“ANTIJAMUR”
KEL 8 :
1. Ma`rifah (1701025)
2. Ayu Suci Ramadani (1901043)
3. Nurul Ulfa Istiqomah (1901063)
4. Ratih Sri Rezeki (1901068)
1. mikosis superfisial yang terdiri dari infeksi dermatofit dengan bagian infeksi pada
kulit, kuku, rambut, dan infeksi mukokutan dengan bagian infeksi pada selaput
lendir.
2. mikosis sistemik yang terdapat pada jaringan dan organ yang lebih dalam.
Anti jamur atau dapat disebut juga antifungi adalah suatu golongan obat yang
bersifat fungisida atau fungi statik yang dapat digunakan untuk mengobati dan
mencegah mikosis.
01 02
Golongan Azol Golongan Alilamin
03 04 05
Golongan Polien Golongan Golongan Lainnya
Ekonikandin
01.
Golongan Azol
1. KETOKONAZOL
• Indikasi : infeksi dermatofita pada kuku; infeksi kurap (termasuk tinea pedis,
tinea kruris dan tinea korporis), dimana terapi oral diperlukan (disebabkan
tempat, keparahan, atau luas).
03.
Golongan polien
1.Amfoterisin B
• Amfoterisin B mempunyai aktifitas spektrum yang luas terhadap Aspergillus sp.,
Mucorales sp., Blastomyces dermatitidid, candida sp., Coccidiodiodes immitis,
Cryptococcus neoformans, Histoplasma capsulatum, paracoccidioides brasiliensis,
Penicillium marneffei.
• Pemberian formula konvensional dengan cara intravena dapat segera menimbulkan efek samping
seperti demam, menggigil dan badan menjadi kaku. Biasanya timbul setelah 1-3 jam pemberian
obat.
• Efek samping toksik yang paling serius adalah kerusakan tubulus ginjal
• Pasien yang mendapat pengobatan lebih dari 2 minggu, dapat timbul anemia normokromik dan
normositik sedang.
2. Nistatin
• Nistatin merupakan antibotik yang digunakan sebagai antijamur, diisolasi dari Streptomyces nourse pada
tahun 1951.
• Kontraindikasi nystatin adalah pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini. Perhatian
khusus diberikan pada pasien immunocompromised, kehamilan, dan ibu menyusui. Perhatian khusus
diberikan pada penggunaan terhadap pasien immunocompromised karena dosis yang lebih besar
mungkin diperlukan
• Pengobatan umumnya diberikan selama 14.hari. Keamanan obat ini belum diketahui
pada wanita hamil dan anak berumur kurang dari 18 tahun.
• Efek samping yang sering dijumpai yaitu demam, adanya ruam kulit,
mual, muntah
2. Mikafungin
• Pada tahun 2005, mikafungin disetujui FDA untuk terapi esofagitis kandida pada pasien HIV.
Anidulafungin merupakan kelompok ekinokandin yang telah disetujui FDA tahun 2006 untuk
penatalaksanaan kandidiasis esophagus, peritonitis dan abses intraabdomen disebabkan
kandida
• Kontraindikasi: hipersensitivitas.
• Efek Samping: trombositopenia, koagulapati, hiperkalemia, hipokalemia,
hipomagnesemia, kejang, sakit kepala, kemerahan, diare, peningkatan gama-
glutamiltransferase, peningkatan alkalin fosfatase dalam darah, peningkatan alanin
aminotransferase, ruam, pruritus.
05.
Golongan lainnya
1. Flusitosin
• Flusitosin efektif terhadap Candida sp., Cryptococcus neoformans,
Cladophialophora carrionii, Fonsecaea sp., Phialophora verrucosa.
• MEKANISME KERJA
1.Flusitosin masuk ke dalam sel jamur dengan bantuan sitosin deaminase dan dalam
sitoplasma akan bergabung dengan RNA setelah mengalami deaminasi menjadi 5-
fluorourasil dan fosforilasi.