Kelompok 3
Kelas C
Obesitas adalah keadaan akumulasi lemak yang abnormal atau berlebih pada jaringan
adiposa yang dapat menganggu kesehatan. Obesitas juga merupakan akibat dari
ketidakseimbangan pemasukan energi dan pengeluaran energi. WHO mendefiniskan
obesitas adalah :
a. BMI yang lebih besar atau sama dengan 25 adalah overweight
b. BMI yang lebih besar atau sama dengan 30 adalah obesitas
Penyebab utama obesitas adalah ketidakseimbangan energi antara kalori yang
dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan. Secara global, adanya peningkatan intake
makanan tinggi energi seperti makanan yang tinggi lemak dan menurunnya aktivitas fisik
karena bertambahnya jenis jenis pekerjaan yang sedenter, berubahnya model transportasi,
dan meningkatnya urbanisasi.
Kelebihan energi dapat disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
1. Asupan energi tinggi disebabkan oleh konsumsi makanan yang berlebihan,
2. Keluaran energi rendah disebabkan oleh rendahnya metabolisme tubuh, aktivitas fisis,
dan efek termogenesis makanan yang ditentukan oleh komposisi makanan.
Menurut pendistribusian lemak, obesitas dibedakan menjadi 2, antara lain
1. Obesitas Sentral
Obesitas ini disebut juga apple shape obesity atau android type obesity. Akumulasi
lipid di daerah perut, baik intraperitoneal maupun retroperitoneal. Terjadi hiperplasia
dari sel lemak dan Waist-Hip Ratio (WHR) > 0,90. Obesitas ini lebih sering terjadi
pada pria.
2. Obesitas Perifer
Obesitas perifer merupakan akumulasi lipid terdapat di bagian bawah tubuh yaitu di
daerah paha dan perut atau regio gluteofemoral, sehingga disebut gynecoid obesity
atau pear shape obesity. Perbedaan dengan obesitas sentral yaitu pada obesitas ini
terjadi hipertrofi sel-sel lemak dan Waist-Hip Ratio (WHR) < 0,85. Obesitas ini lebih
sering terjadi pada wanita.
Pengukuran Tingkat Obesitas
Body Mass Index (BMI)
Body Mass Index (BMI) adalah sebuah ukuran “berat terhadap tinggi”. terdapat
kategori Underweight (kekurangan berat badan), Overweight (kelebihan berat
badan) dan Obesitas (kegemukan). Rumus atau cara menghitung BMI, yaitu:
BMI = (Berat badan2) (kg) .
Tinggi badan (m)
RLPP (Rasio Lingkar Pinggang dan Pinggul)
Untuk menilai timbunan lemak perut dapat digunakan cara lain, yaitu dengan
mengukur rasio lingkar pinggang dan pinggul (RLPP) atau mengukur lingkar
pinggang (LP).
Rumus : Lingkar pinggang
Lingkar pinggul
Rumus Broca:
BBI = 90% (Tinggi Badan cm -100) x 1kg
Untuk pria dengan tinggi < 160cm dan wanita < 150cm, menggunakan rumus:
BBI = (Tinggi Badan cm - 100) x 1kg
Bila hasilnya:
90-110% = berat badan normal
110-120% = kelebihan berat badan (overweight)
>120% = kegemukan (obesitas)
BOD POD
BOD POD merupakan salah satu alat untuk mengukur lemak dalam tubuh, yaitu
berupa ruang berbentuk telur yang telah dikomputerisasi. Setelah seseorang
memasuki BOD POD, jumlah udara yang tersisa digunakan untuk mengukur
lemak tubuh
DEXA(dual energy X-ray absorptiometry)
Dual energy X-ray absoprtiometri adalah salah satu cara menentukan jumlah dan
lokasi lemak dalam tubuh yaitu dengan cara menyerupai skening tulang. Sinar X
digunakan untuk menentukan jumlah dan lokasi dari lemak tubuh.
Bioelectric Impedance Analysis (analisa tahanan bioelektrik)
BIA ini juga merupakan salah satu cara pengukuran obesitas yaitu dengan cara
penderita berdiri di atas skala khusus dan sejumlah arus listrik yang tidak
berbahaya dialirkan ke seluruh tubuh lalu dianalisa.