Anda di halaman 1dari 56

Ade sukaryat

BUKU PANDUAN BACAAN SHOLAT


DAN ILMU TAJWID

1
DOA-DOA YANG DIBACA KETIKA BERWUDHU

1. Doa Membasuh Telapak Tangan

( Ya Allah, jagalah kedua tanganku dari bermaksiat kepadamu )

2. Doa Berkumur-kumur

( Ya Allah, tetapkanlah aku untuk membaca kitabmu, memperbanyak


dzikir kepadamu, dan tetapkanlah ucapanku dengan ucapan yang benar
didunia dan akhirat )

3. Doa Menghirup Air Ke Hidung

( Ya Allah, ciumkanlah oleh-Mu untukku akan wangi-wangian syurga )

4. Doa Niat Wudhu (dibaca ketika membasuh muka yang k-1)

(Saya niat wudhu untuk menghilangkan hadats kecil karena fardu


lillahi ta`ala)

2
5. Doa Membasuh Muka

(Ya Allah, putihkanlah wajahku dengan cahayamu pada hari


diputihkannya wajah para kekasihmu dan jangan engkau hitamkan
wajahku dengan kegelapanmu pada hari dihitamkannya wajah para
musuhmu)

6. Doa Membasuh Tangan Kanan

(Ya Tuhan, berikanlah (kelak) suratan amalku pada tangan kananku, dan
beri hisablah ia dengan penghisaban yang sedikit)

7. Doa Membasuh Tangan Kiri

(Ya Allah, janganlah Engkau berikan suratan amalku pada tangan kiriku
dan jangan dari belakangku)

8. Doa Membasuh Kepala

( Ya Allah, jauhkanlah rambut dan kulit badanku dari api neraka )

9. Doa Membasuh ke-2 Telinga

(Ya Allah, jadikanlah aku seperti mereka yang mendengar kata-kata


yang baik, dan mengikuti akan mereka yang sebaik-baiknya)
3
10.Doa Membasuh Kaki Kanan

(Ya Allah, tetapkanlah kiranya kedua kakiku diatas jemabatan


shirotol mustaqim beserta kaki para hambamu yang sholeh)

11.Doa Membasuh Kaki Kiri

(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadamu dari tergelincirnya


kedua kakiku diatas jemabatan shirotol mustaqim pada hari
digelincirkanya kaki orang-orang munafiq dan musyrik)

DOA SETELAH WUDHU


. ‫ٌُْو‬ ْ‫ًاذّ َذ ه ج‬ ‫َا َي‬ ‫ًَ ال َهذدْ شِّْ ٌَو‬ ‫ا‬
ّ
‫َي‬ ‫لاا َو ٌ ال‬
‫َي ٌ َو‬ ‫ال‬ َ ّْ‫ذجُع َُّ ِـًَث ِنذ‬
ْ ‫ يٌٍُا َهَٔب‬.َِّٓ َ‫ؼَ ْجإٍِِْ ـٌْا شِّيـ َؽ ز‬ ْْ‫ؼَ إٍِِِ ـثٌِّاَ َّزـٌا‬
َ ‫هـِا‬
ْ ُ َ ‫ذَٔأ َ ُنِشْفغَزْ َعأ‬
‫ةٌَرًَأ‬
ُْ ‫ا‬

( Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa dan tiada
sekutu bagiNya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
utusanNya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan
jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bersuci. Maha Suci Engkau ya
Allah, aku memuji kepadaMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau,
aku minta ampun dan bertobat kepadaMu )
4
LAFADZ NIAT SHOLAT FARDU

1. SHALAT SUBUH

ٌََ ‫َبؼ‬ ٌٍِّ) ‫ِبا – بًٌُِْْأ‬ ( ‫ْجِمــٌْاٍَ َادَا‬ ُِٓ‫ــــَْزَؼوَس‬ ‫ُّْجٌصا‬ ‫شْ َفَِّ ٍصَ ُا‬
‫ًِجَْمز‬

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu subuh dua raka'at menghadap kiblat
(menjadi makmum / imam) karena Allah

2. SHALAT DZUHUR

ٌََ َ‫بؼ‬ ٌٍِّ) ‫ِبا – بًٌِْأ‬ ( ‫دَبؼَو َسٍُِ جِْم ِْجمــٌْ ٍَ َادَا‬ َ ٌ‫َا ْي ا‬ ‫شْ َف ٍَِّصَ ُا‬
‫ا‬ ‫َز‬ ‫غَث‬

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu dzuhur empat raka'at


menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

3. SHALAT ASHAR

ٌََ ‫بؼَ َر ِوٌٍِ) ًِبَ ِا – بًٌُِْْأ‬ ( ‫دَبؼوَسُِ ِ ْجِمــٌْ ٍَ َاد‬ ‫غ َثَْسا ِشَْصؼــٌْا‬ ‫شْ َفَِّ ٍصَ ُا‬
‫ا‬ ‫جَْم‬
‫ز‬

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu ashar empat raka'at menghadap kiblat
(menjadi makmum / imam) karena Allah

4. SHALAT MAGHRIB

ٌََ َ‫بًٌُِْأ – ًِببَِ )ٌٍِ بؼ‬ ( ‫غِ دَبؼوَسٍَ َادَا‬


ُ ْ‫سٍبَص ْجِمــٌْاًِ جَْمز‬ ْ‫شْ ٍَِّصَ ُا غ ٌْا‬

5
Artinya: Aku sengaja shalat fardhu maghrib tiga raka'at
menghadap kiblat (menjadi makmum / imam) karena Allah

5. SHALAT 'ISYA

ٌََ َِ‫بؼَ َر ِوٌٍِ) ًِبب‬ – ‫بًٌ ُِْأ‬ ( ‫ُِ ِْجمــٌْا ًَِجْمزٍََ ا َا‬ ‫بؼَ َو َس‬ ‫ب ِْؼٌا‬ ‫شْ ٍَِّصَ ُا‬
‫َث‬

Artinya: Aku sengaja shalat fardhu 'Isya empat raka'at menghadap kiblat
(menjadi makmum / imam) karena Allah

6
BACAAN/DO`A DALAM SHOLAT

DO`A IFTITAH

Setelah membaca salah satu lafazh

niat diatas kemudian bertakbir ‫لها‬


ُ‫َشجوَا‬ seperti pada gambar disamping,
kemudian membaca do`a Iftitah
seperti berikut :
ٍ‫ًَ زـٍّـٌ َِيــ‬ ‫ِا ًٍْب ًََِّٔ ْيــ‬ ‫ذجُعًَ ًاشِْض‬
ْ ‫ًَا َحشُىث ِلها َْب‬ ٌٍِّ َ‫ذَاً ا‬ ٌْ ْ ‫شُ َجوَا لها‬
ُ‫ذ‬ ْ ‫ِج‬
ََِ‫ُىغـًَُٔ َِربٍـَص‬ . َِٓ‫ـْــوش‬ ٌُّْ‫ُِ ا َِٓ ـبََٔا بًَِ ِّبٍــغ‬ ‫بفً ـِْٕــ‬ ً‫غا ْس َأ ــٌَْا‬ ٌ ٌَّّ‫َا‬
. ‫ــــٍِّْـ‬ ُّْ‫ـٌا‬ ِ ‫ـبَٔ ًَا‬ ‫شْ ُِا‬ ٌِ ‫ٌـَ َا‬ ٌَ ‫ـّْشِ َش ـب‬.َْٓ ‫ـٌَبؼَ ٌْا‬ ِ‫ـًَِ له َِرب‬ َْ‫ًَِ ب‬
‫زـِث‬

Artinya:
"Allah Maha Besar lagi Sempurna Kebesaran-Nya, segala puji bagi-Nya
dan
Maha Suci Allah sepanjang pagi dan sore. Ku hadapkan muka hatiku
kepada
Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan yang lurus dan
menyerahkan diri dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku semata hanya untuk
Allah, Tuhan seru sekalian alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan itu
aku diperintahkan untuk tidak menyukutukan-Nya. Dan aku dari golonan
orang muslimin

7
. ِّّْ‫ٌَِْ ٌذا‬ ٌِ‫ ب‬. ْ ‫ دشٌَّّْ شَّ ٌا‬.َْٓ‫َس‬ ‫ـٌَّْب ٌْؼا‬ ّْ َ . ْ ‫ا غْ ِث دشَّ ٌاّْ شَّ ٌا‬
‫ذ‬
ٌْ
‫شِ ْْـ‬ َ‫يِــٍَْػ‬ َ‫ـّزِ ٌَّا ا ؼ‬ . ‫اٌُّْ ـِْمَز‬ ِ‫ َاشٌِّصٔبذِ ْى ئ‬. ِْْ ‫نّبَ ًَِئ َٔ َؼ‬ َٔ‫ـب َِّّئ جُ ْؼ ـ‬
ْٔ‫ـ‬ ‫ز‬
َٓ ًٌَ‫يِــٍْػَ ْــــــِّــٌَّبٌْعا ب‬ ٌْ ُ‫عغٌّْا‬
ْ

ِِArtinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji
bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Yang Pengasih dan Penyayang.Yang
menguasai hari kemudian. Hanya pada-Mu lah aku mengabdi dan kepada-
Mu lah aku meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. Yaitu
jalannya orang-orang yang telah Engkau beri nikmat. Bukan jalan mereka
yang pernah Engkau murkai, atau jalannya orang-orang yang sesat.

‫و‬ َّ ٌَ . ٌٌَْ ٌَ ٍَِّ ٌَ. ََّّ‫ ٌصا ُلها‬. َ‫ٌَ ا د‬ . ْْ ‫شَّ ٌا ِلها ّ شَّ ٌا‬ ‫غْ ِث‬
‫َا‬

‫دَ َا ًاٌُفـــو‬

Artinya:
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Katakanlah
(hai Muhammad): Allah itu Esa. Allah tempat meminta. Tiada Ia beranak dan
tiada pula Ia dilahirkan. Dan tak ada bagi-Nya seorangpun yang menyerupai-
Nya kepada Tuhan yang menguasai subuh.

8
DO`A RUKU`

Setelah langkah 1 kemudian bertakbir ُ‫شَجوَا لها‬


lalu ruku` seperti gambar disamping, pada saat
ruku` membaca tasbih sebanyak 3 x seperti
dibawah ini :

ِ‫َظؼٌْا َِِّثَس ُِِْ ًَ ِهْذّـَِذ ث‬ َْ ‫ذجُع‬


ْ ‫َب‬

Artinya: ”Maha suci Robb ku yang Maha Agung


dan aku memujiNya”

DO`A I`TIDAL (BANGUN DARI


RUKU`)
Setelah selesai membaca tasbih pada saat ruku`
kemudian I`tidal (bangun dari ruku`) dan
membaca :

ُ ‫ـٌ ُلها َِغَّع َِّْٓ َهِذَّد‬

Artinya : (semoga Allah mendengar


(memperhatikan) orang yang memuji-Nya).

ُ ‫طـ َؼـث ٍَِءش ِْٓ َذْئِش َِب‬ ًًَِْ ‫غا‬


ٌ ٌّ‫ْس َأٌـْا ُ ًَِء د ََّا‬ ًِْ ‫ذا‬
ٌْ َّْ‫ـ‬ ‫ـٌَ ََّبٕث‬

Artinya:
“ Ya Allah Tuhan kami! Bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan
sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu “.

9
DO`A SUJUD

Setelah bertakbir ُ‫ َشجَْوا لها‬sambil turun


sujud seperti tampak pada gambar
disamping. Pada saat sujud membaca
tasbih 3 x seperti dibawah ini :

‫ذج‬
ْ ‫هِ ّْ َذـث ًَ ٍَْ َػألا ِِّثَس َْب‬

Artinya : “ Maha Suci Robb ku Yang


Maha Luhur dan aku memuji-Nya ”

DO`A DUDUK DIANTARA DUA SUJUD


(IFTIROS)
Setelah membaca tasbih kemudian
bertakbir ‫ لها َشجوَا‬dan bangun
melakukan duduk diantara dua sujud
seperti gambar disamping. Dan
membaca do`a dibawah ini :

ََِّٕ‫جاً َِٕـَّـْدسَاً ٌَِْشِفغا س‬


َ ‫ػ ُفػاًَ َٕــِفَب َػًَِ ٔذِ ْى اًَ َِـٕـُلْصسَاً َِْٕـ َؼـفْسَاً َِٔـشْ ـْج‬

ِArtinya:
Ya Allah, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, dan cukupkanlah segala
kekuranganku, dan angkatlah derajatku, dan berilah rizki kepada ku, dan
berilah aku petunjuk, dan berilah kesehatan kepadaku, dan berilah ampunan
kepadaku.

1
DO`A TASYAHUD AWAL/TAHIYAT AWAL

ِ ٌ‫ص اٌ له دَب ِّْج ا‬ َّ ٌٍَ‫ـزٌَّا ا دبَْـٌّْ دُ بو َسبـج ا‬


ُ َّ‫َس ًََِِّـجٌٕا َبيُّّـَّا ُورَبَوشَ ًَث ِلها ُخ‬ َ‫ٌ ـب ٍَُ ـٍَْػ‬
‫َا َّغ‬

‫َي‬ ‫ا َّ َذ‬ ‫ـب ٌَّ ٌ َو ا ٌَّب‬ ‫ذ ٌَِّبٌصا‬


ِ ‫َْٓـــ‬. ‫َي‬ ‫ػَ ً َٕبـٍٍَْ ا ِدَبج‬ َُ ٌ‫ـب ٍَ ا‬
ٍِّْ‫ ُيٌٍ صًَ ػٍَََ ذَُّذِ َٔبذِ ـــ‬. ‫ا ٌْ َس‬
Artinya:
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan bagi Allah.
Salam,
rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad).
Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi
Muhammad.

DO`A TASYAHUD AKHIR/TAHIYAT AKHIR

ٌ‫اٌٌٍََّصا دبَو َس ـب َ ُْجٌّا بَجِّْ ا‬ َّْ ‫ـزٌَّا ـب‬


ُ َّ‫َس ًََِِّـجٌٕا َبيُّّـَّا ُورَبَوشَ ًَث ِلها ُخ‬ َ‫ٌ ـب ٍَُ ـٍَْػ‬
‫َا َّغ‬

‫َي‬ ‫ا َّ َذ‬ ‫ـب ٌَّ ٌ َو ا ٌَّب‬ ‫ذ ٌَِّبٌصا‬


ِ ‫َْٓـــ‬. ‫َي َا‬ ‫ا ِدبَج‬ ٍٍَْ‫ػًَ َٕبـ‬ َُ ٌ‫ـب ٍَ ا‬
ًٍَََ‫ػ‬ ْْ ‫َٔبذِ ـــَِّْع ٍَػَ ىَاشْث‬ ٍَْ‫بَّ َو ذـ‬ . َّّ ِّْ‫َٔبذِ ـــ‬ ٍَََ‫ ص ُيٌٍَّ ػ‬. ‫ٌْ ا‬
َ‫ص‬ ‫ذ‬

1
‫ٔبذِ ـــَِّْع يا ٍَػَ ًَ ذَُّذِ ٔبذِ ـــَِّْع ٍَػَ ْو َس َبث َّبو ذّ َذ‬ ْ ‫ ِنسَبث‬. ْ ‫َاشثِْا َٔبذِ ـــِّْـعَ ا‬
. ‫ْ ـَِّٔا َٓــــٌَِّْبؼـٌا َِف ـــَِّْد ــــِْج‬ َ‫ًَ ا ٍَػَ ا ْثِا ٔبذِ ـــِّْـع‬ ‫ػٍََ ـْثِا َٔبذِ ـــِّْ ـْـىا‬

Artinya:
Segala kehormatan, keberkahan, kebahagian dan kebaikan bagi Allah. Salam,
rahmat dan berkah-Nya kupanjatkan kepadamu wahai Nabi (Muhammad).
Salam (keselamatan) semoga tetap untuk kami seluruh hamba yang shaleh.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi
Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah! Limpahilah rahmat kepada Nabi
Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim
dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para
keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan
keluarganya. Diseluruh alam semesta Engkaulah yang Terpuji, dan Maha
Mulia.

DO`A SALAM

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepadamu dari siksa


kubur, siksa api neraka, fitnah hidup dan mati dan fitnah dajjal. Keselamatan
dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian

1
MATERI TAJWID

1. HUKUM BACAAN MAD

Arti dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada

tiga yaitu : ُ ً ‫ا‬


Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :
1. Mad Ashli/Mad thobi’i
2. Mad far’i (cabang)

Jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :


1. Mad Wajib Muttashil 8. Mad Lazim Harfi Musyba’
2. Mad Jaiz Munfashil 9. Mad Lazim Mukhoffaf harfi
3. Mad Aridh Lisukuun 10. Mad Layyin
4. Mad Badal 11. Mad Shilah
5. Mad Iwad 12. Mad Farqu
6. Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi 13. Mad Tamkin
7. Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Mad Ashli/Mad thobi’i _ Bacaan


terjadi apabila : Mad thobi’i dibaca
- huruf berbaris panjang 1 alif atau
fathah bertemu dua harokat karena
dengan alif ada
Mad Ashli / - huruf berbaris
1 mad thobi’i kasroh bertemu ‫ب ِْئٌُْد‬
dengan ya mati
- huruf berbaris
dhommah
bertemu dengan
wawu mati
Panjangnya adalah 1

1
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
alif atau dua harokat.

Mad Wajib Muttashil _ Bacaan


Yaitu setiap mad Mad Wajib Muttashil 
thobi’i bertemu dibaca panjang 5

Mad Wajib
dengan hamzah dalam harokat atau 2,5 alif 
satu kata. Panjangnya karena Mad Thobi`i
2 Muttashil adalah 5 harokat atau bertemu dengan
2,5 alif. (harokat = hamzah dalam satu
ketukan/panjang
setiap suara)
kata َ ‫ْئِج‬

َ ‫ٌْءُع‬
Mad Jaiz Munfashil _ Bacaan
Yaitu setiap mad Mad Jaiz Munfashil 
Mad Jaiz
thobi’i bertemu
dengan hamzah dalam
dibaca panjang
harokat atau 3 alif
6 
3
Munfashil kata yang berbeda. karena Mad Thobi`i 
Panjangnya adalah 2, bertemu dengan
4, atau 6 harokat (1, 2, hamzah dalam dalam
atau 3 alif). kata yang berbeda.
ُ‫ىغفٔااٌل‬
Mad Aridh Lisukuun _ Bacaan
Yaitu setiap mad Mad Aridh Lisukuun
thobi’i bertemu dibaca panjang 6
dengan huruf hidup harokat atau 3 alif 
dalam satu kalimat karena Mad Thobi`i
dan dibaca waqof bertemu dengan huruf 
Mad Aridh (berhenti). hidup dalam satu
4
Lisukuun Panjangnya adalah 2, kalimat dan dibaca
4, atau 6 harokat (1, 2, waqof (berhenti). Jika 
atau 3 alif). Apabila diwashol menjadi Mad
tidak dibaca waqof, Thobi`i

maka hukumnya
kembali seperti mad
thobi’i.

14
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Mad Badal
Yaitu mad pengganti
_
Mad Badal dibaca
Bacaan
َِٓ ‫ا‬
huruf hamzah di awal panjang 2 harokat atau
kata. Lambang mad 1 alif karena pengganti Asalnya adalah
5 Mad Badal madal ini biasanya huruf hamzah di awal
berupa tanda baris
atau kasroh tegak .
kata.
ََِْٓ ‫أَا‬
Panjangnya adalah 2
harokat (1 alif)

Mad ‘Iwad _ Bacaan


Yaitu mad yang terjadi Mad ‘Iwad dibaca
apabila pada akhir panjang 2 harokat atau
kalimat terdapat huruf 1 alif karena fathatain
6 Mad ‘Iwad yang berbaris fathatain
dan dibaca waqof.
bertemu
dibaca wakof
alif dan
ً ‫لَاـَِض‬
Panjangnya 2 harokat
(1 alif).

Mad Lazim Mutsaqqol _ Bacaan


Kalimi Mad Lazim Mutsaqqol
Yaitu bila mad thobi’i Kalimi dibaca panjang ِ
Mad Lazim bertemu dengan huruf 6 harokat atau 3 alif 
7 Mutsaqqol yang bertasydid. karena Mad Thobi`i
Kalimi Panjangnya adalah 6 bertemu dengan huruf
harokat (3 alif). yang bertasydid 


Mad Lazim Mukhoffaf _ Bacaan
Kalimi Mad Lazim Mukhoffaf
Yaitu bila mad thobi’i Kalimi dibaca panjang
Mad Lazim bertemu dengan huruf 6 harokat atau 3 alif
Asalnya
8 Mukhoffaf sukun atau mati. karena Mad Thobi`i adalah
Kalimi Panjangnya adalah 6 bertemu dengan huruf
harokat (3 alif). sukun.

15
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Mad Lazim Harfi _ Bacaan


Musyba’ Mad Lazim Harfi
Mad ini terjadi hanya Musyba’ dibaca
pada awal surat dalam panjang 6 harokat atau
al-qur’an. Panjangnya 3 alif karena terjadi
Mad Lazim
adalah 6 harokat (3 pada awal surat dalam
9 Harfi
alif). al-qur`an
Musyba’
Huruf mad ini ada
delapan, yaitu :

Mad Lazim Mukhoffaf


harfi _ Bacaan
Mad ini terjadi hanya Mad Lazim Mukhoffaf
pada awal surat dalam harfi dibaca panjang 2
al-qur’an. Panjangnya harokat atau 1 alif
Mad Lazim adalah Panjangnya karena terjadi pada
10 Mukhoffaf adalah 2 harokat ( 1 awal surat dalam al-
harfi alif) qur`an
Huruf mad ini ada
delapan, yaitu :

Mad Layyin _ Bacaan


Mad ini terjadi bila : Mad Layyin
huruf berbaris fathah dibaca panjang 6
bertemu wawu mati harokat atau 3 alif
atau ya mati, karena ada
11 Mad Layyin kemudian terdapat _ dan
huruf lain yang juga dibaca waqof, jika
mempunyai baris. diwashol disebut
Mad ini terjadi di akhir Layyin.
kalimat kalimat yang
dibaca waqof
(berhenti).

16
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
Panjang mad ini
adalah 2 – 6 harokat (
1 – 3 alif).

Mad Shilah
Mad ini terjadi pada
huruh "ha" di akhir
kata yang merupakan
dhomir muzdakkar
mufrod lilghoib (kata
ganti orang ke-3 laki-
laki).
Syarat yang harus ada
dalam mad ini adalah
bahwa huruf sebelum
dan sesudah "ha"
dhomir harus berbaris
hidup dan bukan
mati/sukun.

Mad shilah terbagi 2, _ Bacaan Contoh Mad


yaitu : Mad Shilah Qashiroh Shilah
12 Mad Shilah 1. Mad Shilah dibaca panjang 2 Qashiroh
Qashiroh harokat atau 1 alif
Terjadi bila karena “ha” dhomir
setelah "ha" tidak bertemu
dhomir terdapat dengan hamzah
huruf selain
hamzah. Dan
biasanya mad ini
dilambangkan
dengan baris
fathah tegak,
kasroh tegak, atau
dhommah terbalik
pada huruf "ha"
dhomir.
Panjangnya adalah 2
harokat (1 alif).

17
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
2. Mad Shilah _ Bacaan Contoh Mad
Thowilah Mad Shilah Thowilah Shilah
Terjadi bila setelah dibaca panjang 5 Qashiroh
"ha" dhomir harokat atau 2,5 alif
terdapat huruf karena “ha” dhomir
hamzah. bertemu dengan
Panjangnya adalah 2-5 hamzah
harokat (1 – 2,5 alif).

Mad Farqu _ Bacaan Mad


Terjadi bila mad badal Farqu dibaca panjang 6
bertemu dengan huruf harokat atau 3 alif Asalnya adalah
yang bertasydid dan karena mad badal
untuk membedakan bertemu dengan huruf
antara kalimat istifham yang bertasydid dan
13 Mad Farqu
(pertanyaan) dengan untuk membedakan
sebutan/berita. antara kalimat istifham
Panjangnya 6 harokat. (pertanyaan) dengan
Asalnya adalah
sebutan/berita.

Mad Tamkin _ Bacaan Mad


Terjadi bila 2 buah Tamkin dibaca panjang
huruf ya bertemu 6 harokat atau 3 alif
dalam satu kalimat, di karena 2 buah huruf
mana ya pertama “ya” bertemu dalam
Mad berbaris kasroh dan satu kalimat, di mana ya
14
Tamkin bertasydid dan ya pertama berbaris
kedua berbaris kasroh dan bertasydid
sukun/mati. Panjangnya dan ya kedua berbaris
2 – 6 harokat (1 – 3 sukun/mati.
alif).

2. HUKUM BACAAN NUN MATI/ TANWIN


Nun mati atau tanwin (‫ ـــ‬/ ‫ ) ن‬jika bertemu dengan huruf-huruf
hijaiyyah, hukum bacaannya ada 5 macam, yaitu:
18
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Izhar artinya jelas atau _ Bacaan


terang. Apabila ada nun Izhar dibaca jelas َْْ‫ِْٓ ٌذ‬
karena ada tanwin/nun
mati atau tanwin ( / ‫ـــ‬
Izhar sukun bertemu
1 ‫ ) ن‬bertemu dengan _ huruf Izhar ada 6 ِْٓ ُْ‫َىد‬
(‫)راهظإ‬ yaitu :
salah satu huruf halqi ( ‫ا‬
( ‫)ه غ ع خ ح ا‬
‫ )ه غ ع خ ح‬, maka ِْْ ‫ا ٍْفٌَخ‬
dibacanya jelas/terang.

1. Idgham Bighunnah 1. _
(dilebur dengan Bacaan Idgham
disertai dengung) Bighunnah dibaca
Yaitu dengung karena
memasukkan/mele ada tanwin/nun
burkan huruf nun sukun bertemu
mati atau tanwin (
huruf Idgham
‫ ـــ‬/ ‫ ) ن‬kedalam Bighunnah ada 4
huruf sesudahnya yaitu ‫ن‬ ‫يوم‬
dengan disertai
(ber)dengung, jika 2. _
Idgham
bertemu dengan
salah satu huruf
Bacaan Idgham َِ‫ِْٓ ءب‬
2 Bighunnah tidak
(‫)ماغدإ‬ yang empat, yaitu: dibaca dengung
‫يومن‬ karena ada ًٍ‫ِْٓ يَا‬
tanwin/nun
2. Idgham Bilaghunnah sukun bertemu
(dilebur tanpa
dengung) huruf
Yaitu Bilaghunnah ada
memasukkan/mele 2 yaitu (‫ر‬، ‫)ل‬
burkan huruf nun
mati atau tanwin (
‫ ـــ‬/ ‫ ) ن‬kedalam
huruf sesudahnya
tanpa disertai
dengung, jika

19
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
bertemu dengan
huruf lam atau ra
(‫ر‬، ‫)ل‬
Iqlab artinya menukar _ Bacaan
atau mengganti. Apabila Iqlab dibaca dengung
ada nun mati atau dengan merubah ‫ن‬
tanwin (‫ ــــــــ‬/ ‫ ) ن‬menjadi suara mim
bertemu dengan huruf karena ada tanwin/nun

Iqlab ba (‫)ب‬, maka cara sukun bertemu huruf (


3
(‫)بالقإ‬ membacanya dengan ‫)ب‬ ُ‫ذِجُّْٕ نَ َبجَٔا‬
menyuarakan
/merubah bunyi ‫ن‬
menjadi suara mim (‫)م‬,
dengan merapatkan dua
bibir serta mendengung.

Ikhfa artinya _ Bacaan َ ‫ِغجَزَر َْا‬


menyamarkan atau tidak Ikhfa dibaca dengung
jelas. Apabila ada nun dengan karena ada
mati atau tanwin (‫ ـــ‬/‫ن‬
tanwin/nun
bertemu huruf
sukun ٍ‫ِْٓ عٌُْج‬
) bertemu dengan salah _ huruf ihkfa
satu huruf ikhfa yang ada 15 yaitu ( ‫ت ش‬ َ ‫ل ًا َهِْٕذػ‬
4
Ikhfa 15( ‫س ز ذ د ج ث ف سزذدجث‬
(‫)ءافخإ‬ ‫تظ ط ض ص‬ ‫ظ ط ض ص ك‬ َ ٕ‫َب َِْج‬
‫)ش ك ق ف‬, maka ‫)ق‬
dibacanya samar- samar,
antara jelas dan tidak ٌُِّ ‫شَو ةَبزِو‬
(antara izhar dan
idgham) dengan
mendengung. ٌ ‫شَِْمف ٌشَْخ‬

20
3. HUKUM BACAAN MIM MATI
Mim mati (‫ )م‬bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga,
yaitu: ikhfa syafawi, idgham mim, dan izhar syafawi.

NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

_ Bacaan Ikhfa
Apabila mim mati (‫)م‬ syafawi dibaca dengung
Ikhfa Syafawi
bertemu dengan ba ( ada mim sukun ٍ ‫ذث ُْ ِْيَشر‬
ِ ‫حَسبِج‬
‫)ب‬, maka cara bertemu huruf (‫)ب‬
1
( ‫ءافخإ‬
‫)ىوفس‬
membacanya harus
dibunyikan samar- samar
ُ ‫يِث يُُّثَس‬
di bibir dan
didengungkan.

_ Bacaan
Apabila mim mati (‫)م‬ Idgham Mimi
bertemu dengan mim ( dibaca dengung karena
ada mim sukun
Idgham Mimi ‫)م‬, maka cara
membacanya adalah bertemu huruf (‫)م‬ ٌَُْْ َ‫َّمزَّ بَِ ُُي‬
2
( ‫ماغدإ‬ seperti
mim
menyuarakan
rangkap atau
‫)ىميم‬ ditasyidkan dan wajib
ُْ ٌَ‫زٌَأ عَ بَِ ُْى‬
dibaca dengung. Idgham
mimi disebut juga idgham
mislain atau
mutamasilain

_ Bacaan Izhar
Apabila mim mati (‫)م‬
Syafawi dibaca jelas
bertemu dengan salah
karena ada mim sukun
satu huruf hijaiyyah
Izhar Syafawi ( bertemu huruf selain (
3
‫)راهظإ يىفس‬
selain huruf mim (‫ )م‬dan
‫ )م‬dan (‫ )ب‬yaitu ُ ‫ْىسُْٕزر ٌَُ َْا‬
ba (‫)ب‬, maka cara
membacanya dengan
jelas di bibir dan mulut
tertutup.

2
4. HUKUM BACAAN ALIF LAM
Dalam ilmu tajwid dikenal hukum bacaan alif lam ( ‫) لا‬. Hukum bacaan
alim lam ( ‫ ) لا‬menyatakan bahwa apabila huruf alim lam ( ‫ ) لا‬bertemu
dengan huruf-huruf hijaiyah, maka cara membaca huruf alif lam ( ‫) لا‬
tersebut terbagi atas dua macam, yaitu alif lam ( ‫) لا‬syamsiyah dan alif
lam ( ‫ ) لا‬qamariyah

NAMA
NO BACAAN DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH

“Al” Syamsiyah _ Bacaan “Al”


adalah “Al” atau alif Syamsiyah, huruf “Al”
lam mati yang tidak dibaca karena ada
bertemu dengan “Al” bertemu huruf yang
salah satu huruf bertasydid yaitu
syamsiyah dan
dibacanya
lebur/idghom
ً‫ظٌشَا‬
َّّْ
(bunyi “al’ tidak

1
“Al” dibaca).
Huruf-huruf
ِّٓ‫ٌَُّْ ٌذا‬
Syamsiyah.
tersebut adalah
‫ز ر ذ د ث ت‬ ًََ‫عَا‬
ٌ ‫ذ‬
ُّ
‫ض ص ش سن‬
‫لظط‬
Ciri utama “Al”
Syamsiyah tanda
taysdid setelah alif
lam

“Al” Qamariyah _ Bacaan ٍ ‫دبيٌَْا‬


adalah “Al” atau alif “Al” Qamariyahhuruf
lam mati yang “Al” dibaca jelas
“Al”
2
Qamariyah
bertemu dengan karena “Al” ً‫ذَا‬
ٌْ َ ْ‫ّذ‬
salah satu huruf berharokat sukun.
qamariyah dan
dibacanya jelas/izhar.
ِْ ‫َِبّْإلِبث‬

2
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
Huruf-huruf
tersebut adalah :
‫غعخحجبا‬
‫يهومكقف‬
Ciri utama “Al”
Qamariyah tanda
sukun pada lam

5. HUKUM BACAAN LAFADZ ALLAH (‫)الله‬


Hukum Bacaan lafadz Allah terbagi menjadi dua, yaitu : Tafkhim dan
Tarqiq

NAMA CARA
NO BACAAN DEFINISI MENGAJARAKAN CONTOH

Lafadz Allah (‫)الله‬ _ Bacaan


Tafkhim, Lafadz Allah
Dibaca tafkhim
apabila lafadz Allah (‫)الل ه‬ dibaca tebal ,ُ‫لها ٌَُى ًُل‬
1 Tafkhim didahului harakat karena ada harokat
fathah atau _ bertemu Lafadz Allah
dhummah. (‫)الله‬
ِ‫ص ءبجَارِا‬
َٔ ْ‫لهُاش‬

_ Bacaan
Lafadz Allah (‫)الله‬ Tarqiq, Lafadz Allah (‫الل‬
Dibaca tafkhim
‫)ه‬
dibaca tipis
ِْ‫لهاُ غ‬
apabila lafadz Allah
2 Tarqiq
didahului harakat karena ada harokat ِ
Kasroh. bertemu
‫ث‬
Lafadz Allah (‫)الله‬
ُِْ‫دشَّ ٌا ِّْٓدشَّ ٌا‬
6. HUKUM BACAAN RA` ( ‫) ر‬
Huruf ra (‫ )ر‬adalah salah satu huruf hijaiyah yang pengucapannya
berbeda-beda, suatu waktu dibaca tebal (tafkhim) dan suatu waktu
dibaca

2
tipis (tarqiq). Jadi hukum membaca huruf ra' ada dua macam, yaitu
Tafkhim dan Tarqiq

NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Ra' dibaca tafkhim _ Bacaan


1. ‫ًاشْخَ ُِْد ٌََّشا‬
apabila : Tafkhim, dibaca tebal
1. Berharakat karena ada ٌ ‫ْشِجَو ًاذًَُّْس‬
fathah, bertemu
fathatain, Ra' sukun. ْ2. ‫آ ْشُل ًَْعَسا‬
dhummah atau
dhummatain. ِ3. ‫ِؼْجِسا‬
2. Berharakat
sukun dan huruf ْ ‫تْوِسا‬
sebelumnya
berharakat
fathah atau
dhummah. 4. ِ‫دَبصْش‬
3. Berharakat
sukun dan huruf ٌ ‫َخلِْشف طبؼَ ِْشل‬
sebelumnya
berupa hamzah
washal (hamzah ِ5. ً‫شجفَ ٌَْا‬
1 Tafkhim tambahan) yang
berharakat
ْ ‫شجفَ ًٌَْا‬
kasrah.
4. Berharakat
sukun, huruf
sebelumnya
berharakat
kasrah dan huruf
sesudahnya
berupa huruf
isti'la' (huruf
yang dibaca
‫خ‬
tebal, yaitu:
‫ط غ ض ص‬
‫)ظ ق‬
5. Didahului huruf
mati selain ya'
yang

2
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN
sebelumnya
berupa huruf yang
berharakat fathah
dan dibaca waqaf.

Ra' dibaca tarqiq _ Bacaan


apabila : Tarqiq, dibaca tipis ٍ1. ‫ٍس‬- ‫ْشغُخ‬
1. Berharakat karena ada
kasrah atau bertemu ٌ ‫ِس‬- ‫ظِجس‬
kasratain. Ra' sukun.
2. Berharakat sukun ْ2ٌَْ . ‫ْػِشف‬
dan huruf
sebelumnya
ْ‫ِّشجَى َف‬
berharakat
kasrah.
2 Tarqiq
3. Didahului ya' ٍ3. َ‫ْشخ‬
sukun dibaca waqaf.
4. Didahului huruf mati َْ‫ْشخ‬
selain ya' yang
sebelumnya berupa ٌ َ‫ص ث‬
ِ ‫ْش‬
huruf yang
berharakat kasrah ٌ4. ِ‫شىث‬
dan dibaca waqaf

7. HUKUM BACAAN QALQALAH


Yang dinamakan bacaan qalqalah adalah membunyikan huruf dengan
suara yang berlebih dari makhraj hurufnya (disertai dengan getaran
suara).
Huruf qalqalah ada lima, yaitu ‫ د ج ب ط ق‬yang terkumpul dalam lafadz
: ‫دج بطق‬
Bacaan qalqalah dibagi menjadi dua, yaitu : sughra dan
kubro

2
NAMA
NO DEFINISI CARA MENGAJARAKAN CONTOH
BACAAN

Qalqalah sughra Yaitu _ Bacaan


apabila ada huruf Qalqalah sughra, karena
‫ق‬- ّ‫أَُش َْم‬
qalqalah yang dibaca ada huruf qalqalah
Qalqalah
1
sughra
sukun (mati) asli berharokat sukun asli. ‫غ‬- ‫اًس ٌَا ؼْ َا‬
Huruf Qalqalah ‫ق‬
‫دجبط‬ ًَ‫ ة‬- ‫ْخ َّج‬
_ Bacaan
Qalqalah kubro Yaitu Qalqalah kubro, karena
apabila ada huruf ada huruf qalqalah , ‫ ٌذ َدَا‬, ‫ْذ َدَا‬
Qalqalah
2 qalqalah dibaca berharokat sukun
kubro
sukun karena waqaf karena waqof.
ْ ‫ َك ٍَخ‬, ‫ٍَك َخ‬

26
GHOROIBUL QUR`AN
(Bacaan – bacaan yang asing didalam Al-Qur`an)
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
WASHOL WAQOF

Mim kecil, waqof lazim


1 - - tanda harus berhenti
Muanaqoh, tanda pilihan
2 - - boleh berhenti disalah
satu titik tiga
Tanda WAQOF sebaiknya
3 - - berhenti

Tanda WAHSOL
4 - - sebaiknya terus

NA panjang yang didaului


ALIF dibaca pendek bila
washol, jika terpaksa
5 waqof dibaca panjang
satu alif (ANA adalah
DHOMIR
MUTAKALIMWAHDAH)
NA panjang yang
didahului HAMZAH
dibaca panjang baik
6
washol atau waqof (NA
panjang adalah Dhomir
kembali kepada NAHNU )
HAMZAH Fathatain jika
waqof maka dibaca
7
panjang satu alif (MAD
IWAD)

HAMZAH tidak
8 berharokat fathatain
di baca sukun

27
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
WASHOL WAQOF
RO dibaca panjang,
karena tanda mad (Alif
9 menunjukan TATSNIYAH,
taqdiruhu HUMA bukan
HUWA)
Jika WAQOF (TSA dibaca
IDHAR artinya dijaga
sifat & makhrojnya TSA)

10 jika
WASHOL (IDHOM
MUTAQORRIBAIN
artinya TSA lebur
kedalam DZAL
Jika WAQOF (karena
HAMZAH lafadz I`DILUU
adalah hamzah washol.
Jika huruf setelah huruf
mati berharokat kasroh,
11 jadi hamzah dibaca

kasroh) Jika
WASHOL (Hamzah
washol tidak dibaca)
Jika WAQOF (karena
lafadz ALLAH adalah
HAMZAH WASHOL)
12

Jika WASHOL (Hamzah


washol tidak dibaca)
Jika WASHOL “ DAL “ nya
dibaca pendek,

13 ْ jika WAQOF “DAL


“ nya disukun
(Menjadi MAD
ARIDHISSUKUN

28
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
WASHOL WAQOF

Hati-hati semua WA
dibaca pendek apabila
WASHOL dan apabila
14
terpaksa WAQOF maka
WAU disukun menjadi
MAD THOBI`I

Jika WAQOF (Karena


HAMZAH lafadz ANNAR
adalah HAMZAH WASHOL,
15
jika WASHOL
(Hamzah washol tidak
dibaca)
Jika WAQOF (karena
HAMZAH lafadz
ITTAKHODAT adalah
HAMZAH WASHOL)
16

jika
WASHOL (Hamzah
washol tidak dibaca)

NA tetap dibaca panjang


bila WAQOF, jika
17
WASHOL NA dibaca
pendek

Jika WAQOF (Hamzah


diawal kalimat dibaca
FATHAH)
jika WASHOL (Nun iwadh
18 ditengah kalimat tetap
dibaca kasroh dan jika
sebelumnya fathatain
maka alif tidak dibaca
mad)
29
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
WASHOL WAQOF
Jika WASHOL “ LA” yang
kedua dibaca pendek,
boleh
jika terpaksa WAQOF
19
maka LAM boleh dibaca
panjang dan boleh dibaca
sukun
NUN kecil disebut NUN
IWADH (Jika diawal
kalimat tidak dibaca, AL
20 - - dibaca fathah menjadi

NUN IWADH ditengah


kalimat tetap dibaca
21 - - kasroh (jika sebelumnya
fathatain maka ALIF tidak
dibaca mad)
Jika WAQOF hamzah
Kedua diganti dengan YA
22 sukun. Jika WASHOL
hamzah washol (hamzah
pertama) tidak dibaca.
SURAT AD-DAHR : 15
WAQOF dibaca panjang
23
- Jika WASHOL dibaca
pendek (alif tidak dibaca)
SURAT AD-DAHR : 16
WAQOF “RO” nya
24 disukun (menjadi Mad
- Aridiissukun). Jika
WASHOL dibaca panjang

CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
HATI-HATI HAROKATNYA
SYA dibaca pendek (Alif bukan
1
tanda mad)
Hati-hati MIM nya dibaca pendek
2
(ALIF bukan tanda mad)

30
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
HATI-HATI HAROKATNYA

Hati-hati FA dan BA nya dibaca


3
pendek (ALIF bukan tanda mad)
SHOD DHOMMAH harus dibaca SIN
4 DHOMMAH (Asal kata dari
BASATHO artinya menggelar)
SHOD SUKUN harus dibaca SIN
5
SUKUN
Hati-hati LA nya dibaca pendek
6
(ALIF bukan tanda mad)
Hati-hati NA nya dibaca pendek
(asal kata LAKIN ANA) terdapat
7
disurat AL-KAHFI “ LAKINNA tanpa
WAU dibaca pendek)

atau SHOD nya boleh dibaca SIN dan


8
boleh dibaca SHOD

DHOT nya bisa dibaca FATHAH


atau atau DHOMMAH (dalam satu
9 kalimat harus seragam bila fathah
fthah semua bila dhommah dhomah
semua)

10

CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
SESUAI TULISAN
SHOD tetap dibaca SHOD (asal kata
1 dari _
artinya
Hati-hati NA nya tetap dibaca
2 panjang (karena NA bukan dhomir,
tapi merupakan bagian dari lafadz

31
CARA MEMBACA
NO LAFADZ PENJELASAN
SESUAI TULISAN
tersebut)

MIM nya dibaca KASROH (karena


3
MUDHOF ILAIH)

Hati-hati bukan ْ
4 karena MIN huruf Jer menjerkan

lafadz “ “
NA dengan WA tetap dibaca
5 panjang (karena NA DHOMIR
MUTTASHIL dari NAHNU)

Dibaca IDHAR (NUN mati bertemu


6
WAU atau YA dalam satu lafadz)

Hati-hati HI dibaca panjang


sekalipundidahului huruf sukun,
7
(satu-satunya ada di surat AL-
Furqon )
Hati-hati DAL nya dibaca FATHAH
8
(karena Mutsanna bukan
Jama`)
Hati-hati MIM nya dibaca FATHAH
9
(karena Mutsanna bukan Jama`)

10 Hati-hati TSA nya dibaca FATHAH

32
NO LAFADZ CARA MEMBACA PENJELASAN
Bila diawal kalimat/Ibtida` maka
HAMZAH pertama di KASROH dan
1 HAMZAH kedua di ganti dengan YA

sukun menjadi

NAMA CARA MEMBACA


NO LAFADZ PENJELASAN
KHUSUS
Artinya melemahkan
bacaan hamzah yang kedua
1 TASHIL - / dibaca tidak jelas
(mendekati suara ‫ ا‬dan ‫) ح‬
Artinya berhenti sejenak
tanpa nafas sekedar 1 alif
2 SAKTAH terdapat dalam surat : Al-
Qiyamah, At-Tahfif, Yasin ,
Al-Kahfi
Artinya memiringkan
FATHAH nya RO kedalam
2/3 kasroh. Terdapat dalam
3 IMALAH - surat HUD (miring seperti
membaca Meja, tempe
bukan pamer, lengser )
Yaitu membentuk kedua
bibir seakan-akan membaca
4 ISYMAM - NUN berharokat dhommah
tanpa suara, seraya
dengung 1 ½ alif.
Artinya memindahkan
5 NAQL harokat KASROH nya ALIF
kedalam LAM

33
DALIL-DALIL MAJELIS TAHLIL/TAHLILAN

Dari Abu Dzar ra, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat
berkata kepada Nabi saw, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak
mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat,
mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh
dengan kelebihan harta mereka”. Maka Nabi saw bersabda, “Bukankah Allah
telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqaoh? Sesungguhnya
tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-
tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh,
mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di
antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh “. Mereka bertanya, “ Wahai
Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya,
ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia
berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia
mendapat pahala”. (HR. Muslim no. 2376)

Dari Ibnu Mas’ud r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa


yang membaca sebuah huruf dari kitabullah -yakni al-Quran, maka ia
memperoleh suatu kebaikan, sedang satu kebaikan itu akan dibalas dengan
sepuluh kali lipat yang seperti itu. Saya tidak mengatakan bahwa alif lam mim
itu satu huruf, tetapi alif adalah satu huruf, lam satu huruf dan mim juga
satu
huruf.” *Termidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan
shahih+

ً‫وجاًصاً ٌو ًا ٍُعً وٍْػ للها ٍَص ّذّمح َفؽصلدا بّ يٌٕا حشعد ىل ا هدًالا‬

: ‫ختحب ٌفا وربّسًر‬

3
      
        
  
      
      
    
    
   
  
   
 

‫ينلحبٌّصاً ءاذّيٌشاً ءٌْبًألاً ٍينعشلداً ءْبجٔلأا ِٓ ٔواٌخا داشعد ىل ا ُّص‬

ً‫ينّثشملدا خىئاللدا ْغجًم ِينٍْصخلدا ينفٕصلداً يٍِنبٌؼ ا ءٍّب ٌؼاً ينؼثبٌّز ًا خثبّذٌصا‬

: ‫ختحب ٌفا َٔلاْلجا سدبٌما ذجػ خّْشٌأباذْع بصٌصخ‬


      
        
  
      
      
    
    
   

3
  
   
 

3
ِٓ ُ‫ِٕدبإلداً ينِٕإلداً ٍدّبغلداً ي ٍّنغلدا ِٓ ٌسجٌما ىً ا غْجم ىل ا ص‬

‫قسبِش‬ ‫بٕرب ِّياً ٔب ءبثا ىل ا بصٌصخ بىشذـًث بِّىشث ببهسبِغ ىل ا ضسألا‬


‫ٕبرِزربَعا حزربعًا ٕبر‬ ِ‫ش ٕبرا‬ ًِ ‫ربعاً ٕبِخِّبشِ ّخبشًِ ٕبيخب‬ ‫ًج ٔبداذجًا‬
: ‫ختحب ٌفا ِوَجَجِغث بٕيى بٕ ْؼ ّْزجا‬ ًٌَِّ
      
        
  
      
      
    
    
   
  
   
 

     


     
   

x 3  
 

3
‫ّذ لحا ًهلل ّوا للها للها لاا ٌو ا ال‬

‫‪3‬‬
     
      
  
      
      
 

‫ّذ لحا ًهلل ّوا للها للها لاا ٌو ا ال‬

    


     
 

      


  

  

‫ّذ لحا ًهلل ّوا للها للها لاا ٌو ا ال‬

      


       
   
      
      
3
    
    
   
  
   
 

4
     
      
  
    
   
  
      
       
     

  
    

    


    


         
         
   

        


     
 

       


     
 

4
        
        
       

 

4
      
         

    
       

      
     
  
      
     
 
     
      
     
 
    
    
        

     
      
    

      
       
      

4
   
   
    
 

x 7 ‫ينحماشٌا ُدساّب ٕبحمسا‬

    


   
    

4
‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪  ‬‬ ‫‪ ‬‬ ‫‪‬‬
‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪ ‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪  ‬‬
‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬

‫‪‬‬

‫‪‬‬ ‫‪ ‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬


‫‪‬‬ ‫‪  ‬‬ ‫‪‬‬
‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬ ‫‪‬‬
‫‪‬‬

‫‪  ‬‬

‫ذ مح ٔبالًٌِ ٔبذّْع ٍذلذا ِسٌٔ هربلٌٍ‬ ‫ؼ ا ٍَػ حلاٌّصا ًعفا ًص ُّيٌٍاَ‬


‫نشور ٍّبو هر ٍَِّبو داًِذ هرٌِبٍؼِ دذػ ّذّمح ٔبذّْع يا ٍَػً شواٌّز اًْ‬

‫فبغٌا نشور ٓػ ًفغًٌٍْ‪.‬‬

‫عا ظشم هرب ٌٍْلمخ َذ ْؼعا ٍَػ حلاٌّصا ًعفا ًص ُّيٌٍا‬


‫ذ ٌ‬
‫ٔلب اًٌِ ٔبذّْع َ ُّ‬

‫نشور ٍّبو هر ٍَِّبو داًِذ هرٌِبٍؼِ دذػ ّذّمح ٔبذّْع يا ٍَ ًػ ّذّمح‬

‫بف غٌا نشور ٓػ ًفغً ًْشوازٌاٌٍْ‪.‬‬

‫‪4‬‬
‫ّذّمح ٔب ًٌِال ٔبذّْع َجّذ ٌا سذث هرب ٌلٍْمخ َذؼْعا ٍَػ حلاٌّصا ًعفا ًص ُّيٌٍا‬

‫شوازٌا نشور ٍّبو هر ٍَِّبو داًِذ هرٌِبٍؼِ دذػ ّذّمح ٔبذّْع يا ٍَػًْ‬
‫ةبذصا ٕبرادبع ٓػ ىل بؼر للها ِظسً ٍُعً‬ ‫بف غٌا نشور ٓػ ًفغًٌٍْ‪.‬‬

‫ينؼجما للها يِ ٌعس‪.‬‬

‫‪ ‬‬
‫‪  .‬‬
‫‪‬‬

‫‪ ‬‬
‫‪‬‬
‫‪  ‬‬

‫ظ ٌؼاٍِ ٌؼا لهبث لاا حٌلًال يٌدالُْ‬

‫‪x3‬‬ ‫ظؼٌا للها شفغزعاُْ‬

‫ّؤا ٍُػبف شّوٌز ا ًعفا ‪:‬‬


‫‪4‬‬
‫دٌجٌِ ِد للها لاا ٌو اال‬

‫ٌدجؼِ ِد للها لاا ٌو اال‬

‫قبث ِّد للها لاا ٌو االٍ‬

‫‪x‬‬ ‫للها لاا ٌو اال ‪111‬‬

‫لها ٌيعس ّذّمح للها لاا ٌو اال‬

‫‪x‬‬ ‫عً ٍْوػ ًص ُّيٌٍا ‪ّ ,‬ذمح ٍَػ ًص ُّيٌٍاٍُ ‪3‬‬

‫‪x‬‬ ‫جعُ ‪3‬‬


‫ظ ٌؼا للها ْبذجع ‪ ,‬هذّبًح للها ْبذ ْ‬

‫‪x‬‬ ‫ص ٌو ا ًٍَػ ّذّمح ٔبذّْع هجْجد ٍَػ ًص ُّيٌٍاٍُ ‪3‬‬


‫عً وجذ ً‬

‫ختحب ٌفا ‪.‬ينؼجما ‪:‬‬

‫‪4‬‬
      
        
  
      
      
    
    
   
  
   
 

Kemudian membaca do`a

4
ASMA'UL HUSNA
Nabi saw. bersabda: "Allah memiliki 99 nama yang bagus. Barang siapa
menghafalnya, maka dia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu
ganjil dan Dia menyukai yang ganjil." - (H.R. Abu Hurairah ra)

NO LATIN ARAB ARTI

Allah ُ‫لها‬ -

1 Ar Rahman ُّْٓ‫َّدشٌا‬ Maha Pemurah

2 Ar Rahiim ُُِْ‫َّدشٌا‬ Maha Penyayang

3 Al Malik ‫هٍّـٌا‬ Maha Merajai/Memerintah

4 Al Quddus ‫طًذٌما‬ Maha Suci

5 As Salaam َ ‫غا‬
ٌ ‫لا‬ Maha Memberi Kesejahteraan

6 Al Mu`min ِٓ‫إّـٌا‬ Maha Memberi Keamanan

7 Al Muhaimin ّْٓ‫يّـٌا‬ Maha Pemelihara

8 Al `Aziiz ‫ضّض ٌؼا‬ Yang Memiliki Mutlak Kegagahan

9 Al Jabbar ‫سبجلجا‬ Maha Maha Perkasa

Maha Megah, Yang Memiliki


10 Al Mutakabbir ّّ‫ىزّـٌا‬ Kebesaran

4
NO LATIN ARAB ARTI

11 Al Khaliq ‫ٌكبلخا‬ Maha Pencipta

Maha Melepaskan (Membuat,


12 Al Baari` ‫ئسبجٌا‬ Membentuk, Menyeimbangkan)

13 Al Mushawwir ‫سٌّصـٌا‬ Maha Membentuk Rupa (makhluknya)

14 Al Ghaffaar ‫سبفغٌا‬ Maha Pengampun

15 Al Qahhaar ‫سبيٌما‬ Maha Memaksa

16 Al Wahhaab ‫ةبىٌا‬ Maha Pemberi Karunia

17 Ar Razzaaq ‫قاصشٌا‬ Maha Pemberi Rejeki

18 Al Fattaah ‫حبزٌفا‬ Maha Pembuka Rahmat

19 Al `Aliim ٍُْ‫ٌؼا‬ Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)

20 Al Qaabidh ‫طثبٌما‬ Maha Menyempitkan (makhluknya)

21 Al Baasith ‫ػعبجٌا‬ Maha Melapangkan (makhluknya)

22 Al Khaafidh ‫طفبلخا‬ Maha Merendahkan (makhluknya)

23 Ar Raafi` ‫غفاشٌا‬ Maha Meninggikan (makhluknya)

45
NO LATIN ARAB ARTI

24 Al Mu`izz ‫ض ّؼـٌا‬ Maha Memuliakan (makhluknya)

25 Al Mudzil ‫يّز ـٌا‬ Maha Menghinakan (makhluknya)

26 Al Samii` ‫غْاٌّغ‬ Maha Mendengar

27 Al Bashiir ‫يرصجٌا‬ Maha Melihat

28 Al Hakam ُ‫ىلحا‬ Maha Menetapkan

29 Al `Adl ‫يذ ٌؼا‬ Maha Adil

30 Al Lathiif ‫فْ ٌٍؽا‬ Maha Lembut

31 Al Khabiir ‫يرجخـٌا‬ Maha Mengetahui Rahasia

32 Al Haliim ٍُْ‫لحا‬ Maha Penyantun

33 Al `Azhiim ُْ‫ظ ٌؼا‬ Maha Agung

34 Al Ghafuur ‫سٌفغٌا‬ Maha Pengampun

35 As Syakuur ٌ‫سٌىشا‬ Maha Pembalas Budi (Menghargai)

36 Al `Aliy ٍَ‫ٌؼا‬ Maha Tinggi

46
NO LATIN ARAB ARTI

37 Al Kabiir ‫يرجٌىا‬ Maha Besar

38 Al Hafizh ‫ظفلحا‬
ْ Maha Menjaga

39 Al Muqiit ‫ذّْمـٌا‬ Maha Pemberi Kecukupan

40 Al Hasiib ‫تْغلحا‬ Maha Membuat Perhitungan

41 Al Jaliil ًٍْ‫لجا‬ 41 Maha Agung

42 Al Kariim ُّ‫شٌىا‬ Maha Mulia

43 Ar Raqiib ‫تْلشٌا‬ Maha Mengawasi

44 Al Mujiib ‫تْجـّـٌا‬ Maha Mengabulkan

45 Al Waasi` ‫غ ع ا ٌا‬ Maha Luas

46 Al Hakiim ُْ‫ىلحا‬ Maha Bijaksana

47 Al Waduud ‫ًددا‬
ٌ Maha Pencinta

48 Al Majiid ‫ْذ جـّـٌا‬ Maha Mulia

49 Al Baa`its ‫شػبجٌا‬ Maha Membangkitkan

47
NO LATIN ARAB ARTI

50 As Syahiid ‫ذْيٌشا‬ Maha Menyaksikan

51 Al Haqq ‫كلحا‬ Maha Benar

Maha Memelihara
52 Al Wakiil ًْ ٌ‫ٌو ا‬

53 Al Qawiyyu ٌٍ‫ٌما‬ Maha Kuat

54 Al Matiin ‫ينزّـٌا‬ Maha Kokoh

55 Al Waliyy ‫ىل ٌا‬ Maha Melindungi

56 Al Hamiid ‫ْذ ّلحا‬ Maha Terpuji

57 Al Mushii َ‫ذـٌا‬
ّ ‫ص‬ Maha Mengkalkulasi

58 Al Mubdi` ‫ذج ٌا‬ ّ‫ئ ـ‬ Maha Memulai

59 Al Mu`iid ‫ْذ ؼّـٌا‬ Maha Mengembalikan Kehidupan

60 Al Muhyii َْ‫ذـٌا‬
ّ Maha Menghidupkan

61 Al Mumiitu ‫ذّْـٌا‬ Maha Mematikan

62 Al Hayyu ِ‫لحا‬ Maha Hidup

48
NO LATIN ARAB ARTI

63 Al Qayyuum ٌَْ‫ٌما‬ Maha Mandiri

64 Al Waajid ‫ذ ج ا ٌا‬ Maha Penemu

65 Al Maajid ‫ذجبلدا‬ Maha Mulia

66 Al Wahiid ‫ذد ا ٌ ا‬ Maha Tunggal

67 Al `Ahad ‫ذدالا‬ Maha Esa

68 As Shamad ‫ذاٌّص‬ Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta

Maha Menentukan, Maha


69 Al Qaadir ‫سدبٌما‬ Menyeimbangkan

70 Al Muqtadir ‫سذزّمـٌا‬ Maha Berkuasa

71 Al Muqaddim َ‫ذمّـٌا‬ Maha Mendahulukan

72 Al Mu`akkhir ‫شخإـّ ٌا‬ Maha Mengakhirkan

73 Al Awwal ‫ًيألا‬ Maha Awal

74 Al Aakhir ‫شخألا‬ Maha Akhir

75 Az Zhaahir ‫شىبٌظا‬ Maha Nyata

49
NO LATIN ARAB ARTI

76 Al Baathin ٓ‫ؼبجٌا‬ Maha Ghaib

77 Al Waali ‫يل اٌا‬ Maha Memerintah

78 Al Muta`aalii ‫يل بؼزّـٌا‬ Maha Tinggi

79 Al Barri ٌّّ‫ا‬ Maha Penderma

80 At Tawwaab ‫ةٌازٌا‬ Maha Penerima Tobat

81 Al Muntaqim ُ‫مزّٕـٌا‬ Maha Penyiksa

82 Al Afuww ٌ‫ف ٌؼا‬ Maha Pemaaf

83 Ar Ra`uuf ‫فًؤشٌا‬ Maha Pengasih

84 Malikul Mulk ِ ‫هب‬


ٌ ‫هّـٌا‬
ٍ Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)

‫يلالجا ًر‬
Dzul Jalaali Wal Maha Pemilik Kebesaran dan
85
Ikraam Kemuliaan

َ‫ً اشوإلا‬

86 Al Muqsith ‫ػغّمـٌا‬ Maha Adil

87 Al Jamii` ‫ِغبلجا‬ Maha Mengumpulkan

50
NO LATIN ARAB ARTI

88 Al Ghaniyy َٕ‫غٌا‬ Maha Berkecukupan

89 Al Mughnii َٕ‫غّـٌا‬ Maha Memberi Kekayaan

90 Al Maani ‫ٔغبّـٌا‬ Maha Mencegah

91 Ad Dhaar ‫سبٌعا‬ Maha Memberi Derita

92 An Nafii` ‫غفبٌٕا‬ Maha Memberi Manfaat

Maha Bercahaya (Menerangi,


93 An Nuur ‫سٌٌٕا‬ Memberi Cahaya)

94 Al Haadii ‫ئدبلذا‬ Maha Pemberi Petunjuk

95 Al Baadii ‫غّذٌجا‬ Maha Pencipta

96 Al Baaqii ِ‫لبجٌا‬ Maha Kekal

97 Al Waarits ‫س س ا ٌا‬ Maha Pewaris

98 Ar Rasyiid ‫ذْششٌا‬ Maha Pandai

99 As Shabuur ‫سٌجٌصا‬ Maha Sabar

51

Anda mungkin juga menyukai