Anda di halaman 1dari 25

 KESEHATAN

 TEKNOLOGI
 MOTIVASI
 ISLAM
o

 BLOGGER

SIGN IN
Welcome!Log into your account
your username
your password
Forgot your password?

PASSWORD RECOVERY
Recover your password
your email

Jagad.id

 KESEHATAN

 TEKNOLOGI

 MOTIVASI
 ISLAM

 BLOGGER

Search

Home Agama Islam Bacaan Sholat : Niat, Tata Cara, Doa dan Gambar

 Agama

 Islam

 Diskusi

 Fiqih

Bacaan Sholat [Arab & Latin] :


Niat, Tata Cara, Doa dan
Gambar
Pada halaman ini Saya buat untuk antum yang ingin mempelajari Sholat
Fardhu dengan meyakini dimana Sholat merupakan suatu Ibadah dalam
bentuk komunikasi antara Mahluk dengan Sang Pencipta Allah
Subhanallahuwataala. dan dikhususkan juga bagi rekan2 yang mualaf.
Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan Surah atau
pun Doa, akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon
penuh dengan kekhusyukan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga : Pengertian Sholat – Dalil, Tujuan Dan Dasar Hukum

Semoga panduan shalat wajib ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam
Ridho Allah Subhanallahuwataala.

LENGKAP !!! NIAT SHALAT FARDHU DAN SUNAH BISA ANTUM LIHAT DI SINI :

 Langkah-Langkah Sholat Subuh Lengkap Dengan Gambar


 Langkah-Langkah Sholat Dzuhur Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Ashar Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Maghrib Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Isya Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Tahajud Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Dhuha Lengkap Dengan Gambar

Syarat Wajib Sholat, Syarat Sah Sholat dan Rukun Sholat yang dikutip dari
situs NU Indonesia.

Syarat Wajib Sholat


1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada
Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)

Syarat Sah Sholat


1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap
seperti pakaian yang kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan
gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah
Salawah’hualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai
dengan rukun Sholat

Rukun Sholat
Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak
dilakukan berarti batal.

1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu


sekalipun hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa
harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi
yang mampu – Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik
dan penyakit tertentu yang membuatnya tidak sanggup berdiri maka
bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak mampu bisa dilakukan
dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir “Allahu akbar” ketika
mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan
takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar
sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat
sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat
yang akan dibaca nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ;
dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian ayatnya. Terdapat
beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa
Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad
berpendapat dibaca tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik
sama sekali tidak membaca basmalah.
5. Ruku’, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku’
– Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak
terburu-buru)
6. Bangun dari ruku’ dan I’tidal – Thuma’ninah, (Dilakukan dengan
tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak
terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thuma’ninah (Dilakukan dengan
tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca
tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat
Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah
dituturkan”
Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan
Gambar :
1. Niat Sholat
Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah
adalah tidak ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung
dari hati, tanpa mengatakan pun sudah memiliki makna dikhususkan sesuai
dengan hendak apa yang akan dilakukannya. TIDAK ADA HADITS
mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus MEMBACA
NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak
digunakan sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.

Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi


penjelasan pendapat tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip
dari Situs Resmi NU Tentang Hukum Melafalkan Niat dalam Shalat .
Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat yang berbeda,
untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan
langsung lebih lanjut kepada Ustadz yang berada disekitar anda.

Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan


khususnya Indonesia saat hendak melaksanakan Sholat.

Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam

Bacaan Doa Niat Sholat Subuh

)‫ ِّإ َما ًما‬/‫صبْح َر َكعتَي ِّْن ُم ْست َ ْقبِّ َل ْال ِّق ْبلَ ِّة أ َ َدا ًء ( َمأ ْ ُم ْو ًما‬ َ ‫ص ِّلى فَ ْر‬
ُّ ‫ض ال‬ َ ُ‫أ‬
‫هلل ت َ َعالَى‬
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman
/ imaaman] lillaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at


dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur


‫ت ُم ْست َ ْقبِّ َل ْال ِّق ْبلَ ِّة أ َ َدا ًء‬ ُّ ‫ض‬
ٍ َ ‫الظ ْه ِّر أ َ ْربَ َع َر َكعا‬ َ ‫ص ِّل ْي فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬
‫ ِّإ َما ًما) هلل ت َ َعالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan)
[makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at


dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Ashar

‫ت ُم ْست َ ْق ِّب َل ْال ِّق ْبلَ ِّة أ َ َدا ًء‬


ٍ َ ‫ص ِّرأ َ ْربَ َع َر َكعا‬
ْ َ‫ض الع‬َ ‫ص ِّلى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫ ِّإ َما ًما) هلل ت َ َعالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan)
[makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at


dengan menghadap kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah
Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib

‫ت ُم ْست َ ْق ِّب َل ْال ِّق ْبلَ ِّة أ َ َدا ًء‬ َ َ‫ب ثَال‬
ٍ َ ‫ث َر َكعا‬ ِّ ‫ض ال َم ْغ ِّر‬
َ ‫ص ِّلى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫ ِّإ َما ًما) هلل ت َ َعالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan)
[makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at
dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Isya


‫ت ُم ْست َ ْقبِّ َل ْال ِّق ْبلَ ِّة أ َ َدا ًء‬
ٍ َ ‫ض ال ِّعشَاء ِّأ َ ْربَ َع َر َكعا‬
َ ‫ص ِّلى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫ ِّإ َما ًما) هلل ت َ َعالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal
qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at


dengan menghadap kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala

2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat

Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan
salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram.
Cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika
sakit.
 Tangan rapat di samping badan.
 Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
 Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui
arah kiblat, boleh menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap
berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm

a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan


ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut
kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

 Telapak tangan sejajar dengan bahu.


 Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
 Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
 Jari-jari direnggangkan.
 Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas
atau ke samping.
 Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
 Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat,


yaitu saat takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari
rukuk), dan saat bangun dari rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk
berdiri meneruskan rakaat ketiga.

‫للَاُ ا ّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika


mengawali ibadah sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul
ihram pertanda bahwa tidak boleh melakukan hal hal diluar sholat yang
berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat sehingga harus diam
dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat


Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun
caranya adalah sebagai berikut.

 Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak


digenggamkan.
 Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas
pusar. Boleh juga meletakkannya di bawah pusar.

Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Adapun
Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :

c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

ً ‫ص‬
‫يال‬ ِّ َ ‫س ْب َحانَ هللاِّ بُ ْك َرة ً َوأ‬ ِّ ‫ َو ْال َح ْم ُد ِّ ه‬،‫يرا‬
ً ِّ‫َلِل َكث‬
ُ ‫ َو‬،‫يرا‬ ً ِّ‫هللاُ أ َ ْكبَ ُر َكب‬
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi
bukrataw-wa’ashiila.

Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji


Bagi Allah, Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah
Sepanjang Pagi Dan Petang.”

‫ض َح ِّنيْفا ً ُم ْس ِّلما ً َو َما‬ َ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ ِّ ‫س َم َوا‬ ‫ط َر ال ه‬ ْ ‫ي ِّللهذ‬


َ َ‫ِّي ف‬ َ ‫َو هج ْهتُ َو ْج ِّه‬
ِّ ‫اي َو َم َماتِّ ْي ِّ ه‬
‫َلِل‬ ُ ُ‫ص َالتِّ ْي َون‬
َ َ‫س ِّك ْي َو َم ْحي‬ َ ‫ ِّإ هن‬. َ‫أَنَا ِّمنَ ْال ُم ْش ِّر ِّكيْن‬
َ‫ب ْال َعالَ ِّميْنَ ََل ش َِّري َْك لَهُ َو ِّبذَ ِّل َك أ ُ ِّم ْرتُ َوأَنَا ِّمنَ ْال ُم ْس ِّل ِّميْن‬ِّ ‫َر‬
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-
muslimaw-wamaa anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa
mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil ‘aalamiina. Laa syariikalahu wa
bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit
Dan Bumi Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah
Termasuk Orang-Orang Yang Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku,
Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah, Penguasa Alam Semesta. Tidak
Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku Diperintahkan Dan Aku
Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

‫الر ِّحي ِّْم‬ ‫بِّ ْس ِّم للاِّ ه‬


‫الر ْح َم ِّن ه‬
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ‫ب ْالعَالَ ِّمين‬ ِّ ‫َلِل َر‬ِّ ‫ْال َح ْم ُد ِّ ه‬


‫الر ِّحيم‬ ‫الر ْح َٰ َم ِّن ه‬ ‫ه‬
‫ين‬ِّ ‫َما ِّل ِّك يَ ْو ِّم ال ِّد‬
ُ ‫هاك نَ ْستَ ِّع‬
‫ين‬ َ ‫هاك نَ ْعبُ ُد َو ِّإي‬ َ ‫ِّإي‬
َ ‫ط ْال ُم ْستَ ِّق‬
‫يم‬ َ ‫الص َرا‬
ِّ ‫ا ْه ِّدنَا‬
‫علَ ْي ِّه ْم َو ََل‬
َ ‫ب‬ ُ ‫غي ِّْر ْال َم ْغ‬
ِّ ‫ضو‬ َ ‫علَ ْي ِّه ْم‬َ ‫ت‬ َ ‫ط الهذِّينَ أ َ ْنعَ ْم‬ َ ‫ص َرا‬ ِّ
َ‫ضا ِّلين‬ ‫ال ه‬
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki
yaumiddiin(i). Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal
musthaqiim(i). Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi
‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih,
Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami
menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan orang-orang yang telah
Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan
bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran


sangat disarankan membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti
Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.
5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah


sebagai berikut.

 Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti


takbiratulihram.
 Turunkan badan ke posisi membungkuk.
 Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau
paha. Jari-jari tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak
ditekuk.
 Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi
mendatar. Tidak terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke
atas.
 Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
 Pinggang direnggangkan dari paha.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Doa R U K U’

‫ي ْالعَ ِّظي ِّْم َو ِّب َح ْم ِّد ِّه‬


َ ِّ‫س ْب َحانَ َرب‬
ُ
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”
6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah

َ ُ‫َح ِّم َده ِّل َم ْن هللا‬


‫س ِّم َع‬
sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit
disunahkan mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan
dengan itu membaca kalimat “sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali
tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan. Ada juga yang kembali ke
posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya.
Padahal dalil yang digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa
saat iktidal itu menyimpan tangan rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa
iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL


‫ئت ِّم ْن‬ ِّ ‫ت َو ِّم ْل ُء اَلَ ْر‬
َ ‫ض َو ِّم ْل ُء َما ِّش‬ ِّ ‫موا‬
َ ‫س‬‫َربهنَا لَ َك ْال َح ْم ُد ِّم ْل ُء ال ه‬
‫ْئ َب ْع ُد‬
ٍ ‫شي‬
َ
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta
min syai-in ba’du.

Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit
dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah
itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah


Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca
“Allahu Akbar” dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi
dan Hidung, Kedua Telapak Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel
di lantai (Tempat Sholat).

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat

‫ي اْل َ ْعلَى َوبِّ َح ْم ِّد ِّه‬


َ ِّ‫س ْب َحانَ َرب‬
ُ
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji
bagi-Nya.” 3x
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat
Jamaah, ada tujuh anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud,
yaitu:

1. wajah (kening dan hidung),


2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.

 Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut


sambil mengucapkan takbir.
 Letakkan kedua lutut ke lantai.
 Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
 Letakkan kening dan hidung ke lantai.
 Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya
dirapatkan, dan ini satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan
dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-jari ini selalu
direnggangkan.
 Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung
jari tangan letaknya sejajar dengan bahu.
 Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk
perempuan ada yang menyunahkan merapatkannya pada ketiak.
Namun, boleh juga merenggangkannya.
 Renggangkan pinggang dari paha.
 Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
 Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap
sujudnya, bacalah salah satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah )Gerakan Duduk


antara Dua Sujud)

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk


kemudian melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk
dengan sempurna [menduduki kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri
dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah) menghadap kiblat]
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

 Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.


 Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
 Badan tegak lurus.
 Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
 Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke
arah kiblat.
 Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar
dengan lutut.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa
antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

‫ار ُز ْقنِّ ْي‬


ْ ‫ارفَ ْع ِّن ْي َو‬
ْ ‫اجبُ ْر ِّن ْي َو‬ ْ ‫ب ا ْغ ِّف ْر ِّل ْي َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِّ ْي َو‬ ِّ ‫َر‬
ُ ‫َوا ْه ِّدنِّ ْي َو َعافِّنِّ ْي َواع‬
‫ْف َعنِّ ْي‬
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu
‘annii.

Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku,


angkatlah derajatku, berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk
kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir


Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal
karena itu sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam
Syafi’i disebut sebagai Sunah ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam
shalat, dan apabila meninggalkannya (baik disengaja maupun tidak), sunah
melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan tersebut. Jadi
Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam
Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan
pada Sholat yang lebih dari dua rakaat, yaitu pada salat
zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan Sholat maka
Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan
Tasyahhud Akhir juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)


Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir
yaitu duduk Tawarruk.

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat


Akhir dengan cara duduk tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata
cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya orang yang sholat duduk
pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar dari
bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.

 Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil
membaca takbir.
 Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul
duduk menyentuh lantai.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
 Badan tegak lurus.
 Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
 Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke
arah kiblat.
 Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar
dengan lutut.
 Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan
kanan digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam
posisi ini kemudian membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah
tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :


Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR

‫علَي َْك‬
َ ‫سالَ ُم‬ ‫صلَ َواتُ ه‬
‫ اَل ه‬.ِّ‫الطيِّبَاتُ ِّهلل‬ ‫اركَاتُ ال ه‬ َ َ‫اَلت ه ِّحيهاتُ ْال ُمب‬
‫سالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى‬ ‫ اَل ه‬.ُ‫ي َو َر ْح َمةُ هللاِّ َو َب َر َكاتُه‬ ُّ ‫أَيُّ َها النه ِّب‬
‫ أ َ ْشه ُد ا َ ْن َلَ ِّإلَهَ ِّإَله هللاُ َوا َ ْش َه ُد أ َ هن ُم َح همدًا‬. َ‫صا ِّل ِّحيْن‬
‫ِّعبَا ِّد هللاِّ ال ه‬
ِّ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫َر‬
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu
‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu
‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu
wa asyhadu anna Muhammadar Rasuulullaahi.

Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan


(shalawat), serta kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat
dan berkah dari Allah semoga tetap tercurah atasmu, wahai Nabi
(Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga juga
tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah
utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi


Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca
Shalawat, minimal membaca Bacaannya shalawat :

َ ‫اَلله ُه هم‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح هم ٍد‬
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :
‫ْت َعلَى‬ َ ‫صلهي‬َ ‫ َك َما‬،ٍ‫ص ِّل َعلَى ُم َح هم ٍد َو َعلَى ا َ ِّل ُم َح همد‬ َ ‫اَلله ُه هم‬
،ٍ‫علَى ا َ ِّل ُم َح همد‬ َ ‫ار ْك َعلَى ُم َح هم ٍد َو‬ ِّ ‫ َو َب‬.‫علَى ا َ ِّل ِّإب َْرا ِّهي ِّْم‬ َ ‫ِّإب َْرا ِّهي ِّْم َو‬
َ‫ فِّى ْال َعالَ ِّميْن‬. ‫علَى ا َ ِّل ِّإب َْرا ِّهي ِّْم‬
َ ‫علَى ِّإب َْرا ِّهي ِّْم َو‬ َ ‫ت‬ َ ‫ار ْك‬ َ َ‫َك ََ َما ب‬
‫ِّإنه َك َح ِّم ْي ٌد َم ِّج ْي ٌد‬
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa
shallaita ‘alaa Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin
wa ‘alaa aali Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali
Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiidun.

Artinya :

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi


Muhammad. Dan juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat)
kepada keluarga Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat
dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim.
Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada keluarga
Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada
Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta,
sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok


dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat
berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum.
Menengok dilakukan sambil membaca salam.
Adapun bacaan salam sebagai berikut :

ِّ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللا‬


‫ال ه‬
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM
WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga
keselamatan dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat


An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam
salamanya keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat
menurut ulama Khurasan; tidak wajib, karena niat shalat sudah mencakup
salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan Abu Abdillah Al-Khotan
sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain
mengatakan, “Ini adalah pendapat meyoritas.” Pembahasan Niat Keluar
Sholat Lebih Lanjut : islamqa*info/id/175471

13. Tertib
Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang
sengaja melompati rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang
dapat menyebabkan batalnya sholat jika disengaja meninggalkan salah satu
dari rukun tersebut.

FAQ – Pertanayaan Yang Sering Diajukan :

1. Bagaimana cara menghafal bacaan Sholat 5 Waktu bagi pemula ?


Adapun bagi anda yang belajar Sholat dan menghafal Doa Bacaan
Sholat bisa lebih lanjut ke-Tutorial Sholat :

 Langkah-Langkah Sholat Subuh Lengkap Dengan Gambar


 Langkah-Langkah Sholat Dzuhur Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Ashar Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Maghrib Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Isya Lengkap Dengan Gambar

2. Bacaan Doa Qunut Subuh ?


Qunut Subuh Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

3. Apakah Menggunakan Sayiddina Saat Tasyahud Akhir (Atahiyat) ?


Terdapat 2 pendapat mengenai bacaan sholat pada athaiyat apakah
menggunakan Sayidina atau tidak.

Pendapat 1 : Boleh dan Dianjurkan


Berikut yang saya kutip dari situs resmi NU mengenai bacaan Sayidina pada
TASYAHUD AKHIR saat Sholat

“membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad


SAW boleh-boleh saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca
tasyahud di dalam shalat.”

KH Muhyiddin Abdusshomad – Referensi Situs : nu.or.id

Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jember

Pendapat 2 : Cenderung berpendapat Tidak menggunakan Sayidina


saat TASYAHUD AKHIR
Penjelasan Lengkap Ustadz Adi Hidayat Youtube

‫ع ْن‬ ِّ ‫سو َل يَا قَالُوا أ َ ْو قُ ْلنَا قَا َل عُجْ َرة َ ب ِّْن َك ْع‬
َ ‫ب‬ ِّ ‫ي أ َ ْن أ َ َم ْرتَنَا ه‬
ُ ‫للا َر‬ َ ‫ص ِّل‬ َ ‫س ِّل َم َوأ َ ْن‬
َ ُ‫علَيْكَ ن‬ َ ‫ع َر ْفنَاهُ فَقَ ْد الس َهال ُم فَأ َ هما‬
َ ُ‫علَيْكَ ن‬ َ ‫ْف‬ َ ‫فَ َكي‬
‫ص ِّلي‬
َ ُ ‫ن‬ ‫ي‬َ ‫ل‬
َ‫َ َ ْك‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬َ ‫ق‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ ‫و‬ُ ‫ق‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ه‬ ‫الل‬
‫َ ِّ ُ ه‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫د‬
ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫آ‬ ‫و‬ ‫د‬
ٍ ‫م‬
َ ‫َ ْتَ َ ُ َ ه َ ِّ ُ َ ه‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ا‬‫م‬ َ
‫ك‬ ‫ي‬‫ه‬ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ى‬َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ِّيم‬
‫ه‬ ‫ا‬ ‫ْر‬‫ب‬ ‫إ‬ ‫ك‬ْ ‫ار‬ ‫ب‬‫و‬ ‫ى‬ َ
َ َ َ ِّ ِّ َ َ َ ‫َك َما ُ َ ه َ ِّ ُ َ ه‬
‫ل‬ ‫ع‬ ‫د‬
ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫آ‬ ‫و‬ ‫د‬ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬
َ‫ار ْكت‬ َ َ‫علَى ب‬َ ‫ِّيم آ ِّل‬ َ ‫َم ِّجي ٌد َحمِّ ي ٌد إِّنهكَ إِّب َْراه‬

976. Dari Ka’ab bin Ujrah RA, ia berkata, “Kami berkata, atau mereka
berkata, ‘Wahai Rasulullah! Engkau telah memerintahkan kepada kami untuk
mengucapkan shalawat dan salam kepada engkau. Mengenai salam, kami
telah ketahui, tapi bagaimana cara kami membaca shalawat kepada
engkau?’” Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad
wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim. Wa baarik ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim.
Innaka hamiidun majiid (Wahai Allah, semoga Engkau tetap melimpahkan
rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau
telah melimpahkan rahmat kepada Ibrahim. Semoga Engkau tetap
melimpahkan berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Agung.’” {Shahih: Muttafaq
Alaih} – HR. Abu Daud
dan didukung hadits “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku
shalat.”. (HR. Baihaqi, 2/298)

Kedua pendapat diatas sama sama memiliki alasan masing-masing. Diluar


dari semua itu, kesimpulan saya yang paling baik adalah Laksanakanlah
Sholat, sholatlah tepat waktu, berjamaan dan khyusuk.

4. Saya mualaf, saya mau bertanya apakah dalam shalat rakaat pertama
membaca surah al-fatihah dan al-falaq lalu rakaat kedua kita mengulangi
surah yg sama bleh atau tidak??
Boleh, tetapi sangat dianjurkan lebih baik difariasi dengan ayat atau surat
yang lain dirokaat kedua setelah alfatihah

5. Belajar Sholat sambil membaca Bacaan Sholat karena belum hafal dan
bagaimana cara agar mudah hafal untuk pemula, anak baru belajar ataupun
mualaf ?
Untuk praktik sholatnya bisa dilakukan di rumah dengan mendengarkan
audio bacaan sholat dan juga membaca melalui buku. berlahan hingga hafal
dan lancar kemudian bisa mencoba praktik tanpa Audio dan juga tanpa
Bacaan Tuntunan Sholat. Tetapi jika memang posisi sedang di luar rumah
ada baiknya tinggal mengikuti Muslim yang lainnya seperti Wudhu dan
gerakan sholat. untuk bacaan nya bisa melalui audio rekaman suara bacaan
sholat.

Untuk menghafal sangat dianjurkan dengan menggunakan Head Set yang


sudah di isi dengan Audio bacaan Sholat sehingga akan jauh lebih mudah
diingat dan hafalkan. selain itu dengan cara menghafalkan bacaan melalui
media headset dari HP android sholat akan lebih Khyusu karena tidak ada
gerakan tambahan pada saat menghafalkan

6. Bolehkah dalam sholat 4 & 3 rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya & Maghrib)
membaca ayat2/ surat pendek ?
saya sendiri mengikuti pendapat kebanyakan ulama yang tidak membaca
surat atau ayat lain setelah alfatihah di rokaat ke-3 ataupun ke-4.
dan banyak pendapat ulama setelah membaca Al-Fatihah, lebih baik Tidak
Usah membaca ayat atau surat Al Quran pada saat rokaat ke 3 ataupun 4,
sebagaimana hadits :

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat dzuhur, di dua rakaat
pertama beliau membaca al-Fatihah dan dua surat. Sementara di dua rakaat
terakhir beliau membaca al-Fatihah. Beliau membacanya hingga kami
terdengar ayat. Beliau baca lebih panjang di rakaat pertama, tidak sepanjang
di rakaat kedua. Demikian pula ketika shalat asar dan subuh. (HR. Bukhari
776 & Muslim 1041).

Tetapi ada juga beberapa ulama yang berpendapat boleh untuk membaca

7. Hukum Membaca Doa Iftitah


Para ulama menganggap bahwa membaca do’a iftitah dihukumi sunnah,
tidak sampai tingkatan wajib. Inilah pendapat jumhur (mayoritas ulama).

Penjelasan lebih lanjut : rumaysho.com

Penjelasan lengkap : Video Ceramah Ustadz Abdul Somad – Hukum do’a


iftita pada saat sholat

8. Hukum Membaca Doa Qunut, Apakah Boleh tidak membaca Doa Qunut ?
Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai Hukum Doa Qunut Subuh

Berikut ini pernyataan yang dikutip dari situs resmi NU : Fasal tentang Doa
Qunut

Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmu’nya:

‫القََ نُ ْوتُ يُ ْست َ َحبُّ أَنههُ َم ْذ َهبُنَا‬


ُ ‫س َوا ٌء فِّ ْي َها‬ ْ َ‫سلَفِّ أ َ ْكث َ ُر قَا َل َوبِّ َهذَا ت َ ْن ِّز ْل لَ ْم أ َ ْم ن َِّازلَةٌ نَزَ ل‬
َ ‫ت‬ ‫ال ه‬

“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam


shalat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat
mayoritas ulma’ salaf”. (al-Majmu’, juz 1 : 504)
Bolah atau Tidak, bagi yang tidak membaca qunut terdapat hadits yang
mendukung dan yang membaca juga terdapat hadits pendukungnya,
sehingga terdapat dua pilihan yang mana yang mau diikuti.

Yang paling penting adalah melaksanakan Sholat Subuh, jika imam Qunut
maka ikut Qunut dan jika tidak maka juga tidak.

Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Mu’adz bin Jabal :

ُّ ‫صلهى النه ِّب‬


‫ي قَا َل‬ َ ‫سله َم‬
‫علَ ْي ِّه ه‬
َ ُ‫للا‬ َ ‫ص َالة َ أ َ َح ُد ُك ْم أَت َى إِّذَا َو‬ ِّ ْ ‫علَى َو‬
‫اْل َما ُم ال ه‬ ْ َ‫صنَ ُع َك َما فَ ْلي‬
َ ‫صن َْع َحا ٍل‬ ِّ ْ
ْ َ‫اْل َما ُم ي‬

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apabila salah seorang dari


kalian mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka
hendaklah ia berbuat seperti imam berbuat.” [HR at Tirmidzi, dan
dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 484]

Kolom Komentar dimatikan karena untuk menghindari aktifitas Spaming


iklan yang tidak diinginkan. Jika ada pertanyaan perihal agama, terlebih dulu
bisa ditanyakan pada Ustadz disekitar lingkungan anda. Jika terdapat
pertanyaan seputar Website atau terdapat kendala dalam akses blog ini atau
terdapat kritik dan saran silahkan kontak Admin secara langsung.

Terimakasih sudah mengunjungi situs kami. Jika terdapat kesalahan


penulisan pada artikel atau link rusak, menampilkan iklan tidak pantas dan
masalah lainnya, mohon laporkan kepada Admin Web (Pastikan
memberitahukan link Artikel yang dimaksud). Atau bagi anda yang
ingin memberikan kritik dan saran silahkan kirimkan pesan melalui kontak
form di halaman Contact Us.

 TAGS

 Cara Sholat

 Niat Sholat

 Sholat
 Tata Cara Sholat

Previous articleTata Cara Dan Do’a Sholat Jenazah Lengkap


Next articleCara Root Galaxy Young GT-S5360 Tanpa Komputer

RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR

Niat Puasa Ramadhan : Teks Arab, Latin dan Artinya

Keutamaan Membaca Al Quran

Doa Sapu Jagat – Doa Singkat Untuk Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Artikel Pilihan

Pengertian Pasar Adalah : Ciri-Ciri, Fungsi, Jenis, dan Contoh


Artikel Pilihan
Pengertian Investasi Adalah : Tujuan, Jenis dan Contoh
Artikel Pilihan

Cara Dual Boot Ubuntu dan Windows 10 Lewat FlashDisk


Artikel Pilihan

Pengertian Pengetahuan Adalah : Definisi, Jenis, Sumber dan Manfaat


Alam

Pengertian Birokrasi Adalah : Ciri Ciri, Tujuan, Konsep dan Makna


Artikel Pilihan

 Tentang Kami

 Contact

 Career

© 2019 jagad.id, All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai