PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Isoniazid (INH) dikenal luas sebagai obat lini pertama dalam pengobatan
dunia yang semakin memburuk dimana jumlah kasus TB meningkat dan banyak
(2009), secara global terdapat peningkatan kasus TB dari tahun ke tahun. Kasus
bekerja pada enzim yang berperan pada penyusunan asam mikolat yang
merupakan komponen dinding bakteri (Mycek et al., 2001). Dalam penelitian Dao
et al. (2004), dinding sel M. tuberculosis terdiri dari glikolipid dan asam lemak
rantai panjang yang disebut asam mikolat. Asam mikolat yang penting untuk
efek samping yang ditimbulkan juga semakin tinggi. Penggunan INH dalam
jangka panjang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel hati. Hal ini
reaktif. INH mengalami proses metabolisme oleh enzim CYP 450 menjadi
metabolit reaktif yang dikenal dengan Mono Asetil Hidrazin (MAH). Mekanisme
1
2
INH dalam menyebabkan efek samping kerusakan sel-sel hati melalui reaksi
asetilasi gugus hidrazid dari INH membentuk konjugat N-asetil dalam suatu reaksi
hidrazin yang selanjutnya diubah oleh sitokrom P450 menjadi metabolit reaktif
Mono Asetil Hidrazin (MAH). MAH akan memacu asetilasi makromolekul dan
kerusakan sel-sel hati akibat pemberian INH dalam jangka waktu yang lama
akan keluar dari sel hati apabila sel hati mengalami kerusakan dengan sendirinya
Sejak dahulu, tumbuhan dan bahan alam lainnya telah dimanfaatkan oleh
nenek moyang kita secara turun-temurun sebagai obat berbagai macam penyakit.
triterpen dan steroid (Nagalingam et al., 2012) yang diduga dapat berfungsi
3
sebagai agen hepatoprotektif melalui mekanisme anti inflamasi. Hal ini juga
dinyatakan oleh Lyn et al. (2002), Wang et al. (2000), dan Assi et al. (2015)
ekstrak etanol buah mengkudu terhadap hewan uji tikus betina galur Wistar yang
diinduksi INH. Karena penggunan INH menimbulkan efek samping kerusakan sel
hati, oleh karena itu parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah kadar ALT
tikus karena ALT merupakan enzim yang utamanya berada di hati. ALT akan
keluar dari sel hati apabila sel hati mengalami kerusakan dengan sendirinya
signifikansi data.
B. Rumusan Masalah
2. Pada dosis berapakah ekstrak etanol buah mengkudu yang paling baik dalam
penurunan kadar ALT tikus betina galur Wistar yang diinduksi INH?
C. Tujuan Penelitian
2. Mengetahui dosis ekstrak etanol buah mengkudu yang paling baik dalam
D. Tinjauan Pustaka
1. Isoniazid (INH)
137,1). INH berbentuk kristal tidak berwarna atau serbuk kristal putih,
5
bagian etanol; dan 1 bagian dalam 1000 bagian kloroform; praktis tidak
larut dalam benzene dan eter. Dalam larutan asam, INH memberikan
INH adalah obat anti TB lini pertama yang telah digunakan sejak
Isoniazid merupakan salah satu OAT yang memiliki efek paling kuat
digunakan.
INH belum diketahui secara pasti. Tetapi ada beberapa hipotesis tentang
hal ini, diantaranya adalah INH bekerja pada enzim yang berperan pada
rantai asam lemak yang sangat panjang yang merupakan bentuk awal
6
molekul asam mikolat. Obat ini dapat berdifusi ke dalam jaringan dan
cairan tubuh termasuk cairan serebrospinal dan cairan pleura. Kadar obat
pada mulanya lebih tinggi dalam plasma dan otot daripada jaringan yang
Setiabudy, 2007).
merupakan OAT yang bersifat prodrug dimana obat ini akan diubah
toksik untuk sel mikrobakterial (Brunton et al., 2008; Pym & Cole, 2008;
Debbie & Roga, 2004). Mekanisme kerja INH adalah menghambat jalur
biosintesis dinding sel. INH yang telah aktif akan menghambat biosintesis
konsentrasi puncak plasma 3-5 µg/ml dalam 1-2 jam. INH berdifusi segera
pusat dan cairan serebrospinal ± 1/5 dari kadar plasma (Jawetz et al.,
pada pemberian dosis 300 mg per oral adalah 3-5 µg/mL yang dapat
dicapai dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian obat (Petri, 2006).
mempengaruhi kadar obat dalam plasma dan masa paruhnya. Antara 75-
95% isoniazid diekskresikan melalui urin dalam waktu 24 jam dan hampir
baik efikasi atau efek samping INH. Pada individu asetilator cepat,
2. Mengkudu
a. Taksonomi Tumbuhan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Bangsa : Rubiales
Suku : Rubiaceae
9
Marga : Morinda
b. Nama daerah
Tian, Nono atau Noni, Cheese Fruit, dan Nhau (Wang et al., 2002)
c. Morfologi
permukaan laut, dan hidup di hutan sekunder atau dekat bebatuan (Van
berambut wol, panjang tabung bunga sekitar 1 cm, dan bertaji sempit.
mahkota hingga tinggi tangkai sari berambut wol (Van Steenis, 1975).
berwarna putih transparan dan lunak. Daging buah tersusun dari buah-
d. Habitat
lime stone, dan dapat tumbuh pada ketinggan sampai 1000 m di atas
e. Kandungan kimia
organik dan alkaloid (Wang & Su, 2001). Buah mengkudu sendiri
mengkudu.
f. Efek Farmakologi
2002).
dan Lyn et al. (2002), Wang et al. (2002), dan Assi et al. (2015) juga
inflamasi.
3. Hati
tembaga, dan zink). Disamping itu hati juga mempunyai fungsi ekskresi
bilirubin, sintesa urea, dan detoksifikasi racun dalam tubuh (Guyton &
Hall, 2011).
2,5% berat badan pada orang dewasa normal. Hati mempunyai dua lobus
utama, kanan dan kiri. Lobus kanan dibagi menjadi segmen anterior dan
posterior oleh fisura segmentalis kanan yang tidak terlihat dari luar.
13
Lobus kiri dibagi menjadi segmen medial dan lateral oleh ligamentum
dari hati ke diafragma dan dinding abdomen (Price & Wilson, 1994).
seluruh permukaan organ. Kapsula Glisson pada hilus atau porta hepatis
oleh sel fagositik atau sel kupfer. Sel kupfer merupakan sistem monosit-
makrofag dan fungsi utamanya adalah menelan bakteri dan benda asing
dari 500 aktivitas berbeda. Sel hati berbentuk ultra struktur dan terlibat
dalam berbagai fungsi metabolik yang luas. Sel ini kaya organel
retikulum endoplasmik yang kasar maupun halus. Sel hati juga terlibat
14
berperan dalam sekresi sekitar 1 liter empedu kuning setiap hari. Unsur
lemak dalam usus halus. Setelah diolah oleh bakteri usus halus, garam
glikogen (yang disimpan dalam otot) atau lemak (yang disimpan dalam
(Amirudin, 2009).
keduanya. Hasil metabolit dari obat dapat bersifat elektrofilik yang dapat
amino ke dalam jalur-jalur biokimia lain adalah salah satu organ yang
fosfatase, γ-GT dan albumin sering disebut sebagai tes fungsi hati atau
LFTs. Pada banyak kasus, tes ini dapat mendeteksi penyakit hati dan
spesifik dan banyak digunakan. Pada seseorang dengan zat gizi dan
ALT daripada AST (Meyes et al., 1991). Umumnya pada kerusakan hati,
Peningkatan ALT lebih tinggi daripada AST pada kerusakan hati akut.
Selain hati, AST juga terdapat di dalam jantung, otot rangka, otak, dan
E. Landasan Teori
Namun penggunaan jangka panjang dari INH dapat menyebabkan efek samping
menyebabkan efek samping kerusakan sel-sel hati melalui reaksi asetilasi gugus
hidrazid dari INH membentuk konjugat N-asetil dalam suatu reaksi yang
terjadi reaksi hidrolisis membentuk asam isonikotinat dan asetil hidrazin yang
selanjutnya diubah oleh sitokrom P450 menjadi metabolit reaktif Mono Asetil
Mekanisme hepatoprotektif dapat dilihat dari aktivitas anti inflamasi dari buah
sel-sel hati yang rusak akibat penggunaan INH dalam jangka panjang melalui
19
aktivitasnya sebagai anti inflamasi. Regenerasi sel yang cepat diduga karena
senyawa aktif pada buah mengkudu yang memiliki aktivitas terhadap mediator
inflamasi, dimana menurut Guyton and Hall (2011) regenerasi sel dipengaruhi
oleh sitokin seperti Tumor Necrosis Factor (TNF) dan Interleukine (IL) yang
terdapat pada sel kuppfer yang merupakan mediator inflamasi. Buah mengkudu
inflamasi. Penelitian yang dilakukan Lyn et al. (2002), Wang et al. (2002), dan
Assi et al. (2015) juga menyebutkan bahwa buah mengkudu mempunyai aktivitas
anti inflamasi.
F. Hipotesis
menurunkan kadar ALT tikus betina galur Wistar yang diinduksi INH.