Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Obesitas atau yang lebih dikenal dengan kelebihan berat badan

dimasyarakat umum sekarang ini sangat ditakuti sebagian besar perempuan

bahkan tidak sedikit pula pria yang takut akan kegemukan. Kegemukan bukan

saja membuat bentuk tubuh menjadi tidak enak dipandang mamun juga

kecenderungan seseorang yang mengalami obesitas lebih muda terserang

penyakit, diabetes, penyakit jantung, osteotiritis bahkan kanker. ( wirakusuma,

2001: misnadiarly, 2017 )

Pencegahan dan pengobatan oesitas dapat dilakukan dengan berbagai

cara antara lain dengan pengaturan makanan ( diet ), melakukan aktivitas

visik, menggunakan produk-produk pelangsing, akupuktur, pembedahan dan

pisikoterapi. ( wirakusuma, 2001)

Produk-prduk pelamgsimg yang digunakan dapat berupa obat-obat

yang mempunyai mekanisme kerja menekan nafsu makan dan rasa lapar juga

dapat menghambat penyerapan lemak. Obat-obat antara lain adalah golongan

obat anoreksansia berupa sibutramin, rimonabant, orlistat, amfepramon,

1
fenfluramin, dan dll. Fenfluramin tidak lagi digunakan karena memiliki efek

samping kelainan kutuk jantung ( tjay dan raharja, 2007 ).

Golongan obat anoreksansia dapat gagal menurunkan berat badan bila

penggunaan tidak disertai dengan diet yang ketat. Hal lain yang dapat

menyebabkan kegagalan ialah bahwa obat ini tidak di berikan sesudah jam 4

sore agar tidak mengganggu tidur malam ( FI IV, 1995 )

B. Tujuan pembelajaran

1. Menjelaskan tentang anoreksansia

2. Menjelaskan tentang obesitas

3. Menjelaskan tentang faktor resiko obesitas

4. Menjelaskan tentang informasi obat anoreksansia dengan resep dokter

5. Menjelaskan spesialit obat

2
BAB II

URAIAN UMUM

A. Pengertian Anoreksansia

Anoreksansia adalah zat-zat penekan nafsu makan dan digunakan

untuk menunjang terapi ke gemukan ( over weight ) dan obesitas. Obat

anoreksansia hanyak boleh diberikan bagi individu yang memiliki indeks

masa tubuh ( IMT) 30 kg atau lebih, yang setelah meminimal 3 bulan

menjalankan diet, modifikasi prilaku dan olahraga namun gagal mencapai

penurunan berat badan yang wajar. ( Ilmu Farmakologi )

Anoreksia nervosa adalah gangguan kesehatan mental yang

berkaitan degan makan dan berat badan ekstream. Rasa takut memiliki

kenaikan berat badan dan persepsi salah mengenai berat badan menjadi

alasan penderita anoreksia melakukan diet ekstrem yang membahayakan

nyawa. ( Halo Psikologi )

Anoreksansia adalah kelainan psikis yang diderita seseoang berupa

kekurangan nafsu makan meski lapar dan berselera terhadap makanan. (

branly )

B. Obesitas/Adipositas

Obesitas/adipositas adalah terdapat lemak tubuh dalam jumlah

abnormal, yang mengakibatkan terlalu gemuk atau over waight pada

keadaan tinggi badan dan jumlah otot tertentu

 Gejala-gejala obesitas

a. Body mass index menurut WHO

3
KRITERIA INDEKS RESIKO PJP

Normal 18,5-24,9 kg/m2 Normal

Overweight 25,0-29,0 kg/m2 Meningkat

Obesitas 30,0-34,0 kg/m2 Aman meningkat

Obesitas berat Kurang 40 kg/m2 Risiko maut

b. Lingkar pinggang

c. Rasio lingkar pinggang dan panggul (PLPP)

d. Tebal lipatan kulit menggunakan alat ukur yang bernama skinfold

e. Kadar lemak tubuh menggunakan alat biolectrical impedance

analysis (BIA)

 Rumus perhitungan BMI

BMI = berat badan (kg) / ( tinggi (m)

C. Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Obesitas

1. Faktor genetik

Genetik adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada

organisme maupun suborganisme. Secara singkat maupun

suborganisme. Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetik

adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari

sejumlah faktor yang dapat di kategorikan 2 kelompok yaitu :

4
a. Lingkungan abiotik : tanah, cahaya matahari, suhu udara, air,

nutrien, hara, dan mineral.

b. Lingkungan biotik : makhluk hidup dan sekitarnya.

3. Faktor pesikis

Pesikis adalah kemampa seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap

berbagai tuntutan dalam diri maupun dari luar dirinya sendiri.

4. Faktor kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan

ekonomis.

5. Faktor perkembangan

Perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah yang

lebih maju.

6. Aktivitas fisik

Aktivitas visik adalah kegiatan dalam durasi waktu tertentu yang

membutuhkan energi dan pergerakan otot-otot kerangka.

5
BAB III

PEMAHASAN

A. Spesialit Obat

No. Nama Generik Nama Paten

1. Orlistat Slimax, Obselim, Xenical

2. Fenfluramin Pondimin, phentermine

3. Sibutramin Meridia

4. Mazindol Sanorex

5. Rimonabant Acomplia , zimulti

B. Informasi Obat Anoreksansia Dengan Resep Dokter

1. Oralistat

Obat ini bekerja dengan menghambat lipase dan mengurangi

obsorpsi asupan lemak.

Kontraindikasi : sindrom malabsorpsi kronis, menyusui, dan

hipersensitivitas.

Efek samping : flatulen, tinja cair dan berminyak dan nyeri abdomen.

2. Fenfluramin

Obat ini bekerja memperkuat rasa kenyang tanpa menekan nafsu

makan, bekerja dengan jalan menekan atau menghambat rangsangan yang

di kirim oleh reseptor tertentu dilambung-usus kepusat kenyang di tolak.

6
Efek samping yang sering terjadi adalah diare, mual dan muntah, rasa

ngantuk yang ringan, mulut kering dan depresi bisa terapi dihentikan

secara mendadak.

3. Sibutramin

Obat ini bekerja meningkatkan penggunaan energy akibat kerja

saraf adrenergic. Disamping itu, juga meningkatkan penggunaan energy

akibat kerja saraf adrenergik.

4. Mazindol

Obat ini bekerja dengan menekan nafsu makan secara efektif.

Efeksampingnya adalah mulut kering, obstipasi, nyeri kepala, takikardia,

dan stimulasi sistem saraf sentral berupa gelisah, nervositas dan sukar

tidur.

5. Rimonabant

Obat ini bekerja berdasarkan penghambat reseptor kanabinoid.

C. Mekanisme Kerja Anoreksansia

a. Menekan nafsu makan dan rasa lapar (amfepramon, sibutramin,

rimonobant).

b. Menghambat penyerapan lemak (orlistat).

c. Meningkatkan pengeluaran energy (sibutramin).

7
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan Makalah

Kita dapat menegtahu bahwa adanya perbedaan kecenderungan

anoreksia nervous pada kedua jenis kelamin, di mana perempuan memiliki

kecenderungan anoreksia nervous lebih tinggi dari pada laki-laki. Disini lain,

harga diri tidak terbukti berperan secara sigmifikan dalam memprediksi

kecenderungan anoreksia nervous.

B. Rangkuman

 Anoreksansia adalah zat/obat penekan nafsu makan yang digunakan

untuk menunjang terapi kegemukan (overweight) dari obesitas.

 Obesitas atau adipositas didefinisikan sebagai terdapatnya lemak dalam

jumlah yang abnormal yang mengakibatkan badan terlalu gemuk atau

overweight pada keadaan tinggi badan jumlah otot tertentu.

 Factor risiko obesitas adalah hipertensi, diabetes dan

hiperkolesterolemia yang merupakan factor-faktor risiko terpenting

untuk penyakit jantung dan pembulu darah, selain itu obesitas juga

mempertinggi risiko dan terjadinya artrosis, batu empedu dan varises.

 Obat anoreksansia adalah orlistat, fenfluramin, sibutramin dan mazidol.

Anda mungkin juga menyukai