Anda di halaman 1dari 24

Jagad.

id

 KESEHATAN

 TEKNOLOGI

 MOTIVASI

 ISLAM

 BLOGGER

Home Agama Bacaan Sholat : Niat, Tata Cara, Doa dan Gambar

 Agama
 Islam
 Diskusi
 Fiqih

Bacaan Sholat [Arab & Latin] : Niat, Tata


Cara, Doa dan Gambar
By
‫آدم ُم ِعز‬
Pada halaman ini Saya buat untuk antum yang ingin mempelajari Sholat Fardhu dengan
meyakini dimana Sholat merupakan suatu Ibadah dalam bentuk komunikasi antara Mahluk
dengan Sang Pencipta Allah Subhanallahuwataala. dan dikhususkan juga bagi rekan2 yang
mualaf. Sehingga Sholat terdeskripsi tidak hanya dengan menbunyikan Surah atau pun Doa,
akan tetapi dengan mengerti, meyakini, berkomunikasi memohon penuh dengan kekhusyukan
kepada Tuhan Yang Maha Esa

Baca Juga :
Pengertian Sholat – Dalil, Tujuan Dan Dasar Hukum

Semoga posting ini dapat mengantarkan kita semua ke dalam Ridho Allah
Subhanallahuwataala.

LENGKAP !!! NIAT SHALAT FARDHU DAN SUNAH BISA ANTUM LIHAT DI
SINI :

 Langkah-Langkah Sholat Subuh Lengkap Dengan Gambar


 Langkah-Langkah Sholat Dzuhur Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Ashar Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Maghrib Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Isya Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Tahajud Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Dhuha Lengkap Dengan Gambar
Syarat Wajib Sholat, Syarat Sah Sholat dan Rukun Sholat yang dikutip dari situs NU
Indonesia.

Syarat Wajib Sholat

1. Muslim (Beragama Islam) – Orang yang hanya berserah diri kepada Allah
2. Berakal Sehat dan Sadar
3. Telah sampai dakwah Islam
4. Baligh (Cukup Umur)

Syarat Sah Sholat

1. Aurat tertutup, pastikan jangan sampai ada pakaian yang tersingkap seperti pakaian
yang kekecilan sehingga dapat terbuka saat melakukan gerakan sholat
2. Tubuh, Pakaian dan Tempat Sholat Suci dari hadats serta najis
3. Bersuci – Wudhu sesuai yang sudah diajarkan Rasulullah Salawah’hualaihi wasalam
4. Masuk waktu shalat
5. Menghadap arah kiblat
6. Tumakninah (Tenang, Khyusuk, Fokus) dan Tertib atau urut sesuai dengan rukun
Sholat

Rukun Sholat

Rukun konsekuensinya wajib dilakukan, jika sengaja ditinggalkan atau tidak dilakukan
berarti batal.

1. Niat Sholat – Niat adalah berilmu atau bermaksud melakukan sesuatu sekalipun
hanya dalam hati, hal tersebut sudah termasuk niat tanpa harus melafalzkannya.
2. Berdiri Tegak dan Pandangan mata mengarah ke tempat Sujud bagi yang mampu –
Bagi yang tidak mampu atau memiliki kekurangan fisik dan penyakit tertentu yang
membuatnya tidak sanggup berdiri maka bisa lakukan dengan dukuk jika masih tidak
mampu bisa dilakukan dengan cara berbaring
3. Takbiratul Ihrâm – Mengucapkan Takbir “Allahu akbar” ketika mengawali ibadah
sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak
boleh melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam
ibadah Sholat sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat
yang akan dibaca nantinya
4. Membaca Surat al-Fatihah ; dimana Bismillâhirrahmânirrahîm merupakan bagian
ayatnya. Terdapat beberapa pendapat berbeda Imam Syafi’i berpendapat bahwa
Basmalah ikut dibaca dan dikeraskan oleh imam, Imam Ahmad berpendapat dibaca
tetapi lirih atau tidak dikeraskan dan Imam Malik sama sekali tidak membaca
basmalah.
5. Ruku’, Badan turun dan dibungkukan sambil membaca doa saat Ruku’ –
Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
6. Bangun dari ruku’ dan I’tidal – Thuma’ninah, (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas
atau tidak terburu-buru)
7. Sujud – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan ikhlas atau tidak terburu-buru)
8. Iftirasy (Duduk diantara dua sujud) – Thuma’ninah (Dilakukan dengan tenang dan
ikhlas atau tidak terburu-buru)
9. Tasyahhud Akhir – Duduk untuk tasyahhud akhir dan Membaca tasyahhud akhir.
10. Membaca shalawat pada Nabi Sallawahualaihiwasalam saat Tasyahhud Akhir
11. Salam pertama
12. Niat keluar dari shalat
13. Tertib; yakni mengurutkan rukun-rukun sesuai apa yang telah dituturkan”

Cara Sholat Yang Benar Lengkap Dengan


Gambar :
1. Niat Sholat

Menurut jumhur ulama Imam Ahmad, Imam Malik, dan Imam Abu Hanifah adalah tidak
ada lafadz khusus dalam niat sholat. Niat berasal langsung dari hati, tanpa mengatakan pun
sudah memiliki makna dikhususkan sesuai dengan hendak apa yang akan dilakukannya.
TIDAK ADA HADITS mengatakan jika akan melaksanakan sholat harus MEMBACA
NIAT atau Tidak Ada Hadits tentang Lafadz Niat Sholat yang banyak digunakan
sekarang ini. Dan lafadz Ushalli juga tidak ada dalam Hadits.

Berikut ini pendapat melafaldzkan niat Saat Sholat – artikel referensi penjelasan pendapat
tentang hukum bacaan niat sholat yang dikutip dari Situs Resmi NU Tentang Hukum
Melafalkan Niat dalam Shalat . Disini penulis hanya menyampaikan dari kedua pendapat
yang berbeda, untuk bagaimana anda memutuskan akan membaca niat itu bisa ditanyakan
langsung lebih lanjut kepada Ustadz yang berada disekitar anda.

Berikut ini adalah Niat Sholat yang sering digunakan masyarakan khususnya Indonesia
saat hendak melaksanakan Sholat.

Niat Sholat Sendiri, Menjadi Makmum dan Imam

Bacaan Doa Niat Sholat Subuh

‫ست َ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة أَدَا ًء‬


ْ ‫ص ْبح َركَعت َ ْي ِن ُم‬
ُّ ‫ض ال‬ َ ‫ص ِلى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَعَالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman / imaaman]
lillaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Dzuhur

‫ستَ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة أَدَا ًء‬ ٍ َ ‫ظ ْه ِر أ َ ْربَ َع َركَعا‬


ْ ‫ت ُم‬ َ ‫ص ِل ْي فَ ْر‬
ُّ ‫ض ال‬ َ ُ‫ا‬
‫إِ َما ًما) هلل تَعَالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhazh-Zhuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Dzuhur sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Ashar

‫ستَ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة أَدَا ًء‬ ٍ َ ‫ص ِرأَ ْربَ َع َركَعا‬


ْ ‫ت ُم‬ َ ‫ص ِلى فَ ْر‬
ْ َ‫ض الع‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَعَالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal ‘Ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Ashar sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (Sebagai) [makmum / imam], karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Maghrib

‫ستَ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة أَدَا ًء‬ َ َ‫ب ثَال‬


ٍ َ ‫ث َركَعا‬
ْ ‫ت ُم‬ َ ‫ص ِلى فَ ْر‬
ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬ َ ُ‫أ‬
‫إِ َما ًما) هلل تَعَالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Maghrib sebanyak tiga raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala.

Bacaan Doa Niat Sholat Isya

‫ستَ ْق ِب َل ا ْل ِق ْبلَ ِة أَدَا ًء‬ ٍ َ ‫ض ال ِعشَاء ِأَ ْربَ َع َركَعا‬


ْ ‫ت ُم‬ َ ‫ص ِلى فَ ْر‬ َ ُ‫أ‬
‫ ِإ َما ًما) هلل تَعَالَى‬/‫( َمأ ْ ُم ْو ًما‬
Ushallii fardhal Isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati (adaaan) [makmuuman /
imaaman] lilaahi ta’aalaa.

Artinya :
Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Isya’ sebanyak empat raka’at dengan menghadap
kiblat, (sebagai) [makmum / imam] karena Allah Ta’ala

2. Gerakan Berdiri Tegak untuk Salat


Berdiri tegak pada salat fardu hukumnya wajib. Berdiri tegak merupakan
salah satu rukun salat. Sikap ini dilakukan sejak sebelum takbiratul ihram. Cara
melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Posisi badan harus tegak lurus dan tidak membungkuk, kecuali jika sakit.
2. Tangan rapat di samping badan.
3. Kaki direnggangkan, paling lebar selebar bahu.
4. Semua ujung jari kaki menghadap kiblat.
5. Pandangan lurus ke tempat sujud.
6. Posisi badan menghadap kiblat. Akan tetapi, jika tidak mengetahui arah kiblat, boleh
menghadap ke arah mana saja. Asal dalam hati tetap berniat menghadap kiblat.

3. Takbiratul Ihrâm
a. Gerakan Mengangkat Kedua Tangan

ada banyak keterangan tentang cara mengangkat tangan. Menurut


kebanyakan ulama caranya adalah sebagai berikut.

1. Telapak tangan sejajar dengan bahu.


2. Ujung jari-jari sejajar dengan puncak telinga.
3. Ujung ibu jari sejajar dengan ujung bawah telinga.
4. Jari-jari direnggangkan.
5. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat, bukan menghadap ke atas atau ke samping.
6. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
7. Bersamaan dengan mengucapkan kalimat takbir.

Catatan : Mengangkat tangan ketika salat terdapat pada empat tempat, yaitu saat
takbiratulihram, saat hendak rukuk, saat iktidal (bangun dari rukuk), dan saat bangun dari
rakaat kedua (selesai tasyahud awal) untuk berdiri meneruskan rakaat ketiga.
‫للَاُ ا ّ ْكبّ ُر‬
‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Mengucapkan Takbir “Allahu’akbar” sembari mengangkat tangan ketika mengawali ibadah


sholat, dan ketika seseorang sudah melakukan takbiratul ihram pertanda bahwa tidak boleh
melakukan hal hal diluar sholat yang berarti seseorang sudah masuk dalam ibadah Sholat
sehingga harus diam dan hanya mengucapkan bacaan bacaan sholat yang akan dibaca
nantinya.

b. Gerakan Sedekap dalam Salat

Sedekap dilakukan sesudah mengangkat tangan takbiratulihram. Adapun


caranya adalah sebagai berikut.
a. Telapak tangan kanan diletakkan di atas pergelangan tangan kiri, tidak digenggamkan.
b. Meletakkan tangan boleh di dada. Boleh juga meletakkannya di atas pusar. Boleh juga
meletakkannya di bawah pusar.

Ketika bersedekap, doa yang pertama dibaca adalah doa iftitah.

Video Penjelasan – Macam-macam Doa Iftitah

Adapun Bacaan yang diguanakan oleh masyarakat di Indonesia, ada di bawah ini :

c. Bacaan DOA IFTITAH (Sunah)

ً ‫ان هللاِ بُ ْك َرةً َوأَ ِص‬


‫يال‬ َ ‫س ْب َح‬
ُ ‫ َو‬،‫يرا‬ ً ‫هللاُ أَ ْكبَ ُر َك ِب‬
ً ِ‫ َوا ْل َح ْم ُد ِ هَلِلِ َكث‬،‫يرا‬
Allaahu Akbaru kabiiraw-walhamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukrataw-
wa’ashiila.
Artinya : “Allah Maha Besar, Maha Sempurna Kebesaran-Nya. Segala Puji Bagi Allah,
Pujian Yang Sebanyak-Banyaknya. Dan Maha Suci Allah Sepanjang Pagi Dan Petang.”
ً ‫س ِلما‬ْ ‫ض َحنِ ْيفا ً ُم‬ َ ‫ت َو ْاْلَ ْر‬ ِ ‫س َم َوا‬ ‫ِي فَ َط َر ال ه‬ْ ‫َو هجهْتُ َو ْج ِه َي ِللهذ‬
‫اي َو َم َماتِ ْي‬ ُ ُ‫ص َال ِت ْي َون‬
َ َ‫س ِك ْي َو َم ْحي‬ َ ‫ ِإ هن‬.‫َو َما أَنَا ِم َن ا ْل ُمش ِْر ِك ْي َن‬
ْ ‫ب ا ْلعَالَ ِم ْي َن ََل ش َِر ْيكَ لَهُ َو ِبذَ ِلكَ أ ُ ِم ْرتُ َوأَنَا ِم َن ا ْل ُم‬
‫س ِل ِم ْي َن‬ ِ ‫ِ هَلِلِ َر‬
Inni Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas-samaawaati wal ardha haniifam-muslimaw-wamaa
anaa minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi Rabbil
‘aalamiina. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya : “Kuhadapkan Wajahku Kepada Zat Yang Telah Menciptakan Langit Dan Bumi
Dengan Penuh Ketulusan Dan Kepasrahan Dan Aku Bukanlah Termasuk Orang-Orang Yang
Musyrik. Sesungguhnya Sahalatku, Ibadahku, Hidupku Dan Matiku Semuanya Untuk Allah,
Penguasa Alam Semesta. Tidak Ada Sekutu Bagi-Nya Dan Dengan Demikianlah Aku
Diperintahkan Dan Aku Termasuk Orang-Orang Islam.”

4. Membaca Surat AL-FATIHAH

‫الر ِح ْي ِم‬
‫الر ْح َم ِن ه‬
‫س ِم للاِ ه‬
ْ ‫ِب‬
Bismillahirrahmaanirrahiim(i)
Artinya : “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang”

َ ‫ب ا ْلعَالَ ِم‬
‫ين‬ ِ ‫ا ْل َح ْم ُد ِ هَلِلِ َر‬
‫الر ْح َٰ َم ِن ه‬
‫الر ِحيم‬ ‫ه‬
‫ين‬
ِ ‫َما ِل ِك يَ ْو ِم ال ِد‬
‫ين‬ُ ‫ست َ ِع‬ ْ َ‫ِإيهاكَ نَ ْعبُ ُد َو ِإيهاكَ ن‬
ْ ‫الص َرا َط ا ْل ُم‬
‫ست َ ِقي َم‬ ِ ‫ا ْه ِدنَا‬
‫علَ ْي ِه ْم َو ََل‬
َ ‫ب‬ ُ ‫غ ْي ِر ا ْل َم ْغ‬
ِ ‫ضو‬ َ ‫علَ ْي ِه ْم‬َ َ‫ِين أ َ ْن َع ْمت‬َ ‫ِص َرا َط الهذ‬
َ ‫ضا ِل‬
‫ين‬ ‫ال ه‬
Alhamdu lilla_hi rabbil ‘a_lamin(a). Ar Rahmaanirrahiim(i). Maaliki yaumiddiin(i). Iyyaaka
na’budu wa iyyaaka nasta’iin(u). Ihdinash-shirraatal musthaqiim(i). Shiraathal ladziina
an’amta ‘alaihim ghairil maghduubi ‘alaihim waladh-dhaalliin(a).

Artinya : Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha
Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya
kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus (yaitu) jalan
orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai,
dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Sesudah membaca surat Al Fatihah, kemudian baca Ayat Pada Al-Quran sangat disarankan
membaca Surat-Surat pendek di Juz Amma, seperti Surat Al Ikhlas, Al ‘Asr, dan An Nasr.

5. Gerakan Dan Bacaan Rukuk – Thuma’ninah

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Rukuk artinya membungkukkan badan. Adapun cara melakukannya adalah sebagai berikut.
1. Angkat tangan sambil mengucapkan takbir. Caranya sama seperti takbiratulihram.
2. Turunkan badan ke posisi membungkuk.
3. Kedua tangan menggenggam lutut. Bukan menggenggam betis atau paha. Jari-jari tangan
direnggangkan. Posisi tangan lurus, siku tidak ditekuk.
4. Punggung dan kepala sejajar. Punggung dan kepala dalam posisi mendatar. Tidak terlalu
condong ke bawah. Tidak pula mendongah ke atas.
5. Kaki tegak lurus, lutut tidak ditekuk.
6. Pinggang direnggangkan dari paha.
7. Pandangan lurus ke tempat sujud.
Sesudah posisi ini mantap, kemudian membaca salah satu doa rukuk.

Adapun bacaan Rukuk Sebagai Berikut :

Bacaan Doa R U K U’

‫ان َر ِب َي ا ْلعَ ِظ ْي ِم َو ِب َح ْم ِد ِه‬


َ ‫س ْب َح‬
ُ
Subhaana rabbiyal azhiimi wa bi hamdih – 3 X (Tiga Kali)
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung Dan Dengan Memuji-Nya.”

6. Gerakan Dan Doa Iktidal – Thuma’ninah


‫س ِم َع هللاُ ِل َم ْن َح ِمدَه‬
َ
sami’allahu liman hamidah
Artinya : Allah mendengar orang yang memuji-Nya.

Iktidal adalah bangkit dari rukuk. Posisi badan kembali tegak. Ketika bangkit disunahkan
mengangkat tangan seperti ketika takbiratulihram. Bersamaan dengan itu membaca kalimat
“sami’allahu liman hamidah”. Badan kembali tegak berdiri, Tangan rapat di samping badan.
Ada juga yang kembali ke posisi bersedekap seperti halnya ketika membaca surat Al Fatihah.
Perbedaan ini terjadi karena beda pemaknaan terhadap hadis dalilnya. Padahal dalil yang
digunakan sama. Namun, jumhur ulama sepakat bahwa saat iktidal itu menyimpan tangan
rapat di samping badan.

Sesudah badan mantap tegak berdiri, barulah membaca salah satu doa
iktidal.

Bacaan Doa I’TIDAL

َ‫شئت‬ ِ ‫ت َو ِم ْل ُء اَلَ ْر‬


ِ ‫ض َو ِم ْل ُء َما‬ ِ ‫موا‬
َ ‫س‬‫َربهنَا لَكَ ا ْل َح ْم ُد ِم ْل ُء ال ه‬
َ ‫ِم ْن‬
‫ش ْي ٍئ بَ ْع ُد‬
Rabbanaa lakal hamdu Mil ussamaawaati wamil-ul ardhi wamil-u maasyi’ta min syai-in
ba’du.
Artinya : “Ya Allah ya Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, sepenuh langit dan sepenuh
bumi, dan sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu.”

7. Gerakan Dan Bacaan Sujud – Thuma’ninah


Kemudian dilanjutkan dengan melakukan gerakan sujud seraya membaca “Allahu Akbar”
dengan kedua lutut terlebih dulu, yakni meletakkan Dahi dan Hidung, Kedua Telapak
Tangan, kedua lutut dan Kedua Kaki menempel di lantai (Tempat Sholat).

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Bacaan Doa SUJUD dalam Sholat

‫ان َر ِب َي اْلَ ْعلَى َو ِب َح ْم ِد ِه‬


َ ‫س ْب َح‬
ُ
Subhaana rabbiyal a’la wa bi hamdihi. 3x
Artinya : “Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi, dan dengan segala puji bagi-Nya.” 3x

Sujud artinya menempelkan kening pada lantai. Menurut hadis riwayat Jamaah, ada tujuh
anggota badan yang menyentuh lantai ketika sujud, yaitu:
1. wajah (kening dan hidung),
2. dua telapak tangan,
3. dua lutut, dan
4. dua ujung telapak kaki.

Cara melakukan sujud adalah sebagai berikut.


1. Turunkan badan dari posisi iktidal, dimulai dengan menekuk lutut sambil mengucapkan
takbir.
2. Letakkan kedua lutut ke lantai.
3. Letakkan kedua telapak tangan ke lantai.
4. Letakkan kening dan hidung ke lantai.
5. Talapak tangan dibuka, tidak dikepalkan. Akan tetapi, jari-jarinya dirapatkan, dan ini satu-
satunya gerakan di mana jari-jari tangan dirapatkan, sementara dalam gerakan lainnya jari-
jari ini selalu direnggangkan.
6. Jari-jari tangan dan kaki semuanya menghadap ke arah kiblat. Ujung jari tangan letaknya
sejajar dengan bahu.
7. Lengan direnggangkan dari ketiak (sunah bagi laki-laki). Untuk perempuan ada yang
menyunahkan merapatkannya pada ketiak. Namun, boleh juga merenggangkannya.
8. Renggangkan pinggang dari paha.
9. Posisi pantat lebih tinggi daripada wajah.
10. Sujud hendaknya dilakukan dengan tenang. Ketika sudah mantap sujudnya, bacalah salah
satu doa sujud.

8. Gerakan dan Bacaan Iftirasy – Thuma’ninah )Gerakan Duduk antara Dua


Sujud)

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Kemudian bangun dari sujud dengan mengucapkan “Allaahu Akbar”, untuk kemudian
melakukan duduk di antara dua sujud. Pada saat sudah duduk dengan sempurna [menduduki
kaki kiri, dengan telapak kaki kanan berdiri dan jarinya terletak di alas (lantai/tanah)
menghadap kiblat]

Duduk antara sujud adalah duduk iftirasy, yaitu:


1. Bangkit dari sujud pertama sambil mengucapkan takbir.
2. Telapak kaki kiri dibuka dan diduduki.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Pandangan lurus ke tempat sujud.
9. Setelah posisi tumakninah, baru kemudian membaca salah satu doa antara dua sujud.

Bacaannya Sebagai Berikut :

DUDUK DIANTARA DUA SUJUD

‫ار ُز ْق ِن ْي‬
ْ ‫ارفَ ْعنِ ْي َو‬
ْ ‫اجبُ ْرنِ ْي َو‬ ْ ‫ب ا ْغ ِف ْر ِل ْي َو‬
ْ ‫ار َح ْمنِ ْي َو‬ ِ ‫َر‬
ُ ‫َوا ْه ِدنِ ْي َوعَافِ ِن ْي َواع‬
‫ْف عَنِ ْي‬
Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa’nii warzuqnii wahdinii wa ‘aafinii wa’fu ‘annii.
Artinya : “Ya Allah, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku,
berikanlah rejeki kepadaku, berikanlah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan
ampunilah aku.”

9. Gerakan Duduk Dan Bacaan Tasyahud Akhir

Dalam Rukun Sholat tidak tertuliskan Tasyahhud Awal atau Tahiyat awal karena itu
sebenarnya ada dalam Sunah Sholat yaitu pada Madzhab Imam Syafi’i disebut sebagai Sunah
ab’adh yaitu perkara yang disunahkan dalam shalat, dan apabila meninggalkannya (baik
disengaja maupun tidak), sunah melakukan sujud sahwi, untuk mengganti kekurangan
tersebut. Jadi Tasyahud awal tidak disebutkan dalam rukun Sholat, jadi yang masuk dalam
Rukun adalah Tasyahhud Akhir. Tasyahhud Awal hanya dilakukan pada Sholat yang lebih
dari dua rakaat, yaitu pada salat zuhur, asar, magrib, dan isya. Ketika seseorang melakukan
Sholat maka Tasyahhud Akhir harus ada, Tata cara Duduknya harus ada dan juga Bacaan
Tasyahhud Akhir juga harus ada.

a. Duduk Tasyahhud Akhir (Duduk Tawarruk)

Bangkit dari sujud membaca takbir dan duduk dalam posisi Tasyahhud Akhir yaitu duduk
Tawarruk.

‫للَاُ اّ ْكبّ ُر‬


‫ّه‬
Allahu’akbar
Artinya : “Allah Maha Besar”

Setelah sujud yang ke dua kemudian melakukan Doa Tahiyat Akhir dengan cara duduk
tasyahhud (tahiyat) akhir. Adapun tata cara duduk pada Tasyahhud Akhir ini hendaknya
orang yang sholat duduk pada pangkal pahanya yang kiri dengan posisi kaki kiri yang keluar
dari bagian bawahnya, sementara telapak kaki kanan dalam posisi tegak.

Tasyahud akhir adalah duduk tawaruk. Caranya adalah.


1. Bangkit dari sujud kedua, yaitu pada rakaat terakhir salat, sambil membaca takbir.
2. Telapak kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan. Jadi, panggul duduk menyentuh lantai.
3. Telapak kaki kanan tegak. Jari-jarinya menghadap ke arah kiblat.
4. Badan tegak lurus.
5. Siku ditekuk. Tangan sejajar dengan paha.
6. Telapak tangan dibuka. Jari-jarinya direnggangkan dan menghadap ke arah kiblat.
7. Telapak tangan diletakkan di atas paha. Ujung jari tangan sejajar dengan lutut.
8. Disunahkan memberi isyarat dengan telunjuk, yaitu telapak tangan kanan digenggamkan.
Kemudian telunjuk diangkat (menunjuk). Dalam posisi ini kemudian membaca doa tasyahud,
selawat, dan doa setelah tasyahud akhir.

b. Bacaan TASYAHUD AKHIR :

Doa Bacaan Sholat – TASYAHUD AKHIR

َ‫علَ ْيك‬
َ ‫سالَ ُم‬‫ اَل ه‬.ِ‫صلَ َواتُ ال هط ِيبَاتُ ِهلل‬ ‫ار َكاتُ ال ه‬ َ َ‫اَلت ه ِحيهاتُ ا ْل ُمب‬
‫علَى ِعبَا ِد‬ َ ‫علَ ْينَا َو‬
َ ‫سالَ ُم‬‫ اَل ه‬.ُ‫أَيُّ َها النه ِب ُّي َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َركَاتُه‬
‫ش َه ُد أَ هن ُم َح همدًا‬ْ َ‫ أَشْه ُد اَ ْن َلَإِلَهَ إَِله هللاُ َوا‬.‫صا ِل ِح ْي َن‬
‫هللاِ ال ه‬
ِ‫س ْو ُل هللا‬
ُ ‫َر‬
At-tahiyyaatul mubaarakatush-shalawaatuth-thayyibaatulillaahi. Assalaamu ‘alaika
ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuhu. Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa
‘ibaadillaahish-shaalihiina. Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wa asyhadu anna
Muhammadar Rasuulullaahi.
Artinya : “Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan keselamatan (shalawat), serta
kebaikan hanyalah kepunyaan Allah. Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah semoga
tetap tercurah atasmu, wahai Nabi (Muhammad). Keselamatan, rahmat dan berkah dari Allah
semoga juga tercurah atas kami, dan juga atas seluruh hamba Allah yang shaleh. Aku
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan allah.”

10. Membaca Shalawat Nabi

Ketika melakukan Tasyahhud Akhir maka kemudian berikutnya membaca Shalawat,


minimal membaca Bacaannya shalawat :

‫علَى ُم َح هم ٍد‬ َ ‫اَلله ُه هم‬


َ ‫ص ِل‬
yang lebih sempurna yaitu Shalawat Ibrahimiah :

‫علَى‬ َ َ‫صله ْيت‬ َ ‫ َك َما‬،ٍ‫علَى ا َ ِل ُم َح همد‬ َ ‫علَى ُم َح هم ٍد َو‬ َ ‫ص ِل‬َ ‫اَلله ُه هم‬
‫علَى اَ ِل‬ َ ‫علَى ُم َح هم ٍد َو‬ َ ‫ َوبَ ِار ْك‬.‫علَى اَ ِل إِ ْب َرا ِه ْي ِم‬ َ ‫إِ ْب َرا ِه ْي ِم َو‬
‫ ِفى‬. ‫علَى اَ ِل ِإ ْب َرا ِه ْي ِم‬
َ ‫علَى ِإ ْب َرا ِه ْي ِم َو‬ َ َ‫ار ْكت‬ َ َ‫ كَ ََ َما ب‬،ٍ‫ُم َح همد‬
‫ا ْلعَالَ ِم ْي َن ِإنهكَ َح ِم ْيد َم ِج ْيد‬
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammadin. Wa ‘alaa aali Muhammadin kamaa shallaita ‘alaa
Ibraahiim, wa ‘alaa aali Ibraahiim, wa baarik ‘ala Muhammadin wa ‘alaa aali
Muhammadin, kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim, fil ‘aalamiina
innaka hamiidun majiidun.
Artinya :
Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan (Shalawat) untuk Nabi Muhammad. Dan
juga limpahkanlah rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada keluarga Muhammad,
sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat dan keselamatan (shalawat) kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan kepada
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Ibrahim
dan kepada keluarga Ibrahim. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkau adalah Maha
Terpuji lagi Maha Agung (Mulia).

11. Gerakan Salam

Gerakan salam adalah menengok ke arah


kanan dan kiri. Menengok dilakukan sampai kira-kira searah dengan bahu. Jika jadi imam
dalam salat berjamaah, salam dilakukan sampai terlihat hidung oleh makmum. Menengok
dilakukan sambil membaca salam.

Adapun bacaan salam sebagai berikut :

ِ‫علَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللا‬


َ ‫سالَ ُم‬
‫ال ه‬
salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan: “ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA
RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH (Semoga keselamatan
dan rahmat Allah limpahkan kepadamu)

12. Niat Keluar Dari Sholat

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Apakah diwajibkan meniatkan dalam salamanya


keluar (shalat)? Ada dua pendapat terkenal, yang paling kuat menurut ulama Khurasan; tidak
wajib, karena niat shalat sudah mencakup salam. Dan ini pendapat Abu Hafs bin Wakil dan
Abu Abdillah Al-Khotan sebagaimana yang disebutkan oleh pengarang. Imam Al-Haramain
mengatakan, “Ini adalah pendapat meyoritas.” Pembahasan Niat Keluar Sholat Lebih Lanjut :
islamqa*info/id/175471

13. Tertib
Mengerjakan rukun-rukun Sholat secara berurutan. Tidak boleh orang sengaja melompati
rukun Sholat dalam melaksanakan ibadah sholat yang dapat menyebabkan batalnya sholat
jika disengaja meninggalkan salah satu dari rukun tersebut.

FAQ – Pertanayaan Yang Sering Diajukan :


1. Bagaimana cara menghafal bacaan Sholat 5 Waktu bagi pemula ?

Adapun bagi anda yang belajar Sholat dan menghafal Doa Bacaan Sholat bisa lebih lanjut
ke-Tutorial Sholat :

 Langkah-Langkah Sholat Subuh Lengkap Dengan Gambar


 Langkah-Langkah Sholat Dzuhur Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Ashar Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Maghrib Lengkap Dengan Gambar
 Langkah-Langkah Sholat Isya Lengkap Dengan Gambar

2. Bacaan Doa Qunut Subuh ?

Qunut Subuh Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan

3. Apakah Menggunakan Sayiddina Saat Tasyahud Akhir (Atahiyat) ?

Terdapat 2 pendapat mengenai bacaan sholat pada athaiyat apakah menggunakan Sayidina
atau tidak.

Pendapat 1: Boleh dan Dianjurkan


Berikut yang saya kutip dari situs resmi NU mengenai bacaan Sayidina pada TASYAHUD
AKHIR saat Sholat

“membaca sayyidina ketika membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW boleh-boleh
saja, bahkan dianjurkan. Demikian pula ketika membaca tasyahud di dalam shalat.”

KH Muhyiddin Abdusshomad – Referensi Situs : nu.or.id


Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris), Ketua PCNU Jember

Pendapat 2 : Cenderung berpendapat Tidak menggunakan Sayidina saat TASYAHUD


AKHIR
Penjelasan Lengkap Ustadz Adi Hidayat Youtube

َ ‫س ِلِّ َم َعلَيْكَ فَأ َ َّما الس َََّل ُم فَقَدْ َع َر ْفنَاهُ فَ َكي‬


‫ْف‬ َ ُ‫ي َعلَيْكَ َوأَ ْن ن‬
َ ِّ‫ص ِل‬ َ ُ‫َّللاِ أ َ َم ْرتَنَا أ َ ْن ن‬
َّ ‫سو َل‬ ُ ‫ب ب ِْن عُجْ َرة َ قَا َل قُ ْلنَا أ َ ْو قَالُوا يَا َر‬ ِ ‫َع ْن َك ْع‬
‫ار ْك َعلَى ُم َح َّم ٍد َوآ ِل ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ‫ب‬‫و‬ ‫ِيم‬‫ه‬ ‫ا‬ ‫ْر‬ ‫ب‬ ‫إ‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ي‬ َّ ‫ل‬ ‫ص‬ ‫ا‬
ِ َ َ َ َ ِ َ َ‫ُ َّ َ ِ َ ُ َ َّ َ ِ ُ َ َّ َ َ ْت‬‫م‬ َ
‫ك‬ ‫د‬ٍ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫آ‬ ‫و‬ ٍ
‫د‬ ‫م‬ ‫ح‬ ‫م‬ ‫ى‬ َ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ل‬ِّ ‫ص‬ ‫م‬ ‫ه‬ َّ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫وا‬ُ ‫ل‬ ‫و‬ُ ‫ق‬ َ َ‫ص ِ ِّلي َع ْك‬
‫ل‬ ‫ا‬ َ ‫ق‬ ‫ي‬َ ‫ل‬ َ ُ‫ن‬
ٌ‫ِيم إِنَّكَ َح ِميد ٌ َم ِجيد‬ َ ‫ار ْكتَ َعلَى آ ِل إِب َْراه‬ َ َ‫ب‬
976. Dari Ka’ab bin Ujrah RA, ia berkata, “Kami berkata, atau mereka berkata, ‘Wahai
Rasulullah! Engkau telah memerintahkan kepada kami untuk mengucapkan shalawat dan
salam kepada engkau. Mengenai salam, kami telah ketahui, tapi bagaimana cara kami
membaca shalawat kepada engkau?’” Beliau bersabda, “Ucapkanlah, Allaahumma shalli
‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim. Wa baarik ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad. Kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim. Innaka hamiidun
majiid (Wahai Allah, semoga Engkau tetap melimpahkan rahmat kepada Muhammad dan
keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Ibrahim.
Semoga Engkau tetap melimpahkan berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Agung.’” {Shahih: Muttafaq Alaih} – HR. Abu Daud

dan didukung hadits


“Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku shalat.”. (HR. Baihaqi, 2/298)

Kedua pendapat diatas sama sama memiliki alasan masing-masing. Diluar dari semua itu,
kesimpulan saya yang paling baik adalah Laksanakanlah Sholat, sholatlah tepat waktu,
berjamaan dan khyusuk.

4. Saya mualaf, saya mau bertanya apakah dalam shalat rakaat pertama membaca surah al-fatihah dan
al-falaq lalu rakaat kedua kita mengulangi surah yg sama bleh atau tidak??

Boleh, tetapi sangat dianjurkan lebih baik difariasi dengan ayat atau surat yang lain dirokaat
kedua setelah alfatihah

5. Belajar Sholat sambil membaca Bacaan Sholat karena belum hafal dan bagaimana cara agar mudah
hafal untuk pemula, anak baru belajar ataupun mualaf ?

Untuk praktik sholatnya bisa dilakukan di rumah dengan mendengarkan audio bacaan sholat
dan juga membaca melalui buku. berlahan hingga hafal dan lancar kemudian bisa mencoba
praktik tanpa Audio dan juga tanpa Bacaan Tuntunan Sholat. Tetapi jika memang posisi
sedang di luar rumah ada baiknya tinggal mengikuti Muslim yang lainnya seperti Wudhu dan
gerakan sholat. untuk bacaan nya bisa melalui audio rekaman suara bacaan sholat.

Untuk menghafal sangat dianjurkan dengan menggunakan Head Set yang sudah di isi
dengan Audio bacaan Sholat sehingga akan jauh lebih mudah diingat dan hafalkan. selain
itu dengan cara menghafalkan bacaan melalui media headset dari HP android sholat akan
lebih Khyusu karena tidak ada gerakan tambahan pada saat menghafalkan

6. Bolehkah dalam sholat 4 & 3 rakaat (Dzuhur, Ashar, Isya & Maghrib) membaca ayat2/ surat pendek ?

saya sendiri mengikuti pendapat kebanyakan ulama yang tidak membaca surat atau ayat lain
setelah alfatihah di rokaat ke-3 ataupun ke-4.
dan banyak pendapat ulama setelah membaca Al-Fatihah, lebih baik Tidak Usah membaca
ayat atau surat Al Quran pada saat rokaat ke 3 ataupun 4, sebagaimana hadits :

Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat dzuhur, di dua rakaat pertama beliau
membaca al-Fatihah dan dua surat. Sementara di dua rakaat terakhir beliau membaca al-
Fatihah. Beliau membacanya hingga kami terdengar ayat. Beliau baca lebih panjang di rakaat
pertama, tidak sepanjang di rakaat kedua. Demikian pula ketika shalat asar dan subuh. (HR.
Bukhari 776 & Muslim 1041).

Tetapi ada juga beberapa ulama yang berpendapat boleh untuk membaca

7. Hukum Membaca Doa Iftitah

Para ulama menganggap bahwa membaca do’a iftitah dihukumi sunnah, tidak sampai
tingkatan wajib. Inilah pendapat jumhur (mayoritas ulama).

Penjelasan lebih lanjut : rumaysho.com

Penjelasan lengkap : Video Ceramah Ustadz Abdul Somad – Hukum do’a iftita pada saat
sholat

8. Hukum Membaca Doa Qunut, Apakah Boleh tidak membaca Doa Qunut ?

Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai Hukum Doa Qunut Subuh

Berikut ini pernyataan yang dikutip dari situs resmi NU : Fasal tentang Doa Qunut

Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmu’nya:

‫ف‬ َّ ‫َازلَةٌ أ َ ْم لَ ْم ت َ ْن ِز ْل َوبِ َهذَا قَا َل أَ ْكثَ ُر ال‬


ِ َ‫سل‬ ِ ‫تن‬ْ َ‫س َوا ٌء نَزَ ل‬ ُ ‫َمذْ َهبُنَا أَنَّهُ يُ ْست َ َحب‬
َ ‫القََ نُ ْوتُ فِ ْي َها‬

“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam shalat Shubuh,
baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma’ salaf”. (al-Majmu’,
juz 1 : 504)

Penjelasan Video

Bolah atau Tidak, bagi yang tidak membaca qunut terdapat hadits yang mendukung dan
yang membaca juga terdapat hadits pendukungnya, sehingga terdapat dua pilihan yang mana
yang mau diikuti.

Yang paling penting adalah melaksanakan Sholat Subuh, jika imam Qunut maka ikut Qunut
dan jika tidak maka juga tidak.

Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Mu’adz bin Jabal :
ِ ْ ‫صنَ ُع‬
‫اْل َما ُم‬ ْ َ‫اْل َما ُم َعلَى َحا ٍل فَ ْلي‬
ْ َ‫صنَ ْع َك َما ي‬ َّ ‫سلَّ َم ِإذَا أَت َى أ َ َحد ُ ُك ْم ال‬
ِ ْ ‫ص ََلة َ َو‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َّللاُ َعلَ ْي ِه َو‬ َ ‫قَا َل النَّ ِبي‬

“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian


mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat
seperti imam berbuat.” [HR at Tirmidzi, dan dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at
Tirmidzi, no. 484]

Kolom Komentar dimatikan karena untuk menghindari aktifitas Spaming iklan yang tidak
diinginkan. Jika ada pertanyaan perihal agama, terlebih dulu bisa ditanyakan pada Ustadz
disekitar lingkungan anda. Jika terdapat pertanyaan seputar Website atau terdapat kendala
dalam akses blog ini atau terdapat kritik dan saran silahkan kontak Admin secara langsung.

Terimakasih sudah mengunjungi situs kami. Jika terdapat kesalahan penulisan pada artikel
atau link rusak, menampilkan iklan tidak pantas dan masalah lainnya, mohon laporkan
kepada Admin Web (Pastikan memberitahukan link Artikel yang dimaksud). Atau bagi
anda yang ingin memberikan kritik dan saran silahkan kirimkan pesan melalui kontak form di
halaman Contact Us.

 TAGS
 Cara Sholat
 Niat Sholat
 Sholat
 Tata Cara Sholat

Previous articleTata Cara Dan Do’a Sholat Jenazah Lengkap


Next articleCara Root Galaxy Young GT-S5360 Tanpa Komputer

RELATED ARTICLESMORE FROM AUTHOR

Niat Puasa Ramadhan : Teks Arab, Latin dan Artinya


Keutamaan Membaca Al Quran

Doa Sapu Jagat – Doa Singkat Untuk Kebaikan di Dunia dan Akhirat

Artikel Pilihan

Investasi Yang Paling Cocok Untuk Generasi Milenial

July 25, 2019

Topologi Bus Adalah : Gambar, Cara kerja, Kelebihan dan Kekurangan

July 19, 2019

Pengertian Erosi Adalah : Penyebab, Jenis, Cara Mengatasi dan Contoh

July 15, 2019


5 Hal Unik yang Bisa Kamu Temukan di Dieng

July 10, 2019

Pelajaran Hidup

Pengertian Kasih Sayang – Perbedaan Apa Itu Cinta Sejati ?

February 14, 2018

Ciri Ciri Phobia Sosial Dan Obat Alami Mengatasinya

February 9, 2018

Bagaimana Sikap Kita Jika di Bohongi ?

December 9, 2017

Kehilangan Arah Tujuan Hidup Diri Sendiri

December 9, 2017

Artikel Motivasi
Kata Kata Motivasi : Cinta, Islami, Sukses, Kerja, Lucu, Belajar, Bijak

April 19, 2018

Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli Dan Secara Umum

March 22, 2018

Cara Menjadi Motivator Pemula Yang Handal dan Hebat

March 8, 2018

Pengertian Kasih Sayang – Perbedaan Apa Itu Cinta Sejati ?

February 14, 2018

Posting Kesehatan

Mata Ikan : Cara Menghilangkan Tanpa Rasa Sakit dan Bentuk Akar

July 3, 2019

Kenapa Kita Mimpi Saat Tidur – Penjelasan Ilmiah Menurut Ahli

June 29, 2019


5 Mitos yang Bikin Flu Cepat Sembuh Sebelum Naik Pesawat

June 23, 2019

Unsur Kebugaran Jasmani Singkat

June 20, 2019

Kategori Terpopuler

 Pengetahuan509
 artikel354
 Pendidikan233
 Informasi209
 Kehidupan177
 Alam170

ABOUT US
Jagad.id adalah website Publik yang berisikan banyak konten artikel, gambar dan video
tentang pengetahuan dengan tujuan berbagi informasi bermanfaat.

Business Only :

+62 895-0756-8810 (WhatsApp)


Contact us: contact@jagad.id
FOLLOW US

 Tentang Kami

 Contact

 Career

 Donasi
© 2019 jagad.id, All rights reserved

Anda mungkin juga menyukai