Anda di halaman 1dari 17

TEORI BELAJAR BEHAVIORITIK

Achmad Nidzomi
Viyanti Malasari
Novi Mukhlishoh
Yulia Erviana
TEORI
BEHAVIORISTIK
Teori belajar behavioristik adalah sebuah teori yang mempelajari tingkah laku manusia.

Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar memahami tingkah laku manusia,
sehingga perubahan tingkah laku pada diri seseorang dapat dilakukan melalui upaya
pengkondisian. Desmita (2009:44)
1. IVAN TOKOH-TOKOH TEORI
PAVLOV
 Pendekatan c lassical c onditioning
BEHAVIORISTIK
 Penerapan classical conditioning merupakan metode terapi dalam
merubah perilaku yang bersifat maladaptive dan merubah perilaku yang
adaptif.
Penrapan metode ini misalnya dalam sebuah pembelajaran ada siswa yang takut
dengan pembelajaran di ubah menjadi rasa senang dengan pembelajaran
Matematika,
Selain itu metode ini dapat di gunakan untuk membuat seseorang menjadi pobia
pada sesuatu.

Widia
2. John R. Watson
 Tidak mengakui adanya mental, kesadaran dan predisposisi
yang dimiliki manusia
 Yang dimiliki manusia : raga, fisik, badan dan refleks
 Kondisioning merupakan suatu upaya untuk memperkuat ikatan S-
R dan memberi perangsang sehingga menimbulkan refleks
(perilaku)
 Prilaku manusia merupakan proses dari kegiatan fisik
dan hubunganya dengan lingkunganya.

3 Kategori Perilaku

Bersifa Reaks
Kebiasaan
t i
Insting emosi
3. Edward L. Thorndike
Pengaruh hubungan antara stimulus dan respons dalam
pembentukan prilaku dan konsekuensinya
dalam pembetukan prilaku Yang diinginkan.

 Tiga hukum utama terkait dengan stimulus dan respons:


a. Law of Effect
Respons akan sangat bertambah kuat akan di ikuti dengan hal-
hal yang menyenangkan (Positive Reinforcement) dan
sebaliknya.
a. Low of Readiness
Berkaitan dengan struktur dan fungsi kematangan fisik dan
mental
a. Low of Exercise
Hubungan antara stimulus dan respons akan bertambah kuat jika
dilatih.
Dalam konteks pembelajaran Classikal conditioning dapat menjelaskan mengapa
siswa menunjukan prilaku menyukai atau tidak menyukai pembelajaran atau mata
pemebelajaran tertentu. Selanjutnya prilaku yang ditampilkan seorang guru
merupakan salah satu faktor penyebab hal tersebut.
4. SKINNER (OPERANT
CONDITIONING)
Manusia dan hewan selalu berada dalam proses “OPERATING” (melakukan
sesuatu) terhadap lingkungannya. Selama melakukan sesuatu tersebut mahkluk
hidup menemukan “Reinforcing stimulus” atau stimulus pendorong.

Skinner Box

Perilaku yang diikuti dengan reinforcing stimulus atau stimulus penguat akan diulangi lagi di
masa mendatang. Pembentukan prilaku yang sesuai dengan pembentukan di sebut
dengan SHAPING,
Shaping adalah metode untuk mengarahkan prilaku pada prilaku yang dinginkan.
Selain Reinforcment Skinner juga memperlakukan Punishment
Kesuksesan operant conditioning tergantung pada penerapan reinforcement dan
phunisment.
Reinforcement dalam pembelajaran dapat dengan pembelajaran
dengan bermain, dengan media, serta metode lain yang
menyenangkan.
PENERAPAN BEHAVIORSME
DALAM PENDIDIKAN DAN
PEMBELAJARAN
Pembelajara
Modifika n Berbasis
si Behavior
Prilaku

Pembelajara
n
Terprogram
MODIFIKASI
PRILAKU
⯈ Behavior modification merupakan teknik terapi yang di kembangkan berdasarkan

hasil penelitian dari skiner “operant conditioning”.teknik ini lakukan dengan cara
mengatur reinforcement untuk menghilangkan prilaku yang tidak diinginkan.
Metode ini di gunakan untuk mengatasi prilaku pemalu, autis, tergantungan
pada obat dll.

1 2 3 5
4
Menetapka Menetapka
Menetapkan Melaksanakan Melakukan
n tujuan n Prosedur
reinforcemen prosedur dan evaluasi
perubahan perubahan
t yang menc atat dan revisi
prilaku prilaku
sesuai hasil
Modifikasi Prilaku

Memperkuat prilaku Melemahkan Prilaku

Positive Reinforc ement Negative


Reinforc ement

Guru mendudukan siswa di


Andi tidak lagi ribut setelah
bangku depan untuk
gurunya memberikan pujian
mengurangi kebiasaan ribut
pada waktu ia duduk dan
belajar dengan tenang dan mengobrol pada waktu
belajar
PEMBELAJARAN BERBASIS
BEHAVIORISME
⯈ Penerapan teori behaviorisme dalam pembelajaran di mulai dengan
melakukan analisis kebutuhan siswa, kemudian di lanjutkan dengan
menetapkan tujuan pembelajaran (behavioral outc ome).
⯈ Tujuan pembelajaran menurut behaviorisme:
 A – Audienc e adalah siswa
 B – Behavior prilaku atau kopetensi yang perlu ditampilkan setelah proses
belajar
 berlangsung.
 c – Condition menyelesaikan unit pelajaran yang di evaluasi diakhiri proses
 pembelajaran.
 D – Degree penc apaian hasil belajar

Siswa kelas 5 SD dapat menjawab dengan benar soal-soal yang berkaitan


dengan orasi bilangan setelah mempelajari materi orasi bilangan dengan tingkat
pencapaian 90%
PEMBELAJARAN
TERPROGRAM
Setelah sukses dengan operaant conditioning Skinner yang di bantu oleh
Holland menerapkan hasi Pembelajaran yang terkaal dengan Programmed
Instruction.
Pembelajaran terperogram merupakan serangkaian kegiatan pembelajaran yang
diprogram khusus Dengan tujuan peserta didik dapat membelajarkan dirinya
Menetapkan tujuan Pembelajaran yang harus di kuasai peserta didik
sendiri.
Merumuskan Kopetensi yang perlu di kuasai dalam rangka mencapai tujuan

Memec ah kopetensi menjadi lebih spesifik

Mengembangkan Materi sesuai dengan tujuan yang akan di capai

Memberikan kesempatan peserta didik mencapai tujuan sesuai kemampuannya

Memberikan umpan balik


CIRI-CIRI
BEHAVIORISTIK
⯈ 1. Mempelajari perbuatan manusia, bukan kesadarannya

⯈ 2. Segala perbuatan di kembalikan pada refleks

⯈ 3. Waktu di lahirkan semua orang adalah sama

⯈ 4. Pendidikan adalah “Maha Kuasa”


PRINSIP-PRINSIP
PEMBELAJARAN
BEHAVIORISTIK

1. Obyek psikologi adalah tingkah laku


2. Semua bentuk tingkah laku di kembalikan pada
reflek
3. Mementingkan pembentukan kebiasaan
KELEMAHAN DAN
KELEBIHAN PENDEKATAN
BEHAVIORSITIK
Kelebihan
1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang
membutuhkan praktek dan pembiasaa n.
2.Mempermudah hasil penelitian karena prilaku dapat di
kuantitatifkan
3. Pendekatan ini efektif untuk merubah prilaku

Kekurangan
4. Pembelajaran peserta didik hanya perpusat pada guru
5. Tidak memperhatikan faktor internal
6. Peserta didik tidak bebas berkreasi dan berimajinasi

Anda mungkin juga menyukai