Anda di halaman 1dari 13

LEMBAR KERJA MAHASISWA

SKENARIO

Pada sistem distribusi air di PT. Farmindo Jaya Mandiri memproduksi sediaan injeksi
ondansetron dengan menggunakan air kualitas Sterile Water For Injection (SWFI) ditemukan
kandungan endotoksin 10 EU/ml dan kandungan mikrobialnya adalah 200 CFU/ml.
Sistem distribusi air di perusahaan ini sudah menggunakan loop system circulation dengan
spesifikasi pipa distribusi kualitas SS 316L dengan θ pipa 12 cm dan flow rate 160 gpm dan
posisi pipa tidak ditanam melainkan di tempelkan di dinding dengan ada jarak tertentu.
Sanitary valve dipasang di setiap 15 titik dengan tujuan untuk proses cleaning yang dilakukan
setiap 1 bulan sekali, dimana diameter sanitary valve sama dengan diameter pipa.
KASUS 2 A (Jump 1-5)

JUMP 1: ISTILAH
Cari istilah-istilah di dalam skenario yang memerlukan uraian atau penjelasan lebih lanjut
ISTILAH URAIAN
Bagian dari membran luar dinding sel bakteri Gram negatif, dan suatu
molekul kompleks dengan berat molekul tinggi yang terdiri dari lipid A, inti
Endotoksin polisakarida (lipopolisakarida) dan rantai antigenik spesifik-O, yang
menimbulkan demam apabila diinjeksikan ke dalam tubuh manusia atau
mamalia lain. (POPP CPOB 2012 halaman 634
Sterile Water For Injection
(SWFI)
loop system circulation
Sanitary valve
JUMP 2: Rumusan Masalah
Tentukan permasalahan-permasalahan yang ada di dalam skenario dan batasan-batasan
permasalahan.

1. Bagaimana identifikasi masalah terkait kandungan endotoksin dan kandungan mikroba pada strile
water for injection?
2. Bagaimana pelaporan penyimpangan pada kasus tersebut ?
3. Bagaimana solusi dan pencegahan dari kasus tersebut ?
JUMP 3: TUJUAN PEMBELAJARAN
Tentukan tujuan pembelajaran

1. Mengetahui identifikasi masalah terkait kandungan endotoksin dan kandungan mikroba pada
strile water for injection.
2. Mengetahui pelaporan penyimpangan pada kasus tersebut.
3. Mengetahui solusi dan pencegahan dari kasus tersebut.
JUMP 4: PEMBAHASAN
Menjawab setiap permasalahan dan membahasnya menggunakan sumber pustaka

1. Berdasarkan kasus tersebut dapat kita lihat bahwa kandungan endotoksin pada SWFI adalah
adalah 10 EU/ ml dan kandungan mikrobialnya adalah 200 CFU/ ml. Berdasarkan european
pharmaceutical dan USP disebutkan bahwa cemaran mikroba yang diperbolehkan adalah <10
CFU per unit dan untuk kadar endotoksin adalah < 0.25 EU/ml. Sehingga pada kasus ini terdapat
penyimpangan.
Berdasarkan POPP CPOB tahun 2012 halaman 9 dijelaskan mengenai penyimpangan yang
harus dilaporkan. Pada point 2.1 Hasil Uji Luar Spesifikasi (HULS) dari pemeriksaan produk
misalnya kadar, endotoksin, sterilitas, cemaran partikel, dan bahan pengawet dalam produk
nonsteril. Oleh karena itu perlu dibuat protap penangan penyimpangan. Protap ini dapat di lihat
pada POPP CPOB tahun 2012 halaman 12 sebagai berikut :

Prosedur Tetap Halaman 1 dari 3


No.
PENANGANAN PENYIMPANGAN
NAMA PERUSAHAAN
Departemen seksi Tanggal Berlaku

Disusun oleh : Diperiksan oleh : Disetujui oleh : Mengganti no.

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal

1. Pendahuluan
Yang dimaksud penyimpangan dalam Protap ini adalah semua kejadian yang tidak
direncanakan ataupun pada kondisi tertentu akan terjadi potensi penyimpangan selama
dan / atau sesudah proses pembuatan obat.
Protap ini berlaku untuk:
Bets antara lain :
 Penyimpangan dari Prosedur Pengolahan Induk;
 Penyimpangan terhadap Prosedur Pengemasan Induk;
 Memenuhi spesifikasi dalam proses, produk antara, produk ruahan maupun produk jadi.

Nonbets antara lain:


 Sarana penunjang misalnya Sistem Tata Udara, Sistem Pengolahan Air, listrik,
uap air, dll;
 Penyimpangan hasil pemantauan lingkungan;
 Penyimpangan terhadap Protap.

2. Ruang Lingkup
Protap ini hanya berlaku untuk proses dan sistem, tidak mencakup uji di laboratorium
yang ditangani tersendiri melalui Hasil Uji di Luar Spesifikasi (HULS).

3. Tujuan
Sasaran utama dari Protap ini adalah untuk:
 menjamin bahwa semua penyimpangan yang ditemukan pada saat proses
pembuatan berlangsung selalu diselidiki, diperbaiki dan didokumentasikan,
 menilai tingkat risiko penyimpangan yang terjadi dan dampaknya terhadap
kualitas, keamanan dan efektivitas produk,
 mengatur cara penanggulangannya, menganalisis masalah dan risiko, menentukan
langkah perbaikan yang harus diambil, melakukan analisis masalah sampai pada akar
permasalahan untuk menghindarkan keberulangan penyimpangan yang sama.

4. Tanggung Jawab
4.1 Kepala Bagian Pemastian Mutu bertanggung jawab untuk mengendalikan semua
penyelidikan penyimpangan serta memastikan agar :
 semua penyimpangan harus diidentifikasi, dilaporkan, diselidiki, dan didokumentasi
sedemikian rupa sehingga kemungkinan dampak terhadap mutu, keamanan, dan
khasiat sepenuhnya dapat dievaluasi;
 dilakukan evaluasi yang tepat terhadap semua tindakan yang akan dilaksanakan
pada bets terkait dan dapat diambil langkah yang tepat, efisien dan efektif untuk
mencegah terulangnya penyimpangan;

Prosedur Tetap Halaman 2 dari 3


No.
PENANGANAN PENYIMPANGAN
NAMA PERUSAHAAN
Departemen seksi Tanggal Berlaku

Disusun oleh : Diperiksan oleh : Disetujui oleh : Mengganti no.

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal

 diambil keputusan akhir terhadap status suatu bets yang terkait dengan
penyimpangan;
 memutuskan perlu / tidak dilakukan pengamatan lanjutan terhadap bets terkait,
misalnya uji stabilitas.
4.2 Siapa pun yang mendeteksi suatu penyimpangan selama pembuatan, dan
kegiatan lain mana pun bertanggung jawab untuk segera melaporkan
penyimpangan tersebut sesuai dengan sistem yang ditetapkan.
4.3 Unit terkait dengan jenis penyimpangan melakukan investigasi baik per bagian
maupun bersama.
5. Prosedur
5.1 Segera hentikan proses yang sedang berlangsung.
5.2 Ambil tindakan setempat misalnya melindungi produk dengan cara menutupnya.
5.3 Pisahkan produk dan beri tanda status yang jelas.
5.4 Supervisor yang bersangkutan harus segera melaporkan pada Kepala Bagian
Produksi.
5.5 Semua penyimpangan yang ditemukan baik oleh Departemen terkait maupun
Departemen lain misalnya :
 suhu, selisih tekanan antar ruang produksi oleh Inspektur Pemastian Mutu atau
Teknik;
 mutu Air Murni oleh Laboratorium Mikrobiologi;
 kadar zat aktif tidak memenuhi syarat oleh Pengawasan Mutu harus dilaporkan
oleh Departemen tersebut.
5.6 Isi Formulir I Lampiran Protap Penanganan Penyimpangan :
5.6.1 Nomor Penyimpangan diisi oleh Bagian Pemastian Mutu saat melakukan
pengkajian laporan.
5.6.2 Jabarkan bentuk penyimpangan yang ditemukan dan tindakan sementara
yang telah diambil serta kemungkinan dampaknya terhadap mutu produk.
5.6.3 Kirimkan laporan tersebut kepada Kepala Bagian Departemen terkait
untuk diperiksa dan ditandatangani dan selanjutnya kirim ke Kepala
Bagian Pemastian Mutu.
5.6.4 Pemastian Mutu melakukan kajian dan menyetujui jenis dan risikonya.
5.6.5 Gunakan Formulir II untuk melakukan evaluasi dan penelusuran penyebab
penyimpangan dengan berbagai cara untuk mendapatkan akar masalah dari
penyimpangan.
5.6.6 Dari hasil penyelidikan berikan usul tindak lanjut perbaikan dan pencegahan
serta penanggung jawab pelaksana dan batas waktu tindakan tersebut.

Prosedur Tetap Halaman 3 dari 3


No.
PENANGANAN PENYIMPANGAN
NAMA PERUSAHAAN
Departemen seksi Tanggal Berlaku

Disusun oleh : Diperiksan oleh : Disetujui oleh : Mengganti no.

Tanggal Tanggal Tanggal Tanggal

5.6.7 Kepala Bagian Departemen terkait memeriksa dan menandatangani


penyelidikan dan usul tindak perbaikan dan pencegahan.
5.6.8 Kirimkan Formulir II kepada Kepala Bagian Pemastian Mutu, yang akan
melakukan pengkajian terhadap hasil penyelidikan dan usul tindak perbaikan dan
pencegahan. Bila Kepala Bagian Pemastian Mutu belum puas dengan hasil
penyelidikan maupun usulan yang diajukan, ia dapat mengembalikan dan / atau
bersama bagian lain melakukan pengkajian ulang.
5.6.9 Setelah disetujui, lakukan tindakan perbaikan dan pencegahan dan isi Formulir
III.
5.6.10 Setelah semua tindakan dilaksanakan, kirimkan kepada Kepala Bagian terkait
untuk diperiksa dan ditandatangani.
5.6.11 Kirimkan kepada Kepala Bagian Pemastian Mutu yang akan melakukan
verifikasi terhadap tindakan perbaikan dan menutup kasus Penyimpangan.

6. Lampiran
6.1. Formulir I : Laporan Penyimpangan dan Tindakan yang Telah Diambil
6.2. Formulir II : Penyelidikan Penyimpangan
6.3. Formulir III : Penanganan Tindakan Perbaikan dari Penyimpangan
7. Riwayat
Versi Nomor Tanggal Alasan Perubahan
1. xxxxx ................ Baru
2. yyyyy ................. Tambahan ....................................

8. Distribusi
Asli : Kepala Bagian Pemastian Mutu
Kopi No. 1 : Kepala Bagian Pengawasan Mutu
No. 2 : Kepala Bagian Produksi
No. 3 : Kepala Bagian Teknik

Setelah membuat protap penanganan penyimpangan selanjutnya adalah membuat formulir I, II,
dan III.
Formulir I berisi laporan penyimpangan dan tindakan yang telah diambil
Formulir II berisi penyelidikan penyimpangan
Formulir III berisi Otoritas penangan tindakan perbaikan dari penyimpangan.

Formulir I

LAPORAN PENYIMPANGAN DAN TINDAKAN YANG TELAH DI AMBIL


Penyimpngan No. :1
Nama Produk / Proses/ : Distribusi air
Pemeriksaan/ Sistem / Alat *)
No. Bets :
Tanggal terjadi penyimpangan : 8 Agustus 2022
Rincian penyimpangan:
Pada air terdapat kadar endotoksin dan kadar mikroba diatas ambang batas
Kadar microbial : (normal = <10 Cfu/ml)
Kadar endotoksin : (normal = <0.25 Eu/ml)
Rincian tindakan sementara yang telah di ambil :
Penghentian penggunaan air pada produksi

Resiko terhadap mutu, keamanan, dan efektifitas obat :

Tinggi/ kritis : Menengah : Rendah :


Mempengaruhi kualitas
produk
Catatan :
Proses harus dihentikan sampai tindakan lebih lanjut ditetapkan dan di setujui
Apakah ada bets atau produk lain yang terkena imbasnya ? Ya Tidak
Jelaskan bila ya :
Pelapor :

NAma : Tanda tangan : tanggal


Kepala bagian (dari departemen / Unit Bersangkutan)

Nama : Tanda tangan : Tanggal :


Formulir I

LAPORAN PENYIMPANGAN DAN TINDAKAN YANG TELAH DI AMBIL


Evaluasi Terhadap Laporan, Tindakan dan resiko :
Penggantian pipa sanitary valve

Kepala Bagian Pemastian Mutu

Nama : Tanda tangan : tanggal


Jenis Penyimpanagn Tingkat Risiko
Bets √ Tinggi
√ Nontbets menengah
Rendah
Catatan :

Formulir II

PENYELIDIKAN PENYIMPANGAN
Penyimpangan No. 1
Tanggal 8 Agustus 2022
Penyelidikan
Apa yang terjadi :
Kadar endotoksin (10 Eu/ml)
Kadar Mikroba ( 200 Cfu/ml)
Apa yang menyimpnag :
Kadar endotoksin dan kadar mikroba melebihi ambang batas

Siapa yang terlibat :


-

Mengapa Penyimpangan tersebut timbul :


Ukuran pipa sanitary valve = pipa ditribusi air

Kesimpulan akar masalah penyimpangan:


Ukuran pipa sanitary valve = pipa ditribusi air

Usulan tindakan korektif dan tindakan Preventif (Corrective Action and Preventive Action / CAPA) yang
akan dilakukan :
CA : penggantian ukuran pipa sanitary valve 3 x ukuran pipa distribusi air
PA : Pengujian endotoksin dan mkadar mikroba secara berkala

Tindakan Penanggung jawab Batas waktu Paraf dan tanggal


1.
2.
3.
Dokumen Pendukung : Diperlukan :
Tidak diperlukan
Dikaji oleh /Tgl : Disetujiu oleh :

Kepala Bagian terkait Kepala Bagian terkait Kepala Bagian Pemastian Mutu

Formulir III

OTORISASI PENANGANAN TINDAKAN PERBAIKAN DARI PENYIMPANGAN


Penyimpangan No. 1
Tanggal 8 Agustus 2022
Tindakan Perbaikan yang dilakukan :
penggantian ukuran pipa sanitary valve 3 x ukuran pipa distribusi air

Penanggung jawab: Tanggal selesai :


Tindakan Pencegahan yang dilakukan :
Pengujian endotoksin dan mkadar mikroba secara berkala

Kesimpulan :
Tindakannya menghentikan penggunaan SWFi pada proses pembuatan injeksi ondansetron
Mengganti sanitary valve dengan ukuran 3 x pipa distribusi air

Penyimpangan telah ditindaklanjuti oleh Dept Pemastian Mutu dan tindakan perbaikan
serta pencegahan telah selesai dilaksanakan.

Yogyakarta, 8 Agustus 2022

Diperiksa oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :

Kepala Bagian terkait Kepala Bagian terkait Kepala Bagian Pemastian Mutu
Wikan alfian Wanda

Penyimpangan berupa kadar endotoksin dan kadar mikroba termasuk kedalam penyimpangan mayor/ kritis, karena dapat
memengaruhi mutu produk dan berpengaruh terhadap pasien tekait dengan keselamatan jiwanya.
Solusi sementara ang dapat dilakukan adalah menghentikan penggunaan sterile water for injection pada proses produksi
sediaan injeksi ondansetron. Kemudian solusi selanjutnya adalah melakukan pergantian valve yang lebih besar hal ini
dikarenakan diameter sanitary valve yang digunakan sama dengan diameter pipa. Hal ini dapat menyebabkan adanya
deadleg atau daerah mati. Sehingga perlu dibuat sanitary valve dengan ukuran 3x θ untuk menghindari adanya daerah
deadleg.

Setelah penggantian sanitary valve perlu dilakukan pengecekan kadar endotoksin dan kadar mikroba untuk memastikan
keduanya berada di bawah kadar yang telah ditentukan oleh USP dan european pharmaceutical.

Pengecekan berkala juga perlu dilakukan untuk memastikan bahwa kadar endotoksin dan mikroba berada dibawah ambang
batas yang telah ditentukan.
JUMP 5: KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA
Diskusikan hasil pencarian dan buat kesimpulan

1. Identifikasi masalah terkait kandungan endotoksin dan kandungan mikroba pada strile
water for injection adalah adanya penyimpangan kadar berdasarkan USP dan european
pharmacope.
2. Pelaporan penyimpangan pada kasus ini adalah dengan membuat laporan penyimpangan
yang berupa formulir i, II, dan III.
Solusi sementara dari kasus ini adalah menghentikan sementara penggunaan SWFI
pada produksi sediaan injeksi ondansetron kemudiansolusi selanjutnya adalah
pergantian valve dengan ukuran 3x θ untuk menghindari deadleg atau daerah mati.

Daftar Pustaka :
POPP CPOB jilid 1 tahun 2012

ACC Tutor
Masukan Tutor* Nilai LKM* Nilai Diskusi *
(Nama dan Tanggal)*

*) Wajib diisi Tutor

Anda mungkin juga menyukai