Anda di halaman 1dari 33

Proses Manufaktur Sediaan Steril

Didi Nurhadi Illian, S.Farm., M.Si., Apt.


SUB-CP-MK
(sbg kemampuan akhir yang diharapkan)
Mampu menjelaskan:
 Konsep manufaktur sediaan steril
 Konsep registrasi sediaan steril
Outline
1) Jenis dokumen yang harus disediakan
2) Cara dokumentasi yang baik
3) Alur produksi obat jadi steril
4) Registrasi sediaan steril
BAB 10
DOKUMENTASI
Peraturan BPOM No. 34 (2018) ttg Pedoman CPOB
1) Jenis Dokumen yang Diperlukan
 Dokumen Induk Industri Farmasi (DIIF): Dokumen yang menjelaskan tentang
aktivitas terkait CPOB.

Jenis instruksi (petunjuk, atau persyaratan):


 Spesifikasi: menguraikan secara rinci persyaratan yang harus dipenuhi
produk atau bahan yang digunakan atau diperoleh selama pembuatan.
Dokumen ini merupakan dasar untuk mengevaluasi mutu.
 Dokumen Produksi Induk, Formula Pembuatan, Prosedur Pengolahan,
Prosedur Pengemasan dan Instruksi Pengujian/Metode Analisis: menyajikan
rincian semua bahan awal, peralatan dan sistem komputerisasi (jika ada)
yang akan digunakan dan menjelaskan semua prosedur pengolahan,
pengemasan, pengambilan sampel dan pengujian. Pengawasan selama-
proses dan process analytical technologies (PAT) yang akan digunakan
hendaklah ditentukan dimana diperlukan bersama kriteria
keberterimaannya.
…lanjutan
 Prosedur (disebut juga Prosedur Tetap atau Protap):
memberikan petunjuk cara pelaksanaan suatu kegiatan
tertentu.
 Protokol (kualifikasi, validasi, uji stabilitas): memberikan
instruksi untuk melakukan dan mencatat kegiatan
tertentu.
 Perjanjian Teknis: kesepakatan antara pemberi kontrak
dan penerima kontrak untuk kegiatan alih daya.
1)-a. Spesifikasi
 Hendaklah tersedia spesifikasi bahan awal, bahan
pengemas dan produk jadi yang disahkan dengan benar
dan diberi tanggal.
1)-a-1. Spesifikasi untuk bahan awal dan
bahan pengemas
Spesifikasi untuk bahan awal dan pengemasan primer atau cetak
hendaklah mencakup, jika memungkinkan:
a) Deskripsi bahan, mencakup:
 nama yang ditentukan dan kode referen (kode produk) internal;
 rujukan monografi farmakope, bila ada;
 pemasok yang disetujui dan, bila mungkin, produsen bahan; dan
 spesimen bahan cetak;

b) Petunjuk pengambilan sampel dan pengujian;


c) Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas keberterimaan;
d) Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan; dan
e) Batas waktu penyimpanan sebelum dilakukan pengujian kembali.
1)-a-2. Spesifikasi produk antara dan
produk ruahan
 Spesifikasi produk antara dan produk ruahan untuk tahap
kritikal hendaklah tersedia, apabila produk tersebut dibeli
atau dikirim.
 Spesifikasi hendaklah serupa dengan spesifikasi bahan
awal atau produk jadi, sesuai keperluan.
1)-a-3. Spesifikasi produk jadi
Spesifikasi produk jadi hendaklah mencakup atau memberikan
referensi ke:
a) Nama produk yang ditentukan dan kode referen (kode produk)
bila diperlukan;
b) Formula;
c) Deskripsi bentuk sediaan dan uraian mengenai kemasan;
d) Petunjuk pengambilan sampel dan pengujian;
e) Persyaratan kualitatif dan kuantitatif dengan batas
keberterimaan;
f) Kondisi penyimpanan dan tindakan pengamanan khusus, bila
diperlukan; dan
g) Masa edar.
1)-b. Dokumen produksi induk
Dokumen Produksi Induk yang disahkan secara formal hendaklah mencakup
nama, bentuk sediaan, kekuatan dan deskripsi produk, nama penyusun
dan bagiannya, nama pemeriksa serta daftar distribusi dokumen dan
berisi hal sebagai berikut:

a) informasi bersifat umum yang menguraikan jenis bahan pengemas primer


yang harus digunakan atau alternatifnya, pernyataan mengenai stabilitas
produk, tindakan pengamanan selama penyimpanan dan tindakan
pengamanan lain yang harus dilakukan selama pengolahan dan
pengemasan produk;
b) komposisi atau formula produk untuk tiap satuan dosis dan untuk satu
sampel ukuran bets;
c) daftar lengkap bahan awal, baik yang tidak akan berubah maupun yang
akan mengalami perubahan selama proses;
…lanjutan (Dokumen produksi induk)
d) spesifikasi bahan awal;
e) daftar lengkap bahan pengemas;
f) spesifikasi bahan pengemas primer;
g) prosedur pengolahan dan pengemasan;
h) daftar peralatan yang dapat digunakan untuk pengolahan dan
pengemasan;
i) pengawasan selama-proses pengolahan dan pengemasan; dan
j) masa edar/simpan.
2) Cara Dokumentasi yang Baik
a. Pencatatan yang ditulis tangan hendaklah jelas, terbaca dan tidak
mudah terhapus.
b. Semua perubahan yang dilakukan terhadap pencatatan pada
dokumen hendaklah ditandatangani dan diberi tanggal; perubahan
hendaklah memungkinkan pembacaan informasi semula. Di mana
perlu, alasan perubahan hendaklah dicatat.
c. Catatan hendaklah dibuat atau dilengkapi pada saat kegiatan
dilakukan dan sedemikian rupa sehingga semua aktivitas yang
signifikan mengenai pembuatan obat dapat ditelusuri.
3) Alur Produksi Obat Jadi Steril
DIAGRAM PRODUKSI OBAT JADI STERIL
Masih Umum:
•Besar Bets belum ada
•Nomor Bets tidak ada
•Tanggal Produksi tidak ada
Batch/Bets dan Nomor Batch/Bets
 Batch/Bets → sejumlah produk obat yang mempunyai sifat
dan mutu yang seragam yang dihasilkan dalam satu siklus
pembuatan atas suatu perintah pembuatan tertentu. Esensi
suatu batch adalah homogenitasnya.
 Nomor Batch/Bets → penandaan yang terdiri dari angka atau
huruf atau gabungan keduanya, yang merupakan tanda
pengenal suatu batch, yang memungkinkan penelusuran
kembali riwayat lengkap pembuatan batch tersebut, termasuk
tahap-tahap produksi, pengawasan dan distribusi.
Lot
 Lot → bagian tertentu dari suatu batch/bets yang memiliki
sifat dan mutu yang seragam dalam batas yang ditetapkan.
 Apabila suatu produk obat diproduksi dengan proses terus-
menerus, lot berarti suatu bagian tertentu yang dihasilkan
dalam suatu satuan waktu atau satuan jumlah sedemikian rupa
sehingga menjamin bagian ini memiliki sifat dan mutu yang
seragam dalam batas yang telah ditetapkan.
NOMOR BETS/LOT

Tahun pembuatan produk

ruahan dentitas

produk
Urutan nomor produksi
pada tahun yang sama

A 0 15 042 1 Urutan No lot dari


suatu
bets obat jadi

Nomor bets produk


Contoh:
 100.000 ampul bernomor bets 9 D 150 42
 Pencampuran dilakukan dalam satu wadah, tetapi sterilisasi
keseluruhan ampul yang diisi dilakukan dalam empat
kelompok masin-masing 25.000 ampul.
 Maka satu bets terdiri atas 4 lot yaitu lot:
 9 D 15 042 1,
 9 D 15 042 2,
 9 D 15 042 3,
 9 D 15 042 4.
4) Registrasi Sediaan Steril
 Obat jadi yang diedarkan/dijual di wilayah Indonesia,
sebelumnya harus didaftarkan terlebih dahulu sebagai tanda
persetujuan Menteri Kesehatan.
 Pendaftaran terhadap obat jadi produksi dalam negeri, hanya
diberikan kepada Industri Farmasi yang telah memenuhi
persyaratan CPOB.
 Pendaftaran terhadap obat jadi import diberikan kepada
Industri Farmasi, PBF, atau apotek yang telah mendapatkan
persetujuan tertulis dari produsennya di luar negeri.
 Produsen yang dimaksud juga harus memenuhi persyaratan
CPOB yang berlaku di Indonesia.
C l o b a z a m t a b le t D exa M edica G PL 9805024310 A1
C odein 10 tablet K im ia Farm a G N L 9712411810 A1
C odein 10 tablet K im ia Farm as G N L 9712411810 C1
C odein 15 tablet K im ia Farm a G N L 9712411810 B1
C odipro nt S irup K im ia Farm a DN L 7412415637 A1
D ecolgen sirup P robus D TL 9014704337 A1
D ecolgen tablet P robus D TL 7214706810 A1
D exaton TM C endo D KL 7603810146 A1
K e m i c e t i n e in je k s i C a r lo E r b a D KL 0211635044 A1
M y la n t a F o r t e t a b l e t P arke D avis D BL 8579807763 B1
M y la n t a t a b le t P arke D avis D BL 8527100610 B1
P e h a c a i n in je k s i P hapros D 2015445
P onstan FC T 500 P fizer D KL 8519807117 A1
S y n t o c in o n in je k s i N ovartis D K I 9667501443 A 1
T r a n s a m in in j e k s i O tto/D aichi D KL 7818811043 A1
X anax 0,25 tablet U p John D PL 9026502204 A1
X a n a x 0 , 5 t a b le t U p John D PL 9026502204 B1
X anax 1 tablet U p John D PL 9026502204 C1
A m o x i c i l in 2 5 0 k a p s u l Indofarm a G KL 8920905901 A1
A m o x i c i l in 5 0 0 k a p le t Indofarm a G KL 9020910804 A1
A n t a s id a D O E N t a b l e t K im ia Farm a G BL 8312501410 A1
C odipront C E xp kapsul K im ia Farm a DN L 7812415701 A1
C odipront C E xp S irup K im ia Farm a DN L 7812415837 A1
M iconazole serbuk 2% K im ia Farm a G TL 8912510924 A1
S im v a s t a t in 1 0 t a b l e t N ovell G KL 0233507417 A1
A m o x i c i l in 5 0 0 k a p le t P hapros G KL 9119912004 A1
C O N T O H N O M O R REGISTER

Obat Bebas :
Vicee
500
Reg.
No.
DBL
85207
05712
A2

Obat Bebas Terbatas :


Combionta
Reg. No. DTL 9015801516
A 1 M I C O N A Z O L E Serbuk 2 %
Reg. No. GTL 8912510924 A1

Obat Keras :
Clava
mox
500
Reg.
No.
DKL
9111
6152
17 B1
Vento
lin
Inhal
er

Anda mungkin juga menyukai