Anda di halaman 1dari 3

Fentanil merupakan turunan phenylpiperidine adalah opioid poten analgesic.

Fentanil bekerja
dengan mengikat beberapa reseptor opioid di sistem saraf pusat yang akan menurunkan
kemampuan pasien untuk merasakan sakit serta bereaksi terhadap rasa sakit.

Indikasi: Nyeri sebelum operasi, selama dan pasca operasi, penanganan nyeri pada kanker,
sebagai suplemen anestesi sebelum operasi untuk mencegah atau menghilangkan takipnea dan
delirium pasca operasi emergensi

Kontra Indikasi: Hipersensitivitas, depresi pernapasan yang parah, Sediaan transdermal tidak
direkomendasikan pada nyeri akut atau paska operasi, nyeri kronis ringan atau intermiten atau
pasien yg belum pernah menggunakan opioid dan toleran terhadap opioid.

Dosis dan Cara Pemakaian Fentanil:

 Parenteral: Sebelum operasi: 50-100 mcg IM, 30-60 menit sebelum operasi Sebagai
tambahan anestesi umum:
 Dosis rendah (operasi minor) I.V 2 mcg/kg
 Dosis sedang (operasi mayor) awal 2-20 mcg/kg, tambahan dosis IV/IM 25-100 mcg jika
perlu
 Dosis tinggi (operasi jantung terbuka, saraf atau prosedur ortopedi) awal 20-50 mcg/kg,
tambahan dosis 25 mcg-1½ dosis awal jika perlu
 Anesthesi umum tanpa anestesi tambahan, dosis fentanil 50-100 mcg/kg IV kombinasi
dengan oksigen dan skeletal muscle relaxant, kasus tertentu bila diperlukan bisa 150
mcg/kg
 Transdermal: tergantung dari individu meliputi klinis pasien, efek terapi yang diinginkan,
umur, berat badan dan interval pemberian.
 Efikasi dari transdermal 12,5 mcg/jam

Efek Samping:

 Depresi pernapasan
 Sistem saraf: sakit kepala, gangguan penglihatan, vertigo, depresi, rasa mengantuk, koma,
eforia, disforia, lemah, agitasi, ketegangan, kejang
 Pencernaan: mual, muntah, konstipasi
 Kardiovaskular: aritmia, hipotensi postural
 Reproduksi, ekskresi dan endokrin: retensi urin, oliguria
 Efek kolinergik: bradikardia, mulut kering, palpitasi, takikardia, tremor otot, pergerakan
yang tidak terkoordinasi, delirium atau disorientasi, halusinasi
 Lain-lain: Berkeringat, muka merah, pruritus, urtikaria, ruam kulit

Peringatan dan atau Perhatian:

 Hati-hati pada pasien dengan disfungsi hati dan ginjal karena akan memperlama kerja dan
efek kumulasi opiod, pasien usia lanjut, pada depresi system saraf pusat yg parah,
anoreksia, hiperkapnia, depresi pernapasan, aritmia, kejang, cedera kepala, tumor otak,
asma bronkial
 Pengaruh terhadap kehamilan kategori C
 Dapat digunakan jika potensi manfaat lebih besar daripada resiko terhadap janin
 Hati-hati pemakaiannya pada ibu menyusui

Interaksi Dengan Obat Lain:

 Antidepresan (MAOi & trisklik): Potensiasi efek antidepresan.


 Agonis opiod lainnya, anestetik umum, trankuilizer, sedative, hipnotik: potensiasi efek
depresi sistem saraf pusat.
 Relaksan otot: Opioid dpt meningkatkan kerja penghambatan neuromuscular.
 Kumarin antikoagulan: Potensiasi aktivitas antikoagulan.
 Diuretik: Opioid menurunkan efek diuretic pada pasien dengan kongestif jantung.
 Amfetamin: Dekstroamfetamin dapat meningkatkan efek analgetik agonis opioid
 Flukonazol dan vorikonazol menghambat metabolisme fentanil.
 Ada laporan kasus fatal karena interaksi flukonazol dan transdermal fentanyl.
 Toksisitas opioid ketika itrakonazol diberikan kepada pasien dengan fentanyl yang patch.
 Cimetidine dapat meningkatkan efek dari fentanil.

Bentuk dan Kekuatan Sediaan:

 Injeksi: 0,05 mg/ml. 2 ml. 10ml


 Transdermal: 12,5; 25; 50 mcg
Penyimpanan dan Stabilitas:

 Sediaan injeksi disimpan dalam suhu 20-25°C dan terlindungi dari cahaya.
 Sediaan transdermal (patch) tidak boleh diatas 25°C
 Fentanyl sitrat dalam dextrose 5% atau natrium klorida 0,9% stabil 48 jam bila disimpan
pada suhu kamar di bawah kondisi cahaya biasa dalam gelas atau wadah PVC.

Pustaka: -MIMS Indonesia Edisi 15 Tahun 2014. -ISO Indonesia Volume 46 Tahun 2011-2012.

Sumber Asli:
http://www.mipa-farmasi.com/2016/05/fentanil.html

Anda mungkin juga menyukai