Saat ini masih tersisa 3 obat simpatomimetik mirip amfetamin yang diakui
oleh FDA sebagai terapi tambahan menurunkan berat badan yakni phentermine,
diethylpropion, dan phendimetrazine. Ketiga obat ini juga terkait dengan efek
samping termasuk hipertensi sistemik dan pulmonary, serta berpotensi untuk
adiksi, makanya obat tersebut hanya disahkan untuk jangka pendek, dan
penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
Sementara untuk farmakoterapi jangka panjang, FDA hanya mengizinkan 2
obat yakni orlistat dan sibutramine
ORLISTAT
Xenical
Efek samping : dapat timbul bercak berlemak dari saluran cerna, adanya
bercak bersamaan dengan keluarnya gas saluran cerna, feses
berlemak, peningkatan keinginan ke belakang.
Untuk efikasi, suatu studi meta analisis uji klinis menyatakan bahwa setelah
satu tahun terapi, pasien kehilangan bobot rata-rata 4,2 kg. sibutramine bisa
diberikan dengan dosis 10mg sekali dalam sehari, biasanya pada pagi hari. Bila ini
terbukti tidak cukup, dosis bisa dinaikkan 15 mg sehari setelah 4 minggu.
Dalam saluran cerna, meski sibutramine dapat diserap dengan baik (77%),
tapi diduga obat ini mengalami metabolism lintas pertama sehingga mengurangi
bioavailabilitasnya. Obat ini mencapai kadar puncak plasma setelah 1 jam.
Sibutramine dimetabolisme oleh cytochrome P450 isozyme CYP3A4 menjadi 2
metabolit aktif, dengan waktu paruh masing-masing 14 dan 16 jam. Konsentrasi
puncak plasma metabolit 1 dan 2 dicapai setelah 3-4 jam. Pada metabolism
selanjutnya dihasilkan 2 metabolit yang tidak aktif dengan konjugasi dan
hidroksilasi yang diekskresikan terutama melalui urine
Efek samping yang sering dijumpai pada pemberian sibutramine adalah
mulut kering, mual, rasa aneh dimulut, konstipasi, perut tidak enak, gangguan
tidur, pusing, nyeri atau kejang menstrual, sakit kepala, ruam, dan nyeri otot atau
sendi. Sibutramine meningkatkan tekanan darah dan denyut nadi pada beberapa
pasien secara substansial. Oleh karena itu, selama penggunaan obat, pasien perlu
memonitor tekanan darahnya.
Reductil
Indikasi : pasien obesitas dengan indeks massa tubuh >30 kg/m2 atau > 27
kg/m2 pada pasien dengan factor resiko lain yang berhubungan
dengan obesitas (DM, dislipidemia, hipertensi), yang tidak mencapai
penurunan BB secara adekuat hanya mell diet dan atau olahraga
saja.
K. indikasi : hipersensitif, obesitas organic, gangguan psikiatrik, penggunaan
MAOI atau triptofan atau obat yang bekerja secara sentral, gagal
jantung kongestif, aritmia, hipertensi tidak terkontrol >145/90
mmHg, gangguan hati atau ginjal berat
Dosis : awal 10 mg, diberikan tiap pagi. Dosis dapat ditingkatkan s/d 15 mg,
diberikan tiap pagi, jika penurunan BB < 2 kg dalam waktu 4
minggu. Telan utuh jangan dikunyah/dihancurkan
Sumber Referensi
Prof. Dr. Midian Sirait Apt, 2009, ISO Informasi Spesialite Obat Indonesia, Ikatan
Sarjana Farmasi Indonesia, Jakarta.
http://www.roche.co.id/fmfiles/re7175008/Indonesian/media/liputan.media/farmasi
/MnR/08Maret2010_AntiObesitasTerapiTerkinidanPotensiMasaDepan_Farmacia.
Ed.March.pdf