Anda di halaman 1dari 8

Teori Operant Conditioning

dari Skinner
Oleh :

• Rohana Azmi Novianti


• Gading Riza A.
• Fahira Anindita C.
Pengertian teori Operant Conditioning

teori yang dikembangkan oleh B.F Skinner. Teori ini


mengungkapkan bahwa tingkah laku bukanlah
sekedar respon terhadap stimulus, tetapi suatu
tindakan yang disengaja atau operant.
Tingkah laku adalah perbuatan yang dilakukan seseorang pada situasi tertentu. Tingkah
laku yang dimaksud terletak di antara dua pengaruh yaitu pengaruh yang mendahuluinya
(antecedent) dan pengaruh yang mengikutinya (konsekuensi). Hal ini dapat dilukiskan sebagai
berikut:

Antecedent     –> tingkah laku   –> konsekuensi

atau 

A          –>          B              –>          C

Dengan demikian, tingkah laku dapat diubah dengan cara mengubah antecedent, konsekuensi,
atau kedua-duanya. Menurut Skinner, konsekuensi itu sangat menentukan apakah seseorang
akan mengulangi suatu tingkah laku pada saat lain di waktu yang akan datang.
Skinner membedakan adanya dua macam respon, yaitu:

1.Respondent response (reflexive response), yaitu respon yang ditimbulkan oleh


suatu perangsang-perangsang tertentu.
2. Operant response (instrumental response), yaitu respon yang timbul dan
berkembangnya diikuti oleh perangsang-peerangsang tertentu.
kelebihan dan kekurangan teori dari Skinner

• Kelebihan
Pada teori ini, pendidik diarahkan untuk menghargai setiap anak
didiknya. hal ini ditunjukkan dengan dihilangkannya sistem hukuman.
Hal itu didukung dengan adanya pembentukan lingkungan yang baik
sehingga dimungkinkan akan meminimalkan terjadinya kesalahan.
• Kekurangan
Tanpa adanya sistem hukuman akan dimungkinkan akan dapat
membuat anak didik menjadi kurang mengerti tentang sebuah
kedisiplinan. hal tersebuat akan menyulitkan lancarnya kegiatan
belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas
guru akan menjadi semakin berat.
CARA MENGAPLIKASIKAN TEORI DARI SKINNER

1. Meningkatkan perilaku yang diharapkan ada lima strategi pengkondisian operan


dapat dipakai untuk meningkatkan perilaku anak yang diharapkan, yaitu :
• Memilih penguatan yang efektif
• Menjadikan penguat kontingen dan tepat waktu
• Memilih jadwal penguatan terbaik
• Menggunakan perjanjian (contracting)
• Menggunakan penguatan negativ secara efektif
2. Menggunakan dorongan (prompt) dan pembentukkan (shaping).
3. Mengurangi perilaku yang tidak diharapkan.
Prosedur Pembentukan Tingkah laku
Prosedur pembentukan tingkah laku dalam operant conditioning (kondisioning
operan) secara sederhana adalah sebagai berikut:

• a) Mengidentifikasi hal-hal yang merupakan reinforcer (hadiah) bagi tingkah


laku yang akan dibentuk.
• b) Menganalisis, kemudian mengidentifikasi aspek-aspek kecil yang
membentuk tingkah laku yang dimaksud. Aspek-aspek tersebut lalu disusun
dalam urutan yang tepat untuk menuju pada terbentuknya tingkah laku yang
dimaksud.
• c) Berdasarkan urutan aspek-aspek itu sebagai tujuan sementara,
mengidentifikasi reinforcer (hadiah) untuk masing-masing daerah itu.
• d) Melakukan pembentukan tingkah laku, dengan menggunakan urutan aspek-
aspek yang telah tersusun itu.

Anda mungkin juga menyukai