TEORI BELAJAR
2
Masa lalu
Sekarang dan yang akan datang
There are 6 main theories
1. BEHAVIORISTIK/Perubahan perilaku
2. KOGNITIF
3. HUMANISTIK/memanusiakan manusia
4. KONSTRUKTIVIS
5. Ausubel
6. Sibernetik
5
Teori Belajar
7
8
Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Belajar peristiwa terbentuknya
asosiasi antara stimulus (S) dgn
respon (R)
Stimulus suatu perubahan dari S R
lingkungan eksternal yang menjadi
tanda untuk mengaktifkan organisme A stimulus is presented
in order to get a
untuk beraksi atau berbuat R response/ Stimulus
Respon tingkah laku yang disajikan
dimunculkan karena adanya untuk mendapat
perangsang tanggapan: :
9
Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Supaya tercapai hubungan antara S dg R, dibutuhkan
kemampuan untuk melakukan trial dan error
Terjadinya asosiasi S dg R, mengikuti hukum-hukum:
Hukum kesiapan
Hukum latihan
Hukum akibat
Hukum tambahan:
Hukum reaksi bervariasi
Hukum sikap
Hukum aktivitas berat sebelah
Hukum respon by analogi
Hukum perpindahan asosiasi
10
Edward Lee Thorndike (1874-1949)
Revisi hukum
Hukum latihan ditinggalkan
Hukum akibat direvisi
Syarat terjadinya hubungan bukan kedekatan tetapi adanya
kesesuaian S dan R
Akibat suatu perbuatan yang dapat menular
11
Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
Belajar adalah pengkondisian atau
persyaratan klasik (Classical
Conditioning)
Proses ini ditemukan Pavlov
melalui percobaannya terhadap
anjing
Perangsang asli dan netral
dipasangkan dengan stimulus
bersyarat secara berulang-ulang
sehingga memunculkan reaksi
yang diinginkan
Anjing, yang air liurnya akan keluar apabila
diberikan stimulus yang sesuai ( tulang ) 12
Classical conditioning
Watson, Pavlov - Respondent behavior: elicited
by specific observable stimulus/ Perilaku responden:
ditimbulkan oleh stimulus khusus yang dapat
diamati
http://www.youtube.com/watch?v=hhqumfpxuzI
Ivan Petrovich Pavlov (1849 - 1936)
14
Burrhus Frederic Skinner (1904 -1990)
The response is made
Belajar perlu dikontrol melalui
first, then
proses Operant Conditioning
reinforcement
Operant Conditioning adalah suatu follows/Respons
proses penguatan perilaku operan dibuat pertama,
(positif atau negatif) yg dapat kemudian diikuti
menyebabkan perilaku tersebut penguatan.
berulang atau menghilang sesuai
dg keinginan
Reinforcement adalah sesuatu
yang dapat meningkatkan perilaku
apabila diberikan
15
Burrhus Frederic Skinner (1904 -1990)
16
Classical Operant
Conditioning/ Conditioning/skiner
pavlov
Terjadi bila Dua stimulus Suatu respon (R) diikuti oleh
dipasangkan pemberian “stimulus yang
menguatkan/reinforcing stimulus
(SRf)”
Sifat respon Involuntary/tidak Voluntary
disengaja
Information
Knowledge
Teachers
Class of
Community
Students
TEORI BELAJAR BEHAVIORISME
(TINGKAH LAKU)
Belajar adalah perubahan tingkah laku
Proses belajar mengajar:
Penguatan (+)
Penguatan (-)
1. “reinforces” positif
sosial: misalnya senyuman, kata-kata pujian
grafik: memo, rekomendasi, sertifikat
tangible: permen
activity: dipilih menjadi ketua, ikut seminar,
menjadi asisten
2. “reinforces” negatif
Bila “reinforces” ini dihilangkan akan
meningkatkan perilaku yang diinginkan
misalnya bila tidak menunjukkan perilaku
yang dikehendaki akan didenda.
Denda dihentikan setelah perilaku yang
dikehendaki muncul.
Denda disini berfungsi sebagai
“reinforces” negatif
3. Ada beberapa jenis “reinforces” sesuai
dengan waktu memberikan, yaitu:
a. Ratio: “reinforces” diberikan setelah
sekian kali perilaku diperlihatkan
b. Fixed interval:”reinforces” diberikan
setelah periode tertentu
Bila mahasiswa tidak diberikan “reward”
saat memperlihatkan perilaku yang sesuai,
maka mungkin akan muncul perilaku yang
tidak dikehendaki
Respon mahasiswa terhadap
“reinforces” yang positif lebih
bermakna daripada respon
mereka terhadap suatu hukuman.
Namun demikian hukuman
diperlukan untuk mengurangi
perilaku yang tidak sesuai
Aturan mesti dibuat dan
ditegakkan
Aplikasi Behaviorisme dlm PBM
MELIPUTI LANGKAH-LANGKAH :
Menentukan tujuan instruksional
Menganalisis lingkungan kelas, termasuk “entry behavior”
mahasiswa
Menentukan materi pelajaran
Memecah materi pelajaran menjadi bagian-bagian kecil
Menyajikan materi pelajaran
Memberikan stimulus berupa : pertanyaan, tes, latihan,
tugas-tugas
Mengamati dan mengkaji respons yang diberikan
Memberikan penguatan (positif maupun negatif)
Memberikan stimulus baru
Mengevaluasi hasil belajar
Memberikan penguatan, dan seterusnya
24
Teori Kognitif dan Konstruktivisme
Konstruktivisme
John Dewey (1856-1952)
Jean Piaget (1896-1980)
Jerome Brunner (1915)
Kognitif
Wertheimer - Kurt Koffka - Kohler (1887-1959)
25
Student-centered learning
(Constructivism)
Information
Knowledge
Individual &
collaborating
students
Teachers Community
KONSTRUKTIVISME
sebagai Bentuk Eksplorasi Konsep
yang dimiliki mahasiswa
Pengetahuan itu dibangun dan dikembangkan, bukan
ditransmisikan/Dikirim Guru tidak bisa semata-
mata mentransfer informasi pada mahasiswa
Pengetahuan yang dimiliki para mahasiswa (prior
knowledge) berpengaruh terhadap pembelajaran
Pengetahuan yang dibangun mahasiswa tergantung
pada apa yang telah mereka ketahui
Membangun pengetahuan yang bermanfaat
memerlukan usaha keras yang dipandu oleh tujuan
pembelajaran yang jelas.
KONSTRUKTIVISME
Para mahasiswa sudah memiliki
perspektif pengetahuan yang cukup luas,
terbentuk dari pembelajaran dan
pengalaman bertahun-tahun
Pengetahuan dibangun dari pengalaman
Dengan perjalan waktu, mereka
menyaring dan memilah seluruh
pengalaman yang berdampak pada
kemampuan menginterpretasi hasil
observasi mereka
KONSTRUKTIVISME (lanjutan):
Para mahasiswa secara emosional lekat dengan
pandangan/perspektifnya dan sifat ini tidak
mudah “dipatahkan”
Menantang, merevisi, dan merestrukturisasi
perspektif mereka memerlukan upaya yang
kuat dan konsisten
Dengan demikian dosen dan para mahasiswa
harus menyadari “dunia” mereka masing-
masing
Prinsip pembelajaran 1
“Priorknowledge” yang
dipunyai seseorang merupakan
determinan paling penting
dalam menentukan sifat dan
jumlah informasi baru yang
dapat diproses didalam otak
Prinsip pembelajaran 2
Kemampuan untuk
mengaktifkan pengetahuan
yang telah disimpan dalam
memori jangka panjang
tergantung pada kontekstual
“cues”
Prinsip pembelajaran 6
Insight/wawasan : pengamatan
atau pemahaman mendadak thd
hubungan antar bagian di dlm
suatu situasi permasalahan.
Insight ini sering dihubungkan dgn
pernyataan aha.
37
Wolfgang Kohler (1887-1959)
38
John Dewey (1856-1952)
42
Jerome Brunner (1915- )
43
KOGNITIVISME : BRUNER
Tiga tahap perkembangan kognitif anak
Enaktif/belajar sambal melakukan (0 – 3 tahun)
(aktivitas mahasiwa untuk memahami lingkungan melalui
observasi langsung realitas)
Ikonik/pengetahuan disajikan mll gambar yg mewakili
suatu konsep (3-8 tahun) (mahasiswa mengobservasi
realitas tidak secara langsung, tetapi melalui sumber
sekunder , misalnya melalui gambar-gambar atau
tulisan).
Simbolik/membentuk makna mll proses
komunikasi/interaksi (>8 tahun) (mahasiswa membuat
abstraksi berupa teori,
penafsiran, analisis terhadap realitas yg diamati &
dialami)
Kurikulum spiral pemberian materi dari yang sederhana 44
sampai yang kompleks
Konsep Teori Kognitif
Siswa : pembelajar yang aktif
Belajar : proses menemukan (insight – aha) dan
memperoleh penyelesaian masalah (problem
solving)
Guru : pendamping, teman diskusi serta fasilitator,
yang memberikan alat belajar, memanipulasi
situasi dan kondisi belajar shg siswa bisa belajar
sendiri
Kegiatan belajar : to explore, to manipulate, to
experiment, to question, and to search out answers
for themselves - activity is essential
45
Konsep Teori Kognitif
A B C D ABCD = Struktur
kognitif
mahasiswa
47
TEORI BELAJAR KOGNITIVISME
48
Aplikasi Teori Kognitif Bruner
49
Aplikasi Teori Perkembangan Piaget
50
Aplikasi Teori Kognitif dan Konstruktivistik
Dlm Pembelajaran
Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif:
Menghasilkan individu atau anak yang memiliki
kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap
persoalan yang dihadapi,
Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga
terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan
keterampilan dapat dikonstruksi oleh peserta didik.
Latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan
melalui belajar kelompok dengan menganalisis
masalah dalam kehidupan sehari-hari
51
Aplikasi Teori Kognitif dan Konstruktivistik
Dlm Pembelajaran
Tujuan pendidikan menurut teori belajar kognitif :
Peserta didik diharapkan selalu aktif dan dapat
menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya.
Guru hanyalah berfungsi sebagai mediator, fasilitor,
dan teman yang membuat situasi yang kondusif
untuk terjadinya konstruksi pengetahuan pada diri
peserta didik.
52
Teori Kognisi Sosial dan Humanistik
Kognisi Sosial
Lev Vygotsky (1896-1934)
Albert Bandura (1925 – )
Humanistik
Abraham Maslow
Carl Rogers (1902- )
Social Cognitive
Teori ini memfokuskan pada apa dan
bagaimana orang saling belajar satu
dengan yang lain
59
Albert Bandura
Pentingnya proses
mengamati dan meniru
perilaku, sikap, dan
reaksi emosi orang lain
Albert Bandura (1925 – )
Belajar dilakukan dg proses mengamati atau meniru
(belajar observasi)
Faktor dlm proses belajar observasi:
Perhatian
Penyimpanan
Reproduksi motorik
Motivasi
Teori belajar sosial atau kognitif sosial serta efikasi diri
Modelling = peneladanan
61
Abraham Maslow
62
Teori Maslow
5. Aktualisasi diri
4. Kebutuhan akan harga diri
1. Kebutuhan fisiologis
Carl Rogers (1902- )
Experiential Learning menunjuk pada pemenuhan
kebutuhan dan keinginan siswa
Kualitas belajar mencakup : keterlibatan siswa secara
personal, berinisiatif, evaluasi oleh siswa sendiri, dan
adanya efek yang membekas pada siswa
Dua tipe belajar :
kognitif (kebermaknaan)
experiential (pengalaman atau signifikansi)
Terkenal dg Freedom to Learn
Mengembangkan model pendidikan terbuka
64
Carl Rogers (1902- )
Eksperimen Bobo Doll menunjukkan anak
meniru secara persis perilaku agresif dari orang
dewasa di sekitarnya
Contoh aplikasi:
Berkunjung ke tokoh/ahli tertentu (Sbg model)
Demonstrasi
Role playing
65
Humanism
Teori Belajar Humanistik
70
Putting It All Together
Learning Learning Process Technology Support
Theory
Through positive/ Educational software can be
Behaviorism negative reinforcement used to measure the students
and punishment/Melalui assessment/Perangkat lunak
penguatan dan pendidikan dapat digunakan
hukuman positif / untuk mengukur penilaian
negatif siswa
Rehearsing information Flashcards and memory
Cognitivism and then storing it for games can help retain
long term use/Berlatih information taught in a
informasi dan kemudian lesson/Kartu flash dan
simpan untuk permainan memori dapat
penggunaan jangka membantu mempertahankan
panjang informasi yang diajarkan
dalam pelajaran
Construc Constructing ones Group PowerPoint
tivism own knowledge projects allow
through past students to work
experiences and together and combine
group their knowledge to
collaboration/Memba learn/Proyek
ngun pengetahuan PowerPoint grup
yang dimiliki sendiri memungkinkan siswa
melalui pengalaman untuk bekerja
masa lalu dan bersama dan
kolaborasi kelompok menggabungkan
pengetahuan mereka
untuk belajar
72
Ki Hajar Dewantara 2 Mei 1889
73
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
74
TEORI BERMAKNA AUSUBEL
INTERNAL : EKSTERNAL
Kemampuan
Motivasi Kondisi Belajar
Perhatian Tujuan Belajar
Ingatan Pemberian Umpan
Lupa Balik
Retensi
Transfer
80
ANALISIS HASIL KERJA YANG RENDAH
Jarang Belum
berlatih menguasai
menggunakan pengetahuan/
keterampilan keterampilan
4 1
Prestasi
belajar
3 rendah 2
81
MOTIVASI
Pengertian : “Movere” = menggerakkan
Kondisi yang :
- menimbulkan perilaku
- mengarahkan perilaku
- mempertahankan intensitas
perilaku
82
ARCS MODEL
PERHATIAN (ATTENTION)
RELEVANSI (RELEVANCE)
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
KEPUASAN ( SATISFACTION)
83
ATTENTION
Baru
Aneh
Kontradiktif
Kompleks
84
STRATEGI UNTUK MERANGSANG MINAT DAN
PERHATIAN MAHASISWA
88
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPERCAYAAN DIRI (CONFIDENCE)
90
STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPUASAN
91
Thank you
for Attention
Learn … Learn … and Learn …
In Everyday
Everytime, and
Everywhere
92