Anda di halaman 1dari 11

BEHAVIORISTIK DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Disusun oleh:
Annis Sholiha Suhanda (2008105059)
Yuniar Siti Khofifah (2008105060)
Nisa Syapiiqhotul Husna (2008105061)
1. Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar Behavioristik merupakan teori yang


berpandangan bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku melalui stimulus respon. Dengan kata
lain,belajar merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa
dalam hal kemampuannya yangbertujuan merubah tingkah
laku dengan cara interaksi antara stimulus dan respon.Dalam
konsep belajar behavioristik, siswa dikatakan belajar jika
terjadi perubahan prilaku ke arah yang lebih baik.
2. Konsep Behaviorisme

Konsep Behaviorisme Perkembangan dalam percobaan-percobaan guna memahami tentang teori-teori


perilaku (behaviorism) ini sudah mulai ada sejak akhir abad ke19 (Slavin, 2006:135). Terdapat beberapa
peneliti yang mempelajari 2 tentang teori-teori perilaku.
1. Ivan Pavlov Teori
Ivan Pavlov dikenal sebagai pengkondisian klasik (classical conditioning). Pengkondisian klasik terjadi
secara otomatis dengan melibatkan alam bawah sadar (Staddon, 2014:16). Dalam buku yang ditulis oleh
Todes (2000:39) diterangkan bahwa pada awalnya Pavlov ingin mengetahui apa yang menyebabkan
binatang mengeluarkan air liur saat mereka makan. Untuk meneliti penelitiannya tersebut, Pavlov
melakukan penelitian dengan dengan anjing.
Yang didapat dari penelitian tersebut yaitu suatu rangsangan buatan akan menghasilkan respon yang
sama apabila pada awalnya ransangan tersebut diberikan bersamaan dengan ransangan wajar. Berkenaan
dari penelitian ini dapat kita lihat pada salah satu tingkah laku siswa terhadap pembelajaran matematika
oleh seorang guru.
2. Konsep Behaviorisme
2. E.L. Thorndike
Penjabaran mengenai penelitian ElL. Thorndike terkait teori behaviorisme dijabarkan dari buku yang
ditulis oleh Slavin (2006). Thorndike melakukan sebuah eksperimen dengan memasukkan kucing ke dalam
4 kotak dan kemudian kucing tersebut harus berusaha untuk keluar dari kotak agar memperoleh makanan.
Dia melakukan percobaan tersebut beberapa kali. Dari percobaan ini dia mengamati bahwa semakin lama
waktu yang dibutuhkan kucing untuk keluar dari kotak semakin cepat. Hal yang dilakukan kucing adalah
dengan cara mengulangi perilaku yang membuatnya lolos dan tidak mengulangi perilaku yang akan
mempersulitnya dalam keluar. Thorndike kemudian menyimpulkan bahwa perilaku seseorang saat ini dapat
mempengaruhi prilaku orang tersebut di masa yang akan datang.
3. B.F. Skinner
B.F. Skinner dikenal dengan pengkondisian operan yang artinya penggunaan konsekuensi yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk mengendalikan terjadinya perilaku. Dapat disimpulkan
juga, Skinner menekankan tentang pentingnya hubungan sebab-akibat antara kondisi lingkungan dan
perilaku individu. Skinner menggunakan kotak yang disebut dengan kotak Skinner dalam percobaannya.
Kotak ini dirancang sehingga setiap kali tikus memencet tombol pada kotak maka akan memperoleh
butiran makanan. Imbalan makanan ini membuat tikut hanya terfokus untuk menekan tombol dan
mengurangi perilaku lain seperti berputar-putar dalam kotak.
3. Prinsip-Prinsip Dasar Behaviorisme

A. Konsekuensi-konsekuensi : Tindakan penghukuman & Tindakan penguatan


B. Kesegaran Konsekuensi (immediacy of consequence) : tindakan langsung dari seorang guru
berupa konsekuensi positif atau negatif untuk meningkatkan penguatan atau melemahkan
perilaku pada siswa tersebut.
C. Pembentukan (shaping) : suatu kegiatan pembelajaran kemampuan atau perilaku baru pada
siswa secara bertahap dari mulai terkecil untuk menuju tujuan yang diinginkan.
D. Pemunahan (extinction) : suatu kejadian dimana tindakan penguatan ditarik kembali sehingga
perilaku yang sudah terbentuk semakin melemah dan bisa saja menghilang.
E. Pemeliharaan (maintenance) : terjadi pada perilaku yang tidak perlu dikuatkan karena
dikuatkan secata instrinstik yang berarti keterlibatan perilaku tersebut menyenangkan.
F. Peran Antesenden : Isyarat (cue) adalah rangsangan antesenden (actecenent stimuli) yang
mendahului perilaku, karena nantinya akan memberitahu kita tentang perilaku tertentu untuk
dikuatkan atau perilaku akan dihukum.
4. Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah suatu kondisi yang direncanakan untuk memfasilitasi siswa dalam belajar agar terjadi
perubahan tingkah laku melalui respon yang diberikan.

Ciri-ciri khusus atau karakteristik matematika secara umum menurut Susanto (2012) adalah:
1. memiliki objek kajian abstrak
2. bertumpu pada kesepakatan
3. berpola pikir deduktif
4. memiliki simbol yang kosong dari arti
5. memperhatikan semesta pembicaraan
6. konsisten dalam sistemnya.

Dengan kata lain, pembelajaran matematika adalah proses belajar bagi siswa untuk mengembangkan potensi berpikir
deduktif yaitu memecahkan masalah yang dimulai dari hal-hal yang bersifat umum (defenisi) ke bentuk khusus
(permasalahan nyata). Hal inisesuai dengan salah satu tujuan pembelajaran matematika di sekolah adalah melatih
siswa untuk mengembangkan pola pikir untuk menyelesaikan permasalahan yang mereka temui di kehidupan.
5.Teori Belajar Behavioristik Dalam pembelajaran
Matematika Menurut E. Thorndike (Koneksionisme)

Salah satu tokoh pengusung teori belajar behavioristik ini adalah Edward Lee Thorndike (1874 – 1949). Menurut Thorndike,
belajar merupakan peristiwa terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-peristiwa yang disebut stimulus (S) dengan respon
(R).
Thorndike mengemukakan bahwa terjadinya asosiasi antara stimulus dan respon ini mengikuti hukum-hukum berikut:
(Moreno, 2010 hal 163)
1. Hukum kesiapan (law of readiness), yaitu semakin siap suatu organisme memperoleh suatu perubahan tingkah laku, maka
pelaksanaan tingkah laku tersebut akan menimbulkan kepuasan individu sehingga asosiasi cenderung diperkuat.
2. Hukum latihan (law of exercise), yaitu semakin sering suatu tingkah laku diulang/dilatih (digunakan), maka asosiasi
tersebut akan semakin kuat.
3. Hukum akibat (law of effect), yaitu hubungan stimulus respon cenderung diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan
cenderung diperlemah jika akibatnya tidak memuaskan.
Berdasarkan hal di atas dijelaskan bahwa teori belajar behavioristik ini khususnya menurut Thordike adalah perubahan
tingkah laku melalui stiumulus dan respon. Artinya, perubahan tingkah laku dibentuk sesuai dengan keinginan lingkungan
karena individu merespon sesuai dengan stimulus yang diberikan. Selain itu, respon yang diberikan akan baik, jika
seseorangtersebut sudah siap dalam menerima stimulus, sehingga menimbulkan kepuasan bagi diri individu itu sendiri. Untuk
mendapatkan hasil belajar yang baik berupa perubahan tingkah laku, maka seyogyanya pemberian stimulus sering dilakukan
berulang kali, agar respon yang diberikan juga semakin baik.
6. Penerapan Teori Belajar Dalam Pembelajaran
Matematika
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan teori belajar behaviourisme, menurut Hartley dan Davis
dalam Soekamto (Yusuf, 2010: 140) adalah sebagai berikut:
1. Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila pihak sasaran ikut terlibat.
2. Materi-materi pelajaran diberikan dalam unit-unit kecil diatur sehingga sasaran hanya perlu memberikan respon
tertentu.
3. Tiap-tiap respons diberikan umpan balik secara langsung sehingga sasaran dapat dengan segera mengetahui
apakah respons yang diberikan itu benar atau tidak.
4. Perlu diberi penguatan setiap kali sasaran memberikan respons, terutama penguatan positif sehingga ia
berkeinginan untuk mengulangi kembali respons yang telah diberikannya

Terhadap keempat butir diatas Yusuf (2010:140) menambahkan: Pelajaran tidak hanya diberikan kepada murid-
murid secara materi, tetapi perlu disertai dengan contoh-contoh bagaimana seorang guru berperilaku sewajarnya
salam memberi teladan bagi murid-muridnya, khususnya pelajaran-pelajaran yang menyangkut bidang sosial, etika,
dan moral. Hal ini akan lebih baik semua perilakunya sebagaian besar akan dianggap sebagai panutan atau tiruan
oleh murid-muridnya.
7. Contoh Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Matematika Keuangan Sub Bab Bunga Tunggal Dan
Bunga Majemuk

1. Pada bab ini pengetahuan awal atau materi prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah perkalian pada bilangan
bulat yang sama serta arti dari perkalian. Guru seyogyanya terlebih dahulu mengecek pemahaman siswa tentang
perkalian bilangan bulat tersebut. Agar pengecekan ini dapat menyeluruh dan cepat, maka dapat dilakukan
dengan berpasangan antar teman seperti yang tersaji pada lembar tugas. Hasil pengecekan ini akan digunakan
guru sebagai deteksi awal faktor kesulitan belajar siswa
2. Setelah semua siswa dipastikan telah dapat menguasai materi prasyarat, maka guru mulai menyiapkan diri siswa
dengan memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran, kemudian guru memberikan gambar
apersepsi, agar dapat menarik minat siswa
3. Guru menjelaskan sub bab tentang pengertian bunga tunggal & bunga majemuk beserta contoh latihan soal.
Pemberian materi ini dilakukan per unit kecil dilanjutkan dgn banyak latihan soal.
4. Guru memberikan lembar kerja siswa yang berisi latihan soal bunga tunggal dan bunnga majemuk dan meminta
siswa mengerjakannya.
5. Setelah selesai guru meminta siswa untuk menukar lembar jawab tersebut dengan teman satu bangku 14
6. Guru meminta siswa mengkoreksi jawaban temannya. Hal ini dilakukan agar siswa mengetahui dengan segera
letak kesalahan sebagai umpan balik dari respon yang dia berikan.
7. Contoh Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Matematika Keuangan Sub Bab Bunga Tunggal Dan
Bunga Majemuk

7. Setelah dikoreksi guru meminta siswa mengembalikan lembar jawab tersebut, agar siswa dapat
mengetahui letak kesalahan dalam pengerjaannya dengan segera sebagai umpan balik dari respon yang
dia berikan.
8. Guru memberikan ucapan selamat dan reward kepada siswa yang mempunyai kesalahan paling
sedikit. Hal ini dilakukan asebagi penguatan, agar siswa mau mengulang kembali prestasinya.
9. Guru bersama siswa membuat suatu kesimpulan dari kegiatan pembelajaran
10. Guru melakukan evaluasi kegiatan pembelajaran dengan memberikan post test, sebagai penguatan.
11. Guru memberikan umpan balik dari hasil post test siswa, dengan memberikan pembetulan pada
jawaban siswa yang salah serta memberikan ucapan selamat dan reward kepada siswa yang
mempunyai kesalahan paling sedikit.
12. Guru memberikan pekerjaan rumah sebagai latihan penguatan.
THANKS!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai