Anda di halaman 1dari 7

JURNAL INKUIRI

ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)


http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK


MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DAN DEMONSTRASI
TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN KREATIVITAS
DITINJAU DARI SIKAP ILMIAH
Katimo1, Suparmi2, Sukarmin3
1 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
katimowijaya@gmail.com

2 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
suparmiuns@gmail.com

3 Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
karmin.abdulkarim@gmail.com

Abstrak

Fisika sebagai bagian dari mata pelajaran IPA, masih sering diidentikkan dengan persamaan matematika, angka,
rumus dan hitungan yang susah dipahami sehingga tidak sedikit peserta didik yang enggan atau tidak suka
dengan pelajaran fisika yang berakibat peserta didik malas untuk belajar dan rendahnya prestasi belajar dan
kreativitas. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar (pengetahuan,
sikap, keterampilan) dan kreativitas antara peserta didik yang diberi pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode eksperimen dengan peserta didik yang diberi pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode demonstrasi disamping itu juga untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kreativitas antara peserta didik yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan
rendah. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuasi eksperimendengan teknik analisis Multivariat
analisis of varians (MANOVA). Penelitian dilakukan di SMA N 8 Surakarta, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta,
Provinsi Jawa Tengah pada kelas X. MIA semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: 1).ada perbedaan prestasi belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kreativitas antara peserta didik
yang diberi pembelajaran dengan pendekatan saintifik menggunakan metode eksperimen dengan demonstrasi, 2).
ada perbedaan prestasi belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kreativitas bagi peserta didik yang
memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah, 3). tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan pendekatan saintifik
menggunakan metode eksperimen demonstrasi dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar (pengetahuan, sikap,
keterampilan) dan kreativitas peserta didik.
Kata kunci: Saintifik, Eksperimen, Demonstrasi, Prestasi belajar, Kreativitas.

Pendahuluan Prinsip-prinsip kegiatan pembelajaran


yang diatur dalam Permendikbud No. 81A
Proses pembelajaran pada satuan Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
pendidikan diselenggarakan secara interaktif, 2013 yaitu: (1) berpusat pada peserta didik; (2)
inspiratif, menyenangkan, menantang, mengembangkan kreativitas peserta didik; (3)
memotivasi peserta didik untuk berprestasi aktif, menciptakan kondisi menyenangkan dan
serta memberikan ruang yang cukup bagi menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika,
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai logika, dan kinestetika; (5) menyediakan
dengan bakat minat, perkembangan fisik serta pengalaman belajar yang beragam melalui
psikologis peserta didik. (PP No. 32 Tahun penerapan berbagai strategi dan metode
2013, Standar Proses).

87
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

pembelajaran yang menyenangkan, kontekstual, membaca, matematika, dan sains Indonesia


efektif, efisien, dan bermakna. menempati urutan ke-64. Demikian juga pada
Kurikulum 2013 merujuk pada hasil survei Trends in International Mathematics
pembelajaran yang terpusat pada peserta didik and Science Survey (TIMSS) pada tahun 2009
(student centered) dan bukan terpusat pada guru yang menunjukkan peserta didik masih memiliki
(teacher centered). Sistem pembelajaran yang kemampuan yang rendah. Indonesia juga
dilakukan di sebagian sekolah masih menempati peringkat 62 untuk rata-rata skor
menempatkan guru sebagai pusat belajar literasi matematika, peringkat 64 untuk literasi
(teacher centered) dan belum menempatkan sains dan litarasi membaca diperingkat 47 dari
peserta didik sebagai pusat belajar (student 65 negara yang tergabung dalam PISA yang
centered). Ausubel menjelaskan bahwa “belajar diadakan tahun 2012.
itu merupakan proses bagaimana caranya agar Pendidikan Sains diarahkan untuk
sesuatu yang diketahui seseorang dapat dibentuk “mencari tahu” dan “berbuat” sehingga dapat
secara terstruktur dalam dirinya” (Ratna Wilis membantu peserta didik untuk memperoleh
Dahar, 1989: 112). pemahaman yang lebih mendalam tentang alam
Sikap yang dikembangkan dalam sains sekitar. Mata pelajaran fisika adalah salah satu
adalah sikap ilmiah yang dikenal dengan mata pelajaran dalam rumpun sains yang dapat
scientific attitude. Sikap ilmiah (scientific mengembangkan kemampuan berpikir analitis
attitude) menurut Herlen dalam Karim (2002) induktif dan deduktif dalam menyelesaikan
mengandung dua makna, yaitu sikap terhadap masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam
IPA (attitude of science) dan sikap yang melekat sekitar, baik secara kualitatif maupun kuantitatif
setelah mempelajari IPA (attitude of science). dengan menggunakan matematika, serta dapat
Sikap ilmiah menurut Prabowo (1992) yaitu mengembangkan pengetahuan, ketrampilan,
kebiasaan berpikir kritis dalam menanggapi kreativitas dan sikap percaya diri.
fenomena alam dengan menggunakan metode Pelajaran fisika termasuk kelompok
ilmiah. ilmu sains yaitu ilmu yang diperoleh dan
Sejauh ini pendidikan di Indonesia dikembangkan berdasarkan eksperimen untuk
masih didominasi oleh pandangan bahwa mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa,
pengetahuan sebagai fakta-fakta yang harus dan bagaimana gejala-gejala alam, khususnya
dihafal, dalam kelas masih berfokus pada guru yang berkaitan dengan komposisi, struktur, sifat
sebagai sumber pengetahuan. Penyempurnaan transformasi, dinamika, dan energitika zat.
pola pikir melalui penguatan pembelajaran aktif Fisika sebagai bagian dari mata pelajaran IPA,
mencari (pembelajaran peserta didik aktif masih sering diidentikkan dengan persamaan
mencari semakin diperkuat dengan pendekatan matematika, angka dan hitungan yang susah
pembelajaran saintifik) (Lampiran I dipahami sehingga tidak sedikit peserta didik
Permendikbud No.59 Tahun 2014). Untuk itu yang takut atau tidak suka dengan pelajaran
perlu strategi belajar yang lebih memperdayakan fisika yang berakibat peserta didik malas untuk
peserta didik, sebuah strategi yang mendorong belajar. Belajar fisika berarti belajar tentang
peserta didik mengkontruksikan pengetahuan alam karena fisika mempelajarai tentang energi
dibenaknya melalui pendekatan saintifik, peserta dan gejala-gejala yang ada di alam, fenomena-
didik diharapkan menemukan pengetahuan dan fenomena yang terjadi di alam banyak berkaitan
keterampilan bukan hanya mengingat dengan fisika. Sebagai upaya manusia untuk
seperangkat fakta tetapi menemukan sendiri melihat bintang yang letaknya sangat jauh, bisa
dengan cara observasi (melihat), menanya, melihat sel-sel makluk hidup yang ukurannya
mengajukan hipotesa, mengumpulkan data dan sangat kecil, kaca spion dibuat dari cermin
mengambil kesimpulan. cembung, menara pandang yang dilengkapi
Hasil survei yang dilakukan Programme teropong, dipasangnya cermin cembung pada
for International Student Assessment (PISA) jalan menikung, yang semuanya berkaitan
pada 2012 yang diikuti oleh 65 negara dengan dengan optik yang merupakan bagian dari fisika.
tiga aspek yang diteliti PISA, yakni kemampuan

88
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Metode eksperimen adalah cara Menurut Guilford (1974), kreativitas


penyajian materi pelajaran dengan melibatkan melibatkan proses berfikir secara divergen,
peserta didik untuk melakukan percobaan sedangkan Parnes (1972) mengungkapkan
sehingga dapat membuktikan sendiri pernyataan bahwa kemampuan kreatif dapat dibangkitkan
atau hipotesis yang dipelajari, dengan metode melalui masalah yang memacu pada lima
eksperimen peserta didik diberi kesempatan macam perilaku kreatif, yaitu: 1) Fluency
untuk mengalami sendiri atau melakukan (kelancaran), yaitu kemampuan mengemukakan
sendiri, mengikuti proses, mengamati objek, ide-ide yang serupa untuk memecahkan suatu
menganalisis, membuktikan dan menarik masalah. 2) Flexcibility (keluwesan), yaitu
kesimpulan (Paul Suparno, 2013: 83). Kegiatan kemampuan untuk menghasilkan berbagai
pembelajaran selama menggunakan metode macam ide guna memecahkan suatu masalah
eksperimen ditentukan oleh keseluruhan aspek diluar kategori yang biasa. 3) Originality
pengajaran di kelas, proses keterbukaan dan (keaslian), yaitu kemampuan memberikan
peran aktif peserta didik. Proses eksperimen respon yang unik atau luar biasa. 4)Elaboration
adalah sebuah proses yang ditempuh oleh para (keterperincian), yaitu kemampuan menyatakan
ilmuwan dan terdiri atas unsur-unsur pengarahan ide secara terperinci untuk
mengamati, mengajukan pertanyaan, mewujudkan ide menjadi kenyataan. 5)
mengajukan penjelasan-penjelasan dan Sensitivity (kepekaan), yaitu kepekaan
hipotesis-hipotesis, merancang dan melakukan menangkap dan menghasilkan masalah sebagai
eksperimen-eksperimen, menganalisis data, tanggapan terhadap suatu situasi. Kemampuan
menarik kesimpulan, dan membangun model kreativitas menurut Munandar (dalam Reni, A,
atau teori. 2001) berkenaan dengan tiga hal, yaitu
Metode demonstrasi adalah metode mengkombinasi, memecahkan masalah, dan
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan operasional. Ausubel (dalam Oemar Hamalik,
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu 2002) kreativitas adalah kemampuan atau
proses, situasi atau benda tertentu, baik kapasitas pemahaman, sensitivitas, dan apresiasi
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan (Wina dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Sanjaya, 2013: 152). Dengan metode Aspek lain dari kreativitas adalah kemampuan
demonstrasi peserta didik dapat berkesempatan berpikir divergen, yaitu meliputi orisinalitas,
mengembangkan kemampuan mengamati segala fleksibilitas, kualitas, dan kuantitas.
benda yang sedang terlibat dalam proses serta Berdasarkan penjabaran dari kondisi
dapat mengambil kesimpulan yang diharapkan. pendidikan yang telah diuraikan, maka dapat
Tujuan dari pembelajaran dengan disimpulkan bahwa dalam pembelajaran fisika
pendekatan saintifik menggunakan metode yang mencakup proses, produk, dan sikap maka
eksperimen dan demonstrasi ini agar peserta diperlukan sistem pembelajaran yang inovatif,
didik mampu memahami tentang cara mengatur kreatif dan dapat menjadikan peserta didik
dan menggunakan alat-alat dan dapat mengerti tentang materi yang diajarkan.
mengetahui kebenaran dari suatu teori, selain Pendekatan pembelajaran ini harus dapat
ituagar peserta didik sendiri yang membangun menjadikan peserta didik tahu dan bisa
konsep tentang materi dari interaksinya dengan bagaimana cara mendapatkan pengetahuan,
objek dan lingkungan. Peserta didik juga bukan hanya menerima pengetahuan dari guru
diharapkan mampu mengaplikasikan sebagai pendidik.
pengalaman yang telah diperoleh dari Rumusan masalah dalam penelitian ini
eksperimen dan demonstrasi dalam kehidupan adalah: (1) Apakah ada perbedaan prestasi
sehari-hari. Dengan demikian, prestasi belajar belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan kreativitas bagi peserta didik yang diberi
kreativitas yang dicapai peserta didik dapat lebih pembelajaran dengan pendekatan saintifik
bermakna dan peserta didik mempunyai tujuan menggunakan metode eksperimen dan metode
yang nyata dalam mengikuti pembelajaran. demonstrasi? (2) Apakah ada perbedaan prestasi
belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan

89
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

kreativitas bagi peserta didik yang memiliki pilihan ganda. Pengumpulan data sikap ilmiah
sikap ilmiah tinggi dan rendah? (3) Apakah ada dengan lembar observasi sikap ilmiah dilakukan
interaksi antara pembelajaran dengan untuk mendapatkan informasi tentang sikap
pendekatan saintifik menggunakan metode ilmiah peserta didik. Prestasi belajar peserta
eksperimen dan metode demonstrasi dengan didik diambil dalam bentuk penilaian
sikap ilmiah terhadap prestasi belajar pengetahuan melalui hasil tes tertulis; penilaian
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan sikap melalui observasi/pengamatan
kreativitas peserta didik? menggunakan jurnal; dan penilaian keterampilan
melalui penilaian portofolio berupa laporan
praktikum dari proses pembelajaran. Sedangkan
Metode Penelitian data kreativitas peserta didik diambil dengan
Penelitian yang digunakan adalah kemampuan peserta didik dalam mengerjakan
penelitian quasi eksperimen (quasi experimental soal uraian.
research) dengan pertimbangan bahwa Instrumen pelaksanaan penelitian dalam
penelitian ini berusaha untuk mengetahui penelitian ini berupa silabus, Rencana
pengaruh antara suatu variabel terhadap variabel Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar
lainnya dan mengambil sampel dua kelas. Kerja Peserta Didik (LKPD). Instrumen
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 8 pengambilan data digunakan tes dan observasi.
Surakarta yang beralamat di Jl. Sumbing VI No. Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar
49 Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota (pengetahuan) dan mengukur kreativitas peserta
Surakarta, Provinsi Jawa Tengah pada semester didik, observasi untuk mengukur penilaian
II tahun pelajaran 2013/2014 yaitu pada bulan prestasi sikap, portofolio untuk mengukur
Februari sampai Juni tahun 2014 yang terdiri prestasi keterampilan, dan angket untuk
dari observasi awal untuk mengetahui keadaan mengukur sikap ilmiah.
peserta didik dan pembelajaran, pelaksanaan Uji normalitas data menggunakan uji
penelitian. Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas
Populasi dalam penelitian adalah peserta menggunakan Levene’s test yang terdapat pada
didik kelas X MIA.3 dan X MIA.4 SMA N 8 software SPSS 20. Pengujian hipotesis pada
Surakarta tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri penelitian ini menggunakan uji parametrik. Uji
dengan jumlah 50 peserta didik secara parametrik yang digunakan adalah Multivariat
keseluruhan. Dengan caracluster random Analsis of Varian (MANOVA) dengan software
sampling (acak sederhana) didapat kelas yang SPSS versi 20.
menggunakan penerapan metode Eksperimen
dan metode Demonstrasi. Setelah diundi secara Hasil dan Pembahasan
acak, didapat Kelas X.MIA.3 menggunakan
metode eksperimen dan Kelas X.MIA.4 Data penelitian pengaruh pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi. fisika dengan pendekatan saintifik menggunakan
Variabel bebas dalam penelitian adalah metodeeksperimen dan demonstrasi ditinjau dari
pendekatan saintifik menggunakan metode sikap ilmiah terhadap prestasi belajar dan
eksperimen dan metode demonstrasi.Variabel kreativitas dijelaskan sebagai berikut:
moderator adalah sikap ilmiah yang 1. Perbedaan prestasi belajar (pengetahuan,
dikategorikan menjadi tinggi dan rendah, sikap, keterampilan) dan kreativitas bagi
sedangkan variabel terikatnya adalah prestasi peserta didik yang diberi pembelajaran
belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
kreativitas. dengan pendekatan saintifik
Data yang diungkap dalam penelitian menggunakan metode eksperimen dan
berupa fakta, pendapat, dan kemampuan dalam demonstrasi
bentuk hasil tes dan lembar observasi yang Deskripsi data prestasi belajar
dilakukan oleh guru. Pengumpulan data (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
kemampuan awal dilakukan dalam bentuk tes

90
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

kreativitas peserta berdasarkan metode 2. Perbedaan prestasi belajar (pengetahuan,


pembelajaran dapat dilihat pada tabel 1. sikap, keterampilan) dan kreativitas bagi
peserta didik berdasarkan sikap ilmiah.
Tabel 1. Prestasi belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan)
dan kreativitas berdasarkan metode Eksperimen dan Deskripsi data prestasi belajar
Demonstrasi (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
Rerata Metode kreativitas peserta berdasarkan sikap ilmiah
Nilai Eksperimen Demonstrasi
Pengetahuan 76 73
dapat dilihat pada Tabel 2.
Sikap 80 79
Keterampilan 74 76 Tabel 2. Prestasi belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan)
Kreativitas 80 69 dan kreativitas berdasarkan sikap ilmiah
Sikap Ilmiah
Rerata Nilai
Hasil perhitungan menunjukkan nilai P- Rendah Tinggi
Pengetahuan 73 77
Value sebesar 0,001<0,05 yang berarti terdapat Sikap 78 81
pengaruh pembelajaran dengan pendekatan Keterampilan 72 78
Kreativitas 73 76
saintifik menggunakan metode eksperimendan
metode demonstrasi terhadap prestasi belajar
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan Hasil perhitungan menunjukkan nilai P-
kreativitas peserta didik. Dari hasil tersebut Value sebesar 0,002<0,05 yang berarti ada
terlihat bahwa nilai rerata prestasi belajar peserta pengaruh prestasi belajar (pengetahuan, sikap,
didik (pengetahuan, sikap) dan kreativitas yang keterampilan) dan kreativitas peserta didik yang
menggunakan metode eksperimen lebih baik jika memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah. Sesuai
dibandingkan dengan menggunakan metode dengan karakteristik fisika sebagai bagian dari
demonstrasi. Hasil inisesuai dengan penelitian natural science, pembelajaran fisika harus
yang dilakukan Suyadi (2008) dan Ugeng Hari merefleksikan kompetensi sikap ilmiah, berfikir
Prasetyo (2012) dengan hasil penelitian prestasi ilmiah, dan keterampilan kerja ilmiah. Kegiatan
belajar peserta didik yang diberi pembelajaran pembelajaran yang dilakukan melalui proses
menggunakan metode ekperimen lebih baik mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan
dibandingkan peserta didik yang diberi data, mengasosiasi/menalar, dan
pembelajaran menggunakan metode mengkomunikasikan. Maka sikap ilmiah
demonstrasi. Sedangkan untuk prestasi belajar memang berpengaruh terhadap prestasi belajar
(keterampilan) didapat hasil yang berbeda yakni (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
rerata nilai keterampilan peserta didik yang kreativitas peserta didik yang sesuai dengan
diberi pembelajaran dengan metode demonstrasi tujuan kurikulum 2013. Hasil penelitian ini
lebih baik jika dibandingkan dengan peserta sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
didik yang diberi metode eksperimen dengan Nuril Maulida Fauziah dan Tutut Nurita (2010)
rerata nilai yang didapat pada kedua metode ini dengan hasil penelitian pembelajaran fisika
tidak terlalu signifikan. Hal ini disebabkan menggunakan metode eksperimen dapat
karena pada metode demonstrasi guru (pendidik) digunakan untuk melatihkan sikap berkarakter
banyak mendominasi kegiatan, peserta didik ilmiah pada siswa MAN Tlogo Blitar, sikap
hanya mengamati dan mencacat data sehingga ilmiah peserta didik mempengaruhi prestasi
data yang diperoleh kelas dengan metode belajar.
demonstrasi lebih akurat dibandingkan kelas
3. Perbedaan prestasi belajar (pengetahuan,
dengan metode eksperimen yang pada akhirnya
hasil laporan praktikum yang dibuat peserta sikap, keterampilan) dan kreativitas bagi
didik juga lebih akurat. Menurut Bruner, peserta didik berdasarkan metode dan
pembelajaran melalui penemuan langsung, sikap ilmiah.
pengetahuan yang diperoleh melalui proses Deskripsi data prestasi belajar
kognitif akan bersifat tahan lama. (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
kreativitas peserta didik berdasarkan metode dan
sikap ilmiah dapat dilihat pada Tabel 3.

91
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

Tabel 3. Prestasi belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) tidak ada interaksi antara pembelajaran dengan
dan kreativitas berdasarkan metode dan sikap ilmiah pendekatan saintifik menggunakan metode
Metode
Eksperimen Demonstrasi eksperimen dan metode demonstrasi dengan
Rerata Nilai
Sikap Ilmiah Sikap Ilmiah sikap ilmiah terhadap prestasi belajar
Rendah Tinggi Rendah Tinggi (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
Pengetahuan 74 78 70 76
Sikap 78 82 79 80 kreativitas peserta didik
Keterampilan 72 77 73 80 Rekomendasi dari hasil penelitian yang
Kreativitas 79 81 66 71 telah dilakukan adalah: (1) jika alat dan bahan
mencukupi metode eksperimen lebih tepat
Hasil perhitungan menunjukkan nilai P- digunakan dalam pembelajaran alat optik
Value sebesar 0,222>0,05 yang berarti tidak ada dibandingkan metode demonstrasi, (2) peneliti
interaksi antara pembelajaran dengan sebaiknya mengujicobakan instrumen-instrumen
pendekatan saintifik menggunakan metode penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui
eksperimen dan metode demonstrasidengan kelebihan dan kekurangan yang mungkin terjadi
sikap ilmiah terhadap prestasi belajar terutama lembar kerja peserta didik (LKPD)
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan serta alat yang akan digunakan agar tujuan
kreativitas peserta didik. Tidak ada interaksi ini pembelajaran tercapai, (3) mengetahui secara
disebabkan karena persebaran prestasi belajar mendalam faktor internal pada peserta didik,
(pengetahuan, sikap, keterampilan) dan seperti sikap ilmiah, dan peneliti tidak hanya
kreativitas peserta didik yang memiliki sikap mengkategorikannya dalam skala tinggi dan
ilmiah tinggi dan rendah yang tidak merata. rendah tetapi juga mengelompokkan dalam
Hasil ini identik dengan penelitian yang kategori sedang sehingga peneliti bisa benar-
dilakukan Anik Muslihatin (2012) dengan hasil benar mengetahui kemampuan peserta didik, (4)
penelitian tidak ada pengaruh metode alat yang digunakan untuk mengambil data sikap
eksperimen dan demonstrasi terhadap prestasi ilmiah bukan hanya dari hasil pengamatan guru
belajar. di kelas tetapi juga bisa menggunakan angket
Dari semua aspek yang ditinjau yaitu sehingga data yang didapat bisa lebih teliti.
pembelajaran dengan metode Eksperimen,
metode Demonstrasi, sikap ilmiah tinggi dan
rendah yang berpengaruh terhadap prestasi Daftar Pustaka
belajar (pengetahuan, sikap, keterampilan) dan
kreativitas peserta didik adalah metode dan Hadma Yuliani, Widha Sunarno, dan Suparmi. 2012.
sikap ilmiah.Hal ini sesuai dengan pendekatan Pembelajaran Fisika Dengan Pendekatan
Keterampilan Proses Dengan Metode
dalam pembelajaran yang digunakan yaitu
Eksperimen Dan Demonstrasi Ditinjau Dari
dengan pendekatan saintifik yang berarti sikap Sikap Ilmiah Dan Kemampuan
ilmiah mempengaruhi prestasi belajar dan Analisis.Jurnal Inkuiri, 1 (3): 207-216.
kreativitas peserta didik, sedangkan kombinasi Halliday, Resnic, Walker. (1999). Fisika Dasar Jilid
metode dan sikap ilmiah tidak terjadi interaksi 2. Jakarta: Erlangga.
dengan prestasi belajar (pengetahuan, Hamalik Oemar. (2002). Psikologi Belajar dan
keterampilam, sikap) dan kreativitas. Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Hari Ugeng. 2012. “Pembelajaran Fisika dengan
Inquiri Terbimbing Melalui Metode
Kesimpulan dan Rekomendasi Eksperimen dan Demonstrasi Menggunakan
Lab Virtuil Ditinjau dari Kemampuan Awal
Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) dan Kemampuan Matematik Siswa”. Tesis.
perbedaan prestasi belajar dan kreativitas bagi Surakarta: Program Pascasarjana Universitas
peserta didik yang diberi pembelajaran dengan Sebelas Maret.
pendekatan saintifik menggunakan metode Harjanto. (2006). Perencanaan Pembelajaran.
eksperimen dan demonstrasi, 2) ada perbedaan Jakarta: Rineka Cipta.
Hawadi, Reni Akbar. dkk. (2001). Kreativitas.
prestasi belajar dan kreativitas bagi peserta didik
Jakarta: Grasino.
yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah, 3)

92
JURNAL INKUIRI
ISSN: 2252-7893, Vol 5, No. 2, 2016 (hal 87-93)
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/sains

http://nces.ed.gov/survey/pisa/pisa2012/inde
x.aspdiakses tanggal 10 Desember 2013.
Joyce, Bruce & Marshal Weil. (2000). Models of
Teaching 6th Edition. New Jersey. Prentice-
Hall.
Muslihatin A. 2012. ”Pembelajaran Fisika dengan
Inkuiri Terbimbing Menggunakan
Demonstrasi dan Eksperimen Ditinjau dari
Motivasi dan Sikap Ilmiah”. Tesis.
Surakarta: Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret.
Nuril Maulida Fauziah dan Tutut Nurita.2010.
Pembelajaran Fisika Melalui Metode
Eksperimen Untuk Melatihkan Perilaku
Berkarakter Pada Siswa MAN Tlogo
Blitar.Pensa E-Jurnal: 123-129.
Ratna Willis Dahar. (1989). Teori-Teori Belajar.
Jakarta: Erlangga.
Semiawan. (1998). Pendekatan Keterampilan Proses:
Bagaimana Mengaktifkan Peserta didik
dalam Belajar. Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Suparno Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran
Fisika, Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Suyadi. 2008. ”Pengaruh pembelajaran penemuan
fisika melalui metode eksperimen dan
demonstrasi ditinjau dari motivasi
berprestasi peserta didik”. Tesis. Surakarta:
Program Pascasarjana Universitas Sebelas
Maret.

93

Anda mungkin juga menyukai