merah, tidak terlihat
gelembung. Pada sukrosa setelah direaksikan dengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan
selama 5 menit warna larutan masih tetap tidak berubah yakni biru jernih, dan tidak terlihat
adanya endapan merah maupun gelembung. Pada maltosa setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict kemudian dipanaskan selama 5 menit warna larutan berubah yang awalnya
biru jernih menjadi merah dan ada endapan merah, tidak terlihat gelembung. Pada ekstrak
buah nanas mentah setelah direaksikan dengan pereaksi benedict kemudian dipanaskan
selama 59 detik larutan berubah warna menjadi oranye yang awalnya biru juga ada endapan
berwarna oranye. Pada ekstrak buah nanas ranum didapati hasil setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict kemudian dipanaskan selama 50 detik larutan berubah warna dari biru
menjadi oranye, dan ada endapan oranye. Pada nanas masak setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict awalnya berwarna biru setelah dipanaskan selama 56 detik warna larutan
berubah menjadi oranye kecoklatan dan terlihat ada endapan oranye. Pada jambu biji mentah
setelah direaksikan dengan pereaksi benedict

berwarna biru, atasnya ungu kemudian

dipanaskan selama 50 detik warna berubah menjadi hijau tua, dan terdapat endapan merah
yang atasnya kuning. Pada jambu biji ranum setelah direaksikan dengan pereaksi benedict

awalnya berwarna hijau muda kemudian dipanaskan selama 1 menit berubah menjadi jingga
dan terdapat endapan merah atasnya jingga. Pad jambu biji masak setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict awalnya berwarna hijau muda kemudian dipanaskan selama 1 menit
menjadi jingga, dan terdapat endapan merah. Pada buah tomat mentah setelah direaksikan
dengan pereaksi benedict awalnya berwarna hijau kemudian dipanaskan berubah menjadi
coklat dan terdapat endapan merah. Pada buah tomat ranum setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict awalnya berwarna kuning oranye kemudian dipanaskan berubah menjadi
oranye ada endapan merah. Pada tomat masak setelah direaksikan dengan pereaksi benedict
awalanya berwarna merah kemudian dipanaskan berubah menjadi merah bata dan terdapat
endapan merah. Pada buah pisang mentah setelah direaksikan dengan pereaksi benedict
awalnya berwarna putih pucat kemudian dipanaskan selama 34 detik warnanya berubah
menjadi kuning kehijauan dan ada endapan warna merah bata. Pada buah pisang ranum
setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna kecoklatan kemudian
dipanaskan selama 1 menit 2 detik warna berubah menjadi hijau pekat dan ada endapan
merah bata. Pada pisang masak setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya
berwarna coklat kemudian dipanaskan selama 1 menit 7 detik warna larutan berubah menjadi
hijau pekat dan terdapat endapan merah bata. Pada buah mangga mentah setelah direaksikan
dengan pereaksi benedict awalnya berwarna putih kemudian dipanaskan selama 51 detik
warna berubah menjadi coklat muda. Pada buah mangga ranum setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict awalnya berwarna kuning kemudian dipanaskan selama 29 detik warna
berubah menjadi oranye. Pada buah mangga masak setelah direaksikan dengan pereaksi
benedict awalnya berwarna oranye kemudian dipanaskan selama 36 detik warna berubah
menjadi merah. Pada buah sirsak mentah setelah direaksikan dengan pereaksi benedict
awalnya berwarna biru keruh kemudian dipanaskan selama 35 detik, larutan berubah warna
menjadi kuning kehijauan dan setelah didinginkan larutan berubah warna menjadi oranye,
terdapat endapan berwarna coklat kekuningan. Pada buah sirsak ranum setelah direaksikan
dengan pereaksi benedict awalnya berwarna biru kemudian dipanaskan selama 59 detik,
larutan berubah warna menjadi hijau kecoklatan dan setelah didinginkan larutan berubah
warna menjadi oranye kecoklatan, terdapat endapan berwarna coklat. Pada buah sirsak masak
setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna biru kemudian dipanaskan
selama 33 detik, larutan berubah warna menjadi hijau kekuningan dan setelah didinginkan

larutan berubah warna menjadi kuning kunyit, terdapat endapan berwarna orange kecoklatan.
Pada buah belimbing mentah setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna
biru kemudian dipanaskan selama 02 menit 19 detik warna berubah menjadi 2 lapisan, lapisan
atas kuning kunyit, lapisan bawah warna hijau kecoklatan dan terdapat endapan berwarna
jingga. Pada buah belimbing ranum setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya
berwarna biru kemudian dipanaskan selama 01 menit 17 detik warna berubah menjadi jingga
kunyit dan tidak terdapat endapan. Pada buah belimbing masak setelah direaksikan dengan
pereaksi benedict awalnya berwarna biru kemudian dipanaskan selama 03 menit 02 detik
warna berubah menjadi 2 lapisan, lapisan atas jingga kunyit, lapisan bawah warna biru dan
terdapat endapan berwarna jingga. Pada buah mengkudu mentah awalnya berwarna hijau
pekat setelah ditetesi pereaksi benedict warna menjadi hijau setelah dipanaskan selama 38
detik warna berubah menjadi oranye keruh. Pada buah mengkudu ranum awalnya berwarna
abu-abu tua setelah ditetesi pereaksi benedict warna menjadi hijau setelah dipanaskan selama
36 detik warna berubah menjadi oranye keruh. Pada buah mengkudu masak awalnya
berwarna krem setelah ditetesi pereaksi benedict warna menjadi hijau setelah dipanaskan
selama 44 detik warna berubah menjadi oranye keruh. Pada buah sawo mentah setelah
direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna hijau kemudian dipanaskan selama
30 detik, larutan berubah warna menjadi oranye dan tidak terdapat endapan. . Pada buah sawo
ranum setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna coklat kemudian
dipanaskan selama 16 detik, larutan berubah warna menjadi hijau dan terdapat endapan
coklat. . Pada buah sawo masak setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya
berwarna kuning kemudian dipanaskan selama 55 detik, larutan berubah warna menjadi
oranye dan terdapat endapan berwarna coklat. Pada buah pepaya mentah setelah direaksikan
dengan pereaksi benedict awalnya berwarna hijau jernih kemudian dipanaskan warna berubah
menjadi merah bata pekat. Pada buah pepaya ranum setelah direaksikan dengan pereaksi
benedict awalnya berwarna oranye setelah dipanaskan warna berubah menjadi oranye pekat.
Pada buah pepaya masak setelah direaksikan dengan pereaksi benedict awalnya berwarna
merah bata setelah dipanaskan warna berubah menjadi merah bata pekat.
C. Pembahasan
Pada uji benedict larutan uji glukosa, fruktosa, glikogen, sukrosa, maltosa dengan
pereaksi benedict kemudian dipanaskan kurang lebih 5 menit dan didinginkan lalu

diamati perubahan warna dan endapan yang terbentuk. pada sukrosa menghasilkan
larutan tetap biru dan tidak ada endapan hal ini terjadi karena sukrosa memiliki ciri khas
gugus aldehid dan keton itu tidak bebas, berbeda dengan karbohidrat lainnya seperti
maltosa, glukosa, fruktosa, glikogen, menghasilkan larutan merah bata dan endapan
merah bata karena ion Cu2+ pada pereaksi benedict pereduksi oleh gula pereduksi, yang
terkandung pada larutan uji, sehingga berubah menjadi Cu+ dan setelah pemanasan
mengendap Cu2O yang bersifat merah bata. Pada uji benedict ini kami tidak dapat
melakuakan uji glikogen karena tidak adanya persediaan larutan glikogen pada
laboratorium kami, sehingga kami tidak dapat membandingkan larutan glikogen dengan
lainnya.
Untuk uji benedict pada buah semua buah yaitu nanas, pepaya, sawo, mengkudu,
belimbing, sirsak, mangga, pisang, tomat mengahsilkan endapan dan mengalami
perubahan merah, hijau, ataupun oranye hal ini mengidentifikasi adanya gugus keton
bebas sehingga terbukti adanya zat yang dapat mereduksi dalam suasana alkalis yang
terkandung pada buah tersebut.
Namun pada buah belimbing ranum serta sawo mentah tidak dijumpai adanya
endapan merah hal ini mengidentifikasi tidak adanya gugus keton yang bebas sehingga
tidak adazat yang dapat mereduksi dalam suasana alkalis, hal ini bias jadi karena
terkontaminasi nya larutan karena pada belimbing mentah dan masak terdapat endapan,
dan pada sawo ranum dan masak juga dijumpai adanya endapan merah.
D. Diskusi
1. Apa warna dari endapan yang terbentuk? Mengapa demikian?
Jawab :
karena ion Cu2+ pada pereaksi benedict pereduksi oleh gula pereduksi, yang terkandung
pada larutan uji, sehingga berubah menjadi Cu+ dan setelah pemanasan mengendap Cu2O
yang bersifat merah bata. Larutan-larutan tembaga yang alkalis bila direduksi oleh
karbohidrat yang mempunyai gugus aldehi atau keton yang bebas akan membentuk
Cupro Oksida (Cu2O) yang berwarna hijau, merah oranye atau merah bata dan adanya
endapan merah bata pada dasar tabung reaksi.
2. Pada uji benedict mengapa sukrosa bukan termasuk gula reduksi?
Jawab :
karena sukrosa memiliki ciri khas gugus aldehid dan keton itu tidak bebas.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan kami dapat disimpulkan bahwa maltosa, glukosa, fruktosa dapat
mereduksi dalam suasana alkalis, namun untuk sukrosa tidak dapat mereduksi dalam suasana
alkalis. Pada sepuluh buah yang di uji yaitu nanas,pepaya, sawo, mengkudu, belimbing,
sirsak, mangga, pisang, tomat dan jambu biji dapat mereduksi dalam suasana alkalis karena
adanya gugus keton bebas.
B. Saran
Sebaiknya untuk setiap percobaan, persediaan alat dan bahan di laboratorium
disiapkan dengan baik, sehingga tidak ada bahan atau alat yang kurang dan mengurangi hasil
dari percobaan.

DAFTAR PUSTAKA
Alkahezy, ahmad. 2013. Pengetahuan adalah kekuatan http://sahabat-ilmukita.blogspot.com/2013/07/biokimia-part-karbohidrat.html. diakses pada 24 desember
2014
TIM. 2014. Petunjuk Praktikum Biokimia. Surabaya: UNESA.
.

Anda mungkin juga menyukai