Anda di halaman 1dari 25

SHALAT

SUNNAH

NISA SYAPIIQHOTUL HUSNA


2008105061
1. Shalat Fardhu
Shalat menurut etimologi berarti doa, menurut syara’ menyembah Allah Ta’ala dengan beberapa perkataan dan
perbuatan yang diawali dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam.
Shalat Fardhu adalah shalat dengan status hukum fardhu, yakni wajib dilaksanakan. Shalat fardhu sendiri
menurut hukumnya terdiri atas dua golongan yakni :
1. Fardhu 'Ain, yakni yang diwajibkan kepada individu. Termasuk dalam shalat ini adalah shalat lima waktu
dan shalat Jumat untuk pria.
2. Fardhu Kifayah, yakni yang diwajibkan atas seluruh muslim namun akan gugur dan menjadi sunnat bila
telah dilaksanakan oleh sebagian muslim yang lain. Yang termasuk dalam kategori ini adalah shalat
jejenazah
Shalat lima waktu adalah shalat fardhu (salat wajib) yang dilaksanakan lima kali sehari.Hukum salat ini adalah
Fardhu 'Ain, yakni wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim atau muslimah yang telah menginjak usia dewasa
(pubertas), kecuali berhalangan karena sebab tertentu.
Waktu Sholat Fardhu Dan Niatnya
1. Subuh, terdiri dari 2 raka'at. Waktu Shubuh diawali dari terbirnya fajar, yakni cahaya putih yang melintang di
ufuk timur. Waktu shubuh berakhir ketika terbitnya Matahari. Niat Sholat Subuh :
‫ل ْالق ْبلَةَ أَ َداءَ هلل تَ َعالَى‬
ََ ‫صبْح َر َكعتَيْنَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
ََ ‫صلِّى فَ ْر‬
ُّ ‫ض ال‬
2. Dhuhur, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Zhuhur diawali jika Matahari telah tergelincir (condong) ke arah barat
hingga bayangan seseorang menyamai panjangnya, dan berakhir ketika masuk waktu Ashar. Niat Sholat Zuhur:
‫ل ْالق ْبلَةَ أَ َداءَ هلل تَ َعالَى‬ ُّ ‫ض‬
ََ ‫الظ ْهرَ أَ ْربَ ََع َر َكعاَتَ ُم ْستَ ْقب‬ َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬
3. Ashar, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Ashar adalah selama matahari belum menguning. Waktu Ashar berakhir
dengan terbenamnya Matahari. Niat Sholat Asar :
ََ ‫ل ْالق ْبلَةَ أَ َداءَ هلل تَ َعا‬
‫لى‬ ََ ‫صرأَ ْر َب ََع َر َكعاَتَ ُم ْستَ ْقب‬
ْ ‫ض ال َع‬ َ ُ‫أ‬
ََ ‫صلِّى فَ ْر‬
4. Maghrib, terdiri dari 3 raka'at. Waktu Maghrib adalah selama mega merah belum menghilang yang diawali
dengan terbenamnya Matahari, dan berakhir dengan masuknya waktu Isya. Niat Sholat Magrib :
‫ل ْالق ْبلَةَ أَ َداءَ هلل تَ َعال‬
ََ ‫ث َر َكعاَتَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
ََ ‫صلِّى فَ ْر‬
ََ َ‫ض ال َم ْغربَ ثَال‬
5. Isya, terdiri dari 4 raka'at. Waktu Isya adalah hingga separuh malam yang diawali dengan hilangnya cahaya
merah (syafaq) di langit barat, dan berakhir hingga terbitnya fajar keesokan harinya. Niat Sholat Isya :
‫ل ْالق ْبلَةَ أَ َداءَ هلل تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬
ََ ‫صلِّى فَ ْر‬
ََ ‫ض العشَاءَأَ ْربَ ََع َر َكعاَتَ ُم ْستَ ْقب‬
• Jama' Taqdim dan Jama' Ta'khir
Sholat jama' ialah sholat yang dikumpulkan, misal sholat Dhuhur dikumpulkan dengan sholat Ashar, Maghrib
dengan sholat isya' dalam satu waktu, cara melakukan sholat jama' ada dua macam :
1. Jama' Taqdim, jika sholat Duhur dengan Asar dikerjakan pada waktu Dhuhur atau Maghrib dengan isya'
dilakukan pada waktu Maghrib, maka sholat jama' ini dinamakan Jama' Tawdim dengan syarat-syarat
sebagai berikut :
a) Dikerkan dengan tertib, yakni dengan sholat pertama, misal Dhuhur dahulu kemudian Ashar dan Maghrib
dahulu kemudian Isya'
b) Niat jama' dilakukan pada sholat yang pertama
c) Berturut-turut antara kedua sholat, yakni tidak boleh disela denhan sholat sunnah atau lain-lain dari suatu
pekerjaan
2. Jama' Takhir, dilakukan sebaliknya dari Jama' Taqdim, misalnya Dhuhur dengan Ashar dilakukan pada waktu
Ashar dengan syarat berikut :
a) Niat jama' Takbir dilakukan pada sholat pertama
b) Masih dalam perjalanan tempat datangnya waktu kedua
3. Niat Sholat Jama' Taqdim sana Jama' Takhir
A. Jama' Taqdim
❑ Zhuhur dengan ‘ashar.
- Niat shalat zhuhur
ْ ‫َالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعاَب ْال َع‬
‫صرَ َج ْم َعَتَ ْقدَيٍَْهللَتَ َعالَى‬ ْ ‫َر َك َعاتَ ُم ْستَ ْقب َل‬ ُّ ‫ض‬
َ ‫َالظ ْهرَأَ ْربَ َع‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّ ْيَفَ ْر‬
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat ’ashar
‫الظ ْهرَ َج ْم َعَتَ ْقدَيٍَْهللَتَ َعالَى‬ ْ ‫َر َك َعاتَ ُم ْستَ ْقب َل‬
ُّ ‫َالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعاَب‬ َ ‫صرَأَ ْربَ َع‬ ْ ‫ض‬
ْ ‫َال َع‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّ ْيَفَ ْر‬
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
❑ Maghrib dengan ‘Isya
- Niat shalat maghrib
‫َالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعاَب ْالعشَاءَ َج ْم َعَتََْقديٍَْهللَتَ َعالَى‬
ْ ‫َر َك َعاتَ ُم ْستَ ْقب َل‬
َ ‫ث‬ ْ ‫ض‬
َ َ‫َال َم ْغربَثَال‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّ ْيَفَ ْر‬
“Sengaja aku shalat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan ‘Isya karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat ‘Isya
‫َالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعاَب ْال َم ْغربَ َج ْم َعَتََْقديٍَْهللَتَ َعالَى‬
ْ ‫َر َك َعاتَ ُم ْستَ ْقب َل‬
َ ‫ث‬ ْ ‫ض‬
َ َ‫َالعشَاءَثَال‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّ ْيَفَ ْر‬
“Sengaja aku shalat ‘Isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takdim dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
2. Jamak Takhir:
❑ Zhuhur dengan ‘Ashar
- Niat shalat zhuhur
‫صرَ َج ْم ََع تَأْخيْرَ هللَ ت َ َعالَى‬
ْ ‫ل ْالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعا ب ْال َع‬ ُّ ‫ض‬
ََ ‫الظ ْهرَ أ َ ْربَ ََع َر َك َعاتَ ُم ْست َ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬
“Sengaja aku shalat zhuhur empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘ashar karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat ’ashar
‫الظ ْهرَ َج ْم ََع تَأْخَيْرَ هللَ تَعَالَى‬
ُّ ‫ل ْالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعا ب‬ ْ َ‫ض ْالع‬
ََ ‫صرَ أَ ْربَ ََع َر َكعَاتَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬
“Sengaja aku shalat ‘ashar empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan zhuhur karena Allah Ta’ala.”
❑ Maghrib dengan ‘Isya
- Niat shalat maghrib
‫ل ْالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعا ب ْالعشَاءَ َج ْم ََع تَأْخَيْرَ هللَ تَ َعالَى‬ ََ َ‫ض ْال َم ْغربَ ثَال‬
ََ ‫ث َر َك َعاتَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬
“Sengaja aku shalat maghrib empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan ‘isya karena Allah Ta’ala.”
- Niat shalat ‘Isya
‫ل ْالق ْبلَةَ َم ْج ُم ْوعا ب ْال َم ْغربَ َج ْم ََع تَأْخَيْرَ هللَ تَعَالَى‬ ََ َ‫ض ْالعشَاءَ ثَال‬
ََ ‫ث َر َكعَاتَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬
“Sengaja aku shalat ‘isya empat raka’at menghadap kiblat, dijamak takhir dengan maghrib karena Allah Ta’ala.”
❖ Mempraktikan shalat jamak takdim :
Misalnya, seseorang dalam perjalanan jauh ingin menjamak shalat zhuhur dengan ‘ashar, maka yang harus ia
lakukan adalah
1. Kerjakan shalat zhuhur terlebih dahulu sebagaimana mestinya dengan lafazh niat yang telah disampaikan di
atas.
2. Setelah selesai shalat zhuhur kerjakan shalat ‘ashar secara langsung tanpa harus diselingi oleh kegiatan
lainnya, seperti dzikir maupun shalat sunat.
❖ Praktek Jamak Takhir:
Misalnya, seseorang dalam perjalanan jauh ingin menjamak shalat
zhuhur dengan ‘ashar, maka yang harus ia lakukan adalah:
Ketika datang waktu shalat pertama, yaitu zhuhur, lakukan niat
dalam hati bahwa ia akan mengakhirkan shalat zhuhur ke waktu
shalat ‘ashar.
Ketika datang waktu shalat kedua, yaitu shalat ‘ashar, kerjakan
shalat mana saja yang ingin didahulukan (‘ashar atau zhuhur).
Misalnya, yang didahulukan ‘ashar.
Setelah selesai shalat yang paling pertama selesai (‘ashar),
lanjutkan dengan shalat zhuhur tanpa diselingi oleh kegiatan lain
Sholat Sunnah

1. Sholat Jum'at
. "Sholat Jumat itu wajib bagi setiap muslim dengan berjamaah kecuali empat orang:
budak, wanita, anak-anak atau orang yang sakit." (HR. Abu Dawud, Daruquthni, Baihaqi
dan Hakim)
Berikut syarat wajib sholat Jumat menurut sunnah Rasulullah:
1. Beragama Islam.
2. Sudah dewasa atau baligh.
3. Tidak gila atau mengalami gangguan mental lainnya
4. Laki-laki (wanita tidak wajib sholat Jumat)
5. Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat)
6. Bertempat tinggal tetap atau menetap atau bermukim (orang yang sedang dalam
perjalanan jauh tidak wajib sholat Jumat)
7. Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib mengerjakan sholat Jumat. Hal
ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW. Artinya: "Bagi musafir tidak wajib sholat Jumat."
(HR. Daruquthni)
➢ Syarah Sah Sholat Jumat
Ada beberapa syarat sah sholat Jumat, yaitu beberapa hal yang harus dipenuhi bagi umat Muslim laki-laki
ketika hendak melakukan sholat Jumat, di antaranya:
1. Dilakukan ketika sudah mulai waktu dzuhur
2. Sholat Jumat dilakukan di suatu tempat (desa atau kota) yang termasuk ke dalam lingkup perkampungan.
3. Wajib dilakukan secara berjama'ah dengan jumlah minimal yang hadir dalam sholat jumat adalah sebanyak
40 orang.
4. Dimulai dengan khutbah (termasuk membaca rukun khutbah) sebelum melaksanakan sholat Jumat.
5. Sholat Jumat sudah dapat dimulai ketika khatib telah membacakan rukun dua khutbah.
- Niat Sholat Jumat
َّ ‫ل اْلق ْبلَةَ ا َ َداءَ َما ْ ُم ْوما‬
‫لِل تَعَالَى‬ ََ ‫ض ال ُج ْمعَةَ َر ْكعَتَيْنَ ُم ْست َ ْقب‬ َْ ِّ‫صل‬
ََ ‫ي فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬
2. Sholat Idul Fitri dan Idul Adha
“ Nabi pernah mengerjakan sholat ‘ Idul Fitri bersama kami dan padasaat itu matahari setinggi dua tombak.
Sedangkan pada shalat ‘ Idul Adha,matahari baru setinggi satu tombak.” (HR. Ibnu Hajar)
Menurut ulama Hanafiyah, berpendapat bahwa yang menjadi syarat wajib dan bolehnya Jumat adalah berlaku
pula bagi sholat dua hari raya seperti:
a) Hadirnya Imam e) Berakal
b) Dilakukan ditanah lapang f) Merdeka
c) Dilakukan dengan berjamaah g) Sehat badan
d) Baligh h) Diakhiri dengan Khutbah
- Niat sholat idul fitri dan idul adha
▪ Idul fitri
‫لِل ت َ َعالَى‬َ ‫ل ْالق ْبلَةَ أ َ َداءَ َمأ ْ ُم ْوما‬
ََ ‫طرَ َر ْك َعتَيْنَ ُم ْست َ ْقب‬ ْ ‫سنّةَ لعيْدَ الف‬ُ ‫صلِّى‬ َ ُ‫ا‬
▪ Idul Adha
‫ل ْالق ْبلَةَ ( َمأ ْ ُم ْوما\إ َماما( هللَ ت َ َعالَىأ‬ ََ ‫ض َحى َر ْك َعتَيْنَ ُم ْست َ ْقب‬ ْ َ ‫سنّةَ لعيْدَ ْاْل‬
ُ ‫ي‬َْ ِّ‫صل‬
َ
3. Sholat Jenazah
Sholat jenazah dasar hukumnya yaitu fardhu kifayah. Fardhu kifayah merupakan kewajiban yang dituntut dari
umat Islam secara bersama-sama (kolektif), bukan sendiri-sendiri. Artinya, kewajiban itu akan gugur jika sudah
dilaksanakan oleh sekelompok kaum muslimin, sedangkan yang lain tidak berdoa. Namun jika tidak ada yang
melaksanakannya, maka seluruh kaum muslimin terkena dosa.
Sholat jenazah memiliki rukun yang jika tidak dipenuhi, maka sholatnya batal atau tidak dianggap oleh syariat.
Rukun sholat jenazah ada 8, Yaitu:
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Empat kali takbir
4. Mengangkat tangan pada saat takbir pertama
5. Membaca surat Al Fatihah
6. Membaca sholawat Nabi
7. Berdoa untuk jenazah
8. Salam
➢ Tata cara sholat jenazah sesuai dengan urutannya:
1. Takbiratul ihram sambil berniat, lalu baca Surat Al Fatihah
2. Takbir kedua kemudian membaca sholawat
3. Takbir ketiga lalu dilanjutkan berdoa untuk jenazah
4. Takbir keempat lalu dilanjutkan berdoa lagi
5. Salam
- Niat sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah laki-laki
‫ض ْالكفَا َيةَ َمأ ْ ُم ْوماَهللَ تَ َعالَى‬ ْ ‫علَى َه َذ‬
ََ ‫اال َميِّتَ اَ ْر َب ََع تَ ْكب َراتَ فَ ْر‬ َ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
- Niat sholat jenazah (sebagai makmum) untuk jenazah perempuan
‫ض ْالكفَا َيةَ َمأ ْ ُم ْوماَهللَ تَ َعالَى‬
ََ ‫علَى هَذهَ ْال َميِّتَةَ اَ ْر َب ََع تَ ْكب َراتَ فَ ْر‬
َ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
Bacaan Shalat Jenazah
1. Takbir pertama
Setelah takbiratul ihram membaca surat Al Fatihah,
2. Takbir Kedua
Setelah takbir kedua, membaca sholawat. Yang paling afdhol adalah sholawat ibrahimiyah, yakni:
َ ‫لى آلَ َُم َح ّمدَ َكمَا‬ ََ ‫ع‬ َ ‫لى ُم َح ّمدَ َو‬ََ ‫ع‬َ ‫ك‬ َْ ‫ك َحميْدَ َمجيْدَ اَللّ ُه ٍَّ باَر‬ ََ ّ ‫آل إب َْراهَْي ٍََ إنـ‬
َ ‫لى‬
ََ ‫ع‬
َ ‫لىَ إب َْراهي ٍََْ َو‬
َ ‫ع‬ َ ‫صلّي‬
َ َ‫ْت‬ َ َ ‫آل ُم َح ّم َد َكمَا‬
َ ‫لى‬
ََ ‫ع‬
َ ‫لىَ ُم َح ّم َد َو‬
َ ‫ع‬ َ ٍَّ ‫اَللّ ُه‬
َ َ‫ص ِّل‬
َ‫ك َحميْدَ َمجيْد‬ ََ ّ ‫لى آلَ إب َْراهي ٍََْ إنـ‬ََ ‫ع‬ َ ‫لى إب َْراهي ٍََْ َو‬
ََ ‫ع‬ َ ‫ت‬ ََ ‫با َ َر ْك‬
3. Takbir ketiga
Setelah takbir ketiga, membaca doa untuk jenazah. Di antaranya sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim dalam
Shahih-nya:
ََ‫ض من‬ََ َ‫ب اْل َ ْبي‬ََ ‫ْت الَث ّ ْو‬
ََ ‫طايَا َك َما نَقّي‬َ ‫س َْع ُم ْد َخلَ َهُ َوا ْغس ْل َهُ بَ ْال َماءَ َوالث ّ ْلجَ َو ْالبَ َردَ َونَقِّهَ منََ ْال َخ‬
ِّ ‫ع ْن َهُ َوأ َ ْكر ٍَْ نُ ُزلَ َهُ َو َو‬
َ ‫ْف‬ َ ‫ار َح ْم َهُ َو‬
َُ ‫عافهَ َواع‬ ْ ‫اللّ ُه ٍَّ ا ْغف َْر لَ َهُ َو‬
َ‫ع َذابَ النّار‬ َ ‫ن‬َْ ‫ع َذابَ ْالقَبْرَ أَ َْو م‬ َ ‫ن‬َْ ‫ن زَ ْوجهَ َوأَ ْدخَ ْل َهُ ْال َجنّ َةَ َوأَع ْذَهُ م‬
َْ ‫ن أَ ْهلهَ َوزَ ْوجا َخيْرا م‬ َْ ‫ن َدارهَ َوأَ ْهالَ َخيْرا م‬ َْ ‫ال ّدنَسَ َوأَبْد ْل َهُ َدارا َخيْرا م‬
‫‪Untuk jenazah perempuan, doa tersebut menjadi:‬‬
‫ضَ‬ ‫ْت الث ّ ْو ََ‬
‫ب اْل َ ْب َي َ‬ ‫س َْع ُم ْد َخ َل َها َوا ْغس ْل ََها ب ْال َماءَ َوالث ّ ْلجَ َو ْالبَ َردَ َونَقِّ َها منََ ْال َخ َ‬
‫طا َيا َك َما نَقّي ََ‬ ‫ع ْن َها َوأ َ ْكر ٍَْ نُ ُزلَ َها َو َو ِّ‬ ‫عاف َها َواع َُ‬
‫ْف َ‬ ‫اللّ ُه ٍَّ ا ْغف َْر َل َها َو ْ‬
‫ار َح ْم َها َو َ‬
‫ع َذابَ النّارَ‬ ‫ن َ‬ ‫ع َذابَ ْالقَبْرَ أَ َْو م َْ‬
‫ن َ‬ ‫ن زَ ْوج َها ََوأَ ْدخ ْل َها ْال َجنّ َةَ َوأَع ْذهَا م َْ‬ ‫ن أَ ْهل َها َوزَ ْوجا َخيْرا م َْ‬ ‫ن َدارهَا َوأَ ْهالَ َخيْرا م َْ‬ ‫منََ ال ّدنَسَ َوأَبْد ْل َها َدارا َخيْرا م َْ‬
‫‪Boleh juga membaca doa yang lebih singkat:‬‬
‫ع ْن َهُ‬
‫ْف َ‬ ‫اللّ ُه ٍَّ ا ْغف َْر لَ َهُ َو ْ‬
‫ار َح ْم َهُ َو َ‬
‫عافهَ َواع َُ‬
‫‪Untuk jenazah perempuan, doa singkat tersebut menjadi:‬‬
‫ع ْن َها‬
‫ْف َ‬
‫عاف َها َواع َُ‬ ‫اللّ ُه ٍَّ ا ْغف َْر لَ َها َو ْ‬
‫ار َح ْم َها َو َ‬
‫‪4. Takbir Keempat‬‬
‫‪Setelah takbir keempat membaca doa sebagaimana diriwayatkan Imam Abu Dawud:‬‬
‫اللّ ُه ٍَّ َ‬
‫لَ تَ ْحر ْمنَا أَ ْج َرَهُ َو َ‬
‫لَ تَ ْفتنّا بَ ْع َدَهُ ََو ا ْغف َْر لَنَا َولَ َهُ‬
‫‪Jika jenazahnya perempuan, maka doanya menjadi:‬‬
‫اللّ ُه ٍَّ َ‬
‫لَ تَ ْحر ْمنَا أَ ْج َرهَا َو َ‬
‫لَ تَ ْفتنّا َب ْع َدهَا ََو ا ْغف َْر لَنَا َولَ َها‬
‫‪Setelah itu mengucapkan salam:‬‬
‫ْك َو َر ْح َم َةُ َّ‬
‫ّللا ََو بَ َر َكات ُ َهُ‬ ‫علَي ََ‬
‫سالَ ٍَُ َ‬
‫ال ّ‬
‫‪Doa setelah sholat jenazah‬‬
‫اال َميِّتَ ( ٰهذهَ ْال َميِّتَتَ( منََ النّارَ‪ ×٣‬اَللّٰ ُه ٍَّ اَ ْنزلَ ّ‬
‫الر ْح َم َةَ‬ ‫اب ٰه َذ ْ‬‫ق رقَابَن ََاورقَ ََ‬ ‫ق ْالفَت َحةَ‪.‬اعْت َْ‬‫سيِّدنَا ُم َح ّمدَ‪ .‬اَللّٰ ُه ٍَّ ب َح َِّ‬‫ع ٰلى ٰالَ َ‬ ‫ع ٰلى َ‬
‫سيِّدنَا ُم َح ّمد َو َ‬ ‫صلِّى َ‬ ‫اَللّٰ ُه ٍَّ َ‬
‫ع ٰلى َخيْرخََْلقهَ َ‬
‫سيِّدنَا ُم َح ّمد َو ٰالهَ‬ ‫صلّى َّٰ‬
‫ّللاُ َ‬ ‫جعَ ْل َهُ لَهَ (لَ َها( ُح ْف َرةمنََ النِّي َْرانَ‪َ .‬و َ‬
‫ضةمنََ ْال َجنّةَ‪َ .‬ولَتَ َْ‬ ‫ل قَب َْرهَ(هَا( َر ْو َ‬ ‫ع ٰلى ٰه َذ ْال َميِّتَ ( ٰهذهَ ْال َميِّتَتَ( َو ْ‬
‫اج َع َْ‬ ‫َو ْال َم ْغف َرة َ َ‬
‫ب ْال َعالَميْنََ‬ ‫ص ْحبهَ اَ ْج َمعيْنََ َو ْال َح ْمد َّٰ‬
‫ُلِل َر َِّ‬ ‫َو َ‬
4. Sholat sunnah qobliyah dan ba’diyah

Sholat rawatib adalah sholat sunnah yang dikerjakan baik sebelum shalat fardhu maupun sesudanya.
Jika dikerjakan sebelum shalat fardhu maka dinamakan shalat sunnah rawatib qobliyah, sedangkan jika
dikerjakan sesudahnya dinamakan sholat sunnah rawatib ba’diyah. Seluruh dari sholat rawatib ini ada
22 rakaat yaitu :
▪ 2 rakaat sebelum sholat subuh ( sesudah shalat subuh tidak ada sunnah ba’diyah )
▪ 2 atau 4 rakaat sbelum shalat dhuzur. 2 atau 4 rakaat sesudah sholat dhuzur
▪ 2 atau 4 rakaat sebelum shalat asar ( sesudah sholat asar tidak ada sunnah ba’diyah )
▪ 2 rakaat sebelum shalat magrib
▪ 2 rakaat sesudah shalat magrib
▪ 2 rakaat sebelum shalat isya
▪ 2 rakaat sesudah shalat isya
Adapun cara mengerjakaannya sholat sunnah rawatib sama dengan cara megerjakan shalat fardhu,
baik bacaan maupun gerakannya perbedaan hanya pada niat. Adapun niat sholat sunnah qabliyah dan
ba’diyah yaitu :

َ َ 2َ rakaat َ sebelum
ْ َ ْ َ ْ sholat َsubuh, َ ْ dengan niatnya
ُّ ‫ِل ُس َّنةى‬ّ ُ
ْ
‫ل القبلةى ِللى تع ى‬
‫ال‬ ُ َّ ْ
‫ي قبليةى مستقب ى‬ ْ َ َ
‫الص ْبح ِركعت ن ْى‬ ‫ا َص ى‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah sebelum subuh dua rakaat, dengan menghadap qiblat karena Allah ta’ala


َ َ 2َ rakaat َ sebelum
ْ ْ َ ْ َ ْ
shalat dhuzur, dengan niatnya
ُ َّ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ُّ َّ ُ ّ َ ُ
‫ل القبلةى ِللى تع ى‬
‫ال‬ ‫ي قبليةى مستقب ى‬ ‫ِل سنةى الظه نرركعت ن ى‬
‫اص ى‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap qiblat karena Allah ta’ala


َ َ 2َ rakaatَ ْ sesudah
ْ َ ْ َ ْ shalat dhuzur, dengan niatnya
َ ْ ُّ َّ ّ ُ
‫ل القبلةى ِللى تع ى‬
‫ال‬ ‫ِل ُسنةى الظ ْه نر َرك َعت ْ ن ْى‬
‫ي َب ْعد َّيةى ُمستقب ى‬ ‫ا َص ى‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah sebelum asar dua rakaat, dengan menghadap qiblat, karena Allah ta’ala

• 2 rakaat sebelum shalat magrib, dengan niatnya


‫ل ْالق ْبلَةََهللَ تَ َعالَى‬
ََ ‫سنّةَ ْال َم ْغربََ َر ْك َعتَيْنَ قَبْليّةَ ُم ْستَ ْقب‬
ُ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah sebelum magrib dua rakaat, dengan menghadap qiblat, karena Allah ta’ala

• 2 rakaat sesudah magrib, dengan niatnya


‫ل ْالق ْبلَةََهللَ تَ َعالَى‬
ََ ‫سنّةَ ْال َم ْغربَ َر ْك َعتَيْنَ َب ْعديّةَ ُم ْستَ ْقب‬
ُ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah setelah maghrib dua rakaat, dengan menghadap qiblat, karena Allah ta’ala

• 2 rakaat sebelum shalat isya, dengan niatnya


‫ل ْالق ْبلَةََهللَ تَعَالَى‬
ََ ‫سنّةَ ْالعشَاءَ َر ْكعَتَيْنَ قَبْليّةَ ُم ْستَ ْقب‬
ُ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah sebelum isya dua rakaat, dengan menghadap qiblat, karena Allah ta’ala


َ َ 2َ rakaat َ sesudah
ْ ْ َ ْ َ ْ
sholat isya, dengan niatnya
ُ َّ ْ َ ْ ْ َ َ ْ َ َ ْ َّ ُ ّ َ
‫ل القبلةى ِللى تع ى‬
‫ال‬ ‫ي بعديةى مستقب ى‬ ‫ل سنةى العشاءى ركعت ن ى‬‫ِ ى‬
Artinya : "Saya niat shalat sunah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap qiblat, karena Allah ta'ala"
5. Sholat tahjuud dan do’anya

Shalat tahajuud adalah shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam, sedikitny 2 rakaat dan sebanyak-
banyaknya tidak terbatas. Waktunya sesudah isya sampai terbit fajar. Shalat di waktu malam hanya di sebut
shalat tahjjud dengan syarat apabila dilakukan sesudah bangun dari tidur malam, sekalipun itu tidur hanya
sebentar, jadi apabila dikerjakan tanpa tidur sebelumya, maka ini bukan shalat tahajjud, tetapi shlat sunnah
saja seperti witir dan sebagainya. Waktu malam dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Sepertiga pertama, yaitu kira-kira dari jam 19.00-22.00, ini saat utama
2. Sepertiha kedua, yaitu kira-kira jam 22.00-01.00, ini saat yang lebih utama
3. Sepertiga ketiga, yaitu kira-kira jam 01.00- dengan masuknya waktu subuh, ini adalah saat yang paling
utama.

Adapun niat sholat tahajjud yaitu :

‫ل ْالق ْبلَةََهللَ تَعَالَى‬ ُ ‫صلِّى‬


ََ ‫سنّةَ الت ّ َه ُّجدَ َر ْكعَتَيْنَ ُم ْستَ ْقب‬ َ ُ‫ا‬
Artinya: "Aku niat sholat sunnah tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Adapun do’a setelah shalat tahajjud yaitu :

َ‫س َم َاوات‬ ّ ‫بَال‬ ُّ ‫َر‬


َ ‫ت‬ ْ ‫َولَ َك‬،
َ ‫َال َح ْمدَُأَ ْن‬ َ ‫َو َم ْنَفيْه ّن‬ َ ‫َواْْل َ ْرض‬ َ َ‫س َم َاوات‬ ْ ‫َولَ َك‬،
َ ‫َال َح ْمدَُأَ ْن‬
ّ ‫تَقََيِّ ٍَُال‬ َ ‫َو َم ْنَفيْه ّن‬َ ‫َواْْل َ ْرض‬ َ ‫س َم َاوات‬ ّ ‫تَنُ ْو ُرَال‬ ْ ‫اَللِّ ُه ٍَّلَ َك‬
َ ‫َال َح ْمدَُأَ ْن‬
َ،‫َال َح ُّق‬َْ ‫ت‬ ْ ‫َولَ َك‬،
َ ‫َأَ ْن‬،ُ‫َال َح ْمد‬ َ ‫َواْْل َ ْرض‬ َ ‫س َم َاوات‬ ّ ‫تَ ََملكُ َال‬ َْ ‫َولَ َك‬،
َ ‫َال َح ْمدَُأَ ْن‬ َ ‫َو َم ْنَفيْه ّن‬ َ ‫َواْْل َ ْرض‬َ ‫س َم َاوات‬ ّ ‫َال َح ْمدَُلَ َكَ ُم ْلكُ َال‬
ْ ‫َولَ َك‬،
َ ‫َو َم ْنَفيْه ّن‬ َ ‫َواْْل َ ْرض‬
َ‫علَي َْك‬َ ‫َو‬،َ َُ‫َاَللِّ ُه ٍَّلَ َكَأَ ْسلَ ْمت‬،‫عةَُ َح ٌّق‬ َ ‫سا‬ّ ‫َوال‬، ََ ‫َوالنّبَيُّ ْونََ َح ٌّق‬،
َ ‫َو ُم َح ّمدَ َح ٌّق‬، َ ‫ارَ َح ٌّق‬ َ ‫َو ْال َجنّةَُ َح ٌّق‬،
ُ ّ‫َوالن‬، ْ ‫ُك‬
َ ‫َال َح ُّق‬ َ ‫َولقَاؤ‬، َ ‫َال َح ُّق‬ْ ‫َوقَ ْولُ َك‬،
َ ‫َال َح ُّق‬ ْ ‫َو َو ْعد َُك‬
َ‫ت‬َ ‫َوأَ ْن‬ ْ ‫ت‬
َ ٍُ ‫َال ُمقَ َِّد‬ َ ‫َأَ ْن‬، ُ‫َو َماَأَ ْعلَ ْنت‬َ ُ‫َو َماَأَ ْس َر ْرت‬،
َ ُ‫َو َماَأَ ّخ ْرت‬ َ ُ‫ فَا ْغف ْرَل ْيَ َماََقَد ّْمت‬.َُ‫َوإلَي َْكَ َحا َك ْمت‬، َ ُ‫ص ْمت‬ َ ‫َوب َكَخَا‬، َ ُ‫َوإلَي َْكَأَنَبْت‬،َ ُ‫َوب َكَآ َم ْنت‬، َ ُ‫تَ َو ّك ْلت‬
ََ ‫تَإ ٰله ْيَلََإ ٰلهََإلَّأَ ْن‬
‫ت‬ َ ‫َأَ ْن‬،‫ت‬َ ‫َلََإ ٰلهََإلَّأَ ْن‬،‫ْال ُم َؤ ِّخ ُر‬

Artinya:
"Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau
yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit
dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah
benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah
benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku
kembali (bertaubat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan
dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan
mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan
yang hak disembah kecuali Engkau".
6. Sholat hajat dan do’anya

Shalat hajat ialah shalat yang dikerjakan karena mempunyai hajat agar diperkrnankan hajatnya oleh Tuhan.
Shalat sunnah hajat dikerjakan dua rakaat, kemudian berdo’a memohon sesuatu yang menjadi hajatnya. Pada
pokoknya shalat itu dilaksanakan 2 rakaat sampai dengan 12 rakaat, dengan tiap-tiap 2 rakaat satu malam.
Lafal niatnya :

َ ‫سنّ َةَ ْال َحا َجةَ َر ْكعَتَيْنَ لِلَ تَعَالَى‬


‫للاُ اَ ْكبَر‬ ُ ‫صلِّى‬
َ ُ‫ا‬
Artinya: Saya niat sholat sunah hajat dua roka’at karena Allah ta’ala Allahu Akbar.

Adapun do’a setelah sholat hajat yaitu :

َ‫عزََائ ٍََ َم ْغف َرت َك‬


َ ‫ك َو‬ ََ ‫ك ُم ْوجبَاتَ َر ْح َمت‬ ََ ُ‫ب ْالعَالَمينََ اَ ْسأَل‬ َِّ ‫لِل َر‬ َّ ‫ ْال َح ْم َُد‬.ٍَ‫ب ْالعَ ْرشَ ْال َعظي‬ َِّ ‫س ْب َحانََ للاَ َر‬ ُ ٍَُ ‫للاُ ْال َحكي ٍَُ ْال َكري‬
َ ‫َللَ َهَ ا ّل‬
َ َ‫ك رضَاا ّلق‬
‫ض ْيتَ َها‬ ََ َ‫ي ل‬
ََ ‫ل ه‬ َّ ‫ل َه ًّما ا ّلفَ ّر ْجت َ َهُ َو َل َحا َجةَ ا‬ ََ ‫غَفَ ْرت َ َهُ َو‬ َّ ‫ع لى َذ ْنبا ا‬
َ ‫ل‬ َْ ‫ل اثٍَْ َلَ ت َ َد‬ َْ ‫س َال َم َةَ م‬
َِّ ‫ن ُك‬ ّ ‫ل ب ِّر َوال‬ َْ ‫َو ْالغَني َم َةَ م‬
َِّ ‫ن ُك‬
ََ‫الرحمين‬ ّ ٍََ ‫يَااَ ْر َح‬
Artinya: “Tiada ada Tuhan selain Allah yang Maha Penyantun dan Pemurah. Maha Suci Allah Tuhan pemelihara
arsy yang Maha Agung. Segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam. KepadaMu-lah aku memohon sesuatu
yang mewajibkan rahmatMu, dan sesuatu yang mendatangkan ampunanMu, dan memperoleh keuntungan pada
tiap-tiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa dari pada diriku, melainkan Engkau ampuni dan tidak ada
sesuatu kepentingan melainkan Engkau beri jalan keluar, dan tidak pula sesuatu hajat yang mendapat
kerelaanMu, melainkan Engkau kabulkan. Wahai Tuhan yang paling Pengasih dan Penyayang”.
7. Shalat istikharah dan do’anya

Shalat istikharah adalah shalat sunnah 2 rakaat untuk memohon kepada Allah ketentuan pilihan yang lebih baik
diantara dua hal yang belum dapat ditentukan baik buruknya. Yakni apabila seseorang berhajat dan bercita-cita
akan mengerjakan sesuatu maksud, sedang ia ragu-ragu dalam pekerjaan atau maksud itu, apakah dilakukan
terus atau tidak. Maka untuk memilih salah satu dari dua hal perlu diteruskan atau tidak, disunnahkan shalat
istikharah 2 rakaat.
Shalat istikharah dan shalat hajat, waktu yang lebih utama jika dikejakan seperti shalat tahajjud yakni dimalam
hari, dan dikerjakan seperti shalat biasa, sesudah slesai shalat dengan sempurna kemudian terus berdo’a
dengan do’a istikharah dan sesudah berdo’a hendaklah milih dalam hati, mana kecenderungan hati diantara
dua hal itu.

Lafal niatnya :

َّ َ‫َارةَ َر ْكعَتَيْن‬
‫لِل تَعَالَى‬ َ ‫سنّ َةَ ال ْستخ‬
ُ ‫ي‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
Artinya: Aku niat shalat sunnah istikharah dua raka’at karena Allah Ta’ala
Adapun do’a setelah shalat istikharah yaitu :

ٍَُ ّ‫عال‬ َ ‫ت‬ ََ ‫لَ أَ ْعلَ ٍَُ َوأَ ْن‬


َ ‫لَ أَ ْقد َُر َوتَ ْعلَ ٍَُ ََو‬ ََ ّ‫ فَإن‬، ٍَ‫ك ْال َعظي‬
َ ‫ك ت َ ْقد َُر َو‬ ََ ُ‫ َوأَ ْسأَل‬، ‫ك‬
َْ ‫ك م‬
ََ ‫ن َفَضْل‬ ََ ‫ك َوأَ ْستَ ْقد ُر‬
ََ ‫ك بقُ ْد َرت‬ ََ ‫ك بع ْلم‬ ََ ‫ير‬ ُ ‫اللّ ُه ٍَّ إنِّى أَ ْستَخ‬
َْ ‫ك لَى فيهَ َوإ‬
‫ن‬ َْ ‫س ْرَهُ لى ث ٍَُّ بَار‬ ِّ َ‫عاقبَةَ أ َ ْمرى فَا ْقد ُْرَهُ لى َوي‬ َ ‫ن َه َذا اْل َ ْم ََر َخيْرَ لى فى دينى َو َمعَاشى ََو‬ َّ َ ‫ت تَ ْعلَ ٍَُ أ‬
ََ ‫ن ُك ْن‬َْ ‫ْالغُيُوبَ اللّ ُه ٍَّ إ‬
ٍَُّ ‫ْث َكانََ ث‬َُ ‫ْر َحي‬ ََ ‫ُر لى ْال َخي‬ َْ ‫ َوا ْقد‬، ُ‫ع ْن َه‬َ ‫صر ْفنى‬ ْ ‫عنِّى َوا‬ ْ ‫عاقبَةَ أَ ْمرى فَا‬
َ ُ‫صرَ ْف َه‬ َ ‫َر لى فى دينى َو َمعَاشى َو‬ ٌَّ ‫ن َه َذا اْل َ ْم ََر ش‬ َّ َ ‫ت تَ ْعلَ ٍَُ أ‬
ََ ‫ُك ْن‬
‫أَ ْرضنى‬

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuasaan-Mu
(untuk menyelesaikan urusanku) dengan kodrat-Mu, dan aku memohon kepada-Mu sebagian karunia-Mu yang
agung, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedangkan aku tidak berkuasa, Engkau Mahatahu sedangkan
aku tidak tahu, dan Engkau Maha Mengetahui perkara yang gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan
ini baik untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka takdirkanlah dan mudahkanlah urusan
ini bagiku, kemudian berkahilah aku dalam urusan ini. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk
untukku, dalam agamaku, kehidupanku, dan akibatnya bagiku, maka jauhkanlah urusan ini dariku, dan jauhkanlah
aku dari urusan ini, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun, kemudian jadikanlah aku ridha menerimanya.
8. Shalat tarawih dan witir serta do’anya

Shalat tarawih adalah sholat sunnah yang disyariatkan pada malam bulan Ramadhan. Tarawih merupakan
bentuk jamak dari tarwiihah (‫ )ترويحة‬yang artinya “waktu sesaat untuk istirahat.” Disebut demikian karena pada
shalat tarawih ada waktu untuk beristirahat sejenak, khususnya setelah dua kali salam (empat rakaat). Hukum
shalat tarawih adalah sunnah bagi muslim laki-laki dan perempuan. Ia boleh dikerjakan berjamaah maupun
sendiri-sendiri, namun menurut jumhur ulama lebih utama dikerjakan secara berjamaah di masjid. Shalat
tarawih disyariatkan pada malam bulan Ramadhan, waktunya mulai setelah shalat isya’ sampai akhir malam. Ia
dikerjakan setelah shalat isya’ sebelum shalat witir. Boleh dikerjakan setelah witir namun tidak afdhal. masalah
jumlah rakaat shalat tarawih ini merupakan masalah furu’iyah yang para ulama memiliki hujjah sendiri-sendiri.
Sebagian ulama shalat tarawih delapan rakaat karena berpegang pada hadits Aisyah yang menyebutkan shalat
malam Rasulullah baik di bulan Ramadhan atau bulan lainnya tidak pernah lebih dari 11 rakaat.
Sebagian ulama shalat tarawih 20 rakaat karena mengikuti kaum Muhajirin dan Anshar yang juga dilakukan
pada masa khalifah Umar. Sebagian ulama lainnya shalat tarawih 36 rakaat karena mencontoh masa Khalifah
Umar bin Abdul Aziz. Shalat tarawih memiliki sejumlah keutamaan yang luar biasa. Berikut ini di antaranya:

1. Diampuni Allah
2. Sholat Sunnah Paling Utama
3. Kemuliaan dan Kewibawaan
4. Kebiasaan Orang Shalih
• Tata Cara dan niat Shalat Tarawih
Shalat tarawih disunnahkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid. Boleh 8 rakaat, 20 rakaat atau 36
rakaat sesuai kebijakan di masjid tersebut. Secara umum, ia dikerjakan dua rakaat salam, dua rakaat salam.
Niat shalat tarawih sebagai makmum dilafalkan sebagai berikut:
َّ ‫سنّ َةَ الت ّ َراويْحَ َر ْك َعتَيْنَ َمأ ْ ُم ْوما‬
‫لِل تَ َعا ََلى‬ َْ ِّ‫صل‬
ُ ‫ي‬ َ ُُ‫أ‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
Sedangkan niat shalat tarawih sebagai imam lafadznya sebagai berikut:
َّ ‫سنّ َةَ الت ّ َراويْحَ َر ْك َعتَيْنَ إ َماما‬
‫لِل تَ َعالَى‬ ُ ‫ي‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah tarawih dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Di masa sekarang, panjangnya bacaan perlu disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masyarakat. Imam
Ahmad mengatakan, “Dalam shalat tarawih, sebaiknya imam membaca ayat-ayat pendek atau ringan agar tidak
memberatkan, terlebih jika waktu malamnya pendek. Berat ringannya tergantung kesiapan makmum.”
Berikut doa setelah shalat tarawih :

.ََ‫سكيْن‬ ِّ ‫ ََوب ْال ُه َدى ُمتَ َم‬.ََ‫ك َراجيْن‬ ََ ‫ َول َع ْفو‬.ََ‫طالبيْن‬َ ‫ك‬ ََ ‫ َول َما ع ْن َد‬.ََ‫لز َكاةَ فَاعليْن‬ ّ َ‫ َول‬.ََ‫صالَةَ َحافظيْن‬ ّ ‫ َولل‬.ََ‫ َول ْلفَ َرائضَ ُم َؤ ِّديْن‬.ََ‫اج َع ْلنَا ب ْاْل ْي َمانَ َكامليْن‬ ْ ٍَّ ‫اَلل ُه‬
َ‫ت ل َواء‬ ََ ‫ َوَتَ ْح‬.ََ‫صابريْن‬ َ َ‫علَى ْال َبالَء‬ َ ‫ َو‬.ََ‫ َوللنّ ْع َماءَ شَاكريْن‬.ََ‫ضاءَ َراضَيْن‬ َ َ‫ َو َب ْالق‬.ََ‫ َوفى اْآلخ َرةَ َراغبيْن‬.ََ‫ َوفى ال ُّد ْن َيا زَ اهديْن‬.ََ‫عنَ الّل ْغوَ ُم ْعرضيْن‬ َ ‫َو‬
.ََ‫سريْر ْال َك َرا ََمةَ قَاعديْن‬ َ ‫على‬ َ ‫ َو‬.ََ‫ َومنََ النّارَ نَاجيْن‬.ََ‫ َوإَلَى ْال َجنّةَ َداخليْن‬.ََ‫علَى ْال َح ْوضَ َوارديْن‬ َ ‫سائريْنََ َو‬ َ َ‫سلّ ٍََ َي ْو ٍََ ْالق َيا َمة‬
َ ‫علَيْهَ َو‬ َ ‫صلّى‬
َ ُ‫للا‬ َ َ‫ُم َح ّمد‬
ََ‫ بَأ َ ْك َوابَ ّوأ َ َباريْق‬.ََ‫صفًّى شَاربيْن‬ َ ‫سلَ ُم‬ َ ‫ع‬َ ‫ن لَبَنَ َو‬ َْ ‫ َوم‬.ََ‫ط َعاٍَ ْال َجنّةَ آكليْن‬ ََ ‫ن‬ َْ ‫ َوم‬.ََ‫س ْندُسَ َوا ْستَب َْرقَ َود ْي َباجَ ُمتَلَبِّسيْن‬ ُ ‫ن‬ َْ ‫ َوم‬.ََ‫َوب ُح ْورعيْنَ ُمت َزَ ِّوجيْن‬
َ‫ل منََ للاَ َو َكفَى باهلل‬ ْ َ‫ك ْالف‬
َُ ‫ض‬ ََ ‫ ذل‬.‫ك َرفيْقا‬ ََ ‫سنََ أُولئ‬ ُ ‫صالحيْنََ َو َح‬ ّ ‫ش َه َدآءَ َوال‬ ِّ ‫علَيْه ٍَْ منََ النّبيِّيْنََ َوال‬
َُّ ‫ص ِّديْقيْنََ َوال‬ َ ‫ت‬ ََ ‫ َم ََع الّذيْنََ أ َ ْن َع ْم‬.‫ن َمعيْن‬ َْ ‫َو َكأْسَ ِّم‬
َ‫سيِّدنَا ُم َح ّمد‬ َ ‫علَى‬ َ ‫صلّى‬
َ ُ‫للا‬ َ ‫ َو‬.ََ‫ َولَتَ ْجعَ ْلنَا منََ اْْل َ ْشق َياءَ ْال َم ْرد ُْوديْن‬.ََ‫س َع َداءَ ْال َمَْقبُ ْوليْن‬ َ ‫شر ْيفَةَ ْال ُم َب‬
ُّ ‫ار َكةَ منََ ال‬ ّ ‫ش ْهرال‬ ّ ‫اجعَ ْلنَا فى ٰهذهَ لَ ْيلَةَ ال‬ ْ ٍَّ ‫ اَلل ُه‬.‫عليْما‬ َ
ََ‫ب ْال َعالَميْن‬ َِّ ‫الراحميْنََ َو ْال َح ْم َُد‬
َِّ ‫لِل َر‬ ّ ٍََ ‫ك َياأَ ْر َح‬
ََ ‫ ب َر ْح َمت‬.ََ‫ص ْحبه أَ ْج َمعيْن‬َ ‫َوآله َو‬
Artinya,
"Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban,
yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang
mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di
dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat,
yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada
hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari
api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan
berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan
cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan
orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik.
Sholat witir merupakan sholat sunnah yang istimewa. Jumlah rakaatnya paling berbeda daripada sholat-sholat
sunnah lainnya. Dari keutamaan, ia juga punya banyak keistimewaan.
Begitu istimewanya sholat ini hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada sahabat beliau
agar senantiasa mengerjakannya, jangan sampai meninggalkannya. Sholat ini pula yang menjadi penutup
seluruh sholat malam.
• Keutamaan Sholat Witir
Sholat witir memiliki banyak fadhilah (keutamaan). Kita bisa mengetahuinya melalui sejumlah hadits Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam.
1. Amal yaumiyah Rasulullah
2. Allah mencintai witir
3. Amalan ahli Al-Qur’an
4. Sangat ditekankan Rasulullah
5. Rasulullah mewasiatkan setiap hari
• Tata cara
Dalam mengerjakan shalat witir, boleh dikerjakan dua rakaat-dua rakaat kemudian diakhiri dengan satu rakaat,
dengan masing-masing satu tasyahud dan satu kali salam. Boleh pula keseluruhan rakaat sekaligus dengan
satu kali salam.
Untuk tiga rakaat atau lebih dengan sekali salam ini, boleh dengan dua tasyahud sekali salam, boleh pula hanya
dengan satu tasyahud pada rakaat terakhir saja. Sebagaimana hadits dari Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha:
َْ َ ‫ن بت‬
ٍَ‫سلي‬ َُ ‫ل يَ ْفص‬
َّ ‫ل بَ ْينَ ُه‬ َ ‫سلّ ٍََ يُوت َُر ب‬
ََ َ‫سبْعَ أ َ َْو بخ َْمس‬ َّ ‫صلّى‬
َ ‫ّللاُ َعلَيْهَ َو‬ َ ‫ّللا‬
َّ ‫ل‬ ُ ‫َكانََ َر‬
َُ ‫سو‬
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwitir tujuh atau lima rakaat secara bersambung dan tidak dipisahkan
dengan salam. (HR. An Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad)
Lafadz niat sholat witir satu rakaat sebagai berikut:
َّ َ‫سنّ َةَ ْالوتْرَ َر ْك َعة‬
‫لِل تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ُ ‫ي‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta’ala”
Lafadz niat sholat witir dua rakaat sebagai berikut:
َّ َ‫سنّ َةَ ْالوتْرَ َر ْك َعتَيْن‬
‫لِل تَ َعالَى‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
ُ ‫ي‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir dua rakaat karena Allah Ta’ala”
Lafadz niat sholat witir tiga rakaat sebagai berikut:
‫لِل تَ َعالَى‬ ََ َ‫سنّ َةَ ْالوتْرَ ثَال‬
َّ َ‫ث َر َك َعات‬ ُ ‫ي‬ َ ُ‫أ‬
َْ ِّ‫صل‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat karena Allah Ta’ala”
Setelah witir disunnahkan membaca tiga kali:
َُ‫س ْب َحانََ ْال َملكَ ْالقُدُّوس‬
ُ
Artinya: Maha Suci Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan.
Lalu membaca doa sholat witir:
َ‫علَى نَ ْفس َك‬ ََ ‫ت َك َما أَثْنَي‬
َ ‫ْت‬ ََ ‫ْك أَ ْن‬ َ َ‫لَ أ ُ ْحصى ثَنَاء‬
ََ ‫علَي‬ ََ ‫ك م ْن‬
َ ‫ك‬ ُ َ‫ك َوأ‬
ََ ‫عو َذُ ب‬ ََ ‫عقُو َبت‬ َْ ‫ك م‬
ُ ‫ن‬ ََ ‫ك َوب ُم َعافَات‬
ََ ‫سخَط‬ َْ ‫اك م‬
َ ‫ن‬ ََ ‫ض‬ ُ َ‫اللّ ُه ٍَّ إنِّي أ‬
َ ‫عو َذُ بر‬
Artinya: Ya Allah, aku berlindung dengan keridhaanMu dari kemarahanMu, dan dengan keselamatanMu dari
hukumanMu dan aku berlindung kepadaMu dari siksaMu. Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan
kepadaMu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diriMu sendiri.
9. Shalat Duha dan doanya
Shalat dhuha merupakan shalat sunnah yang dikerjakan pada waktu matahari sedang naik. Sekurang-kurangya
shalat dhuha ini dua rakaat, empat rakaat,enam rakaat atau delapan rakaat. Waktu dhuha ini kira-kira matahri
sedang naik setinggi kurang lebih 7 hasta (pukul tujuh sampai masuk waktu dzuhur).
lafadz niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:
َّ ََ‫ض َحى َر ْك َعتَيْن‬
‫لِل تَ َعالَى‬ ُّ ‫سنّ َةَ ال‬ َ ُ‫أ‬
ُ ‫صلِّى‬
Artinya: “Aku niat sholat sunnah dhuha dua rakaat karena Allah Ta’ala”
doa sholat dhuha yaitu:
ْ ‫ص َم َةَ ع‬
َ‫ص َمت ُ َك‬ ْ ‫ َو ْالع‬،‫ك‬ ََ ُ ‫ َو ْالَقُ ْد َرَة َ قُ ْد َرت‬،‫ك‬ ََ ُ ‫ َو ْالقُ ّوَة َ قُ ّوت‬،‫ك‬
ََ ُ‫ل َج َمال‬ ََ ‫ َو ْال َج َما‬،‫ك‬ ََ ‫ َو ْالبَ َها ََء بَ َها ُء‬،‫ك‬ََ ‫ض َحا ُء‬ ُ ‫ض َحآ ََء‬ُّ ‫ن ال‬َّ ‫اَلل ُه ٍَّ ا‬. َ‫س َمآء‬ ّ ‫ن َكانََ ر ْزقَى فى ال‬َْ ‫اَلل ُه ٍَّ ا‬
ََ ‫ك َوقُ ّوت‬
‫ك‬ ََ ‫ك ََو َج َمال‬
ََ ‫ك َوبَ َهاء‬ ََ ‫ض َحاء‬ ُ ‫ق‬ َِّ ‫ن َكانََ بَعيْدا فَقَ ِّر ْب َهُ ب َح‬ َْ ‫ط ِّه ْرَهُ َوا‬ََ َ‫ن َكانََ َح َراما ف‬ َْ ‫س ْرَهُ َوا‬ِّ َ‫سرا فَي‬
ّ ‫ن َكانََ ُم َع‬ َْ ‫فَأ َ ْنز ْل َهُ َوا‬
َْ ‫ن َكانََ فى اْلَ ْرضَ فَأ َ ْخر ْج َهُ َوا‬
ََ‫صالحيْن‬ ّ ‫ك ال‬ ََ ‫ْت عبَا َد‬ََ ‫ى َمآاَتَي‬ َْ ‫ك آتن‬ ََ ‫َوقُ ْد َرت‬
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu,
keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, penjagaan
adalah penjagaan-Mu, Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di
dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh
dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu,
berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hambaMu yang shalih”.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai