Pengertian Teori Thorendike : belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Jadi
perubahan tingkah laku akibat kegiatan belajar dapat berwujud konkrit, yaitu yang dapat diamati, atau
tidak konkrit yaitu yang tidak dapat diamati. Teori dari Thorndike dikenal pula dengan sebutan “Trial
and error” dalam menilai respon-respon yang terdapat bagi stimulus tertentu.
Skinner tidak setuju dengan hukuman dalam membentuk tingkah laku. Dia lebih percaya bahwa
penggunaan penguatan negatif dapat membentuk tingkah laku yang diinginkan. Perbedaan antara
hukuman dan penguatan negatif adalah bahwa hukuman harus diberikan sebagai stimulus tambahan
agar respon yang muncul berbeda dengan yang sudah ada.
konsekwensi ini mengikuti perilaku, hal ini akan lebih mempengaruhi perilaku daripada
konsekwensi
4. Shaping
Adalah pengurangan atau menurunkan tingkah laku dengan menghilangkan reinforcement yang
menyebabkan adanya tindakan sesuwatu yang menghilang secara perlahan,
Perilaku Anteseden dapat memberikan intruksi untuk pengkondisian operan, suatu perilaku akan
mendapatkan konsekuensi positif dan negatif.
1. Permodelan (Modeling)
Meniru perilaku orang lain dan pengalaman “Vicarious” yaitu belajar dari keberhasilan dan
kegagalan orang lain.
2. Fase Belajar
a) Fase Perhatian : Observasional adalah memberikan perhatian pada model yang
menarik berhasil menimbulkan minat dan popular.
b) Fase Retensi : proses belajar berdasarkan pengamatan terhadap model atau orang lain.
Proses tersebut membutuhkan perhatian terhadap penampilan model dan simboliknya
dalam memori jangka panjang
c) Fase Reproduksi : Bayangan atau kode-kode simbolik verbal dalam teori
membimbing penampilan yang sebenarnya dari perilaku yang baru diperoleh telah
ditemukan bahwa derajat ketelitian yang tertinggi dalam belajar observasional terjadi
bila Tindakan mengikuti mengikuti pengulangan secara mental.
d) Fase Motivasi : proses belajar observasional adalah motivasi. kemungkinan
memperoleh reinforcement meningkat
Kekurangan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak didiknya. hal ini ditunjukkan dengan
dihilangkannya sistem hukuman. Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik
sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.
Kelebihan
Beberapa kelemahan dari teori ini berdasarkan analisa teknologi (Margaret E. B. G. 1994) adalah
bahwa: (i) teknologi untuk situasi yang kompleks tidak bisa lengkap; analisa yang berhasil bergantung
pada keterampilan teknologis, (ii) keseringan respon sukar diterapkan pada tingkah laku kompleks
sebagai ukuran peluang kejadian. Disamping itu pula, tanpa adanya sistem hukuman akan
dimungkinkan akan dapat membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah kedisiplinan.
hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery
learning, tugas guru akan menjadi semakin berat.