Anda di halaman 1dari 13

1

Bacaan Sholat [Arab & Latin] : Niat, Tata


Cara, Doa dan Gambar

Syarat Wajib Sholat


1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)

Syarat Sah Sholat


1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap seperti pakaian yang
kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah Salawah’hualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai dengan rukun Sholat
2

Rukun Sholat
Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak dilakukan berarti
batal.

1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu sekalipun hanya
dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi yang mampu – Bagi
yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang membuatnya
tidak sanggup berdiri maka bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak mampu bisa
dilakukan dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir “Allahu akbar” ketika mengawali ibadah sholat,
dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh
melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat
sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca
nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya.
Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa Basmalah ikut
dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak
dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca basmalah.
5. Ruku’, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku’ – Thuma’ninah
(Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
6. Bangun dari ruku’ dan I’tidal – Thuma’ninah, (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau
tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas
atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”

Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan Gambar :


1. Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak ada lafadz
khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun sudah memiliki
makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya. TIDAK ADA HADITS
mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus MEMBACA NIAT atau Tidak Ada Hadits
tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak
ada dalam Hadits.

Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi penjelasan pendapat
tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dari Situs Resmi NU Tentang Hukum Melafalkan
Niat dalam Shalat . Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat yang berbeda,
3

untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan langsung lebih lanjut
kepada Ustadz yang berada disekitar anda.

Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia saat
hendak melaksanakan Sholat.

Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam

Bacaan Doa Niat Sholat Subuh

‫إِ َمامًا) هلل َت َعا َلى‬/‫ْن مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْب َل ِة أَدَا ًء ( َمأْم ُْومًا‬
ِ ‫صبْح َر َكع َتي‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى َفر‬
ُّ ‫ض ال‬
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lillaahi
ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur

‫إِ َمامًا) هلل َت َعا َلى‬/‫ت مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْب َل ِة أَدَا ًء ( َمأْم ُْومًا‬
ٍ َ ‫الظه ِْر أَرْ َب َع َر َكعا‬
ُّ ‫ض‬َ ْ‫صلِّيْ َفر‬
َ ُ‫ا‬
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Ashar

‫إِ َمامًا) هلل َت َعا َلى‬/‫ت مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْب َل ِة أَدَا ًء ( َمأْم ُْومًا‬
ٍ َ ‫العصْ ِرأَرْ َب َع َر َكعا‬
َ ‫ض‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى َفر‬
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib

‫إِ َمامًا) هلل َت َعا َلى‬/‫ت مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْب َل ِة أَدَا ًء ( َمأْم ُْومًا‬ َ َ‫ب َثال‬
ٍ َ ‫ث َر َكعا‬ ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى َفر‬
4

Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /


imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Isya

‫إِ َمامًا) هلل َت َعا َلى‬/‫ت مُسْ َت ْق ِب َل ْالقِ ْب َل ِة أَدَا ًء ( َمأْم ُْومًا‬
ٍ َ ‫ض ال ِع َشاء ِأَرْ َب َع َر َكعا‬ َ ُ‫أ‬
َ ْ‫صلِّى َفر‬
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala

2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat


Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak
merupakan salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak
sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.

● Posisi badan harus tegak lurus dan tidak


membungkuk, kecuali jika sakit.
● Tangan rapat di samping badan.
● Kaki direnggangkan, paling lebar selebar
bahu.
● Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
● Pandangan lurus ke tempat sujud.
● Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui
arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati
tetap berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm
a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut


kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

● Telapak tangan sejajar dengan bahu.


● Ujung jari-jari sejajar dengan puncak
telinga.
5

● Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.


● Jari-jari direnggangkan.
● Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke
atas atau ke samping.
● Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
● Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat takbiratulihram,
saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai
tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

‫هّللَا ُ اَ ْك َب ُر‬
Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah sholat,
dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan
hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus
diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram.


Adapun caranya adalah sebagai berikut.

● Telapak tangan kanan diletakkan di atas


pergelangan tangan kiri, tidak
digenggamkan.
● Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh
juga meletakkannya di atas pusar. Boleh
juga meletakkannya di bawah pusar.

Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah.


Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di
bawah ini :

c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

‫هللا ُب ْك َر ًة َوأَصِ ياًل‬


ِ ‫ان‬ َ ‫ َو ُسب َْح‬،‫ َو ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َك ِثيرً ا‬،‫هللاُ أَ ْك َب ُر َك ِبيرً ا‬
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-wa’ashiila.
6

Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah, Pujian
Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”

َ َّ‫ إِن‬.‫ض َح ِنيْفا ً مُسْ لِما ً َو َما أَ َنا م َِن ْال ُم ْش ِر ِكي َْن‬
ْ‫صاَل ِتي‬ َ ْ‫ت َواأْل َر‬ ‚ِ ‫ْت َوجْ ِه َي لِلَّ ِذيْ َف َط َر ال َّس َم َوا‬
ُ ‫َوجَّ ه‬
َ‫اي َو َم َما ِتيْ هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َل ِمي َْن اَل َش ِر ْي َك َل ُه َو ِب َذلِ َك أ ُ ِمرْ ُت َوأَ َنا م َِن ْالمُسْ لِ ِميْن‬
َ ‫َو ُن ُس ِكيْ َو َمحْ َي‬
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa anaa
minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina.
Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi Dengan
Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik.
Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa
Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan
Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

ِ‫ِبسْ ِم هّللا ِ الرَّ حْ َم ِن الرَّ ِحيْم‬


Bismillahirrahmaanirrahiim(i)

Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ ‫ْال َح ْم ُد هَّلِل ِ َربِّ ْال َعا َلم‬


‫ِين‬

‫الرَّ حْ ٰ َم ِن الرَّ حِيم‬

ِ ‫َمالِكِ َي ْو ِم ال ِّد‬
‫ين‬

ُ‫َّاك َنسْ َتعِين‬


َ ‫ك َنعْ ُب ُد َوإِي‬
َ ‫إِيَّا‬

‫اط ْالمُسْ َتقِي َم‬


َ ‫اهْ ِد َنا الص َِّر‬

َ‫الضَّالِّين‬ ‫ب َع َلي ِْه ْم َواَل‬ َ ‫ِين أَ ْن َع‬


ِ ‫مْت َع َلي ِْه ْم َغي ِْر ْال َم ْغضُو‬ َ ‫صِ َر‬
َ ‫اط الَّذ‬
7

Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu


wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim
ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada
Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula
jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan
membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah

َ‫ا‬ ‫هّلل ُ اَ ْك َب ُر‬


Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara


melakukannya adalah sebagai berikut.

● Angkat tangan
sambil
mengucapkan
takbir. Caranya
sama seperti
takbiratulihram.
● Turunkan badan ke posisi membungkuk.
● Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan
menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan
direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
● Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu
condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
● Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
● Pinggang direnggangkan dari paha.
● Pandangan lurus ke tempat sujud.
● Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

ِ‫ُسب َْح َان َرب َِّي ْال َعظِ ي ِْم َو ِب َحمْ دِه‬
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”
8

6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah

‫س‬ ‫َم َِع هللاُ لِ َمنْ َح ِم َده‬


sami’allahu liman hamidah

Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak.


Ketika bangkit disunahkan mengangkat tangan seperti ketika
takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan
rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke posisi
bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis
dalilnya. Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal
itu menyimpan tangan rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa
iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

ِ ْ‫ت َو ِم ْل ُء االَر‬
َ ِ‫ض َو ِم ْل ُء َما ش‬
ْ‫ئت ِمن‬ َ ‫ك ْال َح ْم ُد ِم ْل ُء الس‬
ِ ‫َّموا‬ َ ‫َر َّب َنا َل‬
ُ‫َشي ٍْئ َبعْ د‬
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u
maasyi’ta min syai-in ba’du.

Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi,
dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak Tangan,
kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

ُ‫هّللَا ُ اَ ْك َبر‬
Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat


9

ِ‫ُسب َْح َان َرب َِّي األَعْ َلى َو ِب َح ْمدِه‬


Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh
anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung),

2. dua telapak tangan,

3. dua lutut, dan

4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.

● Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan
takbir.
● Letakkan kedua lutut ke lantai.
● Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
● Letakkan kening dan hidung ke lantai.
● Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-
satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya
jari-jari ini selalu direnggangkan.
● Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya
sejajar dengan bahu.
● Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
● Renggangkan pinggang dari paha.
● Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
● Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah
salah satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)

‫هّللَا ُ اَ ْك َب ُر‬
Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian melakukan
duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki kaki kiri,
dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
10

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

● Bangkit dari sujud


pertama sambil
mengucapkan takbir.
● Telapak kaki kiri dibuka
dan diduduki.
● Telapak kaki kanan
tegak. Jari-jarinya
menghadap ke arah
kiblat.
● Badan tegak lurus.
● Siku ditekuk. Tangan
sejajar dengan paha.
● Telapak tangan dibuka.
Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
● Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan
sejajar dengan lutut.
● Pandangan lurus ke tempat sujud.
● Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

ْ ‫َربِّ ْاغ ِفرْ لِيْ َوارْ َحمْ ِنيْ َواجْ بُرْ ِنيْ َوارْ َفعْ ِنيْ َوارْ ُز ْق ِنيْ َواهْ ِد ِنيْ َو َعا ِف ِنيْ َواعْ فُ َع ِّن‬
‫ي‬
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku,
berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan
ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu sebenarnya
ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai Sunah ab’adh yaitu
perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik disengaja maupun
tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi Tasyahud awal
tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam Rukun adalah Tasyahhud Akhir.
Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat
zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka Tasyahhud Akhir harus
ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan Tasyahhud Akhir juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)

Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk
Tawarruk.
11

‫هّللَا ُ اَ ْك َب ُر‬
Allahu’akbar

Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang
yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari bagian
bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.

● Bangkit dari sujud kedua, yaitu


pada rakaat terakhir salat,
sambil membaca takbir.
● Telapak kaki kiri dimasukkan
ke bawah kaki kanan. Jadi,
panggul duduk menyentuh
lantai.
● Telapak kaki kanan tegak. Jari-
jarinya menghadap ke arah
kiblat.
● Badan tegak lurus.
● Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
● Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
● Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
● Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan.
Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa
tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :

Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR

ِ ‫ْك أَ ُّي َها ال َّن ِبيُّ َو َرحْ َم ُة‬


.ُ‫هللا َو َب َر َكا ُته‬ َ ‫ اَل َّسالَ ُم َع َلي‬.‫هلل‬ َّ ‫ات‬
ُ ‫الط ِّي َب‬
ِ ِ ‫ات‬ ُ ‫ص َل َو‬ ُ ‫ار َك‬
َّ ‫ات ال‬ َ ‫َّات ْال ُم َب‬
ُ ‫اَل َّت ِحي‬
ِ‫ أَ ْشه ُد اَنْ الَإِ َل َه إِالَّ هللاُ َواَ ْش َه ُد أَنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل هللا‬.‫هللا الصَّالِ ِحي َْن‬
ِ ‫اَل َّسالَ ُم َع َل ْي َنا َو َع َلى‚ عِ َبا ِد‬
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika ayyuhan-
nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-
shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.

Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta kebaikan
hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah
atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga
tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”
12

10. Membaca Shalawat Nabi

Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat, minimal
membaca Bacaannya shalawat :

ٍ‫ص ِّل َع َلى م َُحمَّد‬


َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

َ ‫صلَّي‬
.‫ْت َع َلى إِب َْرا ِهي ِْم َو َع َلى اَ ِل إِب َْرا ِهي ِْم‬ َ ‫ َك َما‬،ٍ‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ِل م َُح َّمد‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ فِى‬. ‫ت َع َلى إِب َْرا ِهي ِْم َو َع َلى اَ ِل إِب َْرا ِهي ِْم‬ َ ‫ار ْك‬
َ ‫ َك َما َب‬،ٍ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى اَ ِل م َُح َّمد‬ ِ ‫َو َب‬
‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِجي ٌْد‬
َ ‫ْال َعا َل ِمي َْن إِ َّن‬
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa
Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa
baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya :

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan juga
limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad, sebagaimana
telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada
keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim dan kepada
keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi
Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan


dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira
searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat
berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat
hidung oleh makmum. Menengok dilakukan
sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

ِ‫ال َّسالَ ُم َع َل ْي ُك ْم َو َرحْ َم ُة هللا‬


13

salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA


RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan dan
rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya keluar


(shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan; tidak wajib,
karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan Abu Abdillah
Al-Khotan sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain mengatakan, “Ini
adalah pendapat meyoritas.” Pembahasan Niat Keluar Sholat Lebih Lanjut :
islamqa*info/id/175471

13. Tertib

Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati rukun
Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya sholat jika disengaja
meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.

Sumber : https://jagad.id/tata-cara-sholat-fardhu-5-waktu-lengkap-dengan-gerakannya/

Anda mungkin juga menyukai