Anda di halaman 1dari 19

Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan Gambar :

1.Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam

Bacaan Doa Niat Sholat Subuh


َ ُ‫ض أ‬
‫ص ِّلى‬ ََ ‫صبْح فَ ْر‬ ََ ‫ َمأ ْ ُم ْوما( أ َ َداءَ ْال ِّق ْبلَ َِّة ُم ْستَ ْق ِّب‬/‫ت َ َعالَى هلل ) ِّإ َماما‬
َِّ ‫ل َركَعتَي‬
ُّ ‫ْن ال‬
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lillaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur


َ‫ي‬ َ ُ‫ض ا‬
ْ ‫ص ِّل‬ ََ ‫ظ ْه َِّر فَ ْر‬ ََ ِّ‫ َمأ ْ ُم ْوما( أَ َداءَ ْال ِّق ْبلَ َِّة ُم ْست َ ْقب‬/‫تَعَالَى هلل )إِّ َماما‬
ُّ ‫ل َركَعاَتَ أ َ ْربَ ََع ال‬
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan
menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Ashar


َ ُ‫ض أ‬
‫ص ِّلى‬ ََ ‫ص ِّرأ َ ْربَ ََع فَ ْر‬ ََ ِّ‫ َمأ ْ ُم ْومَا( أَ َداءَ ْال ِّق ْبلَ َِّة ُم ْست َ ْقب‬/‫تَعَالَى هلل )إِّ َماما‬
ْ َ‫ل َركَعاَتَ الع‬
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan
menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib


َ ُ‫ض أ‬
‫ص ِّلى‬ َِّ ‫ث ال َم ْغ ِّر‬
ََ ‫ب فَ ْر‬ ََ ‫ َمأ ْ ُم ْوما( أَ َداءَ ْال ِّق ْبلَ َِّة ُم ْست َ ْق ِّب‬/‫ت َ َعالَى هلل ) ِّإ َماما‬
ََ َ‫ل َركَعاَتَ ثَال‬
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan
menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Isya


َ ُ‫ض أ‬
‫ص ِّلى‬ ََ ِّ‫ َمأ ْ ُم ْوما( أَ َداءَ ْال ِّق ْبلَ َِّة ُم ْست َ ْقب‬/‫تَعَالَى هلل )إِّ َماما‬
ََ ‫ل َركَعاَتَ أ َ ْربَ ََعِِّ ال ِّعشَاء فَ ْر‬
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.
Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.
2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat

Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun
salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.
1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk,kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat disamping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ketempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh
menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm

a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

Ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama
caranya adalah sebagai berikut.

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.


2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke
samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada
yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga
merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.
Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat
takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari
rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

ُ‫لَاه ا ل ْكبل هر‬


ُّ ‫ل‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah


sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh
melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat
sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca
nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah


sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga
meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah.
c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

َ ‫ َكبِّيرا أ َ ْكبَ َُر‬، ‫لِل َو ْال َح ْم َُد‬


ُ‫للا‬ ِّ َ ‫َوأ‬
ُ ‫صيالَ بُ ْك َرةَ للاَِّ َو‬
َِّّ ِّ ‫ َكثِّيرا‬، ََ‫س ْب َحان‬

Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-


wa’ashiila.
Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian
Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”

َُ‫ي َو ّج ْهت‬ َْ ‫ط ََر ِّللّ ِّذ‬


ََ ‫ي َوجْ ِّه‬ َ َ‫ت ف‬
َِّ ‫س َم َوا‬
ّ ‫ض ال‬ ْ ‫ن‬
َْ ‫ال ُم ْش ِّر ِّكيْنََ ِّمنََ أَنَا َو َما ُم ْس ِّلماَ َح ِّنيْفاَ َو‬.
ََ ‫ال َ ْر‬ َْ ‫ص َال ِّت‬
َّ ‫ي ِّإ‬ َ ‫ي‬ ُ ُ‫اي َون‬
َْ ‫س ِّك‬ ََ ‫ي َو َمحْ َي‬ َِّّ ِّ
َْ ‫لِل َو َم َما ِّت‬
ْ
َِّ ‫ل ال َعالَ ِّميْنََ َر‬
‫ب‬ ُ
ََ ََ‫ْال ُم ْس ِّل ِّميْنََ ِّمنََ َوأنَا أ ِّم ْرتَُ َوبِّذَ ِّلكََ لَ َه ُ ش َِّريْك‬
َ

Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa


anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil
‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang
Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah,
Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

َ‫ن للاَِّ بِّس ِّْم‬


َِّ ‫الرحْ َم‬
ّ ‫الر ِّحي َِّْم‬
ّ

Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ‫لِلِّ ْال َح ْم ُد‬


َّ ِّ ‫ب‬ َِّ ‫ْالعَالَ ِّمينََ َر‬
َِّ ‫الرحْ َٰ َم‬
‫ن‬ ّ ‫الر ِّحيم‬ ّ
َِّ ‫ين َي ْو َِّم َما ِّل‬
‫ك‬ َِّ ‫ال ِّد‬
ََ‫نَ ْستَ ِّعينَُ َوإِّيّاكََ نَ ْعبُ َُد إِّيّاك‬
‫ط ا ْه ِّدنَا‬ ََ ‫الص َرا‬ ِّ ‫يم‬ ََ ‫ْال ُم ْست َ ِّق‬
َ‫ط‬ ّ َ َ
ِّ ََ‫ْر َعل ْي ِّه َْم أ ْنعَ ْمتََ الذِّين‬
َ ‫ص َرا‬ َِّ ‫ب َغي‬ ْ ْ َ
َِّ ‫ل َعل ْي ِّه َْم ال َمغضُو‬ ََ ‫الضّا ِّلينََ َو‬

Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka


na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina
an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan
membaca Surat-Surat pendek di Juz amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah

ُ‫لَاه ا ل ْكبل هر‬


ُّ ‫ل‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.


2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari
tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak
terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud. Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca
salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Doa R U K U’

ََ‫س ْب َحان‬ ََ ‫َو ِّب َح ْم ِّدَِّه ْال َع ِّظي َِّْم َر ِّب‬


ُ ‫ي‬
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”
6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah

َ‫س ِّم َع‬


َ ُ‫للا‬
َ ‫ن‬ َْ ‫َح ِّم َده ِّل َم‬

sami’allahu liman hamidah


Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan
mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan.
Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang
digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan
rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

‫ت ِّم ْل َُء ْال َح ْم َُد لَكََ َربّنَا‬ َ ِّ ‫ن ِّشئتََ َما َو ِّم ْل َُء الَ ْر‬
َ ‫ض َو ِّم ْل َُء الس‬
َِّ ‫ّموا‬ َْ ‫شيْئَ ِّم‬
َ ‫بَ ْع َُد‬

Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh
bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak
Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

ُ‫لَاه ا ل ْك لب هر‬
ُّ ‫ل‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat

ََ‫س ْب َحان‬ ََ ِّ‫َوبِّ َح ْم ِّدَِّه ال َ ْعلَى َرب‬


ُ ‫ي‬

Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x


Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh
anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.


1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil
mengucapkan takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini
satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan
lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan
letaknya sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah
salah satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)

ُ‫لَاه ا ل ْكبل هر‬


ُّ ‫ل‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna
[menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas
(lantai/tanah) menghadap kiblat]

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:


1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

ِّ ‫ي ا ْغ ِّف َْر َر‬


َ‫ب‬ َْ ‫ي ِّل‬
َْ ِّ‫ار َح ْمن‬
ْ ‫ي َو‬ َْ ِّ‫ارفَ ْعن‬
َْ ِّ‫ي َواجْ ب ُْرن‬ َْ ِّ‫ار ُز ْقن‬
ْ ‫ي َو‬ َْ ِّ‫ي َوا ْه ِّدن‬
ْ ‫ي َو‬ َْ ِّ‫عافِّن‬
َ ‫ْف َو‬
َُ ‫ي َواع‬
َْ ِّ‫َعن‬

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.


Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku,
berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan
ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu
sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai
Sunah ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya
(baik disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan
tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam
Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada sholat yang lebih
dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan
Sholat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan
Tasyahhud Akhir juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)


Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk
Tawarruk.

ُ‫لَاه ا ل ْكبل هر‬


ُّ ‫ل‬

Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya
orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar
dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.
Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.
1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan.
Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud,
selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :


Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR

َ َ‫صلَ َواتَُ ْال ُمب‬


َُ‫اركَاتَُ اَلتّ ِّحيّات‬ ّ ‫هللَِِِّّ ال‬. ‫سالَ َُم‬
ّ ‫طيِّبَاتَُ ال‬ َ ‫ي أَيُّ َها‬
ّ ‫علَيْكََ اَل‬ َُّ ِّ‫وبَ َركَات ُ َهُ للاَِّ َو َرحْ َم َةُ النّب‬. َ ‫سالَ َُم‬ّ ‫علَ ْينَا اَل‬
َ ‫للاَِّ ِّعبَا َِّد َو َعلَى‬
ََ‫صا ِّل ِّحيْن‬ ّ ‫ال‬. ‫ن أ َ ْشه َُد‬ َْ َ ‫لّ لَ ِّإلَ َهَ ا‬
َ ‫للاُ ِّإ‬ َّ َ ‫ل ُم َح ّمدا أ‬
َ ‫ن َوا َ ْش َه َُد‬ َُ ‫س ْو‬
ُ ‫للاِّ َر‬
َ

At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika


ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar
Rasuulullaahi.
Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta
kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga
tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari
Allah semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi

Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca


Shalawat, minimal membaca Bacaannya shalawat :
َ‫ل اَللّ ُه ّم‬ َ ‫ُم َح ّمدَ َعلَى‬
َِّ ‫ص‬

yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

َ‫ل اَللّ ُه ّم‬ َ ‫علَى ُم َح ّمدَ َعلَى‬


َِّ ‫ص‬ َِّ َ ‫ ُم َح ّمدَ ا‬، ‫صلّيْتََ َك َما‬
َ ‫ل َو‬ َ ‫علَى إِّب َْرا ِّهي َِّْم َعلَى‬ َِّ َ ‫إِّب َْرا ِّهي َِّْم ا‬. ‫ك‬
َ ‫ل َو‬ َْ ‫ار‬ ِّ َ‫علَى َوب‬ َ َ‫ل َو َعلَى ُم َح ّمد‬ َِّ َ ‫ ُم َح ّمدَ ا‬، ‫كَ َِ َما‬
ْ
ََ‫اركت‬ َ
َ َ‫على إِّب َْرا ِّهي َِّْم َعلى ب‬ َ َ ‫ل َو‬ َ َ ْ
َِّ ‫ إِّب َْرا ِّهي َِّْم ا‬. ‫َم ِّجيْدَ َح ِّميْدَ إِّنّكََ العَال ِّميْنََ فِّى‬

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa
Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin,
kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun
majiidun.

Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan
juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-
kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai
terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :


ّ ‫للاَِّ َو َرحْ َم َةُ َعلَ ْي ُك َْم ال‬
َ‫سالَ ُم‬

salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA


RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan
rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya


keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan;
tidak wajib, karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil
dan Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-
Haramain mengatakan, “Ini adalah pendapat meyoritas.

13. Tertib

Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati
rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya sholat
jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.

Tata Cara Berwudu Yang Baik dan Benar

Niat berwudhu adalah:

َُ‫ث ْال ُوض ُْو َء ِّل َر ْف َعِّ ن ََويْت‬


َِّ ‫الِل ْال َح َد‬ ْ َ‫تَعَ َٰالى ْال‬
َِّٰ ِّ ‫صغ َِّرفَ ْرض‬

“Nawaitul wudhuu-a liraf’ll hadatsil ashghari fardhal lilaahi ta’aalaa”

Artinya :

“Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah.”

Dan setelah berwudhu selesai membaca do’a:

َْ َ‫لّ ا‬
َ‫ن اَ ْش َه ُد‬ َ َ‫ن اَ ْش َه َُد ََو اِّلّللا اِّلَ َه‬
َّ َ ‫ل ُم َح ّم ََد ا‬ ُ ‫ط ِّه َِّر ِّمنََ َوجْ َع ْلنِّى التّ ّو ِّبيْنََ ِّمنََ ْلنِّى َِجْ ع اَلل ُه َّم للا ال ّر‬
َُ ‫سو‬ َ َ‫ْن ْال ُمت‬
َْ ‫ن جْ َع ْلنِّى َِو ي‬
َْ ‫ِّعبَادِّكََ ِّم‬
َْ ‫ص ِّل ِّحي‬
‫ْن‬ ّ ‫ال‬

“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna mUhammadan
‘abduhu wa Rasuuluhu. Allahumma j’alnii minat tawwabiina, waj’alnii minal mutathahiriina
waj’alnii min ‘ibaadikash shalihiina.”

Artinya :

“Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah, tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi
bahwa Nabi Muhammad itu hamba dan utusanNya. Ya Allah! Jadikanlah aku dari golongan
orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci
dan jadikanlah aku bagian dari hamba-hamba-Mu yang sholeh.”
Rukun Wudhu (Tata cara berwudhu)

Rukun wudhu merupakan hal yang harus dilakukan saat wudhu, jika tidak dilakukan maka
menyebabkan hukum wudhu tersebut tidak sah. Berikut beberapa cara berwudhu dengan
benar yang harus diterapkan tanpa ada kesalahan atau kekeliruan.

1. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak tiga kali;


Dengan gerakan menyeka pada sela-sela jari telapak tangan yang dimulai dari tangan kanan
kemudian tangan kiri kemudian diriringi dengan membaca doa:

ُ‫َطه ْو ًرا اْل َما َُء َجعَ َُل الَّذي للُِ ا َ ْل َح ْمد‬

“Allhamdulillahilaziy ja’alal ma’a tohuro.”

Artinya :

“Dengan nama Allah yang Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang. Segala Puji bagi Allah
yang menjadikan air itu suci.”
2. Berkumur ;
Berkumur sebanyak 3 kali, dengan gerakan utuh membersihkan mulut (bahkan dari sisa-sisa
makanan yang masih ada pada mulut).(Baca : Sikat Gigi Saat Puasa, Hukum Menyikat Gigi
Saat Puasa)

ُ‫علَى اَعنِّي اللَّه َّم‬


َ َُ‫سنُ َوشكْركَُ ذكْرك‬
ْ ‫عبَادَتكَُ َوح‬

“Allahumma aini alay dzikrika wasukrika wahusni ibadatika.”

Artinya :

“Ya Allah, bantulah aku supaya aku dapat berzikir kepadaMu, dan bersyukur kepadaMu,
dan perelok ibadah kepadaMu.”

3. Membasuh hidung ;
Membasuh lubang hidung secara menyeluruh, sebanyak 3 kali gerakan.

ُ‫الجَـنَّ ُْة َرائحَة أَرحْ ني اَللَّه َّم‬

“Allahuma arihniy roihata janat.”

Artinya :

“Ya Allah, berilah aku ciuman daripada haruman bau Syurga.”


4. Membasuh Muka ;
Membasuh seluruh permukaan wajah dengan rata, sebanyak 3 kali gerakan memutar
sekeliling wajah.

ُ‫س َودُ وج ْوهُ ت َ ْب َيضُ َي ْو َُم َوجْ هى َب ِّيضُْ اَللَّه َّم‬


ْ َ ‫وج ْوهُ َوت‬

“Allahuma bayadh wajhi yawmatabyaht wujudhu wataswadu wujdhu.”

Artinya :

“Ya Allah, putihkanlah wajahku pada hari putihnya wajah-wajah dan hitamnya wajah-
wajah.”

5. Membasuh kedua tangan


Membasuh kedua tangan hingga mencapai siku, sebanyak 3 kali gerakan memutar dan
menyeluruh ke permukaan tangan.

a. Tangan kanan

ُ‫سابُا ً َوحَاسبْنى بيَميْنى كتاَبى اَعْطنى اَللَّه َّم‬


َ ‫يَسي ًْرا ح‬
“Allahumma a’tini kitabiy biyamiyni wahasibni hisaban yasiyron.”

Artinya :

“Ya Allah! berikanlah kepadaku kitabku dari sebelah kanan dan hitunglah amalanku dengan
perhitungan yang mudah.”

b. Tangan kiri

ُ‫ن كتاَبى ت ْعطنى ُلَ اَللَّه َّم‬ ُْ ‫ن ُلَ َُو يَساَر‬


ُْ ‫ى م‬ ُْ ‫َظهْر‬
ُْ ‫ى َو َراءُ م‬
“Allahumma latu’tini kitabi minyasariy wala minwaro’i tohriy.”

Artinya :

“Ya Allah! aku berlindung denganMu dari menerima kitab amalanku dari sebelah kiri atau
dari sebelah belakang.”

6. Membasuh kepala mulai dari ubun-ubun ;


Membasuh kening hingga ujung kening (ubun-ubun) sampai sebagian kepala, sebanyak 3
kali gerakan menyeluruh.

ُ‫ي ح َِّر ُْم اَللَّه َّم‬


ُْ ‫ش ْعر‬ ُْ ‫علَى َوبَشَر‬
َ ‫ي‬ َ ُ‫النَّار‬

“Allahumma harom sa’riy wabasariy a’la nnari.”

Artinya :

“Ya Allah, haramkan rambutku dan kulit kepalaku dari pada neraka.”
7. Membasuh keduan telinga ;
Membasuh kedua tengila baik itu bagian dalam maupun luar telinga (daun telinga) hingga
menyeluruh ke bagian telinga, sebanyak 3 kali gerakan.

َ ْ‫ن أَح‬
ُ‫سنَ َّه‬ ََّ ‫ن اْلقَ ْو ََّل فَ َيت َّ ِبعُ ْو‬
ََّ ‫ست َ ِمعُ ْو‬ ََّ ‫اَللَّ ُه ََّّم اجْ َع ْل ِني ِم‬
ََّ ‫ن الَّ ِذي‬
ْ ‫ْن َي‬

“Allahummajalni minaladziyna yastami’uwnal qowla fayatabi’uwna ahnashu.”

Artinya :

“Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan kata dan mengikuti
sesuatu yang terbaik.”

8. Mencuci kedua kaki ;


Membasuh kedua kaki dan diusahakan menyeluruh tidak pada bagian depan saja, basuh
hingga ke seluruh kaki hingga ke mata kaki.

a. Kaki kanan

َّ‫اط يَ ْو ََّم ت َ ِزلَّ فِي ِْهَّا ْ الَ ْقد َِام‬ ِ ‫علَى‬


َِّ ‫الص َِّر‬ َّْ ‫اَللَّ ُه ََّّم ث َ ِِّب‬
َ ‫ت قد َِمي‬
“Allahumma tabbatqodamiy a’lasoroti yawmatazilu fiyhil laqdami.”

Artinya :

“Yaa Allah, yaa Tuhanku,tetapkanlah tumuitku diatas titian yang lurus bersama tumit
hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

b. Kaki kiri

ُ‫ع َلى قَدَمُ ا َ ْنتج َُل انِّى اَللِّه َّم‬ ُْ َّ‫ْن ا َ ْقدَمُ تجلُ يَ ْو َُم الن‬
َ ُ‫ار فى ص َراط‬ ُْ ‫ين َُو المنَافقي‬
ُْ ‫المشْرك‬
“Allahuma iniyantujila qodamia’la sirotifinari yawmatijilu akdami munafikiyn
wamusyrikiyni.”

Artinya :

“Ya Allah yaa Tuhanku,sesungguhnya aku-berlindung kepada-Mu dari keterpelesetan


tumuitku dari atas jalan neraka,pada hari dikala terpeleset tumit orang-orang kafir.”

9. Tertib ; dan diusahakan berwudhu dengan cara berurutan (tidak meloncat urutan dalam
wudhu yang benar).
TUGAS BPI

“CARAَSOLATَDANَWUDHUَYANGَBAIKَDANَ
BENAR”

OLEH

NAMA : BAIQ MEGA RAHMANI


NIM : A1C018023
KELAS : A / S1 AKUNTANSI REGULER PAGI (2018)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MATARAM
2019

Anda mungkin juga menyukai