Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 3

Anggota Kelompok
- Dedy March Setiawan M
- Dian Nanda Sari
- Dina Amelia
- Dwi Putri Apriani
- Emaniar Febrin Gea
- Elisa
- Elsa Ledy Diana
- Fadhila Suria R
- Farhandhika Wahyu D
- Felix Jayadi

Soal Interaksi Obat Anti Diabtetes


1. Pada penatalaksaan terapi obat pada pasien DM apabila penatalaksanaan tsb belum
berhasil mengendalikan kadar glukosa darah penderita, maka perlu melakukan langkah
langkah yang tepat agar kadar glukosa kembali normal , diantaranya yaitu?
A. Memberikan Insulin
B. Olahraga yang cukup
C. Tidur yang cukup
D. Mengatur Pola hidup sehat
E. Semua salah

• Penjelasan : Diabetes mellitus (DM) didefinisikan sebagai penyakit metabolisme dan


ketidaksesuaian kadar gula dalam darah yang berkaitan dengan penurunan sekresi insulin
atau kombinasi resistensi insulin. Kemudian Insulin merupakan hormon yang berfungsi untuk
mengubah gula darah (glukosa) menjadi energi dan membantu menjaga keseimbangan kadar
gula darah dalam tubuh yang diproduksi oleh pankreas. Kekurangan hormon insulin
menyebabkan penyakit diabetes mellitus. Kekurangan hormon insulin membutuhkan
perawatan dengan insulin buatan untuk mengontrol kadar gula darahnya. Insulin buatan
adalah sintesis dari hormon yang susunan zatnya mirip seperti insulin alami dalam tubuh.

• Referensi : http://rsudungaran.semarangkab.go.id/images/terapi-pen-insulin-Apoteker-
RSUDUngaran.pdf

2. suatu sindrom klinik yang ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, disertai dengan
peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia merupakan pengertian?
A.antipiretik
B.diabetes melitus
C.asma
D.a dan c benar
E.hepatitis B
Penjelasan:penyakit diabetes adalah suatu gangguan metabolisme kronis dengan multi
etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan
metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin.

Referensi: https://hot.liputan6.com/read/4021182/pengertian-penyakit-diabetes
3. Seorang perempuan berusia 27 tahun dilarikan ke UGD pada usia kehamilan 12 Minggu .
Diketahui tekanan darah pada pasien tersebut 100/90mmhg dan gula darah pasien >200,
dokter mendiagnosa Pasien mengalami diabetes Gestasional. Apakah salah satu obat yang
tepat untuk pasien tersebut?
A. Metformin
B. Glimepirid
C. Insulin
D. Acarbosa
E. Captopril
Alasan : Karena insulin sebagai penatalaksanaan farmakologi yang paling baik untuk pasien
diabetes gestasional.

Sumber: https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetesgestasional/
penatalaksanaan

4. Terapi Tanpa Obat Adalah Terapi yang dilakukan Setiap Pasien dengan Cara Berpola
Hidup Sehat.. Tetapi Ada Hal Yang Harus Dilarang Untuk Di Konsumsi Maupun di Kerjakan
bagi Penderita Pasien Terkena Diabetes,
"Apa Saja Larangan Larangan bagi Pasien Diabetes untuk Berpola Hidup sehat ??"
A. Sayur Rebusan garam
B. Makanan yang Menganduk Banyak Air
C. Rebusan Sayur
D. Produk Olahan Susu
E. Daging Tanpa Lemak
Penjelasan ..
Penderita diabetes juga dianjurkan untuk membatasi asupan garam guna memelihara fungsi
ginjalnya. Ini karena hipertensi dapat mempersempit pembuluh ginjal, yang akhirnya
mengurangi aliran darah menuju organ ginjal dan mengganggu fungsinya.

Referensi : https://www.google.com/amp/s/hellosehat.com/diabetes/tipe-2/garam-untuk-
diabetes/%3famp=1

5. Berdasarkan Tingkat Keparahan (Severity Level) Interaksi Obat, terbagi menjadi 3


kategori. Di bawah ini yang bukan dari kategori tersebut adalah…..
a. Major
b. Moderate
c. Mirror
d. Minor
e. Besar,kecil,sedang
Pembahasan:
Menurut Tatro (2001) peringkat signifikansi klinis interaksi obat tergantung kepada
keparahan hasil dan kualitas dokumentasi, yang dapat dkategorikan sebagai berikut:
-Major/besar: Efek fatal yang dapat menyebabkan kerusakan menetap hingga kematian.
-Moderate/sedang: Efek sedang dapat menyebabkan kerusakan organ sehingga membutuhkan
pengobatan tambahan.
-Minor/kecil: Efek ringan, dapat diatasi dengan baik tanpa harus adanya pengobatan
tambahan
6. Menurut hansten dan horn (2002) Pengetahuan signifikansi klinis dari suatu interaksi obat
hanya menyediakan sedikit informasi untuk memilih strategi manajemen yang tepat untuk
pasien khusus. Interaksi obat ditandai dengan salah satu dari tiga kelas berdasarkan interview
yang dibutuhkan untuk meminimalisasi resiko dan interaksi. Interaksi tersebut dapat
dibedakan berdasarkan nomor signifikansi sebagai berikut adalah
A. Signifikansi klinis 1 : Kombinasi obat harus dihindari
B. Signifikansi klinis 2 : kombinasi obat sebaiknya dihindari
C. Signifikansi klinis 3 : Kombinasi obat mememberikan resiko kecil.
D. A dan C salah
E. A,B, dan C benar
Level 1 Menghindari penggunaan pada kombinasi obat jika resiko penggunaan obat
bersamaan merugikan pasien.
Level 2 Menghindari kombinasi penggunaan obat pada kondisi tertentu jika telah ditetapkan
bahwa manfaat penggunaan bersamaan lebih besar daripada resikonya. Selain itu dilakukan
pemantauan pasien dengan hati-hati ketika obat tersebut digunakan bersamaan.
Level 3 Diperlukannya langkah penurunan risiko dengan perubahan dosis atau rute
penggunaan obat yang dapat memperkecil potensi interaksi dan pemantauan pasien jika
risiko dari penggunaan obat yang bersamaan adalah kecil (Hansten dan Horn, 2002).

Sumber : http://eprints.ums.ac.id

7. Seorang pasien Terkena DM dan diketahui pesien tersebut mengalami asidosi laktat,
sebagai seorang apoteker obat apa yang akan di rekomendasikan untuk pasien tersebut?
A. Akrbose
B. Metformin
C. Pioglitason
D. Determin
E. Glibenklamid

Alasannya: Asidosis laktat terjadi karena metformin mampu menghasilkan asam laktat dalam
jumlah besar. Asam laktat sendiri adalah produk hasil metabolisme anaerob (tanpa oksigen)
yang akan membuat pH darah lebih asam. Bila kadarnya sangat tinggi maka bisa
menyebabkan kerusakan atau gagalnya fungsi berbagai organ tubuh.

Referensi: https://hellosehat-com.cdn.ampproject.org/v/s/hellosehat.com/diabetes/tipe-2/efek-
sampingmetformin/?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&amp=1&usqp=mq331AQKKAFQArABIIACAw%3D
%3D#aoh=16400589551939&amp_ct=1640058959459&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fhellosehat.com%2Fdiabetes%2Ftipe-2%2Fefek-samping-metformin%2F

8. Seorang pria usia 51 tahun ditemukan keluarganya dalam keadaan disorientasi dan
kebingungan. Pemeriksaan di UGD ditemukan adanya hipoglikemia . Setelah di berikan
bolus dekstrosa , kesadaran pasien segera membaik. Gula darah menjadi 120 mg/dl dan
pemeriksaan neurologis kembali normal. Obat yang menimbulkan gejala- gejala di atas
adalah .....
A. Inhibitor alpa glikosidase
B. Grinid
C. Sulfonylurea
D. Metformin
E. Insulin

Alasanya : Hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah turun drastis. Kondisi ini lebih sering
dialami oleh penderita diabetes akibat:
Penggunaan insulin atau obat diabetes yang melebihi dosis atau tidak teratur.

Sumber : https://www.alodokter.com/hipoglikemia

9. Merupakan bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan
dimaksudkan untuk pemakaian oral. Saat ini sudah jarang ditemukan karena tergusur tablet
dan kapsul. Masih banyak ditemukan pada seduhan jamu.Dari pengertian di atas,yg di sebut?
A.Kapsul (capsule)
B.Kaplet (kapsul tablet)
C.Pil (pilulae)
D.Suspensi (suspensiones)
E.Emulsi (elmusiones)
Alasannya: Pillulae berasal dari kata ‘‘pila’’artinya bola kecil.Obat yang berbentuk bundar
seperti bola ini memiliki nama tersendiri sesuaidengan bobotnya. Pilluaemenurut F III ialah
suatu sediaan berupa massa bulatmengandung satu atau lebih bahan obat yang digunakan
untuk obatdalam dan bobotnya 50-300 mg per pil (ada juga yangmenyebutkan bobot pil
adalah 1-5 g. Boliadalah pil yang bobotnyadiatas 300 mg ;sedangkangranulabobotnya 20-60
mg (Ph.Bld.Vmenyatakan tidak lebih dari 30 mg dan mengandung 1 mg
bahanobat);danparvule bobotnya dibawah 20 mg per buah .
Referensi : https://id.scribd.com/presentation/472095745/ppt-pil-
pptx#:~:text=Snapshots-,Pengertian%20Pilulae%3A%20Pillulae%20Berasal%20Dari
%20Kata%20Pila'',artinya%20Bola%20Kecil%20%2D%20Obat%20

10. Seorang pasien di diagnosa oleh dokter mengalami penyakit Diabetes melitus yang
merupakan suatu sindrom klinik yang ditandai oleh poliuri, polidipsi dan polifagi, lalu pasien
mengecek kadar gula darah nya disebuah apotek pasien tsb mengalamin peningkatan glukosa
dengan kadar 198mg/dL. Pertanyaan nya termasuk golongan apakah glukosa dengan kadar
berikut?
A. Gula darah puasa (setelah tidak makan selama 8 jam) : 70-99 mg/dL.
B. Satu sampai dua jam setelah makan : kurang dari 140 mg/dL.
C. Gula darah sewaktu : kurang dari 200 mg/dL.
D. Gula darah sebelum tidur: 100-140 mg/dL.
E. Tidak salah satu nya
Penjelasan : Glukosa dihasilkan dari proses pencernaan makanan yang mengandung
karbohidrat, seperti nasi, roti, kentang, buah-buahan, dan camilan yang mengandung gula.
Tes gula darah sewaktu adalah Tes gula darah yang dapat dilakukan kapan saja tanpa perlu
berpuasa dan tanpa memerhatikan kapan terakhir Anda makan. Tes ini dapat dilakukan untuk
memantau kadar gula darah penderita diabetes, atau untuk menilai tinggi-rendahnya kadar
gula darah orang yang lemas atau pingsan.

Referensi : https://www.google.co.id/amp/s/hellosehat.com/diabetes/kadar-gula-darah-
normal/%3famp=1

Anda mungkin juga menyukai