Anda di halaman 1dari 2

LATAR BELAKANG

Tuberkulosis merupakan ancaman bagi penduduk Indonesia.


Sebagian besar penderita TBC adalah penduduk yang berusia produktif
antara 15-55 tahun, dan penyakit ini merupakan penyebab kematian
nomor tiga setelah penyakit jantung dan penyakit pernafasan akut
pada seluruh kalangan usia. Peningkatan jumlah penderita TBC
disebabkan oleh berbagai faktor, yakni kurangnya tingkat kepatuhan
penderita untuk berobat dan meminum obat, harga obat yang mahal,
timbulnya resistensi ganda, kurangnya daya tahan hospes terhadap
mikobakteria, berkurangnya daya bakterisid obat yang ada,
meningkatnya kasus HIV/AIDS dan krisis ekonomi. Keberhasilan
penanggulangan TBC sangat bergantung pada tingkat kesadaran dan
partisipasi masyarakat. Oleh karena itu perlu keterlibatan berbagai
pihak terutama profesi Apoteker di Apotek, Instalasi Farmasi Rumah
Sakit maupun tempat lain yang melayani masyarakat dalam memenuhi
kebutuhannya akan obat TBC
EPIDEMIOLOGI
Jumlah kasus TB di Indonesia menurut Laporan WHO
tahun 2015, diperkirakan ada 1 juta kasus TB baru pertahun
(399 per 100.000 penduduk) dengan 100.000 kematian
pertahun (41 per 100.000 penduduk). Diperkirakan 63.000
kasus TB dengan HIV positif (25 per 100.000 penduduk).
Menurut laporan WHO tahun 2015, Indonesia sudah
berhasil menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat TB
di tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 1990. Angka
prevalensi TB yang pada tahun 1990 sebesar > 900 per
100.000 penduduk, pada tahun 2015 menjadi 647 per 100.000
penduduk. Dari semua indikator MDG’s untuk TB di Indonesia
saat ini baru target penurunan angka insidens yang sudah
tercapai. Untuk itu perlu upaya yang lebih besar dan
terintegrasi supaya Indonesia bisa mencapai target SDG’s pada
tahun 2030 yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai