Anda di halaman 1dari 4

Mekanisme kerja obat hipoglikemik oral dan efek sampingnya

Sulfonylurea
Obat golongan ini mempunyai efek utama meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta
pankreas. Efek samping utama adalah hipoglikemia dan peningkatan berat badan. Hati-hati
menggunakan sulfonilurea pada pasien dengan risiko tinggi hipoglikemia (orang tua, gangguan
faal hati, dan ginjal).

Klasifikasi sulfonylurea
Sulfonilurea diklasifikasikan menjadi sulfonilurea generasi pertama dan kedua.
Pembagian tersebut didasarkan atas kekuatan daya kerja dan efek samping yang ditimbulkan
obat tersebut. Sulfonilurea generasi pertama meliputi asetoheksamid, klorpropamid, tolazamid
dan tolbutamid. Generasi kedua meliputi glimepirid, glipizid dan gliburid. Generasi kedua
berdaya kerja lebih kuat daripada generasi pertama. Perlu diketahui bahwa semua obat-obat
sulfonilurea akan menghasilkan efek sama dalam menurunkan kadar gula darah jika diberikan
dosis yang sesuai.
Efek samping sulfonylurea

Hipoglikemia adalah keadaan di mana kadar gula darah turun di bawah normal. Gejala
yang dialami pada keadaan ini adalah pusing, keringat dingin, gelisah, bingung, sulit bicara,
bahkan tidak sadarkan diri.

Efek hipoglikemia karena sulfonilurea ini lebih sering terjadi pada pasien yang:

A. Melewatkan waktu makan atau setelah olahraga berat


B. Minum obat dengan dosis tinggi
C. Menggunakan sulfonilurea dengan aksi panjang seperti glibenklamid dan klorpropamid
D. Menggunakan obat bersamaan dengan salisilat, sulfonamid, gemfibrozil, dan warfarin
E. Minum obat dengan alkohol
F. Baru keluar setelah rawat inap di rumah sakit

Efek hipoglikemia juga lebih mungkin terjadi pada pasien dengan usia lanjut, kekurangan
gizi atau lemah, gangguan ginjal dan hati parah, serta kekurangan adrenal dan hipofisis.

Metformin
Metformin mempunyai efek utama mengurangi produksi glukosa hati (glukoneogenesis),
dan memperbaiki ambilan glukosa di jaringan perifer. Metformin merupakan pilihan pertama
pada sebagian besar kasus DMT2. Dosis Metformin diturunkan pada pasien dengan gangguan
fungsi ginjal (GFR 30- 60 ml/menit/1,73 m2). Metformin tidak boleh diberikan pada beberapa
keadaan sperti: GFR<30 mL/menit/1,73m2, adanya gangguan hati berat, serta pasien-pasien
dengan kecenderungan hipoksemia (misalnya penyakit serebro-vaskular, sepsis, renjatan,
PPOK,gagal jantung [NYHA FC III-IV]). Efek samping yang mungkin berupa gangguan saluran
pencernaan seperti halnya gejala dispepsia.

Efek samping
Meski jarang terjadi, asidosis laktat berpotensi menjadi efek samping metformin yang
paling serius. Asidosis laktat adalah penumpukan asam laktat dalam tubuh, yang dapat berakibat
fatal. Metformin mampu menghasilkan asam laktat dalam jumlah besar. Hal tersebut bisa
menghambat gangguan tertentu yang lantas memaksa sel-sel tubuh untuk melakukan
metabolisme anaerob (proses pembentukan energi yang tidak menggunakan oksigen).

Inhibitor alfa glukosidase


Mekanisme kerja
Obat ini bekerja dengan memperlambat absorbsi glukosa dalam usus halus, sehingga mempunyai
efek menurunkan kadar glukosa darah sesudah makan. Penghambat glukosidase alfa tidak
digunakan pada keadaan: GFR≤30ml/min/1,73 m2, gangguan faal hati yang berat, irritable bowel
syndrome. Efek samping yang mungkin terjadi berupa bloating (penumpukan gas dalam usus
sehingga sering menimbulkan flatus.
Efek samping
Efek samping dari inhibitor alfa glukosidase adalah diare, obat akarbose menghambat
aktifitas alfa glukosidase, sehingga penyerapan dari glukosa menjadi terganggu yang akhirnya
dibuang melalui feses menyebabkan diare.

Anda mungkin juga menyukai