Anda di halaman 1dari 14

NAMA-NAMA OB AT DAN FUNGSI KEGUNAAN OBAT HIGH ALERT

Nama Obat Diphenhydramine Hydrochloride


Golongan obat Keras
Kelas Terapi Antihistamin dan Antialergi
Sediaan Injeksi 10mg/ml
Dosis 10-50 mg per hari
Cara pemberian Intramuscular, Intravena
Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan mengatasi kondisi alergi, mual, muntah
Efek Samping sesak nafas, hipotensi, jantung berdebar, gangguan detak
jantung, gangguan saraf, kedinginan, nyeri kepala,
gangguan tidur, gangguan saluran cerna, sulit BAK

Kontraindikasi Gangguan pada lambung, bayi prematur dan bayi baru


lahir, ibu menyusui, serta penggunaan bersamaan dengan
obat lain yang mengandung
antihistamin (termasuk antihistamin topikal).
Interaksi Obat  Efek aditif dengan depresan sistem saraf pusat lainnya
(misal. Hipnotik, sedatif, tranquiliser, Antidepresan
trisiklik (TCA)).
 Efek antikolinergik yang berkepanjangan dan
meningkat dengan monoamine oxidase inhibitors
(MAOI).
Dapat mempotensiasi efek obat antikolinergik (misal.
Atropin).
 Efek depresan sistem saraf pusat aditif dengan
alkohol.
Kategori Kehamilan B
Nama Obat Dexamethasone sodium phosphate
Golongan obat Keras
Kelas Terapi Kortikosteroid
Sediaan Injeksi 5mg/ml
Dosis Anak : 0,02–0,3 mg/kgBB per hari
Dewasa : 0,5–9 mg per hari, terbagi 3 dosis
Cara pemberian Intramuscular, Intravena
Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan Menangani berbagai kondisi peradangan, reaksi alergi,
penyakit autoimun, dan multiple myeloma
Efek Samping Sakit perut, rasa panas di dada (heartburn), nyeri
kepala, gangguan tidur, nafsu makan meningkat
Kontraindikasi Infeksi jamur sistemik
Interaksi Obat  Penurunan efektivitas dexamethasone jika digunakan
bersama phenytoin, rifampicin, carbamazepine,
ephedrine, atau obat golongan barbiturat
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping
dexamethasone jika digunakan bersama erythromycin,
ketoconazole, atau ritonavir
 Peningkatan risiko terjadinya kadar kalium rendah
(hipokalemia) jika digunakan bersama kortikosteroid
lain, teofilin, atau obat golongan diuretik
 Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika
digunakan bersama obat pengencer darah, seperti
warfarin atau aspirin
 Peningkatan risiko terjadinya infeksi jika digunakan
dengan vaksin hidup, seperti vaksin MMR

Kategori Kehamilan C
Nama Obat Pehacain
Golongan obat Keras
Kelas Terapi Anestesi
Sediaan Injeksi Lidocaine 20 mg dan Epinephrine 0.0125 mg/mL

Dosis 7 mg/kgBB
Cara pemberian Intramuscular, Subkutan
Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan anestesi lokal atau regional, blok saraf, serta
anestesi epidural dan kaudal.
Efek Samping Nyeri kepala, jantung berdebar, edema paru,
hiperglikemia, kegelisahan. Epidural dapat menyebabkan
hipotensi, bradikardia, mual dan
muntah
Kontraindikasi Takikardia, Hipertensi, Arteriosklerosis serebral,
Penyakit jantung iskemik.

Interaksi Obat Benzodiazepin, Siklosporin, Fluvoxamine,


Trifluoperazine, Dextromethorphan, Propranolol,
Mikonazole Cimetidine, Diklofenak, Rifamycin,
Lovastatin dan simvastatin.
Kategori Kehamilan B
Nama Obat Ketorolac trometamol
Golongan obat Keras
Kelas Terapi Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
Sediaan Injeksi Lidocaine 20 mg dan Epinephrine 0.0125 mg/mL

Dosis
IM dosis tunggal: 1x60 mg

IV dosis tunggal: 1x30 mg

Cara pemberian Intramuscular, intravena


Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan nyeri akut yang berat jangka pendek (≤5 hari)
Efek Samping
Tubuh secara keseluruhan: edema, penambahan berat
badan, demam, infeksi, astenia.

Efek kardiovaskular: hipertensi, palpitasi, palor, sinkope.

Dermatologi: pruritus, ruam, urtikaria.

Saluran cerna: mual, dispepsia, nyeri pada saluran cerna,


diare, konstipasi, flatulensi, rasa penuh di saluran cerna,
muntah, dan stomatitis.

Hematologi dan limfatik: purpura, epistaksis, anemia,


dan eosinofillia.

Sistem saraf: sefalgia , mengantuk, pusing, berkeringat


tremor, mimpi yang abnormal, halusinasi, euforia,
gejala ekstrapiramidal, vertigo,
parestesia, depresi, insomnia, gugup, rasa haus
yang berlebihan, mulut kering, pemikiran yang
abnormal, tidak mampu, berkonsentrasi, hiperkinesia,
stupor.

Nyeri pada tempat penyuntikan.

Saluran pernapasan: dispnea, edema paru, rinitis, batuk.

Indera khusus: rasa kecap yang abnormal, penglihatan


abnormal, penglihatan kabur, tinitus, dan kehilangan
pendengaran.

Urogenital: hematuria, proteinuria, oliguria, retensi urin,


poliuria, peningkatan frekuensi miksi.

Kontraindikasi
perdarahan saluran cerna atau perforasi, gangguan ginjal,
perdarahan uterus, Ibu menyusui, perdarahan
cerebrovascular, diatesis hemoragi, hemostasis yang
tidak sempurna.

Interaksi Obat  Peningkatan risiko terjadinya efek samping yang


berbahaya jika digunakan dengan OAINS lain
 Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika
digunakan bersama
obat antikoagulan, pentoxifylline,
antiplatelet, kortikosteroid, dan antidepresan
golongan SSRIs
 Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika
digunakan bersama obat diuretik, ciclosporin, ACE
inhibitor, atau obat angiotensin II receptor
antagonists (ARB)
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping atau
overdosis obat methotrexate, digoxin, atau lithium
 Peningkatan risiko terjadinya efek samping atau
overdosis ketorolac jika digunakan
dengan probenecid
 Peningkatan risiko terjadinya halusinasi jika
digunakan bersama fluoxetine, thiothixene, atau
alprazolam
 Peningkatan risiko terjadinya kejang jika digunakan
dengan obat antikonvulsan, seperti phenytoin atau
carbamazepine

Kategori Kehamilan C

Nama Obat Epinephrine


Golongan obat Keras
Kelas Terapi Antialergi dan anafilaksis
Sediaan Injeksi Lidocaine 20 mg dan Epinephrine 0.0125 mg/mL

Dosis Anak : 0,01 mg/kgBB


Dewasa : 1mg
Cara pemberian Intramuscular, Subkutan
Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan Mengatasi syok anafilaktik, Mengatasi syok septik,
Menangani kondisi henti jantung dengan tindakan
resusitasi jantung paru (RJP)
Efek Samping Keringat yang berlebihan, Mual atau muntah, gelisah
atau cemas, pusing, napas terasa berat, lemas, gemetar,
pucat, bengkak, merah, atau nyeri di area suntikan

Kontraindikasi tidak memiliki kontraindikasi absolut pada kondisi


yang mengancam nyawa. Kontraindikasi relatif
meliputi kasus syok
selainsyok sepsis dan anafilaksis, glaukoma sudut
tertutup, dan penggunaan bersama hidrokarbon halogen
dan siklopropan, vasokonstriksi di uterus dan hipoksia
janin

Kategori Kehamilan C
Nama Obat Lidocaine
Golongan obat Keras
Kelas Terapi anastesi
Sediaan Lidocaine HCl 21.3 mg; Lidocaine HCl 5%;
Lidocaine HCl 2%
Dosis Dewasa 300 mg disuntikkan ke otot, ulangi setelah 60-
90 menit jika perlu.
Cara pemberian disuntikkan ke pembuluh darah melalui intravena.
Cara penyimpanan jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap

Kegunaan menghilangkan rasa sakit dan gatal


Efek Samping Sakitkepala,hipotensi,mual
muntah,pusing,kesemutan,tremor,itirasi
kulit,kemerahan,atau bengkak diarea suntikan.
Kontraindikasi Hipersensivitas terhadap lidocaine atau anastesi lokal tipe
amide,mengalami gagal jantung
kronik,hipovolemik,mengalami sindrome work
parkinsom white.
Kategori Kehamilan B
Nama Obat Ondansetron hcl dihydrate
Golongan obat Obat resep
Kelas Terapi Antiemetik antagonis reseptor serotonin
Sediaan Injeksi 2 ml /ml
Dosis Dewasa 8mg disuntik ke dalam pembuluh darah vena.

Cara pemberian Intravena,intramuscular.


Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan mencegah dan mengobati mual dan muntah
Efek Samping Sakit kepala dan pusing,rasa seperti
melayang,kelelahan,konstipasi,tubuh terasa
lelah,rasa menggigil,kantuk.
Kontraindikasi ayat hipersensitivitas terhadap obat ini dan nggunaannya
bersama obat apomorphin dan onedarone karena dapat
menimbulkan hipotensi dan nurunan kesadaran.

Kategori Kehamilan B
Nama Obat Ranitidine
Golongan obat keras
Kelas Terapi Untuk mencegah asam lambung
Sediaan Injeksi Lidocaine 20 mg dan Epinephrine 0.0125 mg/mL

Dosis Dewasa: 150 mg 2 kali sehari atau 300 mg sekali sehari


sebelum tidur, selama 8 minggu atau dapat diperpanjang
hingga 12 minggu jika perlu.
Anak-anak usia 3–11 tahun: 5–10 mg/kgBB per hari,
dibagi menjadi 2 dosis. Dosis maksimal 600 mg per hari.

Cara pemberian Intramuscula,intravena.


Cara penyimpanan suhu <25°Celcius, serta terhindar dari cahaya dan
kelembaban
Kegunaan mencegah dan mengobatiasam lambung.
Efek Samping Mual, sakit perut, demam ringan, hilang napsu makan,
urine berwarna gelap, tinja berwarna gelap,
jaundice (mata dan kulit menguning).
Kontraindikasi Ranitidin dikontraindikasikan pada pasien dengan ayat
hipersensitivitas terhadap ranitidine atau ndungan lain
dalam sediaan.

Kategori Kehamilan B
Nama Obat Pantocaine
Golongan obat keras
Kelas Terapi Untuk mencegah mata merah,bengkak,dan gatal.
Sediaan Tetes mata
Dosis PANTOCAIN 2% EYE DROP 5ML
Cara pemberian Tetes pada mata
Cara penyimpanan suhu 15-30°Celcius
Kegunaan mencegah mengatasi mata merah dan bengkak atau
gatal pada mata
Efek Samping Kemerahan pada mata,bengkak ringan,gatal,sensasi
menyengat
Kontraindikasi 1. Hipersensitif terhadap asam p-aminobenzoik atau
turunannya.
2. Digunakan bersama anestesi lokal dari jenis ester.
3.Konsentrasi plasma kolinesterase rendah.
4.Penyumbatan jantung total.
5.Bronkoskopi atau sitoskopi.
6.Pengaplikasian pada permukaan yang meradang.
7.Pemberian pada telinga tengah.

Kategori Kehamilan C
Nama Obat Ventoline
Golongan obat keras
Kelas Terapi Obat Asma dan Gangguan Pernapasan
Sediaan Injeksi
Dosis Ventoline nebules
Dewasa dan anak diberi dosis awal sebanyak 2.5 mg,
kemudian dapat ditingkatkan menjadi 5 mg. Penggunaan
dapat diulangi sebanyak 4 kali sehari.
Cara pemberian 1. Cuci tangan sebelum menyiapkan obat.
2. Pastikan peralatan yang digunakan sudah bersih.
3. Letakkan nebulizer ditempat byang rata.
4. Masukkan obat ke cangkir dan pastikan dosis yang
diberikan sesuai resep dokter.
5. Sambungkan cangkir obat ke nebulizer dan masker
mulut ke cangkir obat dengan menggunakan selang yang
sudah disediakan.
6. Nyalakan mesin.jika masih berfungsi normal,alat
akan mengeluarkan uap yang berisi obat.
7. Letakkan masker ke mulut lalu bernapaslah perlahan-
lahan hingga obat habis.proses ini memakan waktu
sekitar 15-20 meit.
8. Jaga agar cangkir obat tetap tegak selama alat
digunakan.
Cara penyimpanan Hindari tempat yang kering dan terhindar dari paparan
sinar matahari langsung
Kegunaan Mencegah terjadinya sesak nafas
Efek Samping Palpitasi (denyut jantung tidak teratur), nyeri dada,
denyut jantung cepat, tremor terutama pada tangan, kram
otot, sakit kepala, dan gugup.

Kontraindikasi 1.Pasien yang hipersensitif terhadap Ventolin 2.Tidak


digunakan untuk aborsi yang terancam dan persalinan
prematur
Kategori Kehamilan C
Nama Obat kanamycin
Golongan obat keras
Kelas Terapi Mengobati infeksi bakteri
Sediaan Injeksi
Dosis Bentuk suntik

 Dewasa: 500 mg, diberikan langsung ke rongga


perut melalui selang atau kateter. Dosis maksimal
1,5 gram per hari.

Cara pemberian Kanamycin bentuk suntik akan diberikan oleh dokter


atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Cara penyimpanan Hindari tempat yang kering dan terhindar dari paparan
sinar matahari langsung
Kegunaan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan
oleh bakteri.
Efek Samping nyeri atau iritasi di tempat suntikan, sakit kepala,
demam, muntah, atau kembung.
Kontraindikasi kontraindikasi merupakan suatu petunjuk mengenai
kondisi-kondisi dimana penggunaan obat tersebut akan
tepat atau tidak dikehendaki dan kemungkinan berpotensi
membahayakan jika diberikan.

Kategori Kehamilan D

Anda mungkin juga menyukai