Anda di halaman 1dari 26

OBESITAS

dr. AGUSTI HEMAS ANNISA


OBESITAS
Tidak seimbangnya masukan energi (energy intake) dengan pengeluaran
energi (energy expenditure) yang berlangsung lama menyebabkan
penumpukan lemak yang dikenal sebagai obesitas atau kelebihan berat
badan (WHO, 2000).

DEFINISI OBESITAS 2
EPIDEMIOLOGI
Dari tahun 2000 sampai 2017, sebanyak 38,3 juta anak di dunia menderita berat
badan berlebih. Kondisi ini mengalami perubahan dari 4,9% di tahun 2000 menjadi
5,6% di tahun 2017 (UNICEF, 2018)

Di Indonesia, prevalensi obesitas pada anak berdasarkan perbandingan indeks massa


tubuh dengan usia (IMT/U) pada anak usia 5- 12 tahun meningkat dari 8,8%
(Riskesdas, 2013) menjadi 9,2% (Riskesdas, 2018). Prevalensi obesitas dan berat
badan berlebih (overweight) pada remaja umur 16-18 tahun juga meningkat masing-
masing dari 1,6% menjadi 4,0%.dan 5,7% menjadi 9,5%

Presentation title 3
Indeks massa tubuh / Body Mass Indeks (BMI)

Pengukuran untuk menentukan kategori berat badan


ideal atau tidak.

DEFINISI BMI 4
KLASIFIKASI OBESITAS 5
Genetik

Faktor Resiko
Disfungsi salah satu bagian otak

Emosi

Obat dan Hormonal

Faktor Lingkungan :

- Pola Makan

- Kurang gerak/Olahraga

Faktor Sosial

Faktor Kompensasi

Faktor Gaya Hidup


Faktor Resiko Obesitas 6
1. Tipe android (buah apel)

Bentuk-bentuk Obesitas

2. Tipe Ginoid (buah pear)

Faktor Resiko Obesitas 7


Patofisiolog
i

Patofisiologi Obesitas 8
Dampak
OBESITAS

9
“ Prinsip Pengelolaan Obesitas


Mengatur keseimbangan energi, energi yang masuk harus lebih rendah dari yang dibutuhkan tubuh.
Summary

FARMAKOLOGI 11
ORLISTAT
Orlistat bekerja dengan menghambat enzim lipase lambung dan pankreas. Hidrolisis trigliserida terhambat dan
menyebabkan penurunan penyerapan lemak dari makanan.
Berikut ini adalah dosis umum orlistat:
•Obesitas dengan IMT ≥30 mg/m2 atau obesitas IMT ≥27 mg/m2 disertai faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes, atau disiplidemia: 120 mg 3
kali sehari, setiap mengonsumsi makanan utama
•IMT ≥28 mg/m2 tanpa faktor risiko: 60 mg 3 kali sehari, setiap mengonsumsi makanan utama

Orlistat sebaiknya dikonsumsi saat makan atau paling lambat 1 jam setelah makan
Beberapa efek samping yang bisa timbul setelah mengonsumsi orlistat adalah:
•Diare
•Tinja berlemak atau berminyak
•Keluar bercak minyak saat buang angin
•Muncul bercak minyak di pakaian dalam
•Terlihat minyak berwarna oranye atau coklat bersama tinja
•Meningkatnya frekuensi buang air besar
•Sakit perut, mual, atau nyeri di dubur

Kontra Indikasi : sindrom malabsorpsi kronis, kolestatis, hipersensitivitas, penggunaan bersamaan dengan siklosporin, ibu hamil dan menyusui.

FARMAKOLOGI 12
ORLISTAT
Farmakodinamik
Orlistat bekerja dengan menghambat lipase yang dihasilkan lambung dan pankreas. Lipase berperan penting dalam mencerna lemak dari makanan dengan
memecah trigliserida menjadi asam lemak bebas dan monogliserida. Orlistat terikat pada active site lipase dan mengaktivasi enzim tersebut. Inaktivasi lipase
mencegah hidrolisis trigliserida, sehingga asam lemak bebas tidak diserap tubuh.
Farmakokinetik
Metabolisme orlistat utamanya terjadi di dalam usus, sehingga absorpsi sistemik bersifat minimal.
Absorpsi
Orlistat bekerja menghambat lipase secara lokal di usus, sehingga absorpsi sistemik bersifat minimal. Pasca pemberian 360 mg C-orlistat, ditemukan puncak
radioaktivitas plasma setelah 8 jam. Konsentrasi plasma orlistat utuh berada di batas bawah deteksi (<5 ng/mL).
Pada studi terapeutik yang memantau sampel plasma, deteksi orlistat utuh pada plasma bersifat sporadis dan didapatkan konsentrasi rendah (<10 ng/mL)
tanpa ada bukti akumulasi.
Distribusi
Lebih dari 99% orlistat terikat pada protein plasma, yakni lipoprotein dan albumin.
Metabolisme
Metabolisme utama orlistat terjadi di dalam usus. Berdasarkan studi pada pasien obesitas, ditemukan dua metabolit, yakni M1 dan M3 yang merupakan 42%
dari seluruh radioaktivitas pada plasma. Kedua metabolit tersebut dinilai tidak berarti secara farmakologis. Metabolit utama yaitu M1 memiliki waktu paruh
sekitar 3 jam, sedangkan metabolit kedua yaitu M3 memiliki waktu paruh yang lebih panjang, yakni 13,5 jam.
Eliminasi
95-97% orlistat tidak diabsorpsi dan diekskresikan melalui feses, sedangkan sisanya melalui ginjal. Waktu untuk mencapai ekskresi komplit berkisar 3-5 hari.

13
APISATE
Diethylpropion termasuk golongan simpatomimetik amin dengan efek samping yang agak mirip dengan
sibutramine namun efeknya minimal.
Kandungan obat Apisate
1. Amfepramone Hydrochloride
2. Nicotinamide
3. Pyridoxine Hydrochloride
4. Riboflavin
5. Thiamine Hydrochloride
Obat ini juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi pada orang yang menderita penyakit
arteriosklerosis, hipertensi, hipertiroid, orang dengan hipersensitivitas terhadap obat
golongan sympatomimetic amine, glaukoma, agitasi, riwayat penyalahgunaan obat terlarang,
ibu hamil dan menyusui, orang dalam pengobatan obat depresi golongan monoamine
oxydase inhibitor (MAO inhibitor), ataupun dikombinasikan dengan agen anoreksia lainnya.

Presentation title 14
Apisate dapat digunakan sebagai terapi penurunan berat badan untuk penderita obesitas. Selain itu ada
beberapa manfaat lain yang dapat dirasakan oleh pasien saat mengonsumsi obat ini, yaitu:
•Apisate dapat merangsang otak agar mendapat sugesti tidak lapar dan terus merasa kenyang.
•Apisate membantu kerja jaringan metabolisme tubuh dna sistem respirasi sehingga dapat menurunkan
kolesterol dalam darah atau ldl.
•Apisate dapat membantu pasien yang mengalami defisiensi vitamin b1.
•Apisate dapat membantu prose pengenceran darah dan mencegah darah beku dengan memproduksi
prostaglandin.
•Apisate membantu proses metabolisme protein, lemak dan karbohidrat.

Obat Apisate tergolong dalam obat yang memerlukan rekomendasi dan resep dokter. Dosis umum yang
dianjurkan adalah 1 tablet setiap hari dan obat ini digunakan dalam jangka waktu pendek.

Presentation title 15
Efek samping Apisate

•Kram perut
•Hipertensi atau darah tinggi
•Jantung berdebar
•Ruam merah pada kulit
•Mual
•Myuntah
•Sembelit
•Mulut kering
•Nyeri kepala
•Sulit tidur
•Pandangan kabur
•Gangguan libido, menstruasi dan impotensi
•Hipersensitif terhadap kandungan dalam Apisate

Presentation title 16
Pola Makan Pola Aktifitas Fisik Pola Emosi Makan Pola Tidur/Istirahat
Pola hidup aktif Kurang tidur dapat
Mencakup jumlah,jenis, Adalah suatu kebiasaan
merupakan penyeimbang menyebabkan hormon
jadwal makan, dan makan dengan jumlah
dari asupan energi dengan ghrelin meningkta dan
pengolahan bahan makan. berlebihan dan cenderung
demikian energi yang menurunnya hormon
memilih jenis makanan
diasup tidak akan pernah leptin
yang tidak sehat
berlebih di dalam tubuh
jika selalu aktif

TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI 17


• Gastric bypass surgery
Untuk mengurangi penyerapan kalori oleh

Operasi
tubuh. Prosedur ini dilakukan dengan
mengecilkan ukuran lambung dan
langsung menghubungkannya ke usus
halus.

• Adjustable gastric banding


Dilakukan dengan mengikat lambung
sehingga ukuran lambung menjadi lebih
kecil. Tujuannya adalah agar pasien
merasa kenyang setelah makan dalam
porsi kecil.

• Gastric sleeve
Pengangkatan sebagian lambung, agar
lambung menjadi lebih kecil. Dengan
begitu, pasien akan cepat kenyang meski
Faktor Resiko Obesitas makan dalam porsi sedikit. 18
TERIMA KASIH
Mirjam Nilsson​

Thank you mirjam@contoso.com

www.contoso.com
POLA MAKAN
Mencakup
jumlah,jenis, Disseminate Coordinate e- Deploy strategic
jadwal makan, dan standardized business networks with
pengolahan bahan metrics applications compelling e-
makan. business needs

Presentation title 21
Meet our extended team

Takuma Hayashi​ Mirjam Nilsson​ Flora Berggren​ Rajesh Santoshi​


President Chief Executive Officer Chief Operations Officer VP Marketing

Graham Barnes Rowan Murphy Elizabeth Moore Robin Kline


VP Product SEO Strategist Product Designer Content Developer

Presentation title 22
Quarterly performance
6.0

5.0
5.0
4.5 4.4 4.3
4.0
3.5
3.0
3.0 2.8
2.5 2.4
2.0 2.0
2.0 1.8

1.0

-
Q4 Q3 Q2 Q1

Series 3 Series 2 Series 1

Presentation title 23
Areas of growth
B2B Supply chain ROI E-commerce

Q1 4.5 2.3 1.7 5.0

Q2 3.2 5.1 4.4 3.0

Q3 2.1 1.7 2.5 2.8

Q4 4.5 2.2 1.7 7.0

Presentation title 24
Timeline

Sep 20XX  Jan 20XX May 20XX


Synergize scalable e-commerce Coordinate e-business Deploy strategic networks with
applications compelling e-business needs

Foster holistically superior


Disseminate standardized metrics methodologies
Nov 20XX Mar 20XX

Presentation title 25
How we get there

ROI Niche markets Supply chains


• Envision multimedia-based • Pursue scalable customer service • Cultivate one-to-one customer
expertise and cross-media growth through sustainable strategies service with robust ideas
strategies
• Engage top-line web services • Maximize timely deliverables for
• Visualize quality intellectual with cutting-edge deliverables real-time schemas
capital
• Engage worldwide methodologies
with web-enabled technologies

Presentation title 26

Anda mungkin juga menyukai