Anda di halaman 1dari 7

[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

VALIDASI
Adi Setyawan1, Devy Dwiana Izzati1, Dwi Julyanti1, Marfina Yuniarti1, Nopita Eka
Rizna1
1
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sriwijaya
Indralaya
Email: farmasiunsri2017@gmail.com

ABSTRAK
Sediaan steril memiliki tujuan utama yaitu mutlak tidak adanya kontaminasi mikroba.
Kontaminasi dapat berasal dari beberapa penyebab seperti sterilisasi media yang kurang,
lingkungan kerja dan pelaksanaan cara kerja yang tidak teliti. Maka dari itu perlu dilakukannya
validasi selama kegiatan berlangsung. Validasi merupakan suatu kegiatan untuk
menginformasikan bahwa suatu alat uji atau metode uji memenuhi persyaratan yang ditentukan
dengan maksud tertentu. Hal ini dilakukan dengan cara menguji alat uji dan metode uji tersebut
untuk melengkapinya dengan bukti-bukti yang objektif. Validasi menggambarkan sejauh mana
alat ukur bisa mengukur apa yang hendak diukur meliputi presisi, akurasi, kepekaan, batas
deteksi, selektivitas dan spesivitas. Untuk praktikum steril ini metode sterilisasi yang
memerlukan proses validasi seperti metode sterilisasi dengan autoklaf, validasi kotak aseptis,
metode sterilisasi oven serta gelas ukur. Dengan demikian validasi merupakan suatu upaya
untuk mengevaluasi kegunaan dan kelayakan tes untuk tujuan tertentu yang memerlukan
banyak sumber bukti. Hal ini diperlukan jika penggunaan tes harus dipertahankan untuk tujuan
tertentu sehingga bukti yang memadai dapat diajukan untuk mempertahankan penggunaan tes
untuk tujuan itu.

Kata kunci: autoklaf, kotak aseptis , oven, validasi

ABSTRACT
Sterile preparations have the primary goal that there is absolutely no microbial
contamination. Contamination can come from several causes such as lack of media
sterilization, work environment and the implementation of inaccurate work methods. Therefore
it is necessary to do validation during the activity. Validation is an activity to inform that a test
device or test method meets the requirements specified for a specific purpose. This is done by
testing the test equipment and test methods to supplement it with objective evidence. Validity
describes the extent to which the measuring instrument can measure what is to be measured
including precision, accuracy, sensitivity, detection limits, selectivity and specificity. For this
sterile practicum, the sterilization method requires validation processes such as the autoclave
sterilization method, aseptic box validation, the oven sterilization method and the measuring
cup. Thus validation is an attempt to evaluate the usefulness and feasibility of the test for a
particular purpose that requires a lot of sources of evidence. This is necessary if the use of the
test must be maintained for a particular purpose so that sufficient evidence can be presented
to maintain the use of the test for that purpose.

Keywords: autoclave, aseptic box, oven, validation

1. PENDAHULUAN
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

Sediaan steril memiliki beberapa jam untuk menjamin sterilitas ruang


sifat bentuk takaran yang unik, seperti (Lukas,2006).
bebas dari mikroorganisme priogen dan Validasi adalah suatu kegiatan
bebas dari partikulat serta memiliki standar untuk menginformasikan bahwa suatu alat
yang sangat tinggi dalam hal kemurnian uji atau metode uji memenuhi persyaratan
dan kualitas. Tujuan utama pembuatan yang ditentukan untuk maksud tertentu,
sediaan steril adalah mutlak tidak adanya dengan cara menguji alat uji dan metode uji
kontaminasi mikroba. Kontaminasi dapat tersebut serta melengkapinya dengan bukti-
berasal dari beberapa penyebab seperti bukti yang objektif. Pendekatan yang biasa
penanaman eksplan, molekul-molekul atau dilakukan untuk validasi alat uji dan
benda-benda asing berukuran kecil yang metode uji meliputi presisi, akurasi,
jatuh atau masuk ke dalam botol kultur kepekaan, batas deteksi, selektivitas dan
setelah penanaman dan ketika diletakkan spesivitas. Laboratorium pengujian yang
dalam ruangan (Agalloco dan Carleton, mengadopsi peratran SNI 1705-1005
2008). mensyaratkan data hasil uji dinyatakan sah
Ruangan steril adalah tempat yang apabila presisi dan akurasi yang baik.
disiapkan secara khusus , terbuat dari Akurasi dalam analisis kimia adalah ukuran
bahan-bahan dan tata bentuk yang harus perbedaan atau kedekatan antara rerata
sesuai dengan Cara Pembuatan Obat yang hasil uji yang diperolah (Purwanto,2007).
Baik (CPOB). Menurut CPOB ruangan Validitas menggambarkan sejauh
steril dikategorikan menjadi ruang kelas A, alat ukur (tes) benar-benar mengukur apa
B dan C atau disebut juga dengan white area yang hendak diukur. Menetapjan validitas
dengan persyaratan jumlah mikroba dan sebuah test atau instrument test sangat sulit,
partikel yang telah ditetapkan. Ruangan A terutama karena variable-variabel psikologi
merupakan ruangan di bawah aliran udara biasanya adalah konsep-konsep ini tidak
laminar, sedangkan kelas B dan C tergolong memiliki realitas konkret sehingga
ke dalam ruangan steril. Ruangan A dan B eksistensinya harus diinferensi melalui
memiliki efisiensi saringan HEPA (High sarana tidak langsung . Ada tiga jenis
Effieciency Particulate Air) filter 99,995% validitas yaitu content validity,
pada H14 sedangkan suatu ruangan criteuonvalidituy , dan construct validity.
dikategorikan tipe C jika memiliki efisiensi Validitas bukan semata-mata sebagai
dengan HEPA H13 dengan filter 99,95% sebuah tes, sebaliknya ini mengacu pada
(Lukas,2006). penggunaan tes untuk tujuan tertentu.
Ruangan steril dapat diperoleh Dengan demikian, validitas merupakan
dengan berbagai cara , salah satunya yang upaya peneliti untuk mengevaluasi
paling umum digunakan adalah kegunaan dan kelayakan tes untuk tujuan
menggunakan disinfektan seperti alcohol, tertentu yang memerlukan banyak sumber
klorin (natrium hipoklorit), glutaraldehid, bukti. Hal ini diperlukan jika penggunaan
hydrogen peroksida, formaldehid, fenol, tes harus dipertahankan untuk tujuan
klorheksidin dan lain-lain. Disinfektan tertentu, sehingga bukti yang memadai
proses sterilisai dapat dilakukan dengan dapat diajukan untuk mempertahankan
metode fogging atau pengasapan. penggunaan tes untuk tujuan itu. Selain itu
Komposisi dari cairan fogging tersebut evaluasi validitas untuk mempertahankan
sendiri itu umumnya mengandung penggunaan tes untuk tujuan itu. Selain itu,
formicaldehid, didecyldimetilammonium- evaluasi validitas bukan kejadian statis satu
klorida, dan dimetikon. Cara penyinaran kali, namun merupakan proses yang terus-
dengan UV juga telah terbukti efektif dalam menerus (Sireci,2007).
sterilisasi ruangan. Proses penyinaran UV
umumnya dilakukan tidak kurang dari 24 2. METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Tempat dan Waktu
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

Tempat : Laboratorium Teknologi berulang-ulang agar air benar-benar bersih


Farmasi, Jurusan Farmasi, Fakultas dari serbuk arang aktif.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sriwijaya. 2.3.3 Kalibrasi timbangan analitik
Waktu : 19 Agustus 2019 Proses sterilisasi alat dan pengemas
diawali dengan mensortir alt berdasarkan
2.2 Alat dan Bahan kategorinya (kaca, plastik, dan logam).
2.2.1 Alat Selanjutnya lakukan pencucian pada ketiga
Peralatan yang digunakan antara lain jenis kategori alat. Alat-alat gelas
baskom, oven, autoklaf, gunting, pengemas dibersihkan dengan cara mencucinya denga
ampul, pengemas vial, peralatan logam, asam klorida encer, lalu rendam dalam
beaker gelas, gelas ukur, erlenmeyer, larutan detergen 1% dan natrium karbonat
timbangan analitik, anak timbangan (2gr, 0,1%, didihkan dalam air panas selama 15
5gr, 10gr, 50gr, 100gr, dan 200gr) dan menit dan amati hingga cairan jernih, jika
batang pengaduk. belum jernih ulangi proses pendidihan dan
bilas dengan akuades. Alat-alat logam
2.2.2 Bahan dibersihkan dengan dididihkan dalam
Bahan yang digunakan antara lain larutan detergen 1% selama 10 menit, lalu
water for injection (WFI), detergen, asam direndam dalam larutan natrium karbonat
klorida encer, natrium karbonat, akuades, 0,1% selama 5 menit dan bilas dengan
etanol 70%, arang aktif, agar-agar, akuades panas. Alat-alat karet dibersihkan
alumunium foil, benang kasur, kertas kopi, dengan cara yang sama dengan alat gelas
selotip bening, kapas, dan kasa. namun yang membedakan adalah pada alat
karet menggunakan asam klorida 2% dan
2.3 Prosedur Kerja etanol 70% sebagai pembilas akhir. Setelah
2.3.1 Pembuatan Media Agar dicuci alat-alat tersebut dikeringkan. Alat
Pembuatan media agar dilakukan yang tahan panas dikeringkan dalam oven
dengan melarutkan serbuk agar-agar 100-105°C selama 10 menit. Alat yang
dengan sedikit air. selanjutnya panaskan air tidak tahan panas dikeringkan dengan tisu.
sebanyak 100 ml ke dalam erlenmeyer. Setelah dikeringkan, bungkus alat-alat yang
Setelah cukup mendidih masukkan agar tersebut menggunakan kertas kopi atau
yang sudah dilarutkan ke dalam sedikit air. alumunium foil. Alat-alat yang memiliki
Biarkan larutan agar mendidih. Selanjutnya mulut harus disumbat dahulu dengan kapas.
angkat erlenmeyer dan dinginkan sebentar. Selanjutnya sterilkan alat yang sudah
dibungkus. Alat yang tahan panas
2.3.2 Pembuatan Water for Injection disterilkan menggunakan metode panas
Pembuatan water for injection kering, alat yang tidak tahan panas
diawali dengan timbang arang aktif diterilkan dengan metode panas basah,
sebanyak 1 gram dan dimasukkan ke dalam sedangkan alat karet disterilkan dengan
oven selama 5 menit. Kemudian timbang merendamnya ke dalam alkohol 70%. Alat-
arang aktif yang telah dipanaskan lalu alat pengemas yang sudah steril dibilas
masukkan kembali kedalam oven. dengan water for injection steril, lalu
Dilakukan sampai bobot arang aktif teteskan pada media agar dan inkubasi
menjadi konstan . Selanjutnya larutkan selama 24 jam. Hal terakhir yang dilakukan
arang aktif yang bobotnya sudah konstan adalah menghitung nilai D value dan Z
tersebut ke dalam air sebanyak 100 ml. value.
Didihkan arang aktif. Setelah mendidih, 2.3.4 Kalibrasi Autoklaf
saring arang aktif menggunakan kertas Pengujian mikroba yang bersifat
saring sehingga terpisah dari air yang termofilik dan memiliki endospora yaitu
dididihkan. Proses penyaringan dilakukan Bacillus stearothermophilus. Media agar
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

dimasukkan kedalam autoklaf dan 3.1 Data Hasil


disterilkan, inkubasi selama 24 jam. Jika 3.1.1 Kalibrasi Anak Timbangan
media tetap bening maka autoklaf bekerja A. Anak Timbangan 2 gram
secara baik. Bobot (gram)
1,99 1,98
2.3.5 Kalibrasi Oven 1,98 1,99
Masukkan media agar kedalam oven 1,98
1,97
lakukan sterilisasi inkubasi selama 24 jam
1,97 1,97
lihat pertumbuhan bakteri pada media.
1,97 1,98
1,98 1,99
2.3.6 Validasi Metode Sterilisasi
(Validasi Konkuren) 1,99 1,99
Masing-masing sediaan berupa 1,98 1,97
aquadest dibuat di botol vial dan ampul. 1,97 1,97
Sediaan di autoklaf pada suhu yang sama 1,98 1,97
(1210C) selama 15 menit. Lalu preparasi ∑ = 39,56 gram
sediaan pada kotak aseptis sediaan
x = 1,979 gram
dikeluarkan dari autoklaf. Sterilisasi
aquadest dalam tiap wadah dicek dengan SD = 0,00767
media agar, dengan meneteskan M =
secukupnya pada permukaan. Inkubasi = 0,005
media agar yang berisisampel selama 24
jam. Cek ada tidaknya pertumbuhan bakteri C= M - ( x M - x Z)
pada media agar. C = 2 - (0,005 - 0)
C = 2 - 0,005
2.3.7 Validasi Kotak Aseptis C = 1,995
Media agar dletakkan di sumber
udara pada kotak aseptis. Untuk validasi B. Anak Timbangan 5gram
bagian dalam kotak aseptis menggunakan
Bobot (gram)
kertas saring yang sudah disterilisasi
kemudian digosokkan pada bagian dalam 5 5,01
kotak aseptis. Kertas saring dimasukkan ke 5,02 5,01
dalam media agar lalu inkubasi media agar 5,01 5,01
selama 24 jam. Cek ada tidaknya 5,02 5,02
pertumbuhan bakteri pada media agar. 5 5,01
5,01 5,01
2.3.8 Validasi Metode Sterilisasi dengan 5,01 5,01
Oven (panas kering) 5,01 5,02
Wadah vial, ampul, gelas beker 5,01 5,01
dibungkus dengan aluminium foil lalu 5 5,01
disterilkan dengan oven dengan suhu yang
∑ = 100,2 gram
sama (1800C) selama 30 menit. Tiap wadah
dibilas dengan WFI pada bagian dalamnya, x = 5,01 gram
hasil bilasan dimasukkan ke dalam media SD = 0,043
agar. WFI yang tidak dimasukkan ke dalam M =
wadah digunakan sebagai control. Inkubasi = 0,005
media agar selama 24 jam pada suhu 370C
lalu lakukan pengecekan sterilisasi media
agar. C= M - ( x M - x Z)
3. DATA HASIL PENGAMATAN C = 5 - (0,005 - 0)
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

C = 5- 0,005 C = 20 - (0,0085 – 0)
C = 4,995 C = 20 - 0,0085
C = 19,9915

C. Anak Timbangan 10 gram E. Anak Timbangan 50 gram


Bobot (gram) Bobot (gram)
10,02 10,02 50 50
10,02 10,02 50,01 50,01
10,02 10,03 50 49,99
10,02 10,03 Bobot (gram)
10,01 10,02
10,02 10,02 50 50
10,02 10,01 50,01 50
10,03 10,02 50 50,01
10,03 10,02 50 50
10,02 10,02 50,01 50,01
∑ = 200,42 gram 50 50,01
x = 10,021 gram 50 50
SD = 0,005252 ∑ = 1000,06 gram
M = x = 50,003 gram
= 0,008 SD = 0,0823
M =
C= M - ( x M- x Z) = 0,005
C = 10 - (0,008 - 0)
C = 10 - 0,008 C= M - ( x M - x Z)
C = 9,992 C = 50 - (0,005 – 0)
C = 5- 0,005
D. Anak Timbangan 20 gram C = 49,995
Bobot (gram)
19,98 19,99 F. Anak Timbangan 100 gram
19,98 19,98 Bobot (gram)
19,98 19,98 99,91 99,91
19,98 19,99 99,91 99,92
19,99 19,98 99,91 99,91
19,99 19,98 99,91 99,91
19,98 19,99 99,91 99,91
19,98 19,99 99,90 99,91
19,97 19,98 99,91 99,91
19,98 19,98 99,90 99,92
∑ = 399,66 gram 99,91 99,91
x = 19,983 gram 99,91 99,91
SD = 0,00571 ∑ = 1998,18 gram
M = x = 99,909 gram
= 0,0085 SD = 0,00447
M =
C= M - ( x M - x Z)
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

= 0,004 Percobaan validasi metode sterilisasi


dilakukan dengan metode autoklaf, kimia,
C= M - ( x M- x Z) panas (oven), dan validasi kotak aseptik.
C = 100 - (0,004 – 0) Validasi sendiri bertujuan untuk
C = 100 - 0,004 mengidentifikasi parameter kritis,
C = 99,996 menetapkan batas toleransi yang dapat
diterima dari setiap parameter kritis dan
3.1.2 Validasi Autoklaf menyediakan metode pengendalian
A. Sebelum Sterilisasi terhadap parameter. Percobaan ini juga
Jumlah Koloni menggunakan validasi zat kimia yang biasa
No Nama Alat digunakan untuk mensterilkan alat yang
Media NA PDA
tidak tahan panas, yaitu Etanol 70% .
1 Ampul 6 3 Validasi dilakukan untuk melihat
2 Botol Gelap 8 0 apakah peralatan sterilisasi yang digunakan
3 Botol Terang 2 2 memenuhi syarat dan berfungsi dengan
4 Infus 7 2 benar. Selain itu, kalibrasi juga dilakukan
5 Vial 3 0 pada autoklaf, oven dan ruang aseptik yang
biasa digunakan. Air yang digunakan dalam
B. Sesudah Sterililsasi alat ini akan divalidasi baik oven atau
Jumlah Koloni autoclave diharapkan akan diambil
No Nama Alat sampelnya dalam uji sterilisasi, selain itu
Media NA PDA
aquadest yang digunakan juga WFI (air
1 Ampul 1 1
untuk injeksi) untuk flushing vial dan
2 Botol Gelap 2 1 ampul, serta air bilasan juga digunakan
3 Botol Terang 1 0 sebagai sampel.
4 Infus 0 0 Kalibrasi anak timbangan seluruhnya
5 Vial 2 0 didapatkan ketidakvalidasian. Semua anak
timbangan yang diujikan yakni ukuran 2 gr,
3.1.3 Validasi Oven 5 gr, 10 gr, 20 gr, 50 gr, dan 100 gr memiliki
A. Sebelum Sterilisasi nilai Standar Deviasi (SD) yang lebih kecil
Jumlah Koloni daripada nilai C nya. Hal ini dikarenakan
No Nama Alat faktor timbangan yang mengalami error
Media NA PDA
pada perhitungan penimbangannya atau
1 Tutup Botol 5 0
juga bias terjadi pada anak timbangannya
yang mulai mengalami korosi sehingga
B. Sesudah Sterilisasi mengurangi nilai anak timbangan tersebut.
Jumlah Koloni Validasi metode sterilisasi panas
No Nama Alat
Media NA PDA kering, oven digunakan. Metode sterilisasi
1 Tutup Botol 3 0 panas kering ini dilakukan untuk alat-alat
yang terbuat dari kaca. Dalam percobaan,
digunakan botol, infus, vial, dan ampul
yang dibungkus dengan kertas kopi
3.1.4 Validasi Kotak Aseptis sementara tutup botol dibungkus dengan
Jumlah dua lapis aluminium foil. Ini dilakukan
No Tempat Validasi
Koloni untuk mencegah kontaminasi
1 Dekat sumber udara 0 mikroorganisme setelah sterilisasi.
2 Dinding kotak aseptis 0 Parameter penting dalam oven adalah suhu
dan waktu. Suhu digunakan 180 ° C selama
30 menit. Uji sterilitas dilakukan dengan
membilas wadah dengan WFI kemudian
3.2 PEMBAHASAN
[TEKNOLOGI FARMASI III (STERIL] 2019

membilas air dimasukkan ke dalam


medium agar. 4.2 Saran
Medium agar yang digunakan terdapat Sebelum melakukan praktikum validasi
dua yaitu media nutrien agar yang ini hendaknya kita mempelajari terlebih
mengandung pepton, agar, Nacl dan bahan dahulu tata cara pratikum ini dengan
lain yang berguna untuk media baik sehingga pada saat melakukan
pertumbuhan bakteri. Kemudian terdapat pratikum tidak kebingungan lagi.
media agar PDA ( Potato Dextrose
Agar)yang mengandung ekstrak kentang,
DAFTAR PUSTAKA
dekstosa dan agar yang berguna sebagai
media pertumbuhan jamur. Kedua media Agolloco, James & Carleton. 2008,
ini paling umum digunakan untuk melihat Validation of Pharmaceutical
biakkan jamur dan bakteri. Process, Informa Healthcare Inc,
Hasil yang di dapatkan dari validasi USA.
oven dapat dilihat bahwa oven lebih banyak
terkontaminasi bakteri daripada jamur, hal Lukas, Stefanus. 2007, Formulasi Sediaan
ini bisa dilihat dari koloni yang ditemukan Steril, CV. Andi Offset, Yogyakarta,
pada media nutrien agar dan tidak Indonesia.
ditemukannya hifa jamur pada media PDA.
Begitu juga dengan metode validasi pada Purwanto. 2007, Reabilitas dan Validitas
oven , tidak ditemukannya hifa jamur pada ed.III, Pustaka Ilmu, Yogyakarta,
PDA tetapi masih ditemukannya koloni Indonesia.
bakteri pada nutrien agar. Hal ini
menandakan bahwa validasi belum berhasil Sireci, Stephen G. 2007, On Validity
sepenuhnya karena masih terdapat Theory and Test Validation, The
kontaminan. College Board, Philadelphia, USA.

4. KESIMPULAN DAN SARAN


4.1 Kesimpulan
1. Validasi dilakukan untuk memastikan
proses, bahan, prosedur, aktivitas,
sistem, peralatan, dan mekanisme
mencapai hasil yang diinginkan.
2. Prinsip-prinsip validasi meliputi
kualifikasi (personil, peralatan, dan
sistem), kalibrasi (instrumen dan alat
ukur), dan validasi (prosedur dan
proses).
3. Metode sterilisasi yang digunakan
dalam proses validasi meliputi metode
panas kering, panas basah, dan bahan
kimia.
4. Sterilisasi ruangan steril dilakukan
dengan memberikan disinfektan atau
bisa menggunakan alkohol 70 %.
5. Proses kalibrasi dilakukan pada skala
analitis, oven, dan autoklaf.
6. Nilai SD dari masing-masing anak
timbangan lebih kecil daripada nilai C
dari masing-masing anak timbangan.

Anda mungkin juga menyukai