Anda di halaman 1dari 15

Bacaan Sholat [Arab & Latin] : Niat, Tata

Cara, Doa dan Gambar

Pada halaman ini Saya buat untuk antum yang ingin mempelajari Sholat Fardhu dengan
meyakini dimana Sholat merupakan suatu Ibadah dalam bentuk komunikasi antara Mahluk
dengan Sang Pencipta Allah Subhanallahuwataala. dan dikhususkan juga bagi rekan2 yang
mualaf. Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan Surah atau pun Doa,
akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan
kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Baca Juga : Pengertian Sholat – Dalil, Tujuan Dan Dasar Hukum

Semoga panduan shalat wajib ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam Ridho Allah
Subhanallahuwataala.
LENGKAP !!! NIAT SHALAT FARDHU DAN SUNAH BISA ANTUM LIHAT DI SINI :

 Langkah-Langkah Sholat Subuh Lengkap Dengan Gambar


 Langkah-Langkah Sholat Dzuhur Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Ashar Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Maghrib Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Isya Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Tahajud Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Dhuha Lengkap Dengan Gambar

Syarat Wajib Sholat, Syarat Sah Sholat dan Rukun Sholat yang dikutip dari situs NU
Indonesia.

Syarat Wajib Sholat


1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)

Syarat Sah Sholat


1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap seperti pakaian
yang kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah Salawah’hualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai dengan rukun
Sholat

Rukun Sholat
Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak dilakukan
berarti batal.

1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu sekalipun
hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi yang mampu –
Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang
membuatnya tidak sanggup berdiri maka bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak
mampu bisa dilakukan dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir “Allahu akbar” ketika mengawali ibadah
sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak
boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam
ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat
yang akan dibaca nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian
ayatnya. Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa
Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca
tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca
basmalah.
5. Ruku’, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku’ –
Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
6. Bangun dari ruku’ dan I’tidal – Thuma’ninah, (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas
atau tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan
ikhlas atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”

Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan Gambar :


1. Niat Sholat

Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak
ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun
sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya.
TIDAK ADA HADITS mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus MEMBACA
NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan
sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.

Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi penjelasan pendapat
tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dari Situs Resmi NU Tentang Hukum
Melafalkan Niat dalam Shalat . Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat
yang berbeda, untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan
langsung lebih lanjut kepada Ustadz yang berada disekitar anda.

Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia
saat hendak melaksanakan Sholat.

Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam


Bacaan Doa Niat Sholat Subuh

‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء‬


ْ ‫الص ْبح َر َكعتَ ْي ِن ُم‬
ُّ ‫ض‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَ َعالَى‬/‫( َمأْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lillaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur

‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء‬ ٍ َ ‫ظ ْه ِر أَ ْربَ َع َر َكعا‬


ْ ‫ت ُم‬ ُّ ‫ض ال‬
َ ‫صلِّ ْي فَ ْر‬ َ ُ‫ا‬
‫إِ َما ًما) هلل تَ َعالَى‬/‫( َمأْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Niat Sholat Ashar

‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء‬ ٍ َ ‫ص ِرأَ ْربَ َع َر َكعا‬


ْ ‫ت ُم‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬
ْ ‫ض ال َع‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَ َعالَى‬/‫( َمأْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib

‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء‬ َ َ‫ب ثَال‬


ٍ َ ‫ث َر َكعا‬
ْ ‫ت ُم‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬
ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَ َعالَى‬/‫( َمأْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.
Bacaan Doa Niat Sholat Isya

‫ستَ ْقبِ َل ا ْلقِ ْبلَ ِة أَ َدا ًء‬ ٍ َ ‫شاء ِأَ ْربَ َع َر َكعا‬
ْ ‫ت ُم‬ َ ‫صلِّى فَ ْر‬
َ ‫ض ال ِع‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَ َعالَى‬/‫( َمأْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :

Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala

2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat

Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan salah satu rukun
salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara melakukannya adalah sebagai
berikut.

 Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
 Tangan rapat di samping badan.
 Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
 Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh
menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm

a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan


ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut kebanyakan ulama caranya
adalah sebagai berikut.

 Telapak tangan sejajar dengan bahu.


 Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
 Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
 Jari-jari direnggangkan.
 Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.
 Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
 Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat
takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari
rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah


sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh
melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat
sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca
nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun caranya adalah


sebagai berikut.

 Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
 Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga
meletakkannya di bawah pusar.
Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah. Adapun Bacaan yang
diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :

c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

ِ َ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوأ‬


‫صياًل‬ ُ ‫ َو‬،‫ َوا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َكثِي ًرا‬،‫هللاُ أَ ْكبَ ُر َكبِي ًرا‬
َ ‫س ْب َح‬
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-
wa’ashiila.

Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah,
Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”

ً ‫سلِما‬ْ ‫ض َحنِ ْيفا ً ُم‬ َ ‫ت َواأْل َ ْر‬


ِ ‫س َم َوا‬ َّ ‫ي فَطَ َر ال‬ ْ ‫َو َّج ْهتُ َو ْج ِه َي لِلَّ ِذ‬
‫ي َو َم َماتِ ْي‬ ُ ُ‫صاَل تِ ْي َون‬
َ ‫س ِك ْي َو َم ْحيَا‬ َ َّ‫ إِن‬.‫ش ِر ِك ْي َن‬ْ ‫َو َما أَنَا ِم َن ا ْل ُم‬
ْ ‫ش ِر ْي َك لَهُ َوبِ َذلِ َك أُ ِم ْرتُ َوأَنَا ِم َن ا ْل ُم‬
‫سلِ ِم ْي َن‬ َ ‫هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم ْي َن اَل‬
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa
anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil
‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang
Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah,
Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

‫ال َّر ِح ْي ِم‬ ‫ال َّر ْح َم ِن‬ ِ ‫هّللا‬ ‫س ِم‬


ْ ِ‫ب‬
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ ‫ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعالَ ِم‬


‫ين‬
‫ال َّر ْح ٰ َم ِن ال َّر ِحيم‬
‫ِّين‬
ِ ‫َمالِ ِك يَ ْو ِم الد‬
ُ ‫ستَ ِع‬
‫ين‬ ْ َ‫إِيَّا َك نَ ْعبُ ُد َوإِيَّا َك ن‬
ْ ‫ص َراطَ ا ْل ُم‬
‫ستَقِي َم‬ ِّ ‫ا ْه ِدنَا ال‬
‫ب َعلَ ْي ِه ْم َواَل‬
ِ ‫ضو‬ َ ‫ين أَ ْن َع ْم‬
ُ ‫ت َعلَ ْي ِه ْم َغ ْي ِر ا ْل َم ْغ‬ َ ‫ص َراطَ الَّ ِذ‬ِ
َ ِّ‫ضال‬
‫ين‬ َّ ‫ال‬
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka
na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina
an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai,
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan
membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.

 Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.


 Turunkan badan ke posisi membungkuk.
 Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari
tangan direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
 Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak
terlalu condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
 Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
 Pinggang direnggangkan dari paha.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.
Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Doa R U K U’

‫ان َربِّ َي ا ْل َع ِظ ْي ِم َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫س ْب َح‬
ُ
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah

‫َس ِم َع هللاُ لِ َم ْن َح ِم َده‬


sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan
mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan.
Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang
digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan
rapat di samping badan.
Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

‫ئت‬
َ ‫ش‬ ِ ‫ت َو ِم ْل ُء االَ ْر‬
ِ ‫ض َو ِم ْل ُء َما‬ َّ ‫َربَّنَا لَ َك ا ْل َح ْم ُد ِم ْل ُء ال‬
ِ ‫سم َوا‬
‫ش ْي ٍئ بَ ْع ُد‬
َ ْ‫ِمن‬
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.

Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh
bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah

Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak
Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat

‫ان َربِّ َي األَ ْعلَى َوبِ َح ْم ِد ِه‬


َ ‫س ْب َح‬
ُ
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x

Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x
Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh
anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:

1. wajah (kening dan hidung),


2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.

 Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil
mengucapkan takbir.
 Letakkan kedua lutut ke lantai.
 Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
 Letakkan kening dan hidung ke lantai.
 Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini
satu-satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan
lainnya jari-jari ini selalu direnggangkan.
 Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan
letaknya sejajar dengan bahu.
 Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
 Renggangkan pinggang dari paha.
 Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
 Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah
salah satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah (Gerakan Duduk antara Dua Sujud)

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki
kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah)
menghadap kiblat]
Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:

 Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.


 Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
 Badan tegak lurus.
 Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
 Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
 Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
 Pandangan lurus ke tempat sujud.
 Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

‫ار ُز ْقنِ ْي َوا ْه ِدنِ ْي‬


ْ ‫ارفَ ْعنِ ْي َو‬
ْ ‫اجبُ ْرنِ ْي َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِ ْي َو‬ْ ‫َر ِّب ا ْغفِ ْر لِ ْي َو‬
‫ْف َعنِّ ْي‬ ُ ‫َو َعافِنِ ْي َواع‬
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.

Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku,
berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan
ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu
sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai Sunah
ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik
disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan
tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam
Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih
dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan
Sholat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan
Tasyahhud Akhir juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)

Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk
Tawarruk.

‫هّللَا ُ اَ ْكبَ ُر‬


Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya
orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar
dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.

 Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
 Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh
lantai.
 Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
 Badan tegak lurus.
 Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
 Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
 Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
 Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan
digenggamkan. Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian
membaca doa tasyahud, selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :

Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR


‫سالَ ُم َعلَ ْي َك أَ ُّي َها‬َّ ‫ اَل‬.ِ‫صلَ َواتُ الطَّيِّبَاتُ ِهلل‬ َّ ‫اَلتَّ ِحيَّاتُ ا ْل ُمبَا َر َكاتُ ال‬
ِ‫سالَ ُم َعلَ ْينَا َو َعلَى ِعبَا ِد هللا‬ َّ ‫ اَل‬.ُ‫النَّبِ ُّي َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُه‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬ ُ ‫ش َه ُد أَنَّ ُم َح َّم ًدا َر‬
ْ َ‫ أَشْه ُد اَنْ الَإِلَهَ إِالَّ هللاُ َوا‬.‫صالِ ِح ْي َن‬ َّ ‫ال‬
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika
ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna
Muhammadar Rasuulullaahi.

Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta


kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga
tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi

Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat,


minimal membaca Bacaannya shalawat :

َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد‬
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

‫ت َعلَى‬ َ ‫صلَّ ْي‬


َ ‫ َك َما‬،‫ص ِّل َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ِل ُم َح َّم ٍد‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم‬
‫ َوبَا ِركْ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى اَ ِل‬.‫إِ ْب َرا ِه ْي ِم َو َعلَى اَ ِل إِ ْب َرا ِه ْي ِم‬
‫ فِى‬. ‫ت َعلَى إِ ْب َرا ِه ْي ِم َو َعلَى اَ ِل إِ ْب َرا ِه ْي ِم‬ َ ‫ َك َما بَا َر ْك‬،‫ُم َح َّم ٍد‬
‫ا ْل َعالَ ِم ْي َن إِنَّ َك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa
Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali
Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina
innaka hamiidun majiidun.

Artinya :

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan
juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-
kira searah dengan bahu. Jika jadi imam dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai
terlihat hidung oleh makmum. Menengok dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

ِ‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللا‬


َّ ‫ال‬
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA
RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan
dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya


keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan; tidak
wajib, karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan
Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain
mengatakan, “Ini adalah pendapat meyoritas.” Pembahasan Niat Keluar Sholat Lebih Lanjut :
islamqa*info/id/175471

13. Tertib

Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati
rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya sholat
jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.

Anda mungkin juga menyukai