Anda di halaman 1dari 8

HORMON

PENGERTIAN HORMON :
Hormon adalah senyawa yang secara normal dikeluarkan oleh kelenjar endokrin atau jaringan tubuh
dan dilepaskan ke peredaran darah , menuju jaringan sasaran, berinteraksi secara selektif dengan
reseptor khas dan menunjukkan efek biologis.

Sistem kerja hormon berdasarkan mekanisme umpan balik. Artinya, kekurangan atau kelebihan
hormon tertentu dapat mempengaruhi produksi hormon yang lain. Hal ini disebut homeostasis, yang
berarti seimbang.

1. ANTIDIABETIK
a) Forbetes

(Sanbe)

Komposisi

: Metformin HCl

Nama generik

: Metformin HCl

Indikasi

: Terapi DM onset dewasa dengan obesitas atau BB normal dan


hiperinsulinemia yang tidak responsif terhadap diet saja. NIDDM &
IDDM

Pemberian obat
Kontra indikasi

: Sebaiknya diberikan pada saat makan atau sesudah makan


: ggn fungsi ginjal dengan serum kreatinin <12 mg/L, hamil laktasi
anak

Efek samping

: Nyeri abdomen, anoreksia, penurunan absorpsi vit. B12.

INTERAKSI OBAT : Fenprokumon, antikoagulan, dengan simetidin dapat menurunkan


bersihan obat
b) AMARYL

(sanofi aventis)

Nama generik

: Glimepiride

Komposisi

: Glimepiride

Indikasi

: DM tipe 2, dimana kadar gula darah tidak dapat dikontrol hanya


dengan diet, olahraga, penurunan berat badan. Dapat dikombinasi
dengan metformin dan insulin

Pemberian obat

: berikan segera sebelum makan utama pertama pada hari yang


sama.

Jangan mengurangi jadwal makan, telan utuh, jangan

dikunyah/ dihancurkan.
Kontraindikasi

: DM tipe 1, diabetis ketoasidosis

Efek samping

: Hipoglikemia, gangguan penglihatan sementara, ruam , urtikaria

Interaksi Obat

: Efek potensiasi jika diberikan bersama insulin dan antidiabetik lain,


penghambat

ACE,

alopurinol,

kloramfenikol,

fenilbutazon,

kortikosteroid, tetrasiklin, rifampisin.

c) CONDIABET

(armoxindo farma)

Nama generik

: Glibenclamide

Komposisi

: Glibenclamide

Indikasi

: NIDDM

Pemberian obat

: sesudah makan

Kontra indikasi

: IDDM, diabetes, DM dengan komplikasi

Efek samping

: Sensitasi kulit, ikterus

Interaksi obat

: -bloker, kloramfenikol,derivat kumarin, MAOI, Hormon tiroid,


tetrasiklin. Laksatif

2. Hormon Antihipertiroisme
a) NEO-MERCAZOLE (Nicholas )
Nama generik

: Carbimazole

Komposisi

: Carbimazole

Indikasi

: Hipertiroidisme

Pemberian obat

: berikan secara konsisten, bersama atau tanpa makanan

Kontra indikasi

: Laktasi

Perhatian

: pemberian pada ibu hamil dengan tirotoksikosis harus dalam


dosis kecil dan hentikan 3-4 minggu sebelum melahirkan

b) THYROZOL (Merck)
Nama generik

: Thiamazole

Komposisi

: Thiamazole

Indikasi

: Hipertiroidisme

Pemberian obat

: berikan sesudah makan

Kontra indikasi

:Granulositopenia, kolestasis sebelum mulai terapi, sebelumnya sudah


terjadi kerusakan sumsum tulang setelah terapi dengan karbimazole
atau tiamazol.

Perhatian

: gejala-gejala agranulositosis seperti demam atau nyeri tenggorokan,


pembesaran kelenjar tiroid dengan konstriksi trakhea.

Efek samping

: Reaksi alergi kulit, mual, muntah rasa tidak nyaman pada


epigastrium, mengantuk , ikterus

Interaksi obat

: Defisiensi yodium akan meningkatkan & sebaliknya kelebihan


yodium akan menurunkan respon kelenjar tiroid, antikoagulan

3. Hormon Antihipotiroisme
a) THYRAX (schering-plough)
Nama generik

: L-thyroxine Na

Komposisi

: L-thyroxine Na

Indikasi

: Hipotiroidisme, supresi kadar TSH pda penyakit gondok, nodul


tiroid dan setelah terapi radiolagig dan pembedahan pada kanker
tiroid, supresi efek goitrogenik dari obat lain, untuk diagnosis dan tes
supresi

Pemberian obat

: berikan saat perut kosong 1/2 1 jam sebelum makan

Perhatian

: Hipertiroidisme, penyakit KV, dan miksidema berat dan lama

Efek samping

: Takikardi, cemas, tremor, sakit kepala, kemerahan pada muka,


banyak berkeringat

Interaksi obat

: Antikoagulan oral, antidiabetik, digitalis

b) LEVOTHYROXINE

(Actavis )

Nama generik

: Thyroxine Na

(Anhidrosa)

Komposisi

: Thyroxine Na

(Anhidrosa)

Indikasi

: Hipotiroidisme

Pemberian obat

: berikan saat perut kosong 1/2 1 jam sebelum makan

Kontra indikasi

: Hipersensitif terhadap piroksin, tirotoksikosis,

Perhatian

: pasien dengan panhipopituitari atau faktor penyebab insuvisiensi


adrenal dianjurkan untuk mulai terapi kortikosteroid sebelum tiroksin.
DM, hamil, laktasi, hati-hati pada lansia dan jika ada gejala
insuvisiensi miokardial atau infrak miokard dengan kelainan EKG.

Efek Samping

: takikardi, aritmia, palpitasi, nyeri angina, kram otot rangka,


kelemahan otot, berkeringat, sakit kepala, gugup, eksitabilitas,
insomnia, sensasi panas dan kemerahan pada wajah, diare, penurunan
BB secara berlebihan.

Interaksi Obat

Digitalis,

antikoagulan,

fenitoin,

antidepresan,

obat

simpatomimetik, kontrasepsi oral, kolestiramin, amiodaron.


4. Hormon pogesteron
a.

Anore
Nama generik

: norethisterone

Komposisi

: norethisterone

Indikasi

: amenore primer dan sekunder, sindrom pramenstruasi. Mengatur


waktu menstruasi. Endometriosis, pendarahan disfungsional.

Kontra Indikasi

: hamil, laktasi, trombeolin, gagal hati berat, kanker payudara,


perdarahan vagina yang tidak terdiagnosa.

Perhatian

: riwayat trombeombolik sebelumnya, asma, epilepsy, migren.

Efek Samping

: perubahan pola perdarahan vaginal, peningkatan ukuran leuomioma


uteri, kandidiasis vagina, perubahan jumlah sekresi vagina, pelunakan
dan pembesaran atau pengeluaran secret dari payudara, gangguan
gastro intestinal.

b.

Duphaston
Nama generik

: dydrogesterone

Komposisi

: dydrogesterone

Indikasi

defisiensi

progesterone

endogen,

infertilitas,

abortus

yang

mengancam, abortus habitualitas, dismenore, endometris, siklus yang


tak teratur. Kombinasi dengan estrogen. Amenore sekunder,
pendarahan rahim fungsional.
Efek Samping

: perdarahan (tingkatkan dosis).

5. Hormone Kortikosteroid
a.

Cortidex
Nama generik

: dexamethasone

Komposisi

: dexamethasone

Indikasi

: alergi, penyakit kolagen, reumatik leukimia dan limfoma, syok,


penyakit pernapasan, gangguan hematologic, adermatus.

Kontra Indikasi

: tukak peptic, osteoporosis, psikosis atau psikoneurosis berat, TB


aktif atau statis, inveksi akut, vaksin hidup.

Perhatian

: hipertensi, gagal jantung kongestif, DM, penyakit inveksi gagal


ginjal kronis, uremia, usia lanjut, hamil.

Efek Samping

: retensi air dan garam, edema, hipertensi, amenore, hiperhidrosis,


gangguan mental, pankreatis akut, osteonekrosis, lemah otot,
sindrom chusing, peningkatan TIO, gannguan penglihatan, atrofi
local, nafsu makan meningkat, pertumbuhan terlambat.

Interaksi Obat

: efektifitas berkurang dengan fenition, fenobarbital, rifampicin,


vitamin A, tetrasiklin dan antibiotic lain, tiazid. Anti koagulan oral,
obat hipoglikemik oral dan salisilat.

b.

Comedrol
Nama generik

: Methilprednison

Komposisi

: Methilprednison 4 mg

Indikasi

: reumatik dan penyakit reumathoid, asma bronchial, alergi dan


inflamasi.

Kontra Indikasi

: penyakit virus akut serta peradangan jamur sistematik, tukak


duodenum dan peptic, osteoporosis parah, pasien sedang diimunisasi,
bayi premature, pasien hipersensitif terhadap komponen obat.

Perhatian

pemberian

kortikosteroid

yang

dihentikan

tiba-tiba

dapat

menimbulkan insufisiensi adrenal akut dengan gejala demam, malgia,


antralgia, dan malaise. Hati-hati untuk penderita osteoporosis,
hipertensi, DM, mempunyai riwayat tubercolosos, glukoma,, sirosis
hati, gangguan ginjal, epilepsy, ulkus pepik, herpes simplek,
myasthenia gravis, hipotiroid.
Efek Samping

: gastrointestinal: dyspepsia, peptic ulceration dengan perforation dan


haemorrhage,

abdominal

oeshopagelcandidiasis,

acute

distension,
pancreatic,

oesophageal

ulceration,

meningkatkan

tekanan

intrakuler,glaucoma.
Interaksi Obat

: barbiturate, karbamazepin, fenitoin, pirimidon atau rifampicin, dapat


meningkatkan metabolosme kortikosteroid dan menurunkan efek
sistemiknya. Pemberian bersama antiinflamasi non steroid dapat
meningkatkan perdarahan saluran cerna dan ulserasi.

c. Kenacort
Nama generik

: triamcinolon

Komposisi

: triamcinolon

Indikasi

: demam reumatik, asma bronchial, rhinitis vasomotor, leukimia,


limfosarkoma, penyakit Hodgkin, fibrosis paru, bursitis akut.

Kontra Indikasi

: TBC aktif, laten atau yang sudah sembuh, psikiosis akut.

Perhatian

: selama terapi jangka panjang jumlah asupan protein harus


mencukupi. Hipotiroidisme, sirosis, herpes simplek ocular, DM, gagal
jantung kongesif, miastenia gravis, hamil dan laktasi.

Efek Samping

: fraktur spontan, tukak peptic, purpura, rasa panas, pankreatif akut,


papil edema, katarak, berkeringat, streae.

d.

Tropidol
Nama generik

: methylprednisolone

Komposisi

: methylprednisolone

Indikasi

: penyakit saluran nafas dan dermatologi, reumatik dan gangguan


endrokirin, alergi, berbagai penyakit autoimun.

Kontra Indikasi

: infeksi jamur sistemik, imunisasi, laktasi.

Perhatian

: stress, herpes simplek ocular, psikotik, colitis ulseratif, diverticulitis,


ulkus peptikum aktif atau laten, insufisiensi ginjal, hipertensi,
osteoporosis, hamil.

Efek Samping

: gangguan cairan dan elektrolit, otot lemah, osteoporosis, gangguan


pengobatan,

peningkatan

TIO,

suspresi

pertumbuhan,

ireguler

menstruasi, katarak subkapsular posterior.


e.

Eksabetin
Nama generik

: deksklorfeniramini

Komposisi

: bethametashone 0,25 mg, deksklorfeniramini maleat 2mg.

Indikasi

: perawatan pada kasus kesulitan pernafasan, infeksi pada mata, alergi


kulit dan mata.

Perhatian

: sters yang tidak biasanya, tambahan obat pendukung, hindari


penggunaan jangka panjang hipotiroidisme. Malaria serebral.

Efek Samping

: kelemahan otot, steroid miopati, kehilangan masa otot. Osteoporosis.


Keretakan kompersi vertebral, keretakan patologik pada tulang
belakang. Efek gastrointestinal, penyembuhan luka.

Interaksi Obat

: fenobarbital, fenitoin, rifampicin, efedrin, glikosida jantung,


antikoagulan tipe kumarin, NSID, alcohol, MAO, antihistamin,
salisilat.

6. ESTROGEN:
a. FEM 7 Merck
Nama generik

: -estradiol

Komposisi

: 17 -estradiol

Indikasi

: kekurangan estrogen, sindromaklimakterium, pencegahan terhadap hilangnya


tulang.

Dosis

: tempelkan 1 tempelan setiap 7 hari pd dasar terus menerus. Maks tiap


penempelan: 2 (100mcg estradiol/hr)

Kontra Indikasi

: hamil, laktsi wanita dengan riwayat atau curiga kanker payudara.

Peringatan

: penggunaan yang lama, asma, epilepsi, migrant, disfungsi ginjal atau hati.

Efek Samping

: sakit kepala, gatal ringan, ruam, kemerahan pada kulit, perubahan pola
perdaraan dari vagina, bercak perdarahan dari vagina, kandididasis vagina,
payudara menjadi lembek atau membesar, ggn GI, efek pada SSP, perubahan
BB, edema, perubahan libido.

Interaksi Obat

: aktivitas dirusak oleh obat pemacu enzim di hati, barbiturate, karbamazepin,


rifampisin, fenilbutazon, hidantoin.

b. ANGELIQ
Nama generik

: estradiol

Komposisi

: estradiol 1mg.drospirenone 2mg.

Indikasi

: terapi sulihhormon untuk pengobatan sindrom klimakterik pada wanita pasca


menoupose, meliputi gejala vasomotor, ggn tidur, suasana hati depresi, gugup,

dan kondisi akibat atrofil urogenital. Terapi lini kedua untuk pencegahan
osteoporosis pada wanita pasca menoupose yang intolersansi atau
kontraindikasi dg produk lain untuk pencegahan osteoporosis.
Perhatian

: tromboemboli vena dan arteri, kanker payudara dan endometrium, tumor


hati, ggn pada kandung empedu, demensia, epilepsi, peny payudara jinak,
asma, migren, porfiria, otosklerosis, SLE, korea minor. Hamil dan laktasi.

Efek Samping

: nyeri atau rasa penuh pd perut, astenia, nyeri pd ekstremitas. Mual, sakit
kepala, emosi mudah berubah, semburat panas pd wajah, gugup, neoplasma
payudara jinak, pembesaran payudara, pembesaran fibroid uterus, neoplasma
serviks, leukore, pendarahan.

Interaksi Obat

: hidantoin, barbiturat, primidon, karbamazepin, rifampisin, okskarbazepin,


topiramat, felbamat, griseofulvin.

7. KONTRA SEPTIK:
a. CERAZETTE Organon
Komposisi

: desogestrel.

Nama generik

: desogestrel.

Indikasi

: kontrasepsi.

Kontra Indikasi

: diketahui atau diduag hamil. Peny trumboembolik aktif. Riwayat penyakit


hati berat tumor yang tergantung progestagen. Pendarahan vag tdk
terdiagnosa. Hipersensistif terhadap komponen obat.

Perhatian

: kanker payudara, kanker hati, tromboemboli, kloasma, sakit kepala, BB


meningkat, nyeri payudara, mual, pendarahan vag tdk teratur, amenore, akne,
perubahan emosi, penurunan libido, vaginitis, dismenore, kista ovarium,
muntah, alopesia, lelah, ruam kuliat, urtikaria, eritema, nodosum.

Interasksi Obat

: hidantoin, barbiturate, primidon, karbamazepin, rifampisin, okskarbazepin,


rifabutin, troglitazon, felbamat, griseofulvin.

b. GYNERA Schering AG
Komposisi

: gestodene 75 mcg, ethylestradiol 30 mcg.

Nama generik

: ethylestradiol

Indikasi

: kontrasepsioral

Dosis

: 1 tab/hr selama 21 hr dimulai dr hari ke-1 menstruasi, didkuti 7 hari bebas


tab.

Kontra Indikasi

: hamil, ggn fungsi hati berat, jaundice atau pruritus selama kehamialn,
sindroma dubin-johnson, rotor sindrom, tumor hati, riwayat tromboembolik pd

areteri atau vena endometrium, DM, ggn metabolism lemak, riwayat herpes
dan otosklerosis pd kehamilan.
Perhatian

: DM, hipertensi, varises, otosklerosis, multiple sklerosisi, epilepsy, porfiria,


tetanin, chorea minor, riwayat flebitis, laktasi. Tumor hati jinak dan ganas
yang dapat menyebabkan perdarahan intraabdomen bgn atas yg berat.

Efek Samping

: sakit kepala, ggn gaster, mual, muntah, payudara tegang, perubahan BB dan
libido, perdarahan intermenstruasi, depresif, kloasma, toleransi yang buruk thd
lensa kontak.

Interaksi Obat

: barbiturate, fenilbutazon, rifampisin, ampisislin, antidiabetik, oral


insulin.

dan

Anda mungkin juga menyukai