Anda di halaman 1dari 2

DOA NAIK KENDARAAN

‫ َوإِنها إِلَى َربِّنَا‬.‫س هخ َر لَنَا َه َذا َو َما ُكنها لَهُ ُم ْق ِرنِ ْي َن‬ َ ‫ي‬ ْ ‫ان اله ِذ‬ َ ‫س ْب َح‬ ُ { ِ‫ ا ْل َح ْم ُد ِ هَلِل‬،ِ‫س ِم هللا‬ ْ ِ‫ب‬
ُ ،‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬،‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬،‫ هللاُ أَ ْكبَ ُر‬،ِ‫ ا ْل َح ْم ُد ِ هَلِل‬،ِ‫ ا ْل َح ْم ُد ِ هَلِل‬،ِ‫لَ ُم ْنقَلِبُ ْو َن} ا ْل َح ْم ُد ِ هَلِل‬
‫س ْب َحانَ َك‬
َ‫ب إِاله أَ ْنت‬ ُّ ‫ فَإِنههُ الَ يَ ْغفِ ُر‬،‫س ْي فَا ْغفِ ْر لِ ْي‬
َ ‫الذنُ ْو‬ ِ ‫الله ُه هم إِنِّ ْي ظَلَ ْمتُ نَ ْف‬
Artinya: “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan
kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah
(3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah
aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

(HR. Abu Dawud: 3/34, At-Tirmidzi: 5/501, dan lihat Shahih At- Tirmidzi: 3/156)

Tata Cara Menjamak Shalat

Yang dimaksud dengan shalat jamak ialah mengumpulkan dua shalat fardhu dikerjakan dalam
satu waktu shalat. Shalat yang boleh dijamak adalah shalat Dhuhur dengan Ashar, dan Magrib
dengan Isya’. Shalat jamak ada 2 (dua) macam: pertama, jama’ taqdim ialah melakukan shalat
Dhuhur dan Ashar pada waktu Dhuhur atau melakukan shalat Maghrib dan Isya’ pada waktu
Maghrib; kedua, jama’ ta’khir ialah melakukan shalat Dhuhur dan Ashar pada waktunya shalat
Ashar atau melakukan shalat Maghrib dan Isya’ pada waktu shalat Isya’.

1. Jama' Taqdim

Syarat-syarat jama’ taqdim ada 4 (empat): Pertama, tartib maksudnya mendahulukan shalat
yang pertama daripada yang kedua seperti mendahulukan shalat Dhuhur daripada Ashar, atau
mendahulukan Maghrib daripada Isya’.

Kedua, niat jamak dalam shalat yang pertama. Waktu niatnya adalah antara takbir dan salam.
Tapi yang sunnah niat bersamaan dengan takbiratul ihram.

Niatnya shalat Dhuhur dan Ashar dengan jama’ taqdim:

‫ص ِر َج ْم َع َت ْق ِد ْي ٍم ِلِلِ َت َعالَى‬ ٍ ‫ض ال ُّظ ْه ِر أَ ْر َب َع َر َك َعا‬


ْ ‫ت َم ْج ُم ْو ًعا بِا ْل َع‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
“Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama’ taqdim
karena Allah Ta’ala”
Niatnya shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ taqdim:

ِ ِ ‫شاءِ َج ْم َع َت ْق ِد ْي ٍم‬
‫لِل َت َعالَى‬ َ ‫ت َم ْج ُم ْو ًعا ِبال ِع‬ َ ‫ب َث ََل‬
ٍ ‫ث َر َك َعا‬ ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬ َ ُ‫أ‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
“Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ taqdim
karena Allah Ta’ala”.

Ketiga, Muwalat ( berurutan ) maksudnya antara dua shalat pisahnya tidak lama menurut uruf,
jadi setelah dari shalat yang pertama harus segera takbiratul ihran untuk shalat yang kedua.

Keempat, Ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan, meskipun
perjalanan itu tidak harus mencapai masafatul qashr, sebagaimana shalat qashar.

2. Jamak Ta'khir

Adapun syarat-syarat jama’ ta’khir ada dua: pertama, niat jama’ ta’khir dilakukan dalam
waktunya shalat yang pertama.

Lafal niat shalat Dhuhur dan Ashar dengan jama’ ta’khir :

‫لِل َت َعالَى‬ ٍ ‫ض ال ُّظ ْه ِر أَ ْر َب َع َر َك َعا‬


ْ ‫ت َم ْج ُم ْو ًعا بِا ْل َع‬
ِ ِ ‫ص ِر َج ْم َع تأ ِخ ْي ٍر‬ َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫أ‬
“Saya niat shalat fardlu Dhuhur empat rakaat dijama’ bersama Ashar dengan jama, ta’khir
karena Allah Ta’ala”.

Lafal niatnya shalat Maghrib dan Isya’ dengan jama’ ta’khir:

‫شاءِ َج ْم َع تأ ِخ ْي ٍر ِلِلِ َت َعالَى‬


َ ‫ت َم ْج ُم ْو ًعا ِبال ِع‬ َ ‫ب َث ََل‬
ٍ ‫ث َر َك َعا‬ َ ‫صلِّى َف ْر‬
ِ ‫ض ال َم ْغ ِر‬ َ ُ‫أ‬
“Saya niat shalat fardlu Maghrib tiga rakaat dijama’ bersama Isya’ dengan jama’ ta’khir
karena Allah Ta’ala”.

Kedua, ketika mengerjakan shalat yang kedua masih tetap dalam perjalanan sebagaimana
keterangan di atas.

Anda mungkin juga menyukai